BAB 2
Tinjauan Pustaka
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang
dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan
kerusakan yang besar.
Berdasarkan jarak gelombang atau getaran gempa :
Gelombang primer
Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang
merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini
berasal dari hiposentrum.
Gelombang sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran
yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah
berkurang, yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat
melalui lapisan cair.
Berdasarkan penyebab terjadinya :
Gempa tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran
lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang
sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan
kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu
menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh
pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti
layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.
Gempa tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke
Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi
Gempa reruntuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah
pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari
manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke
permukaan bumi.
Gempa vulkanik
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi
sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan
7
berulang, hal tersebut tidak dapat dicegah namun akibat yang ditimbulkan dapat
dikurangi.
Seismograf yang digunakan sangat sensitif untuk mendeteksi gelombang
seismik yang di akibatkan oleh gempa bumi, dalam proses terjadinya gempa
gelombang-gelombang seismik ini tergambar menjadi garis gelombang pada
seismogram, lalu para seismologist yaitu ahli pengukur gempa mengukur garis-garis
tersebut lalu menghitung besaran gempa. Pada dasarnya seismograf hanya
mendeteksi gerakan horizontal namun seiring perkembangan jaman, seismograf yang
sekarang telah dapat juga mendeteksi gerakan vertikal dan lateral. Dalam seismograf
terdapat 2 gerakan mekanik dan elektromagnetik seismographer, keduanya dapat
mendeteksi gerakan vertikal dan horizontal dengan baik tergantung dari pendular
yang digunakan apakah vertikal atau horizontal.
Seismograf modern telah menggunakan sistem elektromagnetik seismographer
untuk dapat memindahkan volalitas dari sistem kawat tarik ke arah daerah magnetis,
peristiwa yang memiliki kemungkinan muncul itu menimbulkan getaran-getaran
yang kemudian akan segera di deteksi melalui suatu alat yang disebut sebagai
spejlgalvanometer seismograf.
hingga wilayah gempa 6, dimana wilayah gempa 1 adalah wilayah yang paling
rendah tingkat kegempaannya dan wilayah gempa 6 adalah wilayah yang paling
tinggi tingkat kegempaannya, gempa dikategorikan sebagai gempa ringan bila
termasuk wilayah gempa 1 dan 2, gempa sedang untuk wilayah gempa 3 dan 4, dan
gempa berat untuk wilayah gempa 5 dan 6.
Apabila sifat tanah tidak dapat diketahui dengan jelas, maka dapat di golongkan ke
dalam kelas situs SE (tanah lunak) sesuai dengan SNI 1726-2012. Dengan
menggunakan data hasil investigasi, yang digunakan adalah nilai N-SPT tiap lapisan
tanah hingga kedalaman 30 meter, dikarenakan sesuai dengan peraturan SNI 1726-
2012 bahwa minimal harus hingga kedalaman 30 meter lapisan tanah yang di tinjau
untuk mendesain suatu respon spektra untuk suatu struktur tahan gempa. Nilai N-
SPT yang diperoleh tiap lapisan tanah dihitung rata-ratanya menggunakan rumus :
.................................................................................................................(1)
Keterangan :
Ǹ = nilai N-SPT rata-rata;
di = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 meter;
Ni = nilai N-SPT setiap lapisan tanah antara kedalaman 0 sampai 30
meter;
= 30 meter.
..................................................................................................................(2)
Keterangan :
ṽ = kecepatan gelombang geser rata-rata;
di = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 meter;
12
= 30 meter.
Dari kedua hasil data tersebut, dapat diklasifikasikan tanah yang ditinjau masuk
kedalam kategori kelas situs yang mana berdasarkan tabel 2.3.
Bagian a) Bagian b)
Bagian c)
Dalam menghasilkan kurva seperti gambar 2.5 dapat menggunakan Ms. Excel
sebagai alat bantu, pada bagian a) menggunakan rumus yang telah disyaratkan
dengan memasukkan nilai T dari 0 hingga T0, pada bagian b) memasukkan koordinat
dari parameter yang telah didapatkan (T0, SDS, Ts ), sedangkan untuk bagian c)
menggunakan persamaan rumus yang telah disyaratkan, seperti pada bagian a) pada
bagian ini juga memasukkan nilai T dari Ts hingga perkiraan lama getaran
berlangsung, kemudian nilai yang diperoleh dari bagian a) hingga c) di plot menjadi
kurva dengan T (periode) sebagai sumbu x dan Sa (percepatan respon spektra)
sebagai sumbu y.
................................................................................................(11)
.......................................................................................................(12)
Keterangan :
Vp = Kecepatan gelombang P-wave;
Vs = Kecepatan gelombang S-wave;
v = Poisson ratio;
E = Modulus Young;
ρ = Kerapatan massa.
Dari rumus tersebut dapat dihitung besaran Poisson ratio jika diketahui besarnya Vp
dan Vs :
................................................................................................(13)
G = Modulus geser;
E = Modulus Young;
K = Modulus Bulk.
2.4.1. Metode Kerja
Uji downhole seismic ini dilakukan pada lokasi borehole yang telah
disediakan dan cara pengerjaannya seperti pada gambar :
Energi yang digunakan berasal dari pemukulan kayu atau sumber lainnya
diatas tanah (bagian A), pemukulan dilakukan dengan jarak tertentu dekat dengan
borehole, pada borehole telah terpasang alat penerima geratan berupa triaxial
geophone (bagian B) dan pengujian dilakukan setiap kedalaman 1,5 meter dan
terpasang sebuah accelerometer (bagian C) yang berfungsi sebagai pemicu baik
untuk impact vertikal maupun horizontal.
22
Pada uji ini, palu yang digunakan seberat 10 kg dan dipukulkan pada balok
beton atau kayu berukuran 30 cm x 30 cm x 120 cm yang terletak 1 meter dari
lubang bor, balok dipukul pada arah vertikal dan pada arah horizontal, ketika dipukul
pada arah vertikal maka akan terjadi polarisasi gelombang tekan dan ketika dipukul
pada arah horizontal maka akan terjadi polarisasi gelombang geser.
P-wave
30 cm
S-wave
30 cm
120 cm
Gambar Tinjauan Pustaka.6 Pemukulan palu pada seismic downhole
test
Pada lubang bor dipasang casing PVC berdiameter 2,5” dan seismograph yang
digunakan adalah Olson Instrument Freedom PC Data.
Windows XP based low power 1,1 GHz Intel Premium M Processor, 512 MB
DRAM
Plug-In Multi-Channel Data/ Source Modules
40 GB Hard Disk with External CD-RW
2 Internal Rechargeable Lithium Ion Batteries, ~10 Hours of Operation
Shock Mounted, Weather Water Resistant, Field Ruggedized Design
10/100 MB LAN, USB, CRT, Serial and Parallel Parts, National Instruments
1,25 MHz, 16 Bit, 16 Channel PCI Data Acquisition Card Standard, Optional
Cards Available
110/220 V AC 50/60 Hz Auto Switching Power Supply
12 Volt Automotive Cigarette Lighter Adapter
Ruggedized Case : Weight 23 lbs (10,5 kg), 18,5” x 14” x 6” (47 x 36 x 15 cm)
(Sumber : Tarumanegara Bumiyasa)
Hasil pengukuran berupa hasil rekaman di komputer, lalu di proses untuk
mendapatkan first arrival time dari gelombang seismik vertikal maupun horizontal.
Pada alat geophone terdapat kantung udara yang dapat diisi dengan udara
semaksimal mungkin agar mendesak geophone menempel pada dinding lubang bor
setiap elevasi pengujian, hal ini dilakukan agar alat geophone benar-benar menyatu
pada dinding lubang bor, setelah pengamatan terhadap kedalaman tertentu udara
dikosongkan lagi dan geophone dinaikkan pada kedalaman pengukuran selanjutnya,
sedangkan untuk casing PVC yang dipasang di-grout bentonite dan semen agar
menyatu dengan tanah.
...............................................................................................................(20)
Keterangan :
ṽ : Kecepatan gelombang geser rata-rata;
di : Tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 meter;
vsi : Kecepatan gelombang geser setiap lapisan tanah antara kedalaman 0
sampai 30 meter;
: 30 meter.
Rumus tersebut digunakan untuk mengklasifikasikan jenis tanah pada lokasi yang
ditinjau berdasarkan tabel klasifikasi situs dari SNI 1726 - 2012.
(efisiensi yang diukur) didapat dari kalibrasi alat, maka nilai N harus dikoreksi
terhadap efisiensi sebesar 60% menggunakan rumus :
N60 = (Ef / 60) NM ............................................................................................................................................................. (21)
Keterangan :
N60 = Efisiensi 60%;
Ef = Efisiensi terukur;
NM = Nilai N terukur yang harus dikoreksi.
Biasanya nilai N terukur yang harus dikoreksi terhadap N 60 dilakukan pada semua
jenis tanah dan besarnya koreksi efisiensi tergantung pada lining tabung, panjang
batang, dan diameter lubang bor (Skempton (1986) dan Kulhawy & Mayne
(1990)).
Membandingkan pekerjaan yang telah dilakukan, yaitu :
W = F x d ................................................................................................................................................................................ (22)
Keterangan :
F = Gaya;
d = Alihan.
KE = ½ mv2 (tenaga kinetik)
PE = mgh (tenaga potensial)
Keterangan :
m = Massa (g);
v = Kecepatan tumbukan (m/s);
g = Konstanta gravitasi (9,8 m/s2);
h = tinggi jatuh (m).
Rasio tenaga (ER) ditentukan sebagai rasio ER = W/PE atau ER = KE/PE.
Pada beberapa hubungan korelatif, nilai terkoreksi N 60 yang dinormalisasikan
terhadap tegangan efektif vertikal (overburden), dinyatakan dalam (N1)60. Nilai
(N1)60 menunjukan evaluasi pasir murni untuk interpretasi kepadatan relatif, sudut
geser dan potensi likuifaksi.
(N1)60 = NM x CN x CE x CB x CR x CS ........................................................(23)
CN = 2,2 / (1,2 + (s’vo / Pa))...................................................................(24)
Keterangan :
(N1)60 = Nilai SPT yang dikoreksi terhadap pengaruh efisiensi tenaga 60%;
NM = Hasil uji SPT di lapangan;
CN = Faktor koreksi terhadap tegangan efektif vertikal (nilainya ≤ 1,70);
CE = Faktor koreksi terhadap rasio tegangan palu;
CB = Faktor koreksi terhadap diameter bor;
CR = Faktor koreksi terhadap panjang batang SPT;
CS = Koreksi untuk sample dengan atau tanpa pelapis (liner);
s’vo = Tegangan efektif vertikal (kPa);
Pa = 100 kPa.
Tabel Tinjauan Pustaka.6 Koreksi dalam uji SPT (Youd, T.L. & Idriss, I.M.,
2001)
Faktor Jenis Alat Parameter Koreksi
Tegangan efektif CN 2,2 / (1,2 + (s’vo /
29
vertikal Pa))
Tegangan efektif
CN CN ≤ 1,7
vertikal
Rasio tenaga Donut hammer CE 0,5 s.d 1,0
Rasio tenaga Safety hammer CE 0,7 s.d 1,2
Automatic
Rasio tenaga CE 0,8 s.d 1,3
hammer
Diameter bor 65 s.d 115 mm CB 1,0
Diameter bor 150 mm CB 1,05
Diameter bor 200 mm CB 1,15
Panjang batang <3m CR 0,75
Panjang batang 3 s.d 4 m CR 0,8
Panjang batang 4 s.d 6 m CR 0,85
Panjang batang 6 s.d 10 m CR 0,95
Panjang batang 10 s.d 30 m CR 1,0
Pengambilan
Tabung standar CS 1,0
contoh
Pengambilan Tabung dengan
CS 1,1 s.d 1,3
contoh pelapis (liner)
..........................................................................................................(25)
Gambar Tinjauan Pustaka.14 Kurva S untuk modulus reduksi geser dengan regangan
geser
(sumber : Brinkgreve R.B.J et al 2006)
Input parameter yang digunakan pada model HS Small ini hampir sama dengan
model Hardening Soil Model, yaitu :
4. Kohesi, c.
5. Sudut geser, phi.
..................................................................................................................(26)
Dimana Vs adalah kecepatan gelombang geser, g adalah berat jenis dan g = 9,81
Untuk Clay
............................................................................................................(27)
Keterangan :
Eu = Kekakuan tanah pada kondisi undrained, di dapat dengan tabel korelasi
2.7;
Tabel Tinjauan Pustaka.7 Tabel korelasi hubungan antara Eu dan Cu
Ip = 30 % Eu / Cu = 500 Eu / Cu = 600
Ip = 50 % Eu / Cu = 300 Eu / Cu = 300
(sumber : Hence formula agrees with Duncan & Buchignani)
= poisson ratio.
.........................................................................................................(28)
.........................................................................................................(29)
Keterangan :
s = Tegangan efektif (kN/ m2);
pref = 100 kPa.
35
d. Material Name
Berisi nama setiap lapisan tanah.
e. Modulus Reduction Curve
Berisi modulus reduksi sesuai dengan jenis tanah setiap lapisan.
f. Damping Curve
Berisi faktor damping sesuai dengan jenis tanah setiap lapisan.
g. Thickness
Berisi ketebalan setiap lapisan tanah.
h. Unit Weight
Berisi berat jenis setiap lapisan tanah
i. Max. Shear Modulus
Berisi modulus geser (G) maksimum.
j. Shear Wave Velocity
Berisi kecepatan gelombang geser setiap lapisan.
Dalam submenu ini juga user dapat menentukan output dari respon spectrum
berupa acceleration, velocity, displacement dan juga dapat memasukkan
mkasimal 3 faktor damping yang berbeda.
- Input Motion
Dalam submenu input motion, user dapat memilih jumlah motion yang
digunakan dalam menganalisa respon spektra. Pada ketentuan desain spektra di
Indonesia berdasarkan SNI 2002, desain harus ditinjau dari 4 data gempa yang
berbeda atau motion yang digunakan. Motion tersebut berupa time history yang
menjadi parameter desain di Indonesia dikarenakan Indonesia belum memiliki
time history sendiri. Dalam program EduShake terdapat 8 motion yang dapat
digunakan, yaitu :
a. El Centro Earthquake (El Centro, California)
b. Gilroy1 (Gilroy, California)
c. Gilroy2 (Gilroy, California)
d. Treas Earthquake (Treassure Island, San Francisco)
e. Yerba Earthquake (Yerba Buena Island, San Francisco)
f. Taft Earthquake (Taft, California)
Pada submenu ini juga terdapat pilihan untuk menggunakan animasi dan dapat
memilih pada lapisan ke berapa respon spektra ditampilkan, plot respon spektra
juga dapat sekaligus ditampilkan dalam 1 grafik dari motion yang berbeda-beda
dan dari damping factor yang berbeda-beda.
- Report
Dalam submenu report, program EduShake menyediakan fasilitas berupa
penataan hasil input, time-history yang dapat langsung di-print pada kertas
laporan.
37
Solution Manager
Pada solution manager program akan menghitung model yang telah dibuat secara
otomatis dan hasilnya dapat dilihat dengan memilih output manager.
Output Manager
Dalam output manager juga terbagi menjadi beberapa submenu :
- Ground Motion
Submenu ini dapat menampilkan time history pada setiap lapisan tanah yang
telah di-setting output-nya pada menu profile sebelumnya dan dapat
menentukan tipe plot grafik dan plot parameter.
- Response Spektrum
Menampilkan respon spektra dari lapisan yang ingin kita tinjau.
- Depth Plots
Menampilkan distribusi kedalaman setiap layer lapisan tanah yang telah dibuat
sebelumnya.
- Other Parameters
Pada umumnya submenu ini jarang digunakan, berisi parameter lain-lain yang
dibutuhkan dalam perhitungan.
8 – 15 19 – 22
15 – 30 19 – 22
> 30 19 – 22
(sumber : Soil Mechanic, Lambe & Whiteman, form Terzaghi and Peck 1948)
Tabel Tinjauan Pustaka.10 Hubungan antara nilai SPT, kohesi dan sudut geser pada
tanah lempung
Nilai SPT Cu ∅
<2 12,5 0
2–4 12,5 – 25 0
4–8 25 – 50 0
8 – 15 50 – 100 0
15 – 30 100 – 200 0
> 30 > 200 0
(sumber : article stream stabilition project, 2007)
2.9. Program Prism
Hasil dari program Plaxis bukan merupakan respon spektra pada permukaan
tanah, penggunaan program Plaxis hanya menghasilkan motion gempa yang terjadi
di permukaan berupa time history pada permukaan tanah dari input-an ground
motion yang terjadi di batuan dasar. Untuk itu, diperlukan bantuan program Prism
dalam mengolah riwayat waktu yang terjadi di permukaan menjadi respon spektra
struktur yang terjadi di permukaan tanah.
Prism adalah program respon seismik analisis yang berbasiskan SDOF atau
single degree of freedom, prism memproses riwayat waktu yang terjadi di permukaan
tanah menjadi respon spektra sehingga analisis dari batuan dasar berupa data tanah,
data kecepatan gelombang geser dan sebagainya tidak diperlukan dalam menjalankan
program Prism ini.
Respons spektra dihitung dengan metode integrasi Newmark yang
parameternya dapat dimodifikasi dalam menu pengaturan program, tingkat redaman
atau damping juga dapat dimasukkan sesuai dengan analisa. Program ini menjamin
keakuratan analisa dengan membatasi integrasi waktu dengan rasio yang cukup kecil
untuk menghindari
kesalahan numerik. Keterbatasan pada program ini pada perhitungan periode yang
pendek, yaitu hanya 4 detik dimana pada umumnya hasil analisa respon spektra
adalah mencapai 10 detik.
40