Anda di halaman 1dari 7

LaboratoriumTeknik Lingkungan 16 (2). 1-5.

Desember 2018

STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA MIKROBIA

Mulyani1, Nurul Huda2 dan Ika. Oksi. Susilawati,3


1
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A. Yani Km 36,
Banjarbaru, 70714, Indonesia
2,
Laboratorium Mikrobiologi, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat, Jalan Jend A. Yani Km 36,
Banjarbaru, 70713, Indonesia
1
E-mail: mulyani.apps27@gmail.com

Abstrak
Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat
pada atau di dalam suatu benda. Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi
penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan (filtrasi). Bila panas yang digunakan
bersama-sama dengan uap air maka disebut dengan sterilisasi panas lembab atau sterilisasi basah,
bila tanpa kelembaban disebut dengan sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Sedangkan
sterilisasi kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan gas atau radiasi. Medium adalah suatu
bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba.
Isolasi dapat dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam media, perbanyakan, pengujian
sifat-sifat fisiologis dan perhitungan sejumlah mikroba. Metode yang digunakan dalam praktikum ini
adalah memasukkan medium NA sebanyak 20 gram/L dan medium PDA sebanyak 39 gram/L ke
dalam erlenmeyer. Setelah itu, memasukkan 75 mL akuades ke dalam Erlenmeyer yang sudah berisi
medium, kemudian memanaskan medium dengan hot plate. Medium yang sudah dipanaskan,
diangkat dan di dinginkan. Setelah itu, mulut erlenmeyer disumbat dengan kapas dan ditutup kertas
serta diikat dengan karet. Medium disterilkan dengan autoklaf selama kurang lebih 15 menit,
kemudian diangkat dan disimpan. Perhitungan pada Medium Nutrient Agar (NA)yang di dapat adalah
1,5 gram dan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) adalah 2,92

Kata kunci: sterilisasi, mikrobia, medium Nutrient Agar (NA), Medium Potato Dextrose Agar (PDA)

I. Pendahuluan sterilisasi sering dipakai untuk


Mikroorganisme dapat ditumbuhkan menggambarkan langkah yang diambil
dan dikembangkan pada suatu substrat agar mencapai tujuan meniadakan atau
yang disebut medium. Medium yang membunuh semua bentuk kehidupan
digunakan untuk menumbuhkan dan mikroorganisme (Gabriel, 1996).
mengembangbiakkan mikroorganisme Praktek sterilisasi medium dan
tersebut harus sesuai susunanya dengan alat-alat secara umum dapat dilakukan
kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme secara fisik (misalnya pemanasan,
yang bersangkutan. Beberapa pembekuan, penge-ringan, liofilisasi,
mikroorganisme dapat hidup baik pada radiasi), secara kimiawi (misalnya
medium yang sangat sederhana yang antiseptik, disinfektan), secara bio-logis
hanya mengandung garam anargonik (dengan antibiotika). Sterilisasi dengan
ditambah sumber karbon organik seperti antibiotika tidak umum digunakan, tetapi
gula. Sedangkan mikroorganime lainnya lebih banyak digunakan untuk tujuan
memerlukan suatu medium yang sangat khemoterapi (pegobatan). Pemilihan cara
kompleks yaitu berupa medium sterilisasi yang akan dipakai tergantung
ditambahkan darah atau bahan-bahan dari beberapa hal misalnya macam
kompleks lainnya. bahan dan alat yang disterilkan,
Sebelum melakukan praktikum ketahanan terhadap panas, dan bentuk
mengenai peralatan yang ingin kita bahan yang disterilkan (padat, cair, atau
gunakan harus disterilkan dahulu. berbentuk gas) (Waluyo, 2008). Pada
Sterilisasi atau suci hama yaitu proses praktikum kali ini ala-alat yang digunakan
membunuh segala bentuk kehidupan di sterilkan dengan cara dibungkus dan di
mikroorganisme yang ada dalam ikat dengan karet kemudian dimasukan
sampel/contoh, alat-alat atau lingkungan kedalam autoklaf selama 15 menit,
tertentu Dalam bidang bakteriologi kata kemudian diangkat dan disimpan.

