Anda di halaman 1dari 52

Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Desain Bangunan

Desain struktur merupakan salah satu bagian dari keseluruhan proses


perencanaan bangunan. Proses desain merupakan gabungan antara unsur seni
dan sains yang membutuhkan keahlian dalam mengolah nya. Proses ini
dibedakan menjadi dua bagian (Zuhruiyadi, 2008):

1. Tahap pertama
Desain umum yang merupakan peninjau umum dari garis besar
keputusan-keputusan desain. Tipe struktur dipilih dari berbagai
alternatif yang memungkinkan. Tata letak struktur, geometri atau
bentuk bangunan, jarak antar kolom, tinggi lantai dan material
bangunan telah ditetapkan dengan pasti pada tahap ini.
2. Tahap kedua
Desain terperinci yang antara lain meninjau tentang penentuan besar
penampang lintang balok, kolom, tebal pelat dan elemen struktur
lainnya.
Secara garis besar, struktur bangunan dibagi menjadi dua bagian sama, yaitu
struktur bangunna diatas tanah sering disebut struktur atas (upper structure),
sedangkan struktur bangunan yang ada didalam tanah, sering disebut struktur
bawah (sub structure).

Struktur atas
Struktur atas atau upper structure adalah elemen bangunan yang berada di
atas permukaan tanah. Dalam proses perencanaan gedung ini meliputi: atap,
pelat, kolom, balok, balok anak dan tangga.
1. Atap
Atap adalah struktur yang berfungsi melindungi bangunan beserta apa
yang ada didalam nya dari pengaruh panas dan hujan.

1
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

2. Pelat
Pelat merupakan panel-panel beton bertulang yang mungkin tulangan
nya dua arah atau satu arah saja, tergantung pada sistem struktur nya.
Kontinuitas penulangan pelat diterusakan kedalam balok-balok dan
diteruskan kedalam kolom. Dengan demikian sistem pelat secara
keseluruhan menjadi satu kesatuan bentuk rangka struktur bangunan
kaku statis tak tentu yang sangat kompleks. Perilaku masing-masing
komponen struktur dipengaruhi oleh hubungan kaku komponen lain
nya. Beban tidak hanya mengakibatkan timbul nya momen, gaya geser,
dan lendutan langsung pada komponen struktur yang menahan nya,
tetapi komponen- komponen struktur yang juga berhubungan juga ikut
berinteraksi karna hubungan kaku antar komponen. (Dipohusodo,
1994)
Berdasarkan perbandingan antara bentang panjang dan bentang pendek
pelat dibedakan menjadi dua yaitu pelat satu arah (one way slab) dan
pelat dua arah (two way slab).

a. Pelat Satu Arah


Pelat satu arah atau (one way slab) adalah pelat yang didukung
pada dua tepi yang berhadapan saja sehinggga lendutan yang
timbul hanya satu arah yaitu, pada arah yang tegak lurus terhadap
arah dukungan tepi. Dengan kata lain pelat satu arah adalah pelat
yang mempunyai perbandingan antara sisi panjang dan sisi
pendek yang saling tegak lurus lebih besar dari dua dengan
lendutan utama pada sisi yang lebih pendek. (Dipohusodo, 1994)

2
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 1.1. Pelat Satu Arah


Sumber: dokumen http://digilib.unila.ac.id/5294/14/2.%20BAB%20II.pdf

b. Pelat dua arah


Pelat dua arah (two way slab) adalah pelat yang didukung
sepanjang keempat sisinya dengan lendutan yang akan timbul
pada dua arah yang saling tegak lurus kurang dari dua, seperti
terlihat pada Gambar 1.2. Contoh pelat dua arah adalah pelat yang
ditumpu oleh 4 (empat) sisi yang saling sejajar. Karena momen
lentur bekerja pada dua arah, yaitu searah dengan bentang lx dan
bentang ly, maka tulangan pokok juga dipasang pada arah yang
saling tegak lurus (bersilangan), sehingga tidak perlu tulangan
bagi. Tetapi pada pelat daerah tumpuan hanya bekerja momen
lentur satu arah saja, sehingga untuk daerah tumpuan ini tetap
dipasang tulangan pokok dan tulangan bagi. Bentang ly selalu
dipilih ≥ lx, tetapi momennya Mly selalu ≤ Mlx, sehingga tulangan
arah lx (momen yang besar) dipasang di dekat tepi luar (urutan
ke-1). (Ali Asroni, 2010)

3
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 1.2. Pelat Dua Arah Kolom


Sumber: dokumen http://digilib.unila.ac.id/5294/14/2.%20BAB%20II.pdf

3. Kolom
Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya
menyangga beban aksial desak vertikal dengan bagian tinggi yang tidak
ditopang paling tidak tiga dimensi lateral terkecil. Kolom berfungsi
sebagai pendukung beban-beban dari balok dan pelat, untuk diteruskan
ke tanah dasar melalui fondasi. Beban dari balok dan pelat ini berupa
beban aksial tekan serta momen lentur (akibat kontinuitas konstruksi).
Oleh karena itu dapat didefinisikan, kolom ialah suatu struktur yang
mendukung beban aksial dengan atau tanpa momen lentur. (Ali Asroni,
2010)
Kolom adalah struktur yang mendukung beban dari atap, balok, dan
berat sendiri yang diteruskan ke pondasi. Secara struktur kolom
menerima beban vertikal yang besar, selain itu harus mampu menahan
beban-beban horizontal bahkan momen atau puntir/torsi akibat
pengaruh terjadinya eksentrisitas pembebanan. Untuk menentukan
dimensi penampang yang diperlukan, hal yang perlu diperhatikan adalah
tinggi kolom perencanaan, mutu beton dan baja yang digunakan dan
eksentrisitas pembebanan yang terjadi.

