Oleh :
ALPINSYAH PUTRA
NIM:2017520014
Abstrak
Pemakaian mutu beton (concrete)yang lebih tinggi, adalah aspek yang sangat
penting untuk menentukan besarnya kekuatan dan efisiensi biaya komponen
struktur beton bertulang. Metode analisis biaya (cost analysis method) dengan
“regresi dan korelasi”, dipergunakan untuk memprediksi besarnya efisiensi
biaya komponen struktur bangunan gedung yang minimun, dan mutu beton.
Hasil penelitian menunjukkan efisiensi maksimum biaya komponen struktur beton
bertulang untuk komponen struktur unsur tekan akan bertambah (maksimal
sebesar 2,2% untuk peningkatan setiap 1 Mpa) besar seiring dengan peningkatan
mutu beton sampai dibatasi oleh luas tulangan minimum komponen struktur.
Efisiensi biaya komponen unsur tekan sebesar 42,4% terjadi pada mutu beton K-
400.
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar dari Gempa Sumbar yang berkekuatan 7.6 Skala Richter (SR),
dengan banyaknya bangunan gedung yang ambruk. Keseluruhan banguan yang
ambruk tersebut adalah terjadi keruntuhan kolom lantai dasar. Konsep “kolom
kuat balok lemah” yang selama ini terabaikan perlu diperhatikan dengan serius, di
masa-masa mendatang. Menurut (Dipohusodo, 1994: 287), kolom menempatui
posisi penting di dalam sistem struktur bangunan. Kegagalan kolom akan
berakibat langsung pada runtuhnya total keseluruhan struktur bangunan. Gambar
1 memperlihatkan struktur-struktur kolom beton bertulang.
Beton bertulang adalah bahan yang sangat luas digunakan untuk sistem-
sistem konstruksi. Beton sangat kuat terhadap tekan, kekuatan tarik beton relatif
rendah, kira-kira 10% sampai 15% dari kekuatan tariknya (Ferquson, 1986:11),
sebaliknya tulangan yang langsing lemah terhadap tekan, tetapi kuat untuk
menahan gaya tarik. Kombinasi sifat kedua bahan ini sangat baik untuk memikul
beban-beban yang bekerja. Dengan menaikkan mutu beton pada perencanaan
struktur bangunan gedung, terutama pada komponen-komponen struktur berunsur
tekan (seperti kolom), akan dapat mengurangi pemakaian tulangan baja dalam
4
jumlah besar seperti pada struktur kolom dengan gaya eksentrisitas kecil, efisiensi
pemakaian tulangan baja akan menjadi lebih besar.
Harga material beton cor yang ada di kota Pekanbaru relatif murah bila
dibandingkan dengan harga tulangan baja yang sangat mahal sebagai unsur biaya
total beton bertulang.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam menganalisis efisiensi biaya komponen struktur, mau tak mau harus
melalui tahap analisis struktur. Menyiapkan data-data untuk mendapatkan saran-
saran dalam pemilihan alternatif yang akan ditinjau. Pada tahap ini harus
dilakukan perhitungan secara detail, sehingga akan didapatkan gambaran secara
jelas. Perhitungan teknis dilakukan dengan bantuan soft ware yang dikenal dengan
program SAP 2000, berguna untuk menghitung analisis dari struktur bangunan
gedung. Program SAP 2000 versi 7.42 disamping mempunyai kecepatan dan
ketelitian kerja yang tinggi, juga sangat tepat dipakai untuk menganalisis berbagai
model struktur, khususnya elemen frame, baik untuk dua dimensi (2D) maupun
tiga dimensi (3D). Menurut (Wigroho, 2001:1), SAP 2000 merupakan program
versi terakhir yang paling lengkap dari seri-seri program analisis SAP, baik SAP
80 maupun SAP 90. Keunggulan program SAP 2000 antara lain ditunjukkan
dengan adanya fasilitas untuk desain elemen, baik untuk material baja maupun
beton. Di samping itu juga adanya fasilitas disain baja dengan mengoptimalkan
penampang profil yang paling optimal atau ekonomis.
