PETUNJUK TEKNIS
PENYALURAN BANTUAN
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
KEAKSARAAN DASAR
TAHUN 2018
Scanned by CamScanner
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penduduk Indonesia penyandang buta aksara pada tahun 2015 usia 15-59
tahun sebanyak 5.629.943 orang atau 3,43% (PDSP Kemdikbud, 2016). Dari sejumlah
penduduk yang belum melek aksara itu, tergolong pada usia produktif antara 15-59
tahun, yang semestinya menjadi sumber daya yang bermutu, Untuk meningkatkan
sumber daya manusia tersebut tentunya perlu dilakukan bukan hanya pendidikan
keaksaraan yang sekadar mendidik masyarakat mampu membaca, menulis, dan
berhitung, tetapi juga pendidikan keaksaraan untuk pengembangan kemampuan
individu agar mampu mengatasi persoalan kehidupan melalui keaksaraan.
Hal itu, sejalan dengan kesepahaman masyarakat dunia tentang
pengentasan buta aksara yang dicurahkan dalam Deklarasi Persepolis yang
melahirkan Hari Keaksaraan lnternasional (International Literacy Day). Di dalam
deklarasl tersebut, dikandung makna untuk mendorong setlap negara selalu menaruh
perhatian terhadap pemberantasan buta aksara dan rumusan konsep buta aksara
sebagai sebuah jalan bagi meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Menyimak deklarasl tersebut menunjukkan, bahwa membebaskan masyarakat darl
kebutaaksaraan menjadi salah satu tujuan berdirinya suatu negara, dan kehidupan
bemegara sebagaimana diisyaratkan pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan
demikian, pendidikan keaksaraan selalu berhubungan dengan arah, kebijakan dan
strategi pembangunan negara yang tentunya dalam penyelenggaraannya, tidak bisa
dilepaskan dari tuntutan kebutuhan dan latar budaya peserta didik itu sendiri.
Selain itu penduduk buta aksara juga dijumpai pada komunltas adat
terpencil/khusus, konsep dasar komunitas adat terpencil/khusus dimaknai dalam
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial sebagai
"keterpencilan" yaitu Komunitas sosial budaya yang bersifat lokal dan terpencar
serta kurang atau belum terlibat dalam Jarlngan dan pelayanan baik sosial, ekonomi,
maupun politik. Mereka terikat kuat kepada adat istiadat, sehingga kerap
mengasingkan diri dari situasi luaran semata-mata hanya untuk mempertahankan
kebiasaan peninggaian leiuhurnya. Karena mereka cenderung tertutup pada dunia
luar, sehingga berdampak pada tingkat pendidikan mereka yang sangat rendah.
Oleh karena itu, untuk menuntaskan mereka dari buta aksara, tampaknya perlu
disusun program pendidikan keaksaraan yang memerhatikan aspek-aspek pemenuhan
kebutuhan dasar, realitas sosial dan latar budaya mereka, serta keterpaduan proses
pengentasan buta aksara antara peserta didik, masyarakat dan pemangku
kepentingan pendidikan keaksaraan. Keterpaduan penyelenggaraan pendidikan
keaksaraan bukan saja dapat mengatasi masalah penyelenggaraan dan pengembangan
keaksaraan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan arti-pentingnya keaksaraan
untuk menghadapi tantangan kehidupan yang mengglobal, serta dapat merangsang
inspirasi bagi terjadinya transformasi social.
Terkait dengan hal tersebut, maka pemerintah menyediakan berbagal
perangkat pembelajaran dan dana bantuan operasional bagl setiap warga masyarakat
yang buta aksara untuk mengikuti pembelajaran pendidikan keaksaraan dasar.
Scanned by CamScanner
B. Dasar Hukum
Pemberian dana bantuan operasional pendidikan keaksaraan dasar ini didasari
oleh beberapa peraturan perundang-undangan sebagai berikut
1. Undang·Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendldikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Sistem Anggaran Pendapatan
Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor
113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254);
3. Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2014, tentang Percepatan
Pembangunan Daerah;
4. Peraturan Preslden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
5. Peraturan Presiden Nomor 131 tahun 2015 tentang Penetapan Daerah
Tertlnggal tahun 2015 - 2019;
6. lnstruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan
Pemberantasan Buta Aksara (GNP,. PWB/PBA);
7. Keputusan Presiden Nomor 111 Tahun 1999 tentang Pembinaan
Kesejahteraan Sosial KomunitasAdat Terpencil.
8. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanlsme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/ Lembaga sebagaimana telah diubah dengan PMK
173/PMK.05/2016;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2013 tentang
Pedoman Umum Pengelolaan Dan Pertanggungjawaban E3elanja Bantuan
Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
10. Peraturan Menterl Pendldlkan Dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013 tentang
Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 86 tahun 2014
tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Pendidikan Keaksaraan Dasar;
12. DIPA Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima
tahun anggaran 2018
Scanned by CamScanner
C. TuJuan
..
Scanned by CamScanner
2. Memperluasakses penyelenggaraanpendidikan keaksaraandasar bagi orang
dewasa.
3. Memberikan peluang kepada satuan pendidikan · nonformal untuk
menyelenggarakanprogram pendidlkankeaksaraandasar.
C. Penyelenggara
Adapun lembaga yang dapat menyelenggarakan bantuan operasional
penyelenggaraan pendidikan keaksaraan dasar adalah Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat(PKBM) diutamakan yang memiliki Nomor lnduk Lembaga(NILEM)atau
Nomor PokokSatuanPandidikan(NPSN).
Scanned by CamScanner
D. Sasaran Pendldlkan Keaksaraan Dasar
Peserta dldik program pendidikan keaksaraan dasar adalah penduduk buta
aksara, usia 15-59 tahun, prioritas 45 tahun ke atas.
Scanned by CamScanner
a. Perencanaan proses pembelajaran
b. Pelaksanaan proses pembelajaran
4. Penilaian
G. lndikatorKeberhasilan
lndikator keberhasilan penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar dapat
dilihat dari aspek:
a. Minimal 80% peserta dinyatakan lulus dan memperoleh Surat Tanda Tamat
Belajar.
b. Pengurnuman kelulusan maksimal satu bulan setelah pelaksanaan penilaian
akhir.
c. STTB diterima oleh peserta didik selambat-larnbatnya 2 {dua) bulan setelah
pengumuman hasil ujian.
d. Lembaga penyelenggara program pendidikan keaksaraan dasar
menyampaikan laporan tepat waktu
Scanned by CamScanner
BAB Ill
DANA BANTUAN DAN TATA CARA
UNTUK MEMPEROLEH BANTUAN
Scanned by CamScanner
B. Tata cara memperoleh dana bantuan
a. Krlterla dan persyaratan Penerima dana bantuan Penyelenggaraan Pendldlkan
Keaksaraan Dasar yaltu PKBM yang memenuhl kriterla sebagal berlkut:
1) Memilikl sekretariat lembaga dengan alamat yang Jelas;
2) Memlllki susunan pengurus;
3) Mampu menyediakan prasarana dan sarana pendukung;
4) Mempunyal tenaga tutor;
5) Sanggup melaksanakan pekerjaan;
6) Lokasl lembaga di daerah buta aksara cukup tlnggi.
Scanned by CamScanner
BABIV
SUPERVISI, PENGAWASAN DAN PELAPORAN
A. Supervf sl
O. Sanksi
Penerima bantuan yang melaksanakan kegiatan tidak sesuai dengan usulan yang
dlsepakatl darl perjanjian kerjasama serta tldak menyampalkan laporan
pelaksanaan kegiatan sesuai batas waktu yang ditentukan dapat dikenai sanksi
sebagai berikut:
1. MengembaHkan bantuan yang teiah diterima
2. Diteruskan ke jalur hukum jika disinyalir melakukan penyelewengan.
3. Tidak diperkenankan mengakses dana bantuan dari Dinas Pendldlkan,
Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima
....
Scanned by CamScanner
PROPOSAL
Halaman Sampul :
PROPOSALBANTUAN PENYELENGGARAAN
PENbibikAN KEAKSARAAN OASAR MELALUI
DANA HIBAH TAHUN 2018
Oiajukan Oleh
Nama PKBM
Alam at
Desa
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
Email
Telp/HP
Disampaikan Kepada:
Isl Proposal:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Hasil Yang Oiharapkan
Scanned by CamScanner
l
AMPIRAN:
1. Profil PKBM
2. Fata copy akta notaris
3. Foto copy ljin operaslonal
4. Foto copy NPWP
5. Foto copy rekening
6. Pakta integritas
7. Foto copy SKT dari Kesbangpol
8. Daftar sarana dan prasarana
9. Daftar buku (ienis dan ekesemplar)
Scanned by CamScanner
PAKTA INTEGRITAS
..................................................
Scanned by CamScanner
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. AMPUL
S LAPORAN
• Nama Program .
• Nama Lembaga .
• Alamat Lengkap : .
• Nomor Telp/HP/Fax/E-mail: .
i Tahun Laporan : .
B. SISTEMATIKA LAPORAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISi
IPENDAHULUAN
1) Latar Belakang
2) Dasar Pelaksanaan Kegiatan
3) Tujuan (Kegiatan dan Laporan)
II PELAKSANAAN KEGIATAN
1) Persiapan pelaksanaan kegiatan;
2) Obyek dan sasaran program (data dan lnformasl tentang sasaran
program);
3) Tenaga pengelola, pegiat dan unsur lain yang mendukung pelaksanana
keglatan;
4) Prasarana dan sarana yang digunakan;
5) Langkah dan proses pelaksanaan program
6) Rincian penggunaan dana
7) Dukungan yang diperoleh dari pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
program
8) Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program
9) Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program
10) Rencana tindak lanjut
IVPENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1) Buku Kas Umum;
2) Bukti kas
3) Foto dokumentasi pelaksanaan program
4) Buktl Setoran Bukan Pajak
Scanned by CamScanner