4
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 1.3. Kolom Beton Bertulang


Sumber: dokumen http://digilib.unila.ac.id/5294/14/2.%20BAB%20II.pdf
4. Balok
Balok adalah bagian struktur yang berfungsi sebagai pendukung beban
vertikal dan horizontal. Beban vertikal berupa beban mati dan beban
hidup yang diterima pelat lantai, berat sendiri balok dan berat dinding
penyekat yang diatas nya. Sedangkan beban horizontal berupa beban
angin dan gempa. Pada balok yang melengkung ke bawah akibat beban
luar, pada dasarnya ditahan oleh kopel gaya-gaya dalam yang berupa
tegangan tekan dan tarik. Jadi pada serat-serat balok bagian tepi atas akan
menahan tegangan tekan, dan semakin ke bawah tegangan tekan
tersebut akan semakin kecil. Sebaliknya, pada serat-serat balok bagian
tepi-bawah akan menahan tegangan tarik, dan semakin ke atas tegangan
tariknya akan semakin kecil pula. Pada bagian tengah, yaitu pada batas
antara tegangan tekan dan tarik, serat-serat balok tidak mengalami
tegangan sama sekali (tegangan tekan maupun tariknya bernilai nol).
Serat-serat yang tidak mengalami tegangan tersebut membentuk suatu
garis yang disebut garis netral,terlihat pada Gambar 1.4. Balok Beton
Bertulang.

5
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 1.4. Balok beton bertulang


Sumber: dokumen http://digilib.unila.ac.id/5294/14/2.%20BAB%20II.pdf

Keterangan notasi yang ada pada Gambar 1.4 (b) adalah :


As = luas tulangan tarik, mm²
As’ = luas tulangan tekan, mm²
b = lebar penampang balok, mm
c = jarak antara garis netral dan tepi serat beton tekan, mm
d = tinggi efektif penampang balok, mm
ds = jarak antara titik berat tulangan tarik dan tepi serat
beton, mm.
h = tinggi penampang balok, mm.
Beban yang bekerja pada balok biasanya berupa beban lentur, beban
geser maupun torsi (momen puntir), sehingga perlu baja tulangan untuk
menahan beban-beban tersebut. Tulangan ini berupa tulangan
memanjang atau tulangan longitudinal (yang menahan beben lentur)
serta tulangan geser/begel (yang menahan beban geser/torsi). (Ali
Asroni, 2010).

6
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 1.5. Pondasi telapak (foot plate)

dokumen http://digilib.unila.ac.id/5294/14/2.%20BAB%20II.pdf
Bangunan ini memiliki dua lantai serta panjang dan lebar serta tinggi
sebagai berikut:

Gambar 1.6. Ukuran X dan Y Gedung


Sumber : dokumen pribadi

7
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 1.7. Ukuran Y dan Z Gedung


Sumber: dokumen pribadi
Material yang digunakan dalam pembuatan bangunan ini adalah beton
bertulangan dengan fc` 25 MPa, fy 400 MPa, Ec 4700√fc dan poison rasio
(u) 0,25. Bangunan ini dibangun di daerah Semarang dengan beban angin 40
kg/m². Semarang merupakan daerah yang memiliki topografi lebih rendah
daripada laut oleh sebab itu bangunan ini di desain agar tahan dengan tiupan
angin.

1.2. Fungsi Bangunan

Bangunan yang memiliki dua lantai ini berfungsi sebagai tempat perkantoran
dan ruang aula. Aula berada pada lantai pertama sedangkan kantor berada
pada lantai kedua.

8
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

1.3. Denah Bangunan

1. Denah lantai satu

Gambar 1.8. Denah Lantai 1


Sumber: dokumen pribadi
2. Denah lantai dua

Gambar 1.8. Denah Lantai 2


Sumber: dokumen pribadi

9
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

1.4. Mutu Bahan


Bahan yang digunakan memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Tipe = Beton
b. Berat Jenis = 2400 kg/m³
c. Fc` = 25 Mpa
d. u = 0,25
e. E = 23500 MPa
Serta tulangan (rebar) dengan kriteria sebagai berikut:
a. Tipe = Baja
b. Berat Jenis = 7850 kg/m³
c. Fy = 400 Mpa
d. Fu = 545,83 Mpa
e. Fye = 600 Mpa
f. Fue = 818,745 Mpa
g. u = 0,3

1.5. Bagian Struktur Yang Didesain

Proses desain meliputi desain balok, pelat, dan kolom pada struktur bangunan
dua lantai ini dimulai dengan menghitung preliminary design untuk ketiga
komponen struktur tersebut sehingga mendapatkan dimensi yang sesuai.
Setelah mendapatkan dimensi yang sesuai, dilakukan pemodelan strktur,
pembebanan, dan analisis gaya dengan menggunakan bantuan software
SAP2000. Dalam pemodelan, perlu didefinisikan elemen struktur seperti
penampang, material, dan pembebanan. Langkah selanjutnya adalah analisis
gaya-gaya dan pendesainan tulangan sesuai dengan SNI sehingga struktur
dapat menahan pengaruh beban terfaktor yang bekerja.

10
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

1.6. Peraturan dan Software yang digunakan

1. Perencanaan suatu struktur harus memenuhi standar nasional yang


diatur dalam SNI-2847-2013 mengenai persyaratan beton struktural
untuk bangunan gedung, meliputi balok, kolom, dan peraturan
mengenai tulangan, dll.
2. Peraturan yang perlu dipenuhi yaitu SNI 1727-2013 mengenai beban
untuk perencanaan bangunan atau struktur lain.
3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 serta PPUPRG
1987 untuk beban yang tidak tercantum dalam SNI 1727:2013.
4. Aplikasi yang digunakan ialah SAP 2000 v.19.

11
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

BAB II
PRELIMENARI DESAIN

Gambaran umum pada struktur bangunan yang dibuat adalah:


1. Bentang arah X = 7500 mm
2. Bentang arah Y = 4000 mm
3. Lantai 1 ke lantai 2 = 3500 mm
4. Lantai 2 ke atap = 4000 mm
Setelah itu dihitung preliminary desain pada struktur untuk mendesain awal ukuran
balok, pelat dan kolom pada suatu sistem bangunan.

2.1. Balok

Perhitungan balok induk dan balok anak sebagai berikut:


a. Balok induk arah x

Gambar 2.1. Balok Induk Arah X


Sumber: dokumen pribadi

b. Balok induk arah y

12
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 2.2. Balok Induk Arah Y


Sumber: dokumen pribadi

c. Balok anak y

Gambar 2.3. Balok Anak Y


Sumber: dokumen pribadi
2.2. Kolom

Nilai asumsi pada kolom:


h = 650 mm
b = 650 m

Gambar 2.4. Kolom


Sumber: dokumen pribadi

13
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

BAB III
PEMODELAN STRUKTUR

3.1. Pemodelan Struktur


Pada tahap pengerjaan tugas ini, dilakukan pemodelan struktur yang menggunakan
SAP2000 v.19. pemodelan ini berguna untuk mendapatkan gaya-gaya yang
dibutuhkan dalam perhitungan.

Tahap pemodelan struktur pada SAP2000 v.19 adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Desain Gedung SAP2000 v.19


Sumber: Dokumen Pribadi

14
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Input pemodelan:
1. Tahap awal dalam pemodelan pada SAP2000 adalah membuat New Model.

Gambar 3.2. Membuat New Model


Sumber: Dokumen Pribadi

2. Setelah terbuka lembar kerja, lalu membuat grid, grid yang digunakan adalah
koordinat kartasian yaitu X, Y, dan Z.

Gambar 3.3. Pemilihan Grid


Sumber: Dokumen Pribadi

3. Input data-data denah lalu pilih ok.


a. Jumlah titik koordinat (Number of Grid Lines).
b. Jarak antara titik koordinat (Grid Spacing).

15
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 3.4. Detail Grid


Sumber: Dokumen Pribadi

4. Tampilan grid yang telah diinput pada SAP2000.

Gambar 3.5. Tampilan Grid


Sumber: Dokumen Pribadi

5. Karena bentang di x melebihi 4 meter, maka ditambahkan balok anak


dengan cara mengedit grid.

Gambar 3.6. Mengedit Detail Grid


Sumber: Dokumen Pribadi

16
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

6. Tampilan grid yang telah ditambahkan balok anak pada arah y.

Gambar 3.7. Tampilan Grid dan balok anak arah y


Sumber: Dokumen Pribadi

7. Tampilan grid:

Gambar 3.8. Struktur Penampang XY


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 3.9. Struktur Penampang XZ


Sumber: Dokumen Pribadi

17
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 3.10. Struktur Penampang YZ


Sumber: Dokumen Pribadi

Mendefinisikan material yang digunakan:

1. Define > materials untuk mendefinisikan material. Material yang digunakan


adalah beton dan baja;

Gambar 3.11. Material yang Digunakan


Sumber: Dokumen Pribadi

2. Masukkan detail material yang ada.

Gambar 3.12. Detail Material Beton


Sumber: Dokumen Pribadi

18
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 3.13. Detail Material Tulangan


Sumber: Dokumen Pribadi

Mendefinisikan elemen struktur:

1. Define > Section Properties > Frame Sections dan Area Section untuk
gmendefinisikan dimensi material yang akan digunakan.

Gambar 3.14. Memasukkan Dimensi material


Sumber: Dokumen Pribadi

19
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Table 3.1. Frame Section Properties

No. Nama Kode Bahan Dimensi (mm)

1. Balok Anak BA Beton 250 x 125

2. Balok Induk Arah x BIx Beton 625 x 325

3. Balok Induk Arah y BIy Beton 350 x 175

4. Kolom Kolom Beton 650 x 650

Gambar 3.15. Frame Properties.


Sumber: Dokumen Pribadi
Mendefinisikan Area Section pada pelat.
Pelat digunakan setebal 120 mm.

Gambar 3.16. Area Properties.


Sumber: Dokumen Pribadi

20
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 3.17. Detail Area Section


Sumber: Dokumen Pribadi

Menggambarkan elemen struktur pada grid sesuai denah dan gambar yang ada.

1. Draw > Draw Frame/Cable/Tendon

Menggambarkan frame dengan menyesuaikan dengan frame section yang


akan digunakan pada gambar, dapat juga menggunakan replicate
mempermudah pekerjaan.

Gambar 3.18. Properties of Object


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 3.19. Frame pada Gedung SAP2000 v.19


Sumber: Dokumen Pribadi

21
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

2. Kemudian Draw Area Section


Draw > Poly Area

Assign area ini pada bagian balok secara satu persatu, proses ini dilakukan
pada setiap lantai kecuali lantai satu.

Gambar 3.20. Area Section


Sumber: Dokumen Pribadi

Mendefinisikan beban yang akan digunakan.


1. Define > Load Patterns

Gambar 3.21. Load Patterns


Sumber: Dokumen Pribadi

Kombinasi pembebanan.
Define > Load Combination
Beban kombinasi ini digunakan untuk mengetahui beban maksimum yang akan
diterima oleh struktur.

22
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 3.22. Load Combinations


Sumber: Dokumen Pribadi

Tabel 3.2. Detai Kombinasi Pembebanan

No. Kombinasi Beban

1. 1,4DL

2. 1,2DL + 1,6LL

3. 1,2DL + 0,5Wx+

5. 1,2DL + 0,5Wx-

6. 1,2DL + 0,5Wy+

7. 1,2DL + 0,5Wy-

8. 1,2DL + 0,5LL + Wx+

9. 1,2DL + 0,5LL + Wx-

10. 1,2DL + 0,5LL + Wy+

11. 1,2DL + 0,5LL + Wy-

12. 0,9DL + Wx+

13. 0,9DL + Wx-

14. 0,9DL + Wy+

15. 0,9DL + Wy-

16. DL + LL

17. DL + Wx+

18. DL + Wx-

23
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

19. DL + Wy+

20. DL + Wy-

21. ENVELOPE ULTIMATE

22. ENVELOPE SERVICE

Assign beban
Beban yang digunakan adalah beban mati, beban hidup, dan beban angin.

Tabel 3.3. Beban yang digunakan

No. Nama Beban Beban

1. Beban Mati (SIDL) 100 Kg/m2

2. Beban Hidup 2,4 KN/m3

3. Beban Angin 40 kg/m2

Beban mati dan beban hidup di distribusikan kedalam area, dengan menginput berat
total kedalam Area Section.
Select Area > Assign > Area Loads > Uniform (Shell)

Gambar 3.23. Assign Beban pada Area


Sumber: Dokumen Pribadi

Untuk memasukkan beban angin, perhatikan jenis beban, arah beban dan besar
beban yang akan digunakan. Memasukkan beban angin adalah assign frame yaitu
kolom terluar dengan mengalikan beban angin, tributary area dan factor koefisien
untuk setiap arah angin.

24
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 3.24. Koefisien Angin


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 3.25. Beban Angin Wx+


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 3.26. Beban Angin Wx-


Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 3.27. Beban Angin Wy+


Sumber: Dokumen Pribadi

25
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 3.28. Beban Angin Wy-


Sumber: Dokumen Pribadi

Kemudian running program.


Analyze > Set Analysis Options > Space Frame > OK

Gambar 3.29. Analysis Options


Sumber: Dokumen Pribadi

Analyze > Run Analysis (F5) > Run Now dan tunggu sampai proses selesai.

Gambar 3.30. Set Load Cases to Run


Sumber: Dokumen Pribadi

26
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 3.31. Hasil Run


Sumber: Dokumen Pribadi

Setelah proses selesai, kemudian cek struktur dengan cara


Design > Steel Frame Desaign > Start Desaign/ check of structure (shift
+ F5 ) , pilih View/Refise Preference yaitu AISC 360-10 dengan nilai default.

Gambar 3.32. Steel Frame Desaign Preference AISC 360-10


Sumber: Dokumen Pribadi

Setelah proses selesai, cek apakah struktur aman dengan melihat rasio yang ada.
Apabila tidak aman (merah), ganti dimensi penampang dan lakukan run kembali.
Lakukan hingga struktur aman.
Kemudian tampilkan semua gaya yang dibutuhkan dengan melihat table gaya pada
element reaction . Display > Show Table (ctrl + T ) > Element Output > Frame
Output > Element Forces – Frames.

27
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Gambar 3.33. Choose Table for Display


Sumber: Dokumen Pribadi

Gunakan gaya pada output SAP2000 untuk menghitung kebutuhan tulangan pada
bangunan.

28
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

BAB IV
DESAIN BALOK

Balok yang digunakan adalah balok yang berbentuk segi empat dan memiliki dimensi
berbeda-beda tergantung panjang bentang dan jenis balok yang digunakan. Terdapat dua
jenis balok yang digunakan yaitu balok induk dan anak.

4.1. Desain Balok Anak arah y


4.1.1. Tulangan Lentur
Mu = 1.747.100 Nmm, digunakan untuk mendesain tulangan saat momen
negative sehingga tulangan Tarik berada di bagian bawah balok.
h = 250 mm
b = 125 mm
Es = 200.000 Mpa
s = 30 mm
d = h-s
= 250 – 30 = 220 mm
𝛽1 = 0,85
Fy = 400 Mpa
Fc = 25 Mpa
Ԑcu = 0,003
𝜋 = 3,14
Ԑy = 0,002
𝑑−𝑐
Ԑs = Ԑcu x
𝑐
= 0,00357302
Fs = Ԑs x Es
= 714,6040281
Asumsi;
s = 30 mm
D = 19 mm
n =2

29
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Menghitung As:
1
As = n ( 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2 )
4
= 566,77 mm
√𝐹𝑐 1,4
Asmin = 𝑥𝑏𝑥𝑑≥ 𝑥𝑏𝑥𝑑
4 𝑥 𝐹𝑦 𝐹𝑦

= 85,9375 mm ≥ 96,25 mm
𝐶𝑐
Asmax = 0,75 𝑥 𝐹𝑦

= 558,8085938 mm
0,003 𝑥 𝑑
cb =
0,003+ Ԑy

= 132
cc = 0,85 + c x 𝛽 1 x cb x b
= 298.031,25
0,85 𝑥 𝛽1 x Fc x 𝑏 𝑥 𝑑 600
As bal =
𝐹𝑦
(600+𝐹𝑦)
= 745,078125
Maka dipilih As=566,77 mm
Menghitung Mn dan фMn:
T = C
AsxFy = 0,85 x Fc’ x a x b
𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑦
a =
0,85 𝑥 𝐹𝑐 𝑥 𝑏