1
LaboratoriumTeknik Lingkungan 16 (2). 1-5 Desember 2018

Selama sterilisasi alat, media dan


bahan perlu disterilkan. Media adalah
susunan bahan baik bahan alami (seperti
tauge, kentang, daging, telur, wortel dan
sebagainya) ataupun bahan buatan
(berbentuk senyawa kimia, organik
ataupun anorganik) yang dipergunakan
untuk pertumbuhan dan Gambar 1 : Medium Nutrient Agar (NA)
perkembangbiakan mikroba.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi Perhitungan :
media berupa molekul-molekul kecil yang Tsm/L media NA = 20 gr/L
dirakit untuk menyusun komponen sel. Volume needed (Vn) = 75 mL
Media adalah sarana pertumbuhan untuk Volume Total = 1000 mL
melakukan isolasi mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga
memanipulasi komposisi media
pertumbuhannya (Hidayat, 2006).

II. Materi & Metode

Alat
Alat-alat yang digunakan pada
praktikum percobaan kedua adalah labu
2. Medium Potato Dextrose Agar (PDA)
ukur, erlenmeyer, hot plate, magnetic stir,
neraca analitik, autoclave dan inkubator.

Bahan
Bahan-bahan yang digunakan
pada praktikum percobaan kedua adalah
nutrien agar, kentang dan akuades.
Metode yang digunakan dalam
praktikum ini adalah memasukkan
medium NA sebanyak 20 gram/L dan Gambar 2 : Medium Potato Dextrose Agar
medium PDA sebanyak 39 gram/L ke (PDA)
dalam erlenmeyer. Setelah itu,
memasukkan 75 mL akuades ke dalam Perhitungan :
Erlenmeyer yang sudah berisi medium, Tsm/L media PDA = 39 gr/L
kemudian memanaskan medium dengan Volume needed (Vn) = 75 mL
hot plate. Medium yang sudah Volume Total = 1000 mL
dipanaskan, diangkat dan di dinginkan.
Setelah itu, mulut erlenmeyer disumbat
dengan kapas dan ditutup kertas serta
diikat dengan karet. Medium disterilkan
dengan autoklaf selama kurang lebih 15
menit, kemudian diangkat dan disimpan.

III. Hasil dan Pembahasan


A. Hasil
1. Medium Nutrient Agar (NA) B. Pembahasan
Sterilisasi merupakan proses untuk
mematikan semua mikroorganisme yang
hidup. Adanya pertumbuhan mikro
menyatakan bahwa pertambahan bakteri
masih berlangsung dan tak sempurnanya

