net/publication/316775163
CITATIONS READS
0 1,551
1 author:
Bernatal Saragih
Universitas Mulawarman
51 PUBLICATIONS 18 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Bernatal Saragih on 09 May 2017.
• PENDAHULUAN
• POTENSI KALTIM
• PENGUATAN EKONOMI
MASYARAKAT SEKTOR
INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN
KOPERASI
• PENUTUP
PENDAHULUAN
• Ekonomi kerakyatan,
sebagaimana dikemukakan dalam
Pasal 33 UUD 1945, adalah
sebuah sistem perekonomian
yang ditujukan untuk mewujudkan
kedaulatan rakyat dalam bidang
ekonomi.
1. Mengembangkan koperasi
2. Mengembangkan BUMN
3. Memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan
yang terkandung didalamnya bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
4. Memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yang layak
5. Memelihara fakir miskin dan anak terlantar.
PENDAHULUAN
Agenda Pokok Ekonomi Kerakyatan
4. Penguatan Pertanahan
• Lahan dalam perekonomian merupakan faktor modal yang
penting. Meningkatnya jumlah petani landless dalam 3
dekade terakhir, dan hilangnya spesifikasi pemilikan komunal
atas sumber daya hutan, merupakan ancaman serius dalam
membangun ekonomi kerakyatan.
5. Penguatan Upah
• Dari model ekonomi income masyarakat, salah satu sumber
pendapatan masyarakat adalah dari upah dan gaji. Rendah
tingginya upah dan gaji yang diterima, tergantung dari tingkat
upah perjam/bulan, lama jam kerja, dan jumlah anggota
keluarga yang bekerja. Tinggi rendahnya tingkat upah dan
gaji ditentukan oleh kualitas tenaga kerja.
• Kualitas tenaga kerja bukan hanya ditentukan oleh tingat
pendidikan, tetapi juga sikap mental (etos kerja,
profesionalitas, dan kedisiplinan). Lama jam kerja dan jumlah
anggota keluarga yang bekerja ditentukan oleh ketersediaan
lapangan kerja.
6. Penguatan bidang UMKM Pertanian dan Desa
Pengadaan sarana produksi pertanian
a) Melindungi usaha pengembangan ekonomi desa melalui
penguatan regulasi perda, BUMDES, BUMK
b) Memberikan akses kemudahan kemitraan usaha dan akses
permodalan usaha ekonomi lokal
c) Maningkatkan pelayanan yang berbasis pada potensi lokal
dan masyarakat
d) m e m p e r h a t i k a n d a y a d u k u n g , p e m a n f a a t a n d a n
pengendalaian rencana tata ruang wilayah/desa
e) Mengembangkan usaha-usaha kerjasama antar desa
f) Memberikan rasa aman bagi kegiatan investasi
CONTOH CLUSTER SINGKONG
• Membuka untuk investor membangun industri dengan tentunya petani harus terlibat (petani bisa
sebagai penanam singkong atau pemilik lahan atau pinjam lahan dengan share/sharing ekonomi
dengan pemilik lahan)
• Membangun kelembagaan (institusional) dan mapping stakeholder
• Konsep silaturahmi (social networking capital)
• Industrilisasi singkong melibatkan perbankan dengan sistem kredit pinjaman dengan pola invoice
(Closed Payment System).
• Harus disadari bahawa petani sebagai bagian pelaku utama karena pola berbasis komoditas,
dimana Koperasi petani harus dikembangkan dalam klaster.
• Harus berbasis teknologi/mekanisasi baik dalam penanaman maupun panen dan pascapenen.
• Empowering (Pendampingan) harus dilakukan oleh seluruh stake holder terutama campur tangan
pemerintah.
• Market supply chain harus dibentuk baik regional, nasional dan internasional.
• Market harus dijemput oleh pengusaha dan pemerintah, pemerintah melalui bidang industri dan
perdagangan melakukan kerjasama dengan pembeli (industri) singkong dari luar Kalimantan
Timur sehingga produksi singkong petani dapat terjual dengan harga yang pantas secara
ekonomis.
• Program kerjasama dengan pihak pembeli harus lebih awal karena petani pasti mau menanam
jika pasar jelas dengan harga menguntungkan.
7. Penguatan Perdagangan
• Meningkatkan kemampuan
manajemen serta teknik produksi
dan pengolahan.
• Meningkatkan kemampuan
rancang bangun dan
perekayasaan.
• Memberikan kemudahan dalam
pengadaan sarana dan prasarana
produksi dan pengolahan, bahan
baku, bahan penolong, dan
kemasan.
• Menyediakan tenaga konsultan
profesional di bidang produksi
dan pengolahan.
10. Penguatan di bidang pemasaran dengan:
TERIMAKASIH
Bernatal Saragih:
Guru Besar Bidang Ilmu Pangan dan Gizi Universitas Mulawarman, Pokja Ahli Dewan Ketahanan
Pangan Provinsi Kaltim, Ketua Perhimpunan Ahli Pangan dan Gizi Kalimantan Timur, Ketua
Pokja Ahli Dewan Ketahanan Pangan Kota Samarinda, Pembina Perhimpunan Ahli Teknologi
Pangan Indonesia Kaltim, Tim Ahli Kemanan Pangan Kaltim, dan Wakil Ketua Masyarakat
Singkong Indonesia Kaltim