PENDAHULUAN
badan kesehatan dunia (WHO), rokok merupakan zat aditif yang memiliki
kandungan kurang lebih 4000 elemen, dimana 200 elemen di dalamnya berbahaya
bagi kesehatan tubuh (Abadi, 2008). Jaya (2009) menambahkan bahwa racun
yang utama dan berbahaya pada rokok antara lain tar, nikotin, dan karbon
Perokok aktif dan perokok pasif memiliki resiko tinggi terkena berbagai
macam penyakit akibat merokok. Hal ini disebabkan oleh racun-racun dari rokok
penyakit jantung koroner dan memiliki resiko lebih tinggi untuk kematian
mendadak. Salah satu sumber mengemukakan bahwa pada tahun 2010, kasus
merokok mencapai angka 2 juta orang dalam setahun, dan diperkirakan akan
perokok pasif memiliki resiko terkena penyakit kanker 30% lebih besar
bahaya merokok, namun angka kejadian merokok masih cenderung tinggi. Data
1
Litbang Depkes Tahun 2003, Indonesia merupakan urutan ke-5 diantara 10 negara
konsumsi tembakau dalam 30 tahun terakhir, dari 33 milyar batang per tahun di
tahun 1970 ke 217 milyar batang di tahun 2000. Data nasional menunjukkan
bahwa konsumen rokok didominasi oleh remaja. Survei sosial ekonomi nasional
tahun 2004, usia mulai merokok di tanah air yang tertinggi ada di kelompok usia
Prestasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual yang
dapat menumbuhkan gairah, rasa senang dan semangat belajar. Beberapa faktor
(interaksi dengan teman sebaya), dan kondisi siswa (kesehatan, daya ingat dan
konsentrasi). Kondisi siswa yang kurang stamina tersebut dapat dipengaruhi oleh
Saat ini, terdapat kurang lebih 1.100 juta penghisap rokok di dunia. Tahun
2025 dimungkinkan akan bertambah hingga mencapai 1.640 juta orang. Setiap
tahunnya, sekitar 4 juta orang meninggal karena kasus yang berhubungan dengan
tembakau, terutama rokok. Tahun 2030, perkiraan ini meningkat mencapai angka
10 jutaan. WHO menyatakan pada tahun 1999, sekitar 250 juta anak-anak di dunia
http://www.fromfegaul.com)
Hasil survei dari beberapa SMP di Jakarta menyatakan bahwa setiap siswa
sebagai perokok aktif yang terdiri 35% putra dan 5% putri. Selanjutnay 25% dari
pelajar yang merokok tersebut mengalami drop out. Yayasan Jantung Indonesia
2
mengadakan angket yang hasilnya adalah sebanyak 77% siswa merokok karena
ditawari teman.
melakukan penelitian dengan sampel 4.286 murid kelas 6 dan kelas 7 dari 57
naik apabila siswa tersebut sering melihat murid-murid lainnya, seniornya, atau
akan memicu peningkatan 1,02 – 1,08% pada kelas 6 dan 7. Dari penelitian yang
sama juga didapat bahwa 1.400 (32.7%) murid pada kelas 6 dan 7 merupakan
melarang adanya adegan merokok pada berbagai iklan rokok, karena memang hal
otak. Dari data yang dikumpulkan dari 5.000 warga Inggris , menunjukkan bahwa
mereka yang merokok lebih rendah tingkat ingatan, bernalar, kosakata, dan
mempengaruhi penurunan mental di usia muda, dan kerapuhan fisik di usia tua.
Kebiasaan merokok yang dilakukan pada usia muda menurunkan tingkat memori
dan kemampuan bernalar. Hal ini disebabkan oleh Severine Sabia dan koleganya
The Sheba Medical Center yang terletak di Kota Tel Hashomer, Israel,
melakukan penelitian yang menghasilkan hasil yang sama. Para perokok memiliki
3
tingkat kecerdasan yang lebih rendah disbanding mereka yang tidak merokok.
Sampel dalam penelitian ini adalah 2000 orang perokok aktif . hasil dari penelitian
IQ rata-rata angka 94. Padahal, IQ rata-rata nonperokok berada apda angka 101.
Sedangkan pada perokok aktif yang menghabiskan satu bungkus rokok dalam
sehari memiliki rata-rata poin IQ 90. Berarti, para perokok yang gemar
kecerdasannya.
Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf
individu yang belajar. Proses belajar dan hasilnya hanya dapat diamati dari
perubahan tingkah laku yang berbeda dari yang sebelumnya pada diri seseorang
dari diri sendiri, seperti kurang lengkapnya anggota tubuh atau kondisi tubuh
(kesehatan dan cacat tubuh), selain itu dapat pula faktor psikologi yaitu berupa
kecerdasan (IQ), minat, perhatian, bakat, motif, dan lain-lain. Adapun faktor
eksternal turut pula menentukan terhadap kondisi belajar, faktor ini merupakan
faktor yang datangnya dari luar individu, atau faktor lingkungan dimana seseorang
guru dengan siswa, siswa dengan siswa, alat pelajaran, pelajaran, pelaksanaan
disiplin sekolah, keadaan sekolah, dan sebagainya), dan bentuk kehidupan atau
4
Pencapaian prestasi belajar yang baik menunjukkan keberhasilan dalam
proses pembelajran, begitu juga sebaliknya tidak tercapainya prestasi belajar yang
baik, dapat meminimalisir kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik.
dengan Indeks Prestasi (IP) yaitu angka yang menunjukkan tingkat keberhasilan
mahasiswa salam kurun waktu satu semester. Untuk melihat pencapaian akhir
mahasiswa yang belum begitu maksimal dan masih banyak siswa yang tidak
mencapai standar minimal indeks prestasi 2,76 dan 3,00. Hal ini terbukti hampir
pada setiap semester siswa memperoleh nilai yang baik hanya berkisar antara 15 –
belajar menurun yaitu salah satunya karena tidak konsentrasi pada saat belajar dan
terasa sakit pada saat ingin menghapal pelajaran. Sehubungan dengan hal di atas,
5
maka perlu menjawab pertanyaan apakah perilaku tentang bahaya merokok
Dari uraian latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah apakah ada
hubungan yang berarti antara perilaku mahasiswa tentang bahaya merokok dengan
6
b. Untuk mengetahui sikap mahasiswa S1 Keperawatan tentang bahaya
Haji Medan.
Haji Medan.
praktis.
7
1.4.2 Manfaat Praktis
a. Dosen
dari rokok.
b. Mahasiswa
c. Peneliti
d. Lembaga Pendidikan/Institusi
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perilaku
2.1.1 Definisi
dari luar).
komponen tersebut.
yang telah tersusun itu. Apabila komponen pertama telah dilakukan maka
9
sudah terbentuk maka dilakukan komponen (perilaku) yang kedua yang
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
terselubung atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih
terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum diamati
nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktik yang dengan mudah dapat diamati atau
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Definisi
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, penciuman, rasa, dan raba
10
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dari manusia, yang
sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam,
1. Tahu
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. kata kerja untuk mengukur bahwa orang yang tahu tentag apa yang telah
dan sebagainya.
2. Memahami
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat
dipelajari.
3. Aplikasi
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disisi lain dapat
11
diartikan aplikasi atau pengguna metode, prinsip dan sebagainya dalam
4. Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat
5. Sintesis
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
6. Evaluasi
penelitian terhadap suatu materi atau objek (Notoadmojo, 2003, hal: 122)
1. Pendidikan
12
pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang
2. Pekerjaan
3. Umur
Umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun.
Semain bertambah umur seseorang semakin banyak pula ilmu yang didapat
4. Sumber informasi
2.3 Sikap
2.3.1 Definisi
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
13
2) Kehidupan emosional atau evauasiterhadap suatu objek.
a. Menerima
b. Merespon
c. Menghargai
suatu masalah.
d. Bertanggung Jawab
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap, sehingga dapat melakukan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau
14
2.4 Praktik atau Tindakan
2.4.1 Definisi
Praktek atau tindakan adalah suatu sikap belum otomatis terwujud dalam
suatu tindakan (over behavior) (Notoadmodjo, 2003, hal: 127). Praktek atau
tindakan adalah suatu konsep yang diterima secara luas dengan memandang
terhadap stimulus, suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan
untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbedaan nyata yang diperlukan faktor
1) Persepsi
diambil.
2) Respon Terpimpin
3) Mekanisme
otomatis.
4) Adaptasi
Merupakan suatu proyek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.
tindakannya tersebut.
15
Dari berbagai tingkat praktek atau tindakan maka peneliti menjelaskan
mahasiswa yang diteliti tentang bahaya rokok serta hubungannya dengan prestasi
belajar mahasiswa.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa
lebih jantan. Dibalik kegunaan atau manfaat rokok juga terkandung bahaya yang
sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang yang berada di sekitar
perokok yang bukan perokok. Perilaku merokok dapat dikatakan sebagai kegiatan
terjadi pada saat individu berusia remaja, kebiasaan merokok ini akan terus
berlanjut sampai individu memasuki masa dewasa dan biasanya orang merokok
pula yang beranggapan bahwa merokok merupakan sebuah bantuan yang sangat
yang mengandung sekitar 1.500 bahan kimiawi. Unsur-unsur yang utama antara
monoksida. Diantara sekian banyak zat berbahaya ini, ada tiga zat yang paling
16
perlu diperhatikan, khususnya terhadap kanker, yakni tar, nikotin, dan karbon
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 7 hingga 120
yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah
satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut
pada ujung lain. ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter
pada rokok tersebut terbuat dari bahan busa serabut sintesis yang berfungsi
menyaring nikotin.
a. Karbon Monoksida
membawa oksigen.
b. Nikotin
Salah satu jenis perangsang yang dapat merusak jantung dan sirkulasi
c. Benzo(a)pyrine
bahan karsinogen yang paling banyak diteliti dan dikenal sebagai agen
penyebab mutasi.
d. Acrolein
Acrolein merupakan zat cair yang tidak berwarna, seperti aldehyde. Zat ini
17
Dengan kata lain acrolein itu adalah alcohol yang cairannya telah diambil.
e. Ammonia
Ammonia merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen
dan hydrogen. Zat ini sangat tajam baunya dan sangat merangsang.
ataupun koma.
f. Formic Acid
Formic acid adalah jenis cairan tidak berwarna yang bergerak bebas dan
dapat berbuat lepuh. Zat ini sangat tajam menusuk baunya. Zat ini dapat
g. Hydrogen Cyanide
Hydrogen cyanide adalah sejenis zat yangtidak berwarna, tidak berbau dan
tidak memiliki rasa. Zat ini merupakan zat yang paling ringan serta mudah
adalah salah satu zat yang mengandung racun yang sangat berbahaya.
menyebabkan kematian.
18
h. Formaldehyde
Formaldehyde adalah jenis gas yang tidak berwarna dengan bau yang
tajam. Gas ini adalah tergolong pengawet dan pembasmi hama. Salah satu
i. Nitrous Oxide
Nitrous Oxide adalah jenis gas yang tidak berwarna, dan jika diserap tubuh
Nitrous oxide ini adalah jenis zat yang pada mulanya dapat digunakan
j. Phenol
Phenol adalah campuran yang terdiri dari Kristal yang dihasilkan dari
distilasi beberapa zat organik seperti kayu dan arang, dan juga diperoleh
dari ter arang. Bahan ini adalah merupakan zat racun yang sangat
enzyme.
k. Acetol
Acetol adalah hasil dari pemanasan aldehyde (sejenis zat yang tidak
l. Hydrogen Sulfide
Hydrogen Sulfide adalah sejenis gas beracum yang mudah terbakar dengan
bau yang keras. Zat ini mengalami oksidasi enzim (zat yang berisi
pigmen).
19
m. Methyl Chloride
hidrogen dan karbon merupakan unsur utama. Zat ini adalah merupakan
anesthesia.
n. Methanol
Methanol adalah jenis cairan ringan yang mudah menguap, dan mudah
terbakar. Cairan ini dapat diperoleh dengan penyulingan bahan kayu atau
o. Tar
Zat ini sejenis cairan kental berwarna cokelat tua atau hitam yag diperoleh
dengan distilasi dari kayu atau arang. Tar ini juga didapat dari getah
tembakau. Tar yang terdapat dalam rokok terdiri dari ratusan zat kimia
a. Kecanduan nikotin
payudara, kandung kemih, pancreas dan lambung. Satu dari enam pria
darah tepi.
20
d. Penyakit saluran pernapasan: flu, radang saluran pernapasan (bronchitis),
e. Cacat bawaan pada bayi dari ibu yang merokok selama kehamilan.
f. Penyakit Buerger.
g. Katarak
i. Impotensi
berikut:
memegang rokok.
21
menggunakan rokok bila perasaan enak sedang terjadi, sehingga terhindar
menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok
tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dan lain-lain.
22
kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah yang
mencekam.
b. Toilet. Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka
berfantasi.
2. Bahaya Rokok
sayangnya masih saja banyak orang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam
asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dan dua
diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik.
Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu
setelah dibakar, nikotin nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25%.
Walau demikian, jumlah kecil tersebut memiliki waktu 15 detik untuk sampai ke
otak manusia.
membaginya ke jalur imbalan dan jalur adrenergic. Pada jalur imbalan, perokok
akan merasa lebih tenang, daya piker serasa lebih cemerlang, dan mampu
menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergic, zat ini akan mengaktifkan
23
sistem adrenergic pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan serotonin.
keinginan mencari rokok lagi. Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit
daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku dan fungsi psikomotor.
maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap gawat (Roan, 2010).
Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200
diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya yang menyebabkan kanker bagi tubuh.
Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu, tar¸nikotin, karbon monoksida, dan
sebagainya. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan
pemicu kanker di udara dan limapuluh kali mengandung bahan pengiritasi mata
dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap
melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat
yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet. Seseorang yang
mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit
dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan lebih memilih
merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas. Perokok biasanya
akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan
penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok
yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat
umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga
24
orang lain akan terkena penyakit kanker. Berdasarkan data demografi Universitas
Banyak perokok tidak menyadari bahwa nikotin termasuk zat adiktif yang
Bahaya konsumsi rokok telah disampaikan dengan sangat jelas pada setiap
bungkus rokok. Akan tetapi konsumen tetap mengkonsumsi rokok, meski telah
terdiri dari beberapa sesi, yang terdiri dari alasan merokok, ketergantungan fisik
pada nikotin, dan efikasi diri untuk berhenti merokok. Perokok mengontrol sendiri
kontrak perilaku yang telah dibuat dan mempraktikkan stimulus kontrol dan
rokok. Selanjutnya adalah pencegahan untuk kembali merokok, atau bila berhenti
merokok tidak tercapai, amka dibuat tahapan dari awal lagi (Widjayanti, 2009).
motivasi dalam diri remaja berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan
25
membuat remaja mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang
berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah
a. Keterampilan berkomunikasi
lain.
Pesan-pesan yang disampaikan melalui cara-cara di atas, remaja akan diajak untuk
godaanuntuk merokok, baik yang datang dari media massa, teman sebaya maupun
merokok hanya akan memberikan dampak yang relatif singkat karena tidak
26
2.3 Prestasi Belajar
keterampilan, dan sikap serta menyangkut perubahan yang terjadi pada beberapa
aspek kebiasaan manusiayang tidak lepas dari kepribadian. Jika dikaitkan dengan
konsep belajar, maka pengertian prestasi belajar akan mengarah pada satu tujuan
atas sejumlah bahan yang telah diberikan dalam proses belajar mengajar.
Pencapaian didasarkan atas tujuan yang telah ditetapkan dan dapat berupa
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah
berupa kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang bisa dilihat dari prestasi
sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai
atau rapor setiap bidang studi setelah megalami proses belajar mengajar. Prestasi
belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat
27
memperlihatkan tentang tinggi rendahnya prestasi belajar siswa
(http://www.prestasibelajar.co.id)
dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua
1) Faktor internal
2) Faktor eksternal
lingkungan nasional
a. Lingkungan sosial
28
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan sosial adalah lingkunga sosial
b. Lingkungan nonsosial
Lingkungan alamiah terdiri dari : kondisi udara yang segar, tidak panas
dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau atau kuat, tidak terlalu
lemah atau gelap serta suasana yang sejuk dan tenang. Faktor
29
2.5 Kerangka Konsep
Perilaku
mahasiswa
tentang bahaya Prestasi
merokok,
meliputi: Belajar Mahasiswa
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Gambar 1.
Kerangka konsep Variabel Mahasiswa tentang Bahaya Rokok
terhadap Prestasi Belajar
tentang bahaya merokok dengan prestasi belajar di STIKes Rumah Sakit Haji
Sehingga dari hasil pengujian itu maka terdapat hasil apakah hipotesis diterima
atau ditolak.
30
BAB 3
METODE PENELITIAN
menganalisis atau mencari tahu hubungan antara dua buah variabel atau lebih.
Dalam penelitian ini, menggunakan dua variabel yaitu satu variabel bebas
dependen) atau variabel Y. variabel bebas dalam penelitian ini adalah perilaku
belajar.
tentang hubungan antara perilaku remaja tentang bahaya merokok dengan prestasi
31
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
STIKes Rumah Sakit Haji Medan sebanyak 103 orang tersebar dalam tujuh kelas
dan empat tingkatan, semester I terbagi 2 kelas yaitu A dan B dengan total jumlah
(Arikunto, 2006, hal. 109). Sampel dalam penelitian ini adalah 25% dari jumlah
proporsional random sampling dengan sampel dipilih secara acak dari populasi,
Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 20% dari total populasi, hal ini
sependapat dengan yang disampaikan Arikunto bahwa jika populasi lebih dari 100
maka peneliti sebaiknya mengambil sedikitnya 10-15% atau 20-25% dari jumlah
total populasi.
Agar variabel penelitian dapat diukur maka perl dibuat definisi operasional
32
No. Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala
Penelitian
1. Pengetahuan Merupakan hasil dari tahu, Kuesioner yang Baik : 10 – 15 Ordinal
dan ini terjadi setelah berjumlah 15 Sedang: 5 – 9
seseorang melakukan soal dengan Buruk 0 – 4
penginderaan terhadap suatu pilihan jawaban
objek tertentu a, b, c
2. Sikap Merupakan reaksi atau respon Kuesioner yang Baik : 10 – 15 Likert
yang masih tertutup dari berjumlah 15 Sedang: 5 – 9
seseorang terhadap stimulus soal dengan Buruk 0 – 4
atau objek pilihan jawaban
B, S
3. Tindakan Suatu sikap tidak secara Kuesioner yang Baik : 10 – 15 Gutman
otomatis terwujud dalam suatu berjumlah 15 Sedang: 5 – 9
tindakan soal dengan Buruk 0 – 4
pilihan jawaban
Ya atau Tidak
4. Prestasi Hasill yang telah dicapai oleh Rekapitulasi nilai Baik: 3,51 – 4 Interval
Belajar (Y) siswa setelah melakukan Sedang:
serangkaian aktifitas belajar 2,76-3,50
yang berupa perubahan Kurang: <2,75
tingkah laku baik berupa
kognitif, afektif dan
psikomotorik
permohonan kepada Ketua STIKes Rumah Sakit Haji Medan untuk melakukan
STIKes Rumah Sakit Haji Medan dan mendapatkan data untuk menyusun
kepada responden yang akan diteliti dengan menekankan pada masalah etika
meliputi:
a. Lembar persetujuan
Lembar persetujuan ini diberikan kepada subjek yang akan diteliti. Peneliti
33
persetujuan tersebut. Jika mereka menolak untuk dijadikan responden,
maka peneliti tidak akan memaksa dan akan tetap menghormati hak-
haknya.
b. Tanpa nama
c. Kerahasiaan
sekelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai
hasil penelitian.
(prestasi belajar).
soal. Adapun cara pengukuran hasil skor ada 2 kriteria yaitu benar dan salah di
34
lembar kuesioner sedangkan lembar obervasional ada 2 kriteria yaitu melaukan
Setiap responden yang menjawab benar memiliki skor 1 dan jawaban salah
memiliki skor 0. Untuk lembar kuesioner tentang sikap, peneliti membuat 15 soal,
dengan kategori sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan
rentang skor 4, 3, 2, dan 1. Peneliti membuat 15 soal dengan kriteria “Ya” atau
“Tidak”, dengan skor 1 bila jawaban “Ya” dan skor 0 untuk tiap jawaban “Tidak”.
A. Pengetahuan
Dalam pembahasan pengetahuan ada 15 soal dan hasil skor bila benar 1
dan bila salah 0. Jadi pembagian skor pengetahuan adalah sebagai berikut:
a. Skor jawaban yang salah diberi nilai 0 dengan banyak soal 25, maka
b. Skor jawaban yang benar diberi nilai 1 dengan soal sebanyak 15, maka
R = Xmaks – Xmin = 15 – 0
𝑅 15
𝑃= = =5
𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 3
Katarangan :
R : Rentang
35
1. Baik : bila mendapat skor 11 – 15
B. Sikap
pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap suatu yang akan diukur dan dengan
diidentifikasi dengan jelas. Setiap respon dari ertanyaan dapat diukur dengan
menjumlahkan angka atau skor yang telah ditentukan sesuai denga rumus yang
R = Xmaks – Xmin = 60 – 15 = 45
𝑅 45
𝑃= = = 15
𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 3
Katarangan :
R : Rentang
C. Tindakan
36
Dalam bahasan tindakan ada 15 yang diobservasi dan hasil skor bila
responded menjawab “ya” skor 1 dan “tidak” skor 0 jadi pembagian skor dengan
rumus berikut.
Xmaks = 1 x 15 = 15
Xmin = 0 x 15 = 0
R = Xmaks – Xmin = 15 – 0
𝑅 15
𝑃= = =5
𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 3
Katarangan :
R : Rentang
37
bahaya rokok. Instrumen terdiri atas 45 pernyataan yang terbagi dalam tiga
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif dan inferensial.
Teknik deskriptif dengan menarik hubungan antar dua variabel yaitu variabel
Sesuai dengan tuna penelitian ini, data diperoleh dianalisis secara korelasi dan
regresi.
𝑛. ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛. ∑ 𝑥 2 (∑ 𝑥)2 }{𝑛 ∑ 𝑦 2 (∑ 𝑦)2 }
Table 4
Interpretasi Indeks Korelasi
38
sangat rendah
Hubungan antara variabel X dan Y
0.41 – 0.70
sedang
Hubungan antara variabel X dan Y
0.71 – 0.90
tinggi
Hubungan antara variabel X dan Y
0.91 – 1.00
sangat tinggi
Data yang telah diteliti dirubah dalam bentuk angka (kode). Nama
39