= 85,34889412 mm
𝑎
c =
𝛽1
85,34889412
= mm
0,85

= 100,4104637 mm
𝑎
Mn = As x Fy (𝑑 − )
2
= 40.201.121,46 Nmm
фMn = 0,8 x Mn
= 32.160.897,16 Nmm

30
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Maka didapat tulangan Tarik balok anak Y:


2 D 19
Mu ≤ фMn
1.747.100 ≤ 32.160.897,16

4.1.2. Tulangan Tekan


Mu = 277.700 Nmm, digunakan untuk mendesain tulangan saat momen positif
sehingga tulangan sengkang berada di bagian atas balok.
h = 250 mm
b = 125 mm
Es = 200.000 Mpa
S = 30 mm
d = h-s
= 250 – 30 = 220 mm
𝛽1 = 0,85
Fy = 400 Mpa
Fc = 25 Mpa
Ԑcu = 0,003
𝜋 = 3,14
Ԑy = 0,002
𝑑−𝑐
Ԑs = Ԑcu x
𝑐
= 0,006268985
Fs = Ԑs x Es
= 1253,797086
Asumsi:
s = 30 mm
D = 16 mm
n =2

31
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Menghitung As:
1
As = n ( 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2 )
4
= 401,92 mm
√𝐹𝑐 1,4
Asmin = 𝑥𝑏𝑥𝑑≥ 𝑥𝑏𝑥𝑑
4 𝑥 𝐹𝑦 𝐹𝑦

= 85,9375 mm ≥ 96,25 mm
𝐶𝑐
Asmax = 0,75 𝑥 𝐹𝑦

= 558,8085938 mm
0,003 𝑥 𝑑
cb =
0,003+ Ԑy

= 132
cc = 0,85 + c x 𝛽 1 x cb x b
= 298.031,25
0,85 𝑥 𝛽1 x Fc x 𝑏 𝑥 𝑑 600
As bal =
𝐹𝑦
(600+𝐹𝑦)
= 745,078125
Maka dipilih As=401,92 mm.

Menghitung Mn dan фMn:


T = C
AsxFy = 0,85 x Fc’ x a x b
𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑦
a =
0,85 𝑥 𝐹𝑐 𝑥 𝑏

= 60,52442353 mm
𝑎
c =
𝛽1
85,34889412
= mm
0,85

= 71,20520415 mm
𝑎
Mn = As x Fy (𝑑 − )
2
= 30.503.764,74 Nmm

32
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

фMn = 0,8 x Mn
= 24.403.011,79 Nmm
Maka tulangan tekan balok anak Y:
2 D 16
Mu ≤ фMn
277.700.1 ≤ 24.403.011,79

4.1.3. Tulangan Sengkang


Vu = 2223 KN, didapatkan dari nilai maksimum pada nilai SAP2000.
Fc = 25 Mpa
b = 125 mm
s = 30 mm
h = 250 mm
d =h–s
= 250 – 30 = 220 mm
Fy = 400 Mpa
Asumsi:
D = 10 mm
S = 1000 mm

Menghitung nilai:
1
As = 4 x 𝜋 x D2

= 78,5 mm2
√𝐹𝑐
Vc = xbxd
6

= 22.916,67 N
Ф = 0,75
𝑉𝑢
Vn = Ф

= 2964 N
Vs = Vu –Vc
= -20.693,7 N

33
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑦 𝑥 𝑑
Vs’ = S

= 6908 N
Vn = Vc + Vs’
= 29.824,67 N
ФVn = 0,75 x Vn
= 22.368,5 N
Jika,Vu ≥ ФVn
2223 ≤ 22.368,5 KN ,syarat memenuhi.

4.1.4. Tulangan Torsi


Tu = 2.300 Nmm, didapatkan dari nilai maksimum pada nilai Tu SAPR2000.
s = 30 mm
b = 125 mm
h = 250 mm
d = 220 mm
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 25 Mpa
ɵ = 450

Menghitung nilai:
X1 = b – (2 x s)
= 65 mm
Y1 = h – (2 x s)
= 190 mm
Aoh = X1 x Y1
= 12.350 mm2
Ao = 0,85 x Aoh
= 10.497,5 mm2
Acp =hxb
= 31.250 mm2
Pcp = 2 x (h + b)
= 750 mm2

34
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Ph = 2 x (X1 + Y1)
= 510 mm

Check:
√𝐹𝑐 𝐴2 𝑐𝑝
Tu > Фx ( 𝑃𝑐𝑝 )
12

2.300 < 406.901 N (maka torsi dibaikan)

4.2. Desain Balok Induk Y


4.2.1. Tulangan Lentur
Mu = 3.941.900 Nmm, digunakan untuk mendesain tulangan saat momen
negative sehingga tulangan Tarik berada di bagian bawah balok.
h = 350 mm
b = 175 mm
Es = 200.000 Mpa
s = 30 mm
d = h-s
= 350 – 30 = 320 mm
𝛽1 = 0,85
Fy = 400 Mpa
Fc = 25 Mpa
Ԑcu = 0,003
𝜋 = 3,14
Ԑy = 0,002
𝑑−𝑐
Ԑs = Ԑcu x
𝑐
= 0,045320064
Fs = Ԑs x Es
= 9.064,012739

