Bouma (1962) telah membuat bentuk hipotetik kerucut tunggal dan ganda.
Pada dasarnya endapan oleh arus turbid yang besar mempunyai rangkaian yang
lengkap dan setelah pengendapan material yang kasar kecepatan berkurang dan
pada saat tertentu dimana kecepatan sangat rendah mulai terbentuk laminasi
interval (Tb-e = T2). Berdasarkan sifat jauh dekatnya sumber, maka endapan
turbidit dapat dibagi menjadi 3 fasies, yaitu : fasies proximal, intermediate dan
distal. Distal merupakan endapan turbidit yang pengendapannya relatif lebih jauh
dari sumbernya atau tidak mengandung interval a dan b. endapannya dicirikan
oleh adanya perselingan yang teratur antara batupasir dan serpih, lapisan
batupasirnya tipis-tipis dan lapisan serpihnya lebih tebal. Pengendapan yang
relatif lebih dekat dengan sumbernya disebut turbidit proximal, biasanya berbutir
kasar, terkadang konglomeratan dan sedikit serpih.
Bouma (1962) menyimpulkan bahwa partikel-partikel sedimen bergerak
tanpa bantuan benturan atau seretan air, tetapi bergerak dibawah permukaan air
yang relatif tenang (stagnant water). Massa sedimen bisa saja tidak tercampur air
secara baik sehingga mengakibatkan massa sedimen tersebut terlalu encer untuk
melengser dan membentuk arus turbid. Sedimen yang berbutir kasar tidak
menempati bagian kepala dan apabila terendapkan massa sedimen kasar akan
membentuk fluxoturbidite yaitu endapan antara nendatan dan arus turbid
(Dzulynski, dkk, 1959).
Dosen pengampu:
Al Hussein Flowers Rizqi, S.T., M.T.
Siti Nur’Aini, S.T., M.T.
Disusun oleh:
Dini Refiyanti
410016020