2
LaboratoriumTeknik Lingkungan 16 (2). 1-5 Desember 2018

proses sterilisasi. Sterilisasi merupakan kedalam sebuah erlenmeyer, setelah itu


metode praktis yang dirancang untuk erlenmeyer dipanaskan diatas hot plate di
membersihkan dari mikroorganisme, atau ikuti oleh pengadukan dengan
sengaja untuk menghambat menggunakan magnetic stir, tujuan dari
pertumbuhannya. Mikroorganisme sangat pemanasan dan pengadukan ini adalah
berbeda, dalam kelemahannya terdapat untuk menghomogenkan NA dengan
berbagai macam agen antimikroba akuades, dimana dengan pemanasan
(Suriawiria, 2005). dapat mempercepat pelarutan dari NA dan
Sterilisasi dapat didefinisikan sebagai akuades. Setelah dipanaskan beberapa
setiap proses yang secara efektif menit larutan berubah warna dari keruh
membunuh atau menghilangkan agen- menjadi kuning kecoklatan hal ini
agen penular (seperti jamur, bakteri, virus) menandakan larutan telah homogen.
dari permukaan, peralatan, makanan, Kemudian dimasukkan kedalam
obat-obatan atau media-media biologis. autoclave dengan mulut erlenmeyer
Sebuah tingkat jaminan sterilitas (SAL) disumbat dengan kapas dan dilapisi
10-6 berarti bahwa ada kurang dari atau kertas diluarnya. Pada perhitungannya
sama dengan satu kesempatan dalam 75ml akan dibagi dengan volume total
sejuta itu barang tertentu terkontaminasi yaitu 1000ml kemudian dikalikan dengan
atau tidak steril mengikuti proses Tsm/L dari Na yaitu 20 gr/L sehingga
sterilisasi (Gupta & Shukshith, 2016). didapat nilai 1,5 gr. Pembuatan NA
Medium merupakan bahan yang berdasarkan konsistennya termasuk
digunakan untuk menumbuhkan medium padat dan menurut kegunaannya
mikroorganisme di atas atau di dalamnya, termasuk medium umum.
medium tersebut harus memenuhi syarat- PDA (Potato Dextrose Agar)
syarat, antara lain adalah harus digunakan untuk menumbuhkan fungi
mengandung semua zat hara yang mudah atau jamur, dimana dalam pembuatannya
digunakan oleh mikroba, harus terlebih dahulu dengan cara memasukkan
mempunyai tekanan osmosis, tegangan 5 cawan PDA kedalam erlenmeyer
permukaan dan pH yang sesuai dengan beserta 75ml akuades sesuai dengan
kebutuhan mikroba yang akan ketentuan perbandingan pada percobaan
ditumbuhkan, tidak mengandung zat-zat kali ini yaitu 1 cawan PDA setara dengan
yang dapat menghambat pertumbuhan 15ml akuades. Setelah dicampurkan
mikroba, harus berada dalam keadaan kemudian erlenmeyer dipanaskan diatas
steril sebelum digunakan, agar mikroba hot plate dengan dibantu magnetic stir
yang di tumbuhkan dapat tumbuh dengan agar dapat teraduk. Tujuan dari
baik. Percobaan kali ini yaitu pembuatan pemanasan dan pengadukan ini adalah
medium NA dan PDA. untuk menghomogenkan PDA dengan
NA (nutrient agar) digunakan sebagai akuades. Setelah dipanaskan lalu
media pertumbuhan bakteri pada erlenmeyer dimasukkan kedalam
percobaan ini, dimana dalam autoclave tetapi sebelum dimasukkan
pembuatannya terlebih dahulu dengan mulut erlenmeyer ditutup dengan kapas
cara menimbang bahan yang akan dan kemudian dibungkus dengan kertas,
digunakan kedalam neraca analitik sesuai hal ini bertujuan agar meminimalkan
dengan jumlah yang diperlukan, namun kontaminasi. Pada perhitungannya 75ml
dalam percobaan ini perbandingan akan dibagi dengan volume total yaitu
medium sudah disiapkan dalam bentuk 1000ml kemudian dikalikan dengan Tsm/L
cawan dimana tiap 1 cawan setara dari PDA yaitu 39 gr/L sehingga didapat
dengan 15 ml akuades, sehingga tiap nilai 2,92 gr. PDA termasuk medium
jumlah cawan yang digunakan dikalikan nonsintetik karena termasuk medium
dengan 15 ml sehingga didapat komposisi padat sedangkan menurut fungsinya
bahan yang akan digunakan, dimana termasuk medium umum.
pada praktikum kali ini digunakan Alkohol atau (alkanol) adalah istilah
sebanyak 5 buah cawan Na sehingga yang umum untuk senyawa organic yang
jumlah akuades yang akan digunakan memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat
adalah 75 ml. Kemudian dicampurkan pada atom karbon dan hydrogen atau

3
LaboratoriumTeknik Lingkungan 16 (2). 1-5 Desember 2018

karbon lainnya. Alkohol merupakan udara dan dipertahankan pada suhu serta
denaturan protein merupakan sifat utama tekanan selama waktu yang telah di
yang memberikan aktivitas antimicrobial tentukan. Waktu yang diperlukan
pada alkohol. Alkohol juga merupakan tergantung sifat bahan yang ingin di
pelarut lipid sehingga merusak membran sterilkan, tipe wadah dan volume bahan.
sel. Alkohol yang umum dipakai pada Kondisi yang baik untuk sterilisasi adalah
sterilisasi adalah alcohol 70% karena pada 15 spi dan temperature 121⁰C
efektif memecah protein yang ada dalam selama 15 menit. Agar penggunaan
mikroorganisme (Adji & dkk, 2007) otoklaf efektif, uap air harus dapat
Membungkus cawan dan menyumbat menembus setiap alat yang di sterilkan,
erlenmeyer memerlukan teknik khusus oleh karena itu otoklaf tidak boleh terlalu
dalam pengerjaannya. Cara membungkus penuh pada saat sterilisasi agar uap
cawan pada praktikum percobaan kedua benar-benar menembus semua area alat
ini adalah pertama-tama menyipkan yang di sterilkan, volk dan Margareth
kertas (boleh menggunakan kertas bekas) (1993) dalam adji dkk, 2007
letakkan cawan ditengah-tengah kertas Prinsip kerja autoclave secara garis
dengan tidak menyentuh bagian tinta dari besar ialah dengan memanfaatkan uap
kertas. Lalu lipat kertas dengan panas dari hasil mendidihnya air di dalam
menggabungkan kedua sisi kertas, autoclave. Uap airnya kemudian
setelah itu lipat lagi berulang hingga rapat mendesak udara yang mengisi di dalam
dan buat kuncian dari lipatan terakhir autoclave. Jika udara telah terganti uap
kertas. Selanjutnya kedua sisi lainnya dari air, katup udara atau katup uap akan
kertas dibentuk menyerupai segitiga rapat, ditutup sehingga tekanan di dalamnya
lalu kedua sisi segitiga tersebut dilipat semakin bertambah. Saat tekanan telah
kebawah. Pastikan setiap lipatan rapat mencapai suhu sesuai, proses sterilisasi
dan kuat. dimulai dan timer akan mulai menghitung
mundur. Setelah proses selesai
dijalankan, sumber panas akan langsung
dimatikan dan tekakan akan kembali turun
secara perlahan hingga suhunya
mencapai nol derajat Celcius. Demikian
cara kerja autoclave dalam mensterilkan
aneka peralatan (Gupta & Shukshith,
2016).
Teknik aseptik adalah usaha
Gambar 3. Cawan yang telah dibungkus menghindarkan setiap kontak antara
kultur murni, medium steril dan semua
Sedangkan untuk menyumbat wadah steril serta permukaan meja kerja,
erlenmeyer dimulai dari menyiapkan dengan mikroorganisme kontaminan.
kapas yang digulung rapat hingga padat, Teknik aseptik dibutuhkan misalnya, pada
lalu kapas disumbatkan pada mulut saat melakukan kultivasi mikroorganisme
erlenmeyer dan dilapisi kertas diatasnya, dan pemindahan (transfer) kultur murni
bagian kertas yang digunakan harus dari satu vessel misalnya tabung reaksi ke
bersih atau tidak boleh menggunakan tabung reaksi yang lain. Ancaman
bagian kertas yang mempertemukan tinta kontaminasi mikroorganisme selalu ada
dengan kapas. Selanjutnya buat lipatan (mungkin terjadi) karena mikroorganisme
pada kertas tersebut pada tiap sisinya terdapat dimana-mana dan karena
membentuk segitiga merapat kemulut ukurannya kecil maka mudah tersebar
erlenmeyer dan diikat dengan karet. melalui udara dan mudah ditemukan pada
Autoclave adalah suatu bejana berbagai permukaan peralatan
bertutup yang dapat di isi dengan uap laboratorium dan media pertumbuhan
bertekanan tinggi 115⁰C hingga 125⁰C mikroorganisme. Oleh karena itu
dan tekanan uapnya mencapai 2 ATM. penguasaan akan teknik aseptik sangat
Otoklaf merupakan ruang berdinding diperlukan untuk mendukung keberhasilan
rangkap yang di isi oleh uap jenuh bebas

4
LaboratoriumTeknik Lingkungan 16 (2). 1-5 Desember 2018

eksperimen (praktikum) di Laboratorium


Mikrobiologi (Hendarto, dkk, 2014). Waluyo L. 2008. Teknik dan Metode
Dasar dalam Mikrobiologi.
IV. Kesimpulan Universitas Muhammadiyah
Kesimpulan dari praktikum ini adalah Malang Press. Malang.
mahasiswa dapat mengetahui pengertian
sterilisasi dan cara-cara yang sering
digunakan serta alat-alat dalam
melakukan sterilisasi dan cara
membungkus alat pada saat akan
melakukan sterilisasi. Selain itu
mahasiswa juga dapat mengetahui cara
membuat media dan perhitungan
pembuatan media mikrobia serta
beberapa teknik/pola menggores pada
cawan. Adapun hasil dari perhitungan
Medium Nutrient Agar (NA) yang di dapat
pada praktikum adalah 1,5 gram dan
Medium Potato Dextrose Agar (PDA)
adalah 2,92.

V. Daftar Pustaka

Adji, D., Zuliyanti, Z. & Larashanty, H.


2007. Perbandingan Efektivitas
Sterilisasi Alkhol 70%, Inframerah,
Otoklaf, Dan Ozon Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Bacillus
Subtilus. Jurnal sain vet. 5 (1) hal
(19). Universitas Gajah Mada.
Yogyakarta.

Hendarto, R, D,. Lestari, E,. Sudarsih, S,.


Suharmadi, S,. 2014. Sterilisasi
Udara dan Clean Room
Menggunakan Pelaratan Fogging
Aerosept 8000. Prosiding Seminar
Nasional Sains dan Pendidikan
Sain IX. 5 (1). ISSN : 2087 – 0922.
Salatiga

Hidayat, Nur. 2006. Mikrobiologi Industri.


Yogyakarta: Andi Offset.

Gabriel, J.F. 1996. Fisika Kedokteran.


Jakarta: EGC.

Gupta, N, V., & Shukshith, K. S. 2016.


Qualification of Autoclave.
Department of Pharmaceutics,
JSS University, India.

Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar.


Papas Sinar Sinanti, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai