DJBK Materi
DJBK Materi
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN
PENGADAAN
OUTLINE PEMBAHASAN
4
INMEN PUPR NO 05/IN/M/2015 tentang Proses Dan Penetapan Pemenang Pengadaan
Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
7 LAIN - LAIN
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 2
1 PERATURAN MENTERI NOMOR
31/PRT/M/2015
TENTANG PERUBAHAN KETIGA PERMEN PU NOMOR 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR
DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DAN JASA KONSULTANSI
PERMEN 31/PRT/M/2015 DIT3RBITKAN AGAR
PERPRES 54/2010 JO 4/2015 LEBIH OPERASIONAL
4
B PERMEN2/PRT/M/2017 pek
terintergrasi (DB)
STRUKTUR
DOKUMEN IKP
PENGADAAN Dokumen
pemilihan
LDP
SURAT
PERJANJIAN
Dokumen Rancangan
SSUK
pengadaan Kontrak
SSKK
IKP
Dokumen
kualifikasi LDK
5
PERPRES NO. 54/2010 dan PERUBAHANNYA
PENGADAAN
PENGADAAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015
BUKU STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN PEKERJAAN
KONSTRUKSI
1. Buku Pedoman Pekerjaan Konstruksi (PK)
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 9
KUALIFIKASI (1/3)
PENDAFTARAN DAN KUALIFIKASI PESERTA
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 11
KUALIFIKASI BADAN USAHA (3/3)
PEMAKETAN PEKERJAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI
< Rp. 2,5 Miliar BADAN USAHA KECIL
Diatas Rp. 2,5 – BADAN USAHA MENENGAH
50 Miliar (Kualifikasi besar, Sub-Kualfikasi Menengah
TIDAK BOLEH mengikuti)
Diatas Rp. 50 BADAN USAHA BESAR
Miliar
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 12
ADMINISTRASI (1/2)
JAMINAN PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI
• Jaminan Penawaran
Di atas
Sampai dengan Rp2.500.000.000 – di atas
Rp2.500.000.000 s.d. Rp50.000.000.000
Rp50.000.000.000
tidak diperlukan surat jaminan dapat diterbitkan oleh Bank Umum, dapat diterbitkan Bank Umum,
penawaran Perusahaan Asuransi, Perusahaan konsorsium perusahaan asuransi
Penjaminan, konsorsium perusahaan umum/konsorsium lembaga
asuransi umum/konsorsium lembaga penjaminan/konsorsium perusahaan
penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan yang mempunyai program
penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) yg
asuransi kerugian (suretyship) yg direkomendasikan OJK
direkomendasikan OJK
dapat diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan dapat diterbitkan Bank Umum, konsorsium perusahaan
Asuransi, Perusahaan Penjaminan, konsorsium asuransi umum/konsorsium lembaga
perusahaan asuransi umum/konsorsium lembaga penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan yang
penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan yang mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) yg
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) yg direkomendasikan OJK
direkomendasikan OJK
Permasalahan umum: jaminan penawaran sering digugurkan untuk alasan yang tidak
substansial
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 13
ADMINISTRASI (2/2)
JAMINAN PADA PEKERJAAN JASA KONSULTANSI
• Jaminan Uang
Muka
Sampai dengan Rp750.000.000 Di atas Rp750.000.000
dapat diterbitkan oleh Bank Umum, Perusahaan diterbitkan oleh Bank Umum, konsorsium perusahaan
Asuransi, Perusahaan Penjaminan, konsorsium asuransi umum/konsorsium lembaga
penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan yang
perusahaan asuransi umum/konsorsium lembaga
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship) yg
penjaminan/konsorsium perusahaan penjaminan direkomendasikan OJK
yang mempunyai program asuransi kerugian
(suretyship) yg direkomendasikan OJK
Rekomendasi OJK:
1. Konsorsium Surety Bond Indonesia (KSBI), Rekomendasi OJK. Ijin
Produk: S- 4355/NB.111/2015
2. Konsorsium Penjaminan Proyek, Rekomendasi OJK. Ijin Produk
Nomor : S – 3380/NB.111/2015
Jaminan yang diterbitkan harus ditandatangani oleh Leader Konsorsium,
Nama Penjamin adalah Perusahaan Konsorsium
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 14
PERSYARATAN TEKNIS (1/6)
PERALATAN
Ketentuan
• Jika menawarkan peralatan yang sama untuk beberapa paket
pekerjaan maka hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1
(satu) paket pekerjaan dengan cara melakukan klarifikasi untuk
menentukan peralatan tersebut akan ditempatkan, sedangkan untuk
paket pekerjaan lainnya dinyatakan peralatan tidak ada dan dinyatakan
gugur.
Pengecualian
• Dikecualikan: waktu penggunaan alat tidak tumpang tindih (overlap),
ada peralatan cadangan yang diusulkan dalam dokumen penawaran
yang memenuhi syarat, dan/atau kapasitas dan produktifitas peralatan
secara teknis dapat menyelesaikan lebih dari 1 (satu) paket pekerjaan
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 16
PERSYARATAN TEKNIS (3/6)
KESAMAAN PERSONIL
Ketentuan
• Jika menawarkan personil yang sama untuk beberapa paket pekerjaan, maka
hanya dapat ditetapkan sebagai pemenang pada 1 (satu) paket pekerjaan
dengan cara melakukan klarifikasi untuk menentukan personil tersebut akan
ditempatkan, sedangkan untuk paket pekerjaan lainnya personil dinyatakan
tidak ada dan dinyatakan gugur.
Pengecualian
• (untuk Pekerjaan Konstruksi) apabila personil yang diusulkan penugasannya
sebagai Kepala Proyek atau ada personil cadangan yang diusulkan dalam
dokumen penawaran yang memenuhi syarat.
• (untuk Jasa Konsultansi) menggunakan kontrak lump sum (paling banyak tiga
paket) atau bagian lump sum pada kontrak gabungan lump sum dan harga
satuan atau untuk kontrak harga satuan dengan personil yang diusulkan
penugasannya tidak tumpang tindih (overlap).
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 19
PERSYARATAN TEKNIS (6/6)
TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PERENCANA
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 23
3 SE Menteri PUPR No. 63/SE/M/2015 tentang
Keabsahan SBU, SKA, SKTK yang Berlaku
dalam PBJ TA 2016
SE Menteri PUPR No. 63/SE/M/2015
TENTANG KEABSAHAN SBU, SKA, SKTK YANG
BERLAKKU DALAM PBJ TA 2016
1. Semua SBU, SKA, SKTK yang telah tercantum dalam database SIKI LPJKN
(www.lpjk.net) berhak untuk mengikuti proses pemilihan pengadaan barang dan jasa
di bidang jasa konstruksi;
2. LPJKN akan melengkapi dbase SIKI dengan penyedia jasa pemegang
SBU/SKA/SKTK yang klasifikasi usahanya telah mengacu pada PP No. 04/2010 dan
diterbitkan sebelum tanggal 27 Agustus 2015;
3. Bagi penyedia jasa pemegang SBU, SKA, SKTK yang sudah tercantum dalam SIKI
LPJKN tetapi penerbitannya belum sesuai dengan ketentuan LPJKN agar melalukan
konversi ke LPJK sebelum dilakukan penandatanganan kontrak selambat-lambatnya
31 Desember 2015;
4. Setelah 31 Desember 2015, seluruh permohonan pembuatan SBU, SKA, SKTK akan
diproses sesuai dengan ketentuan LPJKN;
5. Masa berlaku SBU/SKA/SKTK hasil konversi paling lama sampai dengan Desember
2016 dan selanjutnya pengajuan SBU/SKA/SKTK akan diproses sesuai peraturan
perundang-undangan;
6. LPJKN menetapkan Pejabat yang berhak menandatangani SBU, SKA, SKTK dan
menginformasikannya kepada seluruh pemangku kepentingan terkait
SBU/SKA/SKTK. DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2 0 1 5 25
4 INMEN PUPR NO 05/IN/M/2015
Tentang Proses Dan Penetapan Pemenang Pengadaan
Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
INMEN PUPR (1/2)
PROSES DAN PENETAPAN PEMENANG PENGADAAN BARANG DAN
JASA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUPR
1. Direktur Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) membentuk Tim Peneliti
Pengadaan Barang/Jasa (TPPBJ) yang bertugas:
a) Melakukan penelitian terkait usulan penetapan pemenang
pelelangan/seleksi berdasarkan data yang disampaikan Pokja ULP
dengan cara meneliti Hasil Evaluasi, Kelengkapan, Keabsahan dan
Kebenaran Dokumen Usulan Penetapan Pemenang/Seleksi.
b) Menyusun konsep rekomendasi penetapan pemenang kepada
Menteri dan Surat Penetapan Pemenang yang diparaf bersama
oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Inspektur Jenderal dan
Sekretaris Jenderal/Direktur Jenderal/Kepala Badan yang
mengajukan usulan penetapan pemenang, untuk diajukan oleh
Direktur Jenderal Bina Konstruksi kepada Menteri.
CATATAN: SURAT USULAN PENETAPAN KEPADA MENTERI
HARUS DISERTAI DENGAN DOKUMEN PENDUKUNG YANG
DISAMPAIKAN KEPADA TPPBJ
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 27
INMEN PUPR (2/2)
TENTANG PROSES DAN PENETAPAN PEMENANG PENGADAAN BARANG DAN JASA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PUPR
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 28
4 SURAT DJBK NO. KU.0302-DK/844 TANGGAL 28
OKTOBER 2015
Tentang Kriteria Evaluasi Pelelangan Jasa Konstruksi
SURAT DJBK NO. KU.0302.-DK/844 TANGGAL 28 OKTOBER 2015 (1/2)
TENTANG KRITERIA EVALUASI PELELANGAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 31
6 KESALAHAN UMUM PADA PROSES
PEMILIHAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 32
PENGANTAR
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 33
TAHAPAN KUALIFIKASI
1. SIUJK/SBU tidak sesuai ketentuan, karena hal berikut:
a. Habis masa berlaku pada saat proses evaluasi
b. Persyaratan SBU tidak sesuai dengan kualifikasi BU yang tertuang dalam Permen PU No.
8/2011, dan SKA tidak sesuai dengan Permen PU No. 9/2013
c. Dalam proses perpanjangan
d. Belum dikonversi
Contoh :
Pokja meluluskan penawaran penyedia jasa yang pada saat pemasukan dokumen kualifikasi masa
berlaku SBU/IUJK telah habis, namun melampirkan surat keterangan pengurusan perpanjangan
(SEHARUSNYA GUGUR)
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 34
TAHAPAN KUALIFIKASI
6 Menetapkan pemenang di beberapa paket dengan personil dan peralatan yang sama.
Contoh:
Pokja tidak melakukan klarifikasi atas alat yang ditawarkan apakah sedang dipakai
pada pekerjaan lain meskipun pada Pokja/Satker yang berbeda.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 36
EVALUASI TEKNIS – ADM – BIAYA
1. Melakukan perubahan nilai HPS tetapi tidak dilakukan lelang ulang.
Contoh :
Nilai HPS semula Rp.200 Miliar menjadi Rp.150 Miliar tidak
dilakukan PQ ulang padahal mempengaruhi persyaratan nilai KD
yang akan memberikan peluang jumlah peserta yang ikut
pelelangan lebih banyak.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 37
EVALUASI TEKNIS – ADM – BIAYA
3. Menggugurkan yang tidak substansial.
Contoh :
– Kesalahan dalam pengetikan nama Paket pada surat penawaran, seperti
Penggandaan Jembatan >> Pengadaan Jembatan.
– Mengugurkan Jaminan Penawaran karena tidak sesuai format dalam
dokumen pemilihan, padahal isi/kriteria pencairan jaminan penawaran
yang disampaikan sudah mencakup ketentuan yang ada di dokumen.
5. Tidak dilakukan evaluasi kewajaran harga untuk harga penawaran < 80%
HPS.
Contoh :
Terdapat beberapa paket pelelangan untuk harga penawaran dibawah 80%
tidak dilakukan evaluasi kewajaran harga, sehingga tidak dapat mengetahui
harga yang ditawarkan wajar/tidak wajar.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 38
PAKET LOAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 39
PAKET LOAN
3. Penggunaan Nilai Mata Uang dalam HPS tidak sesuai dengan nilai mata uang
belanja yang akan dilaksanakan
• Untuk komponen dalam negeri seharusnya dibayar dalam Rupiah.
• Untuk komponen luar negeri dapat dibayar dalam mata uang asing.
LAIN – LAIN
1. Pokja menyatakan bahwa data yang ada dalam sistem e-proc/SPSE rusak dan
tidak dapat dievalusi, tanpa melakukan klarifikasi secara tertulis kepada
Pusdatin Kementerian PUPR.
2. Tim Pokja melakukan evaluasi dengan data/dokumen hardcopy yang berbeda
dengan data/dokumen yang diupload pada sistem E-Proc.
