ftniapan
Operetsi
Pelajari kembali rekam medis pasien terutama riwayat penyakit alergi,
riwayat kelainan pembekuan darah, penyakit sistemik dan penyakit lokal
pada penis. Periksa kembali apakah inl'ormed concenttelah dilakukan dengan
lengkap dan dipahami oleh pasien (iika dewasa) dan keluarganya (wali).
Dalam UU No 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 45 ayat 3,
penjelasan yang disampaikan sekurang-kurangnya mencakup
l. Diagnosis dan tata cara tindakan medis
2. Tujuan tindakan medis yang dilakukan
3. Alternatif tindakan lain dan risikonya
4. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan
5. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
Periksa juga surat persetujuan operasi apakah telah diisi dengan lengkap dan
ditandatangani dengan benar.
Jika telah mendapat persetujuan secara tertulis, maka pelaksanaan khitan
baru boleh dilakukan. Untuk itu perlu dilakukan persiapan yang meliputi
persiapan pelaksana, persiapan pasien, persiapan alat dan bahan dan
persiapan tempat.
t
53 _-J
Gambar 5.2 Ambil sarung tangan sebelah kanan dengan tangan kiri
Pegang bagian dalam yang terlipat keluar. Masukkan tangan kanan perlahanlahan
s4i
--.-.''.' ...,-. -."...j
Gambar 5.4 Ambil sarung tangan kiri oleh tangan kanan yang telah memakai
sarung tangan pada bagian luar yang terlipat (ingat bagian luar adalah steril).
.-- sl- - i
Gambar 5.7 Rapikan bagian tangan kanan yang tadi belum sempurna.
Gambar 5.8 Sarung tangan sudah dipakai dengan baik dan benar
't
56
. '..:
operator atau asisten dan anak yang akan dikhitan
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
l. Alihkan perhatian dengan cara mengajak
ngobrol, bercanda, atau menyuruh anak
membaca hafalan ayat Al Qur'an terutama
pada saat akan dilakukan suntikan anestesi.
2. Beri kesan bahwa dikhitan bukan hal yang
menakutkan.
3. Jangan meletakkan instrumen / alat suntik
yang mudah terlihat'
4. Jangan sampai mendengar tangisan anak lain.
5. Usahakan agar orang tua atau keluarga tidak
menunggui anak yang dikhitan, agar anak
tidak cengeng.
ipastikanbahwapasