Anda di halaman 1dari 16

ffi"*dmfurufi*xmrx

dilakU .h,':bt

Manfaat dari khitan


telah dibuktikanr daii.,rr:r'
penelitian demi:
penelitian yang
,.1r,,'',l,mengokohkan sikap
betapa pentingnya
khitan untuk
dilaksanakan
1.1 Sejarah Khitan
5ulit untuk menemukan bukti-bukti
penelitian masa lalu tentang kapan dan
bagaimana khitan. Bukti sejarah yang paling
terkenal adalah dari suku Aborigin Australia, yang
telah mempraktekkan bedah kelamin sejak beribu-
ribu tahun yang lalu. Sebuah gambar yang tertera
pada sebuah batu nisan seorang Mesir merupakan
salah satu bukti tertua yang menggambarkan
khitan telah ada sejak zaman dahulu kala. Batu
nisan tersebut terletak di Kota Saqqara, tepi barat
Sungai Nil, di seberang Memphis, karya arsitek
dan fisikawan lmhotep.
Saqqara memang benar-benar sangat
purba, dibangun sekitar 1.400 tahun sebelum
masehi,masa Kerajaan Mesir Kuno. Di sana,
terpahat pada dinding-dinding makam keluarga
istana Ankhmahor, orang bisa menyaksikan
pahatan-pahatan dewa-dewa ibis dan kepala-
kepala serigala, manusia, singa, kobra, dan benda-
benda magis. Di tengah-tengah pahatan pada
pintu masuk terpampang sebuah relief mengenai
para pendeta kuil yang tengah mengkhitan dua
anak laki-laki bangsawan.
Pada pahatan tersebut, gambaran kedua
anak muda maupun para pendeta ini dijelaskan
dengan gaya-gaya yang khas. Penggambaran
semacam ini sebagai gambaran khayal dan
suasana berdarah yang digambarkannya memang
cukup nyata. Pada adegan pertama, ada seorang
asisten yang berdiri di belakang salah seorang
anak muda itu, menjepit tangan sang pemuda dan
menariknya ke belakang sementara sang pendeta
melakukan operasi dengan menggunakan pisau
batu.
Dalam nisan tersebut terdapat kata-kata/
kalimat yang artinya "tahan dia dan jangan biarkan dia
meronta-ronta". Adegan kedua, sang anak laki-
laki yang telah dikhitan mendesak pendeta untuk
memijat sisa khitannya. Pendeta yang mengkhitan
menjawab, "aku akan menyembuhkannya."
Apakah dilakukan kepada anak-anak atau orang
dewasa, khitan tetap saja menyakitkan. Ritual
Mesir ini menunjukkan bagi seorang anak muda

*_-.:
2A"*J
menjelang dewasa untuk membuktikan kekuatan
fisiknya dalam menahan rasa sakit.
Pada saat menjelaskan peristiwa khitanan
massal pada abad kedua puluh tiga sebelum
masehi, seorang Mesir bernama Uha
mengumumkan bahwa dia dan rekan-rekannya
mampu menghadapinya dengan sangat tenang.
"Ketika aku dikhitan bersama-sama dengan seratus
dua puluh orang lainnya," katanya "tidak ada
seorang pun yang meronta dan tidak ada seorang
pun yang mencakar-cakar." Pernyataan tersebut
mengisyaratkan bahwa memang ada upacara
khitanan massal.
Pada abad ketiga belas sebelum masehi'
zaman Ramses ll, khitan memang telah lazim
dilakukan di Mesir selama beribu-ribu tahun
lamanya. Tradisi ini pun pastinya diketahui oleh
Nabi Musa yang memimpin kaumnya meloloskan
diri dari Mesir dan mulai menegakkan unsur-unsur
hukum, ritual dan pemerintahan baru yang
menjadi inti dari Bangsa Yahudi. Dalam
sejarahnya, di dalam paradigma keagamaan Nabi
Musa inilah praktik khitan muncul sebagai ciri
khas dari bangsa Yahudi.
Dalam lslam, khitan sebetulnya suatu
ajaran yang sudah ada dalam syariat Nabi lbrahim
A5. Dalam kitab Mughni Al Muhtai dikatakan
bahwa laki-laki yang pertama melakukan khitan
adalah Nabi lbrahim AS. Di dalam hadits Bukhori
Muslim. Abu Daud. Tirmidzi, An-Nisa'i, lbnu
Majah dan Ahmad yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairoh mengatakan bahwa Rasulullah SAW
bersabda: Nabi lbrahim berkhitan dalam usia 8O
tahun dengan memakai beliung/kapak.
Kemudian Nabi lbrahim mengkhitan
anaknya Nabi lshaq A5 pada hari ketujuh setelah
kelahirannya dan mengkhitan Nabi lsmail AS pada
saat aqil baligh. Tradisi khitan ini diteruskan
sampai pada masa Nabi Muhammad SAW.
Mengenai khitan Nabi Muhammad SAW para
ulama berbeda pendapat. Pendapat pertama
menyatakan bahwa sesungguhnya Jibril
mengkhitan Nabi Muhammad SAW pada saat
membersihkan hatinya, dan pendapat kedua
menyatakan bahwa yang mengkhitan Nabi
Muhammad adalah kakek beliau, yakni Abdul
Muthalib yang mengkhitan pada hari ketujuh
kelahirannya dengan berkorban dan memberi
nama Muhammad.
Perintah Allah SWT kepada Nabi lbrahim
AS ini merupakan ajaran yang harus dilaksanakan
umatnya juga oleh umat Nabi Muhammad SAW,
Allah berfirman: " Kemudian Kami wahyukan
kepadamu I Muhammad J ikutilah agama lbrahim
yang hanif......" I An-Nahl : 123 ] Kemudian Nabi
mengkhitankan cucunya Hasan dan Husain
pada hari ketujuh setelah kelahirannya. Dalam
hadits yang diriwayatkan al-Hakim dari 'Aisyah
r.a. bahwa Nabi Muhammad SAW mengkhitan
Hasan dan Husain pada hari ketujuh setelah
kelahirannya. Pada hari tersebut banyak acara
yang dilakukan antara lain aqiqah, mencukur
rambut, memberi nama anak.
Buku Ensiklopedi Hukum lslam, editor
Abdul Azis Dahlan et al., Jakarta, 1997, Vol 3
pada sub bab Khitan menerangkan bahwa khitan
berasal dari akar kata Arab khatana-yakhtanu-
khatnan yang berarti memotong. Khitan bagi
laki-laki dinamakan juga 'lzar dan bagi
perempuan disebut khifadh. Namun keduanya
lazim disebut khitan.
Selain di negara-negara lslam, khitan juga
dipraktekkan di negara lain. Sebanyak 80o/o bayi
di Amerika 5erikat dikhitan, dan setiap tahun
sekitar 1,2 juta bayi laki-laki di sana dikhitan. Di
Kanada, 48o/o dari laki-laki dikhitan. Sebaliknya,
kebiasaan khitan tidak banyak dikenal di Eropa,
Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Menurut
literaiur AMA (American Medica/ Association,
Asosiasi Kesehatan Amerika) tahun 1999, orang
tua di AS memilih untuk melakukan khitan pada
anaknya terutama disebabkan alasan sosial atau
budaya dibandingkan karena alasan kesehatan.
Akan tetapi, survey tahun 2001 menunjukkan
bahwa 23,5o/o orang tua di A5 melakukannya
dengan alasan kesehatan. Di Kanada angkanya
bervariasi mulai dari 13,9 - 48 persen di tiap
wilayah. Meski begitu, masih banyak negara di
Eropa, Amerika Latin dan Amerika Selatan yang
tidak mengenal khitan.

:
,6dEls3*4w

1.2 Definisi Khitan


#ry
Ada beberapa arti dari kata khitan, lbnu
Faris berpendapat bahwa khitah berasal dari kata
khatn (bahasa Arab), yang artinya memotong, arti
lain adalah khatan, yaitu jalinan persalinan.
Dalam Kitab Nailul Author, khitan diartikan
memotong kulit yang menutupi kepala penis.
Menurut cendikiawan muslim Nurdeen Deuraseh
khitan didefinisikan "fhe removal of the foreskin
or loose sleeve of skin covering the end of the
penis so at to permanently expose the glans (or
knob)". Makna asli Bahasa Arab dari khitan
adalah memotong sebagian dari kulit kemaluan
laki-laki. Bagian yang dipotong dinamakan quluf,
yaitu bagian ujung dari kulit kemaluan.
Secara medis khitan adalah memotong
prepusium, yaitu kulit yang menutupi glans penis
(kepala penis). Dalam prosesnya khitan adalah
tindakan pembuangan kulup penis dengan tujuan
menjalankan syari'at lslam ataupun indikasi medis.
Khitan disebut juga sirkumsisi yang
berarti sayatan melingkar, yang diidentikkan pada
pemotongan prepusium yang melingkar terhadap
batang penis.
Dalam Journal of Men's Studies yang
terbit di Amerika Serikat disebutkan bahwa khitan
atau sirkumsisi (lnggris: clrcumcision) adalah
tindakan memotong atau menghilangkan sebagian
atau seluruh kulit penutup depan dari penis atau
kulup. Secara terminologi pengertian khitan
dibedakan antara laki-laki dan
perempuan.
Menurut lmam al-Mawardi, ulama fikih Mahzab
Syafi'i, khitan bagi laki-laki adalah memotong
kulit yang menutupi ujung zakar, sehingga
menjadi terbuka. Sedangkan khitan bagi
perempuan adalah membuang selapul bagian
dalam faraj yaitu selaput yang menutupi klitoris
(bukan memotong klitoris) yang terdapat pada
ujung lubang vulva bagian atas.

1.3 Hukum Khitan


Dari berbagai pendapat para ulama dan
beberapa hadis dan ayat Al-Qur'an di atas, Dr.
Saad Almarshafi bertarjih bahwa khitan itu
hukumnya wajib bagi laki-laki. Menurut Mazhab
Hanafi hukum khitan bagi laki-laki adalah wajib,
demikian juga menurut Mazhab Maliki. Menurut
Mazhab Syafi'i, khitan bagi laki-laki hukumnya
wajib. Pendapat ini mendapat banyak dukungan
dari mayoritas ulama.
lmam Nawawi mengatakan bahwa
pendapat inilah yang sah dan masyhur. Mazhab
Syafi'i ini sama dengan Mazhab Hambali yang
mengatakan bahwa khitan itu hukumnya wajib
bagi laki-laki. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh
Abu Hurairah disebutkan bahwa: "Saya
mendengar Rasulullah 5AW bersabda: Fitrah itu
ada lima yaitu khitan, mencukur bulu di sekitar
kemaluan, memotonS kumis, memotong kuku,
dan mencabut bulu ketiak". ( HR Bukhori-Muslim
). Abu Hurairah juga mengatakan Rasulullah SAW
bersabda, "Barang siapa masuk lslam, hendaklah ia
berkhitan walaupun sudah dewasa".
Dalam fikih lslam, hukum khitan
dibedakan antara lelaki dan perempuan. Para
ulama berbeda pendapai mengenai hukum khitan
untuk perempuan. Menurut jumhur (mayoritas
ulama), hukum khitan bagi lelaki adalah wajib.
Para pendukung pendapat ini adalah lmam Syafi'i,
Ahmad, dan sebagian pengikut lmam Malik.
Menurut riwayat populer dari lmam Malik, beliau
mengatakan khitan hukumnya sunnah. Begitu juga
riwayat dari lmam Hanafi dan Hasan al- Basri
mengatakan sunnah. Namun bagi lmam Malik,
sunnah kalau ditinggalkan berdosa, karena
menurut madzhab Maliki sunnah adalah antara
fadlu dan nadb. lbnu Abi Musa dari ulama
Hambali juga mengatakan sunnah muakkadah.

Adapun dalil-dalil yang dijadikan


landasan para ulama yang mengatakan khitan
wajib adalah:

1. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW. bersabda


bahwa Nabi lbrahim melaksanakan khitan
ketika berumur 80 tahun, beliau khitan
dengan menggunakan kapak. (H.R. Bukhari).

6
Nabi lbrahim melaksanakannya ketika
diperintahkan untuk khitan padahal beliau
sudah berumur 8O tahun. lni menunjukkan
betapa kuatnya perintah khitan.
2. Kulit yang di depan alat kelamin terkena najis
ketika kencing, kalau tidak dikhitan
maka
sama dengan orang yang menyentuh najis di
badannya sehingga sholatnya tidak sah.
Sholat adalah ibadah wajib, segala sesuatu
yang menjadi prasyarat sholat hukumnya
wajib.
3. Hadits riwayat Abu Dawud dan Ahmad,
Rasulullah SAW. berkata kepada Kulaib:
"Buanglah rambut kekafiran dan
berkhitanlah". Perintah Rasulullah sAW.
menunjukkan kewajiban.
4. Diperbolehkan membuka aurat pada saat
khitan, padahal membuka aurat sesuatu yang
dilarang. lni menujukkan bahwa khitan wajib,
karena tidak diperbolehkan sesuatu yang
dilarang kecuali untuk sesuatu yang sangat
kuat hukumnya.