35
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Asumsi:
s = 30 mm
D = 10 mm
n =2

Menghitung As:
1
As = n ( 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2 )
4
= 157 mm
√𝐹𝑐 1,4
Asmin = 𝑥𝑏𝑥𝑑≥ 𝑥𝑏𝑥𝑑
4 𝑥 𝐹𝑦 𝐹𝑦

= 175 mm ≥ 196 mm
𝐶𝑐
Asmax = 0,75 𝑥 𝐹𝑦

= 1.137,9375 mm
0,003 𝑥 𝑑
cb =
0,003+ Ԑy

= 192
cc = 0,85 + c x 𝛽 1 x cb x b
= 606.900
0,85 𝑥 𝛽1 x Fc x 𝑏 𝑥 𝑑 600
As bal =
𝐹𝑦
(600+𝐹𝑦)

= 1.517,25
Maka dipilih As =157mm

Menghitung nilai Mn dan фMn:


T = C
AsxFy = 0,85 x Fc’ x a x b
𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑦
a =
0,85 𝑥 𝐹𝑐 𝑥 𝑏

= 16,887394 mm

36
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

𝑎
c =
𝛽1
85,34889412
= mm
0,85

= 19,86752 mm
𝑎
Mn = As x Fy (𝑑 − )
2
= 19.565.735,8 Nmm
фMn = 0,8 x Mn
= 15.652.588,64 Nmm
Tulangan lentur balok anak Y:
2 D 10
Mu ≤ фMn
3.941.900 ≤ 15.652.588,64

4.2.2. Tulangan Tekan


Mu = 1.393.000 Nmm, digunakan untuk mendesain tulangan saat momen
positif sehingga tulangan sengkang berada di bagian atas balok.
h = 350 mm
b = 175 mm
Es = 200.000 Mpa
s = 30 mm
d = h-s
= 350 – 30 = 320 mm
𝛽1 = 0,85
Fy = 400 Mpa
Fc = 25 Mpa
Ԑcu = 0,003
𝜋 = 3,14
Ԑy = 0,002
𝑑−𝑐
Ԑs = Ԑcu x
𝑐
= 0,095612375

37
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Fs = Ԑs x Es
= 19.122,47498

Asumsi:
s = 30 mm
D = 7 mm
n =2

Menghitung nilai As:


1
As = n ( 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2 )
4
= 76,93mm
√𝐹𝑐 1,4
Asmin = 𝑥𝑏𝑥𝑑≥ 𝑥𝑏𝑥𝑑
4 𝑥 𝐹𝑦 𝐹𝑦

= 175 mm ≥ 196 mm
𝐶𝑐
Asmax = 0,75 𝑥 𝐹𝑦

= 1.137,9375 mm
0,003 𝑥 𝑑
cb =
0,003+ Ԑy

= 192
cc = 0,85 + c x 𝛽 1 x cb x b
= 606.900
0,85 𝑥 𝛽1 x Fc x 𝑏 𝑥 𝑑 600
As bal =
𝐹𝑦
(600+𝐹𝑦)

= 1.517,25
Maka pilih As: 76,93mm

Menghitung nilai Mn dan фMn:


T = C
AsxFy = 0,85 x Fc’ x a x b
𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑦
a =
0,85 𝑥 𝐹𝑐 𝑥 𝑏

= 8,2748 mm

38
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

𝑎
c =
𝛽1
85,34889412
= mm
0,85

= 9,73508 mm
𝑎
Mn = As x Fy (𝑑 − )
2
= 9.719.723,565 Nmm
фMn = 0,8 x Mn
= 7.775.778,852 Nmm
Tulangan tekan balok anak Y:
2D7
Mu ≤ фMn
1.393.000 ≤ 7.775.778,852

4.2.3. Tulangan Sengkang


Vu = 4.275 N, didapat dari nilai gesermaksimun pada Sap2000.
Fc = 25 Mpa
b = 175 mm
s = 30 mm
h = 350 mm
d =h–s
= 350 – 30 = 320 mm

Fy = 400 Mpa

Asumsi:
D = 6 mm
S = 1000 mm

Menghitung nilai:
1
As = 4 x 𝜋 x D2

= 28,26 mm2

39
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

√𝐹𝑐
Vc = xbxd
6

= 46.666,67 N
Ф = 0,75
𝑉𝑢
Vn = Ф

= 5.700 N
Vs = Vu –Vc
= -46.666,7 N
𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑦 𝑥 𝑑
Vs’ = S

= 3.617,28 N
Vn = Vc + Vs’
= 50.283,95 N
ФVn = 0,75 x Vn
= 37.712,96 N
Jika, ФVn ≥ Vu
37.712,96 N ≥ 4.275 KN, maka syarat terpenuhi.

4.2.4. Tulangan Torsi


Tu = 74.800 Nmm, didapat dari nilai Tu maksimum pada SAP2000.
s = 30 mm
b = 175 mm
h = 350 mm
d = 320 mm
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 25 Mpa
ɵ = 450

Menghitung nilai:
X1 = b – (2 x s)
= 115 mm
Y1 = h – (2 x s)
= 290 mm

40
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Aoh = X1 x Y1
= 33.350 mm2
Ao = 0,85 x Aoh
= 28.347,5 mm2
Acp =hxb
= 61.250 mm2
Pcp = 2 x (h + b)
= 1.050 mm2
Ph = 2 x (X1 + Y1)
= 810 mm
Check:
√𝐹𝑐 𝐴2 𝑐𝑝
Tu > Фx ( 𝑃𝑐𝑝 )
12

74.800 < 1.116.536 N (Torsi diabaikan,maka hitung tulangan geser)

4.3. Desain Balok Induk X


4.3.1. Tulangan Lentur
Mu = 123.544.400 Nmm, digunakan untuk mendesain tulangan saat momen
negative sehingga tulangan Tarik berada di bagian bawah balok.
h = 625 mm
b = 325 mm
Es = 200.000 Mpa
s = 30 mm
d =h-s
= 625 – 30 = 595 mm
𝛽1 = 0,85
Fy = 400 Mpa
Fc = 25 Mpa
Ԑcu = 0,003
𝜋 = 3,14
Ԑy = 0,002

41
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

𝑑−𝑐
Ԑs = Ԑcu x
𝑐
= 0,031474219
Fs = Ԑs x Es
= 6294,843799
Asumsi:
s = 30 mm
D = 22 mm
n =2

Menghitung nilai As:


1
As = n ( 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2 )
4
= 759,88 mm
√𝐹𝑐 1,4
Asmin = 𝑥𝑏𝑥𝑑≥ 𝑥𝑏𝑥𝑑
4 𝑥 𝐹𝑦 𝐹𝑦

= 604,2968 mm ≥ 676,8125 mm
𝐶𝑐
Asmax = 0,75 𝑥 𝐹𝑦

= 3.929,44043 mm
0,003 𝑥 𝑑
cb =
0,003+ Ԑy

=357
cc = 0,85 + c x 𝛽 1 x cb x b
= 2.095.702
0,85 𝑥 𝛽1 x Fc x 𝑏 𝑥 𝑑 600
As bal =
𝐹𝑦
(600+𝐹𝑦)
= 5239,2539 mm
Maka dipilih nilai As: 759,88 mm.

42
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Menghitung nilai Mn dan фMn:


T = C
AsxFy = 0,85 x Fc’ x a x b
𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑦
a =
0,85 𝑥 𝐹𝑐 𝑥 𝑏

= 44,01114mm
𝑎
c =
𝛽1
85,34889412
= mm
0,85

= 51,777822mm
𝑎
Mn = As x Fy (𝑑 − )
2
= 174.162.801,6 Nmm
фMn = 0,8 x Mn
= 139.330.241,3 Nmm
Tulangan tarik balok induk X:
2 D 22
Mu ≤ фMn
123.544.400 ≤ 139.330.241,3

4.3.2. Tulangan Tekan


Mu = 108.912.800 Nmm, digunakan untuk mendesain tulangan saat momen
positif sehingga tulangan sengkang berada di bagian atas balok.
h = 625 mm
b = 325 mm
Es = 200.000 Mpa
s = 30 mm
d = h-s
= 625 – 30 = 595 mm
𝛽1 = 0,85
Fy = 400 Mpa
Fc = 25 Mpa
Ԑcu = 0,003

43
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

𝜋 = 3,14
Ԑy = 0,002
𝑑−𝑐
Ԑs = Ԑcu x
𝑐
= 0,038713805
Fs = Ԑs x Es
= 7.742,760997

Asumsi:
s = 30 mm
D = 20 mm
n =2

Menghitung As:
1
As = n ( 𝑥 𝜋 𝑥 𝐷2 )
4
= 628 mm
√𝐹𝑐 1,4
Asmin = 𝑥𝑏𝑥𝑑≥ 𝑥𝑏𝑥𝑑
4 𝑥 𝐹𝑦 𝐹𝑦

= 604,2968 mm ≥ 676,8125 mm
𝐶𝑐
Asmax = 0,75 𝑥 𝐹𝑦

= 3.929,44043 mm
0,003 𝑥 𝑑
Cb =
0,003+ Ԑy

=357
cc = 0,85 + c x 𝛽 1 x cb x b
= 2.095.702
0,85 𝑥 𝛽1 x Fc x 𝑏 𝑥 𝑑 600
As bal =
𝐹𝑦
(600+𝐹𝑦)

= 5239,2539 mm
Maka dipilih As= 628 mm.

Menghitung Mn dan фMn:

44
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

T= C
AsxFy = 0,85 x Fc’ x a x b
𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑦
a =
0,85 𝑥 𝐹𝑐 𝑥 𝑏

= 36,37285 mm
𝑎
c =
𝛽1
85,34889412
= mm
0,85

= 42,791589 mm
𝑎
Mn = As x Fy (𝑑 − )
2
= 144.895.570 Nmm
фMn = 0,8 x Mn
= 115.916.456 Nmm
Tulangan tekan balok induk X:
2 D 20
Mu ≤ фMn
108.912.800 ≤ 115.916.456

4.3.3. Tulangan Sengkang


Vu = 72735 N, Didapat dari nilai geser maksimum pada SAP2000.
Fc = 25 Mpa
b = 325 mm
s = 30 mm
h = 625 mm
d =h–s
= 625 – 30 = 595 mm
Fy = 400 Mpa
Asumsi:
D = 6 mm
S = 1000 mm

45
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Menghitung nilai:
1
As = 4 x 𝜋 x D2

= 28,26 mm2
√𝐹𝑐
Vc = xbxd
6

= 161.145,8 N
Ф = 0,75
𝑉𝑢
Vn = Ф

= 96.980 N
Vs = Vu –Vc
= -161.146 N
𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑦 𝑥 𝑑
Vs’ = S

= 6725,88 N
Vn = Vc + Vs’
= 167.871,7 N
ФVn = 0,75 x Vn
= 125.903,8 N
Jika, ФVn ≥ Vu, maka syarat terpenuhi.
125.903,8 N ≥ 72735 N

4.3.4. Tulangan Torsi


Tu = 1.452.000 Nmm, didapat dari nilai Tu maksimum pada SAP2000.
s = 30 mm
b = 325 mm
h = 625 mm
d = 595 mm
Fy = 400 Mpa
Fc’ = 25 Mpa
ɵ = 450

46
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

Menghitung nilai:
X1 = b – (2 x s)
= 265 mm
Y1 = h – (2 x s)
= 565 mm
Aoh = X1 x Y1
= 149.725 mm2
Ao = 0,85 x Aoh
= 127.266,25 mm2
Acp =hxb
= 203.125 mm2
Pcp = 2 x (h + b)
= 1.900 mm2
Ph = 2 x (X1 + Y1)
= 1.660 mm
Check:
√𝐹𝑐 𝐴2 𝑐𝑝
Tu > Фx ( 𝑃𝑐𝑝 )
12

1.452.000 < 6.786.146 N (torsi diabaikan, maka hitung tulangan geser).

47
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

BAB V
DESAIN KOLOM

5.1. Desain Tulangan Kolom


5.1.1.Tulangan Longitudinal
Pu = 564.497 N
Mu = 8.122.200 Nmm
b=h = 650 mm
𝑀𝑢
e = = 143,8824298 mm
𝑃𝑢
s = 30 mm
d = h-s
= 620 mm
Asumsi 𝜌 yang digunakan adalah 1,5 %
Asumsi tulangan = 1,5 %
As = 1,5 % x b x d
= 6.045 mm2
n = 12 buah
D = 16 mm
1
As pakai = n ( 4 x 3,14 x D2)

= 2.412,74358 mm2
Cek luluh tulangan

600
Cb = ( )xd
600+𝑓𝑦

= 372 mm
Fy = 400 Mpa
a = 0,85 x cb
= 316,2 mm

𝑐𝑏−𝑠
Fs’ = ( ) x 0,003 x 200.000
𝑐

= 551,6129 Mpa

48
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

F pakai: jika fs’ > fy maka yang dipakai fy


jika fs’ < fy maka yang dipakai fs’

Maka:
Pnb = (0,85 x fc x a x b) + (As pakai x b) – ( As pakai – b)
= 4.367.512,5 N
Fc = 25 Mpa
𝛷 x Pnb = 0,75 x Pnb
= 3.275.634,375 N
𝐴𝑠 𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖
𝜌 aktual =
𝑏𝑥𝑑
= 0,005986956
𝑓𝑦
m =
0,85 𝑥 𝑓𝑐

= 18,82352941
ℎ−2𝑒 650−2 (143,8824)
=
𝑑 620

= 0,292125113
𝑑′ 30
1– =1-
𝑑 620
= 0,951612903
Hitung Pn
Pn = 0,85 x fc x b x d (0,2921 +
√(0,2921)2 + (2 𝑥 18,8335 𝑥 0,005986) + (0,9516) )
= 12.123.398,79 N
Φ Pn = 0,25 x Pn
= 9.092.549,092 N
Cek
0,1 x Ag x fc = 0,1 x 650 x 650 x 25
= 1.056.250 N
Jika Φ Pn > 0,1 Ag fc ,maka syarat diterima.
9.092.549,092 N > 1.056.250 N, Syarat diterima.

49
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

5.1.2. Tulangan Geser Kolom


Diameter tulangan sengkang = 8 mm
16 kali diameter tulangan utama = 16 x 16 = 256 mm
48 kali tulangan sengkang = 48 x 8 = 384 mm
Dimensi terkecil kolom = 650 mm
Maka digunakan
Tulangan sengkang lapangan adalah D= 8 dan S 250 mm
Tulangan plastis adalah D =8 dan S 270 mm
Jarak bersih = 263
Cek
Karena jarak 263 < 270, maka jarak aman.

50
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Dari perhitungan di bab sebelumnya didapatkan:
a. Pada balok anak arah Y, menggunakan tulangan tarik berdiameter 19 mm dan
tulangan tekan 16 mm serta tulangan Sengkang 10 mm dan S 1000 mm
dengan jumlah masing-masing adalah:
1. Tulangan tarik = 2 buah
2. Tulangan tekan = 2 buah
3. Tidak ada tulangan torsi
b. Pada balok induk arah Y, menggunakan tulangan tarik berdiameter 10 mm
dan tulangan tekan 7 mm serta tulangan sengkang 6 mm dan S 1000 dengan
jumlah masing-masing adalah:
1. Tulangan tarik = 2 buah
2. Tulangan tekan = 2 buah
3. Tidak ada tulangan torsi
c. Pada balok induk arah X, menggunakan tulangan tarik berdiameter 22 mm
dan tulangan tekan 20 mm serta tulangan sengkang 10 mm dan S 1000 dengan
jumlah masing-masing adalah:
1. Tulangan tarik = 2 buah
2. Tulangan tekan = 2 buah
3. Tidak ada tulangan torsi
d. Pada kolom menggunakan tulangan longitudinal berdiameter 16 mm
berjumlah 12 buah dan tulangan sengkang lapangan berdiameter 8 mm
dengan jarak 250 mm serta tulangan plastis berdiameter 8 mm dan berjarak
270 mm

51
Tugas Besar Struktur Beton I SI-3112

6.2. Saran
a. Selalu menggunakan pedoman yang berlaku di Indonesia (SNI).
b. Bimbingan rutin untuk mengerjakan tugas besar.
c. Perbanyak membaca materi agar lancar mengerjakan tugas besar.

52

Anda mungkin juga menyukai