Analisis regresi meliputi beberapa pola persamaan regresi dan uraian tentang
regresi linear. Persoalan yang menyangkut dan sekelompok peubah (variabel)
seringkali dijumpai dalam praktek bila diketahui bahwa diantara peubah tersebut
terdapat suatu bangunan alamiah. Hubungan antara variabel-variabel yang
dicocokkan pada data percobaan ditandai dengan persamaan prediksi disebut
”persamaan regresi”(Walpole, 1995:404). Analisis korelasi digunakan untuk
mengukur eratnya hubungan antara dua variabel dengan menggunakan suatu
bilangan yang disebut ”koefisien korelasi” (Wapole, 1995:443). Pada penelitian
untuk menyelidiki sejauh mana pengaruh peningkatan mutu beton terhadap suatu
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Cara mendapatkan data primer dan data sekunder adalah sebagai berikut. Data
primer, diperoleh dengan metode penelitian/pengamatan langsung yaitu langsung
survey ke lapangan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan seperti
mengambil dokumentasi struktur ruko (existing), mengukur dimensi komponen
dan tulangan struktur ruko yang sedang dalam tahap pembangunan. Selain itu juga
dilakukan wawancara kepada pihak terkait sebagai masukan data lanjutan. Data
sekunder, data – data seperti mix design diperoleh dari laboratorium teknologi
beton dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Islam Riau (UIR) Pekanbaru.
Cara Analisis
Untuk menganalisis harga satu kubik beton bertulang berbagai komponen
struktur bangunan dengan berbagai mutu beton, dihitung berdasarkan koefisien
BOW dan dari data mix design. Nilai besi per meter kubik beton bisa dirubah
besarnya menjadi 2 sampai 2,5 atau lebih nilai berat besi BOW, atau disesuaikan
dengan jumlah tulangan yang ada. Data analisis struktur ruko berupa luas
tualangan untuk berbagai jenis komponen struktur diperoleh dari hasil analisis
dengan mempergunakan program SAP 2000 versi 7.42, dengan elemen frame 3
(tiga) dimensi.
Pengaruh pemakaian mutu beton dari K-175 s/d K-400 dianalisis dengan
cara trial and error , dengan memasukkan nilai-nilai mutu beton tersebut ke
dalam diagram interaksi kolom. Diagram interaksi kolom telah dipersiapkan
dengan bantuan microsoft excel yang berdasarkan SKSNI. Contoh diagram
interaksi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.
8
BAB IV
Komposisi campuran dari material-material tersebut diatas untuk satu meter kubik
beton cor dapat dilihat dalam Tabel 5.1
Untuk kota Pekanbaru dari hasil analisis diperoleh harga satuan beton cor yang
dipakai dalam analisis ini seperti yang tercantum dalam Tabel 5.2
Tabel 5.2 Daftar Harga Satuan Per Meter Kubik Beton Cor
10
Daftar harga satuan hasil analisis dapat dilihat dalam Tabel 5.3.
Hasil analisis SAP 2000 berupa momen, gaya geser dan gaya normal dibutuhkan
seperti yang tercantum dalam Tabel 5.4.
Dimensi
Geser
N Jenis Komponen Lanta (mm) Momen Normal
(ton)
o Frame Struktur i Leba Tingg (ton.m) (ton)
r i
Balok 7.46637 -
1 2 250 450
Utama 3 5.333
Balok
6.91399
2 Balok dag 3 250 450 3.552
5
Kolom 0.02533 -
3 1 250 450
tengah 6 53.6757
- -
4 Kolom tepi 1 250 450
2.40683 84.7671
Kolom 0.10131 -
5 2 250 450
Kolo tengah 3 32.7918
m 3.09431 -
6 Kolom tepi 2 250 450
2 51.5572
Kolom 0.00902 -
7 3 250 450
tengah 9 12.1528
- -
8 Kolom tepi 3 250 450
3.38453 20.0508
12
Tabel 5.5 Pengaruh Peningkatan Mutu Beton terhadap Efisiensi Biaya pada Komponen
Stuktur Berunsur Tekan
Kolom tengah 0
Lantai. 1 11.92843 11.54148 23.55407 35.33359 34.43008
KolomTepi 0
Lantai. 1 10.62493 21.20795 31.90785 42.40013 41.59536
Kolom tengah 0
Lantai. 2 -0.45392 -0.97067 13.86546 14.23665 13.03008
KolomTepi 0
Lantai. 2 -0.45392 -0.97067 13.86546 14.23665 13.03008
Kolom tengah 0
Lantai. 3 -0.54665 -1.16897 7.053466 7.500489 6.047415
KolomTepi 0
Lantai. 3 -0.54665 -1.16897 7.053466 7.500489 6.047415
Dari Tabel 5.5 dapat dilihat peningkaran mutu beton pada komponen struktur
berunsur tekan yaitu balok dapat meningkatkan efisiensi biaya. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat Pada Gambar 5.
13
Berikut ini dianalisis pengaruh peningkatan mutu tulangan baja pada beton
K-175 dan U-24
Efisiensi (%)
No. Jenis Komponen Struktur
U-32 U-39
Efisiensi Biaya
Efisiensi Biaya
Beberapa hal yang berkaitan dengan persamaan garis regresi ini dapat
dijelaskan antara lain, sebagai berikut ini.
Efisiensi
Gambar 10. Pengaruh Kenaikan Harga Tulangan Baja terhadap Efisiensi Biaya
17
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Efisiensi biaya komponen struktur unsur tekan akibat peningkatan mutu beton,
lebih besar dibandingkan komponen struktur unsur tarik. Efisiensi biaya
maksimum pada komponen struktur unsur tekan didapat pada mutu beton
yang tinggi (efisiensi biaya maksimum sebesar 42,4% terjadi pada kolom tepi
lantai satu dengan mutu baja U-24 dan mutu beton K-350). Sedangkan pada
komponen struktur unsur tarik didapat pada mutu beton yang rendah (efisiensi
maksimum sebesar 9,743% terjadi pada balok lantai mutu baja U-39 dan mutu
beton K-225).
2. Efisiensi biaya komponen struktur ’unsur tekan’struktur kolom beton
bertulang maksimum akibat peningkatan setiap 1 Mpa mutu beton, adalah
sebesar 2,2 %.
3. Dengan regresi linear, efisiensi biaya pada kolom mempunyai nilai positif,
sedangkan pada balok dan pelat bernilai negatif. Berarti pada komponen
struktur unsur tekan akan terjadi efisiensi yang semakin besar sehubungan
dengan peningkatan mutu, sebaliknya pada komponen unsur tarik akan terjadi
efisiensi biaya yang semakin kecil sehubungan dengan peningkatan mutu
beton.
Saran
Daftar Pustaka
Anonim, 2004, Harga Satuan Bahan Bangunan dan Upah Kerja Propinsi Riau,
Jurnal Harga Bangunan, Konstruksi Dan Interior, Jakarta, hal.315, Edisi
XX, Januari 2004.
Ferguson, P.M., Budianto Sutanto, dan Kris Setianto, 1986, Dasar-Dasar Beton
Bertulang, Alih bahasa Budianto Sutanto & Kris Setianto, Edisi keempat,
Erlangga, Jakarta.
Walpole, R.E. dan Raymond H Myers., 1995, Ilmu Peluang dan Statistika untuk
Insinyur dan Ilmuwan, Terjemahan oleh RK Sembiring, Edisi Keempat,
ITB, Bandung.