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 40
7 LAIN - LAIN
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 41
LAIN – LAIN
KEWAJARAN HARGA
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 42
LAIN-LAIN
KETENTUAN LAINNYA
1. Dalam melakukan evaluasi terhadap metode pekerjaan dari
penawaran peserta, harus didasarkan pada metode kerja
standar yang digunakan sebagai dasar penyusun HPS oleh
PPK;
46
PERBANDINGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN UTAMA
PEKERJAAN GALIAN
JENIS PEKERJAAN : GALIAN TANAH (TIPE STANDART)
: M3
SAT UAN MAT A PEMBAYARAN
VOLUME : 117.110,00 m 3
I. UPAH
1 Mandor OH 0,0370 0,0232 0,0370 56.000,00 85.714,32 60.000,00 2.074,07 1.990,12 2.222,22 (232,11)
2 Pekerja OH 0,0741 0,0464 0,0741 48.000,00 57.142,88 50.000,00 3.555,56 2.653,49 3.703,70 (1.050,21)
II. BAHAN
III. PERALATAN
1 Excavator Standart Unit/Jam 0,0370 0,0232 0,0370 500.000,00 368.000,00 435.000,00 18.518,52 8.544,23 16.111,11 (7.566,88)
Ket:
a : Penawaran
b: Hasil Klarifikasi
Δ: Selisih Kerugian
*) alternatif 1 : harga satuan dasar rata-rata seluruh penawaran
alternatif 2 : hasil klarifikasi dan pembuktian
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 47
PERBANDINGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN UTAMA
I. UPAH
1 Mandor OH 0,2317 0,0750 0,2317 56.000,00 85.714,32 60.000,00 12.976,17 6.428,57 13.903,04 (7.474,47)
2 Kepala T ukang OH 0,2317 0,0750 0,2317 56.000,00 85.714,32 60.000,00 12.976,17 6.428,57 13.903,04 (7.474,47)
3 T ukang OH 0,6952 0,7500 0,6952 51.000,00 60.000,00 55.000,00 35.452,75 45.000,00 38.233,36 6.766,64
4 Pekerja OH 1,1586 1,5000 1,3903 48.000,00 57.142,88 50.000,00 55.612,16 85.714,32 69.515,20 16.199,12
II. BAHAN
1 Semen Kg 163 163 163 1.398,00 1.000,00 1.000,00 227.874,00 163.000,00 163.000,00 0,00 ada stok
2 Pasir m3 0,52 0,52 0,52 85.000,00 58.500,00 69.000,00 44.200,00 30.420,00 35.880,00 (5.460,00)
3 Batu Belah m3 1,2 1,2 1,2 295.000,00 240.000,00 245.700,00 354.000,00 288.000,00 294.840,00 (6.840,00)
III. PERALATAN
Ket:
a : Penawaran
b: Hasil Klarifikasi
Δ: Selisih Kerugian
* ) alternatif 1 : harga satuan dasar rata-rata seluruh penawaran
alternatif 2 : hasil klarifikasi dan pembuktian
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 48
PERBANDINGAN ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN UTAMA
I. UPAH
1 Mandor OH 0,1000 0,1000 0,1000 56.000,00 85.714,32 60.000,00 5.600,00 8.571,43 6.000,00 2.571,43
2 Pekerja OH 0,3000 0,3000 0,3000 48.000,00 57.142,88 50.000,00 14.400,00 17.142,86 15.000,00 2.142,86
II. BAHAN
III. PERALATAN
Ket:
a : Penawaran
b: Hasil Klarifikasi
Δ: Selisih Kerugian
*) alternatif 1 : harga satuan dasar rata-rata seluruh penawaran
alternatif 2 : hasil klarifikasi dan pembuktian
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 49
REKAPITULASI ANALISA KEWAJARAN HARGA
I. GALIAN TANAH (TIPE STANDART) M3 117,110.00 24,148.15 13,187.84 22,037.04 2,827,989,629.63 1,544,427,429.04 2,580,757,407.41 (1,036,329,978.37)
3
II. PASANGAN BATU BELAH 1 Pc : 4 Ps M 3,866.78 743,091.26 624,991.47 629,274.65 2,873,370,421.72 2,416,704,508.63 2,433,266,621.60 (16,562,112.97)
3
III. TIMBUNAN TANAH M 5,273.04 20,000.00 25,714.30 21,000.00 105,460,800.00 135,592,511.38 110,733,840.00 24,858,671.38
Kesimpulan : BUK Penawaran (Rp. 614.508.667,36) < Total Selisih Kerugian (Rp. 1.028.033.419,95), maka harga penawaran tidak wajar dan Penawaran dinyatakan GUGUR.
Ket:
a : Penawaran
b: Hasil Klarifikasi
Δ: Selisih Kerugian
*) alternatif 1 : harga satuan dasar rata-rata seluruh penawaran
alternatif 2 : hasil klarifikasi dan pembuktian
**) Total Selisih Kerugian
Jika BUK Penawaran > total selisih kerugian, maka harga dinyatakan wajar dan jaminan pelaksanaan dinaikkan sebesar 5% dari nilai total HPS
Jika BUK Penawaran < total selisih kerugian, maka harga dinyatakan tidak wajar dan penawaran dinyatakan GUGUR
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI | KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 50