'1.4 Khitan Bagi Perempuan


Hukum khitan bagi perempuan telah
menjadi perbincangan para ulama. Sebagian
mengatakan itu sunnah dan sebagian mengatakan
itu suatu keutamaan saja dan tidak ada yang
mengatakan wajib. Perbedaan pendapat para
ulama seputar hukum khitan bagi perempuan
tersebut disebabkan riwayat hadits seputar khitan
perempuan yang masih dipermasalahkan
kekuatannya. Tidak ada hadits sahih yang
menjelaskan hukum khitan peremPuan. lbnu
Mundzir mengatakan bahwa tidak ada hadifs
yang bisa dijadikan rujukan dalam masalah khitan
perempuan dan tidak ada sunnah yang bisa
dijadikan landasan. Semua hadits yang
meriwayatkan khitan Perempuan mempunyai
sanad dlaif atau lemah.
Hadits paling populer tentang khitan
perempuan adalah hadits Ummi 'Atiyah r.a.,
Rasulllah bersabda kepadanya:'Vahai Umi
Atiyah, berkhitanlah dan jangan berlebihan,

j
sesungguhnya khitan lebih baik bagi perempuan
dan lebih menyenangkan bagi suaminya". Hadits
ini diriwayatkan oleh- Baihaqi, Hakim dari
Dhahhak bin Qais. Abu Dawud juga
meriwayatkan hadits serupa namun semua
riwayatnya dlaif dan tidak ada yang kuat. Abu
Dawud sendiri meriwayatkan hadits ini untuk
menunjukkan kedlaifannya. Demikian dijelaskan
oleh lbnu Hajar dalam kitab Talkhisul Khabir.
Mengingat tidak ada hadifr yang kuat
tentang khitan perempuan ini, lbnu Hajar
meriwayatkan bahwa sebagian ulama Syafi'iyah
dan riwayat dari lmam Ahmad mengatakan
bahwa tidak ada anjuran khiian bagi perempuan.
Sebagian ulama mengatakan bahwa perempuan
timur (kawasan semenanjung Arab) dianjurkan
khitan, sedangkan perempuan barat dari kawasan
Afrika tidak diwajibkan khitan karena tidak
mempunyai kulit yang perlu dipotong yang sering
mengganggu atau menyebabkan
kekurangnyamanan perempuan itu sendiri.
lmam Mawardi mengatakan bahwa
khitan pada perempuan yang dipotong adalah
kulit yang berada di atas vagina perempuan
yang berbentuk mirip jengger ayam. Yang
dianjurkan adalah memotong sebagian kulit
tersebut bukan menghilangkannya secara
keseluruhan. lmam Nawawi juga menjelaskan
hal yang sama bahwa khitan pada perempuan
adalah memotong bagian bawah kulit lebih yang
ada di atas vagina perempuan. Namun pada
penerapannya banyak kesalahan dilakukan oleh
umat lslam dalam melaksanakan khitan
perempuan, yaitu dengan berlebih-lebihan dalam
memotong bagian klitoris.
Dr. Muhammad bin Lutfi Al-Sabbag
dalam bukunya tentang khitan bahwa kesalahan
fatal dalam melaksanakan khitan perempuan
banyak terjadi di masyarakat muslim Sudan dan
lndonesia. Kesalahan tersebut berupa
pemotongan tidak hanya kulit bagian atas alat
vital perempuan, tapi juga memotong hingga
remua, termasuk klitoris sehingga yang tersisa
hanya saluran air kencing dan vagina. Khitan
model ini di masyarakat Arab dikenal dengan
sebutan "Khitan Fir'aun". Beberapa kajian medis
membuktikan bahwa khitan seperti ini bisa
menimbulkan dampak negatif bagi perempuan
m
rffi.Mg

baik secara kesehatan maupun psikologis, seperti


menyebabkan perempuan tidak stabil dan
mengurangi gairah seksualnya.
Seandainya hadits tentang khitan
perempuan di atas sahih, maka di situ pun
Rasulullah SAW melarang berlebih-lebihan dalam
menghitan anak perempuan. Larangan dari
Rasulullah SAW secara hukum bisa
mengindikasikan keharaman tindakan tersebut.
Apalagi bila terbukti bahwa berlebihan atau
kesalahan dalam melaksanakan khitan perempuan
bisa menimbulkan dampak negatif, maka bisa
dipastikan keharaman tindakan tersebut.

1.5 Manfaat Kesehatan


Para ahli kedokteran mengungkapkan
bahwa khitan mempunyai faedah bagi kesehatan
karena membuang anggota tubuh yang yang
menjadi tempat persembunyian kotoran, virus,
najis dan bau yang tidak sedap. Ketika keluar
melewati kulit yang menutupi alat kelamin, maka
endapan kotoran sebagian tertahan oleh kulit
tersebut dan semakin lama endapan tersebut
semakin banyak.
Dapat dibayangkan berapa lama
seseorang melakukan buang air kecil dalam sehari
dan berapa banyak endapan yang disimpan oleh
kulit penutup kelamin dalam setahun. Oleh
karenanya, beberapa penelitian medis
membuktikan bahwa penderita penyakit kelamin
lebih banyak dari kalangan yang tidak dikhitan.
Begitu juga penderita penyakit berbahaya AIDS,
ca penis dan bahkan kankercervixjugalebih banyak
diderita oleh pasangan yang tidak dikhitan. lni
juga yang menjadi salah satu alasan non muslim di
Eropa dan Amerika Serikat melakukan khitan.
Khitan dapat menghindari timbulnya
berbagai penyakit diantaranya fimosis,
parafimosis, kandidiasis, serta tumor ganas dan lesi
pra kanker pada penis. Para ahli di American
Academy of Pediatric sejak 1975 menyatakan,
ffi

secara medis, tidak ada keharusan bagi bayi lak ,_ iln


laki yang baru lahir untuk berkhitan, kecuali bila
ada indikasi khusus seperti menderita fimosis atau
iika bayi berusia di bawah lima tahun menderita
infeksi saluran kemih berulang. Pria yang dikhitan
terbukti jarang sekali tertular infeksi yang menular
melalui hubungan seksual dibanding mereka yang
belum dikhitan.
Dalam jurnal Pediatrics terbitan
November 2006, khitan bisa mengurangi risiko
tertular dan menyebarkan infeksi sampai sekitar
50 persen, yang menyarankan manfaat besar
mengenai khitan bagi bayi yang baru lahir. Studi
saat ini hanya satu dari sekian studi untuk
mengupas lebih jauh tentang topik kontroversial
ini. Meskipun berbagai studi mendapati bahwa
khitan bisa mengurangi tingkat HlV, sifilis, dan
borok pada alat kelamin, hasil tersebut bercampur
dengan penyakit lain yang menular melalui
hubungan intim.
Data yang dikumpulkan Christchurch
Healfh and Developmenf Study, yang mencakup
kelompok kelahiran anak dari 5elandia Baru,
menggambarkan bahwa sebanyak 356 anak laki
yang tidak dikhitan memiliki risiko 2,66 kali
serangan infeksi yang menular melalui hubungan
seks dibandingkan dengan 154 anak laki yang
dikhitan. Selain itu, sebagian besar risiko yang
berkurang tersebut tidak berubah setelah
diperhitungkannya faktor pemicu yang potensial,
seperti jumlah pasangan seks dan hubungan seks
tanpa pelindung.
Para ilmuwan itu memperkirakan bahwa
kalau saja khitan rutin pada bayi yang baru
dilahirkan telah dilembagakan, angka infeksi yang
menular melalui hubungan seks dalam kelompok
tersebut mungkin telah berkurang setidaknya 48
persen. Analisis tersebut memperlihatkan manfaat
khitan dalam mengurangi risiko infeksi yang
menyerang melalui hubungan seks. Masalah
kesehatan masyarakat yang diangkat dalam
temuan ini jelas melibatkan pertimbangan
manfaat jangka panjang bagi khitan rutin pada
bayi yang baru dilahirkan dalam mengurangi
risiko infeksi di dalam masyarakat.

t0
'*-***.**-a*,**-e
i
Data \x/HO diakhir tahun 2OO7
menyebutkan diperkirakan ada 665 juta laki-laki,
ffi
#ffiil'

atau 307o laki-laki di seluruh dunia, yang telah


dikhitan. Khitan terbukti menurunkan risiko infeksi
saluran kemih. Penelitian menunjukkan, 7 sampai
14 per 1.000 bayi yang tidak dikhitan mengalami
infeksi saluran kemih. Majalah Kedokteran yang
terbaik di dunia, New England Journal Medicine,
melaporkan hasil penelitian pada l913 pasangan
studi kasus terkontrol yang terkait dengan ca
cervix yang berasal dari lima negara hasilnya
infeksi HPV pada penis ditemukan pada 166
orang dari 847 laki-laki yang tidak dikhitan
(19,6%o). Hanya 5olo infeksi HPV pada laki-laki
yang dikhitan (16 dari 292 laki-laki yang dikhitan).
lnfeksi HPV merupakan salah satu penyebab
terjadinya kanker leher rahim, dengan demikian,
khitan akan menurunkan risiko ca cervix pada
pasangan karena menurunkan risiko infeksi HPV
pada penis.
HIV( Human lmmunodeficiency Viru)
merupakan virus yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia yang kemudian dapat
menimbulkan AIDS (Acquired lmmune Deficiency
Syndrome), sekumpulan gejala penyakit yang
menyerang tubuh manusia setelah sistem
kekebalannya'dirusak oleh virus HlV. Penyebaran
HIV/AIDS di dunia yang semakin
mengkhawatirkan dan mendesak WHO dan
Sekretariat UNAIDS (Joint United Nations
Programme on HIV/AID$ atau Program
HIV/AIDS Bersama PBB, untuk mempertemukan
para ahli internasional dalam sebuah konsultasi
untuk menentukan apakah khitan laki-laki
sebaiknya dianjurkan bagi upaya pencegahan
penyakit ini.
Pertemuan internasional diadakan di
Montreux, Switzerland, yang dihadiri oleh para
aktifis yang berkepentingan dari berbagai sektor,
termasuk pemerintahan, masyarakat sipil, peneliti,
aktivis hak asasi manusia dan kesehatan
perempuan, pemuda, lembaga donor, dan para
mitra pelaksana. Kesimpulan penting dari
konsultasi internasional itu merekomendasikan
khitan laki-laki sebagai upaya pencegahan

ilj
HIV/A|DS. Hal ini didasarkan pada bukti kuat
dari tiga ujicoba terkendali secara acak yang
dilakukan di Kisumu, Kenya; Distrik Rakai,
Uganda (dibiayai oleh lembaga kesehatan
Amerika, U5 National lnstitutes of Health) dan
Orange Farm, Afrika Selatan (dibiayai oleh
French. National Agency for Research on AlDg
bahwa khitan laki-laki mampu mengurangi
risiko infeksi HIV melalui hubungan heteroseksual
pada laki-laki sebesar 600lo.
Dr. Kevin De Cock, Direktur, HIV/AIDS
Department, Badan Kesehatan Dunia menyatakan
bahwa rekomendasi ini merupakan langkah maju
yang signifikan dalam upaya pencegahan HlV,
negara-negara dengan tingkat infeksi HlV.
Menggiatkan khitan laki-laki di negara-negara
tersebut akan menghasilkan manfaat pada
individu-individu. Namun dampak dari investasi
seperti ini terhadap epidemi masih akan lama
terlihatnya.
Catherine Hankins. Associate Director
Bagian Kebijakan, Bukti dan Kemitraan di
UNAIDS menyatakan bahwa khitan merupakan
langkah pencegahan HIV tambahan yang
signifikan untuk pengendalian AlD5 walaupun
khitan tidak memberikan perlindungan
menyeluruh terhadap HlV.
Pemerintah sebaiknya memastikan
bahwa khitan diselenggarakan dengan kepatuhan
penuh terhadap undang-undang praktik
kedokteran, etika medis dan prinsip-prinsip hak
asasi manusia, termasuk persetujuan dengan
informasi, kerahasiaan, dan tidak adanya paksaan.

1.6 Waktu Khitan


Secara medis, tidak ada batasan umur
berapa yang boleh dikhitan. Usia khitan pun
dipengaruhi oleh adat istiadat setempat. Di Arab
Saudi anak dikhitan pada usia 3 sampai 7
tahun,di Mesir antara 5 dan 6 tahun,di lndia
antara 5 dan 9 tahun dan di lran biasanya umur
4 tahun. Di lndonesia,misalnya Suku Jawa
lazimnya mengkhitan anak di usia sekitar 15
tahun,sedangkan Suku Sunda biasanya mengkhitan
anakdiusia3-5 tahun.

t2{
,-*---*-J
Dari pandangan lslam, waktu wajib
khitan adalah pada saat balig, karena pada saat
itulah wajib melaksanakan sholat. Tanpa khitan,
sholat tidak sempurna sebab suci yang yang
merupakan syarat syah sholat tidak bisa terpenuhi.
Adapun waktu sunnah adalah sebelum balig.
Sedangkan waktu ikhtiar (pilihan yang baik untuk
dilaksanakan) adalah hari ketujuh setelah lahir,
atau 40 hari setelah kelahiran, atau juga
dianjurkan pada umur 7 tahun. Qadli Husain
mengatakan sebaiknya melakuan khitan pada
umur lO tahun karena pada saat itu anak mulai
diperintahkan sholat.
lbnu Mundzir mengatakan bahwa khitan
pada umur 7 hari hukumnya makruh karena itu
iradisi Yahudi, namun ada riwayat bahwa
Rasulullah s.a.w. menghitan Hasan dan Husain,
cucu beliau pada umur 7 hari, begitu juga nabi
lbrahim mengkhitan putera beliau lshaq pada
umur 7 hari. Nabi lbrahim a.s. mengkhitan
puteranya,Nabi lshak a.s., saat usia 7 hari tetapi
beliau mengkhitan puteranya yang pertama Nabi
lsmail a.s., di usia 13 tahun. lmam Hanafi
berpendapat bahwa waktu yang tepat untuk
khitan dilakukan sebelum usia akil balig,yaitu 9
tahun, l0 tahun atau pada saat anak dapat
menahan rasa nyeri. Sebagian pengikutnya
berpendapat usia yang tepat adalah antara 7
sampai lO tahun.
lmam Maliki berpendapat bahwa pada
usia 7 tahun ketika seorang anak mulai
diperintahkan untuk shalat maka ia diharuskan
untuk berkhitan, sedangkan setelah usia l0 tahun
menjadi wajib hukumnya sebagaimana halnya
shalat. Menurut Mazhab Syafi'i ada dua
pendapat waktu yang dikhitankan ,yaitu pada
saat itu anak belum wajib untuk shalat dan setelah
akil balig (shalat menjadi wajib) maka khitan pun
menjadi wajib pula.
Syaukani dalam kitabnya Nailul Author
menyatakan tidak ada waktu tertentu uniuk
berkhitan, ia berkata : "Sesungguhnya masa
melakukan khitan itu tidak dibatasi dengan waktu
tertentu", pendapat ini adalah pendapat Jumhur
ulama. Kesimpulan dari berbagai pendapat di atas

r3 i
-d
##FH

.0."n khitan hukumnyu -u;iU Uur, t.Ot-i.i, ;;; ffi


telah balig, sunah bagi laki-laki yang belum akil
balig.

1.7 Batas Pemotongan


Sesuai definisi, kulit yang dipotong
hanyalah prepusium,yaitu kulit dan mukosa yang
menutupi glans penis. Mazhab Hanafi, Maliki,
Syafi'i, dan Hambali semuanya sepakat bahwa
yang dipotong adalah semua kulit yang menutupi
hasyafah (glans penis).

1.8 lndikasi
lndikasi dibagi menjadi dua yaitu indikasi
agama dan indikasi medis. Seringkali orangtua
menginginkan anaknya untuk dikhitan atas dasar
keinginan untuk menjalankan syariat agama.
Namun demikian khitan juga direkomendasikan
pada orang yang mengalami infeksi yang berulang
pada penis ataupun urethra yang diakibatkan
penumpukan smegma atau fimosis.

a.Agama
Seperii telah diuraikan di atas khitan
wajib bagi laki-laki yang akil balig.
b. Medis
Khitan diindikasikan untuk pencegahan
penyakit ataupun penanggulangan kelainan yang
berkaitan dengan adanya prepusium,antara lain;

Fimosis
Fimosis adalah suatu keadaan dimana prepusium
tidak dapat ditarik sampai belakang glans penis. Pada
anak laki-laki yang berusia kurang dari 4 tahun,
keadaan ini normal; pada anak laki-laki yang lebih
tua dan dewasa, prepusium dapat dengan mudah
ditarik sampai korona (Ostler, 1968).
Fimosis biasanya tidak terasa nyeri tetapi dapat
mengakibatkan sumbatan keluarnya urin dengan
penggelembungan p.repusium dan dapat
mengakibatkan inflamasi kronis. Prepusium yang
tidak dapat ditarik ke belakang ini dapat
mengakibatkan peradangan dan fibrosis. Peradangan
dan fibrosis yang berulang dapat mengakibatkan

t4 i
1
lubang prepusium yang makin menyempit sehingga
dapat menyebabkan obstruksi. Sekarang diketahui
ffi
ffi

bahwa peradangan kronis pada prepusium


merupakan predisposisi karsinoma glans penis.

2. Parafimosis
Parafimosis adalah suatu keadaan dimana
prepusium tertarik dan tertinggal di belakang glans
penis, menjepit glans dan menyebabkan
pembengkakan pembuluh darah yang terasa nyeri
dan edema. Parafimosis seringkali iatrogenik dan
seringkali terjadi setelah tenaga medis memeriksa
penis atau memasukkan kateter urethra dan lupa
mengembalikan prepusium ke
posisi semula.
Parafimosis dapat menyebabkan pembengkakan yang
membekas pada glans penis sehingga kulit bagian
depan tidak dapat lagi ke depan, membutuhkan slit
dorsal darurat atau sirkumsisi.

3. Pencegahan Tumor Ganas


Walaupun masih ada pertentangan akan manfaat
khitan terhadap pencegahan tumor ganas tetapi
pada penelitian didapatkan bahwa khitan dapat
mencegah terjadinya akumulasi smegma yang
mempunyai hubungan dengan terjadinya tumor
ganas penis. Jenis tumor ganas terbanyak adalah
karsinoma sel skuamosa. Menurut hasil statistik
didapatkan bahwa karsinoma penis lebih banyak
didapatkan pada penduduk yang tidak dikhitan
dibandingkan dengan mereka yang dikhitan.

4. Condyloma Accum inata [venera I wa rtsJ


Adalah suatu kelainan kulit berupa vegetasi oleh
human papiloma virus [HPV]. Khitan diperlukan
untuk membuang kelainan kulit prepusium tersebut.

5. Lichen Sclerosus (Balanitis Xerotica


Obliterans)
Liken sklerosus merupakan istilah yang digunakan
pada yang sebelumya dikenal sebagai balanitis
xerotika obliterans. Pada pemeriksaan histologi'
penyakit ini ditandai dengan hiperkeratosis,
homogenisasi kolagen pada papila dermis yang
berhubungan dengan edema stroma, dan infiltrasi

l5 t
___J
ffi
;,.;;,;;; ;;; ;;;;. ;,;;, ;;;;;,,u,",un*,".0";;,
sirkumsisi mungkin dapat menyembuhkan
ilH
6. Zoon's batanitis
Zoon's balanitis juga disebut plasma sel balanitis
terjadi pada laki-laki yang tidak disirkumsisi yang
berusia mulai dari dekade ketiga (Pastar et al, 2004).
Plak yang halus, lembab, eritem, berbatas tegas pada
glans penis merupakan karakteristik penyakit ini. Erosi
dangkal dapat juga terjadi (Yoganathan et al, 1994),
dan lesinya dapat cukup besar (diameter lebih dari 2
cm) (Margolis, 2002). Karsinoma sel skuamosa dan
penyakit paget ekstra mamae harus disingkirkan,
biasanya dengan biopsi. 5irkumsisi terbukti mencegah
perkembangan penyakit ini dan dapat
menyembuhkan pada sebagian besar kasus (Sonnex et
al, 1982a; Ferrandiz dan Ribera, 1984).
Radiasi dapat dipertimbangkan setelah
penggunaan krim S-fluorourasil tidak berhasil untuk
mengobati karsinoma in situ. Sebelum terapi radiasi,
sirkumsisi diperlukan untuk memaparkan lesi,
memungkinkan resolusi pada setiap permukaan
infeksi, dan untuk mencegah maserasi dan edema
prepusium.

7. Kalkuli Prepusium
Kalkuli prepusium terjadi kebanyakan pada negara
yang belum berkembang. lnsidensinya berbanding
terbalik dengan standar kehidupan, sehingga penyakit
ini jarang di dunia barat. Kalkuli prepusium terjadi
terutama pada dewasa dan berhubungan dengan
fimosis, higiene genital yang buruk, dan status sosial
ekonomi yang rendah (Ellis et al, 1985).
Jika tidak diobati, kalkuli prepusium dapat
mengakibatkan angka kesakitan yang signifikan
dengan inflamasi kronis dan pembentukan fistula
urinarius. lnfeksi akut diatasi sementara dengan
pembuatan celah pada prepusium bagian dorsal
untuk drainase. Pengobatan definitf adalah dengan
sirkumsisi

_ l_e___i --

Anda mungkin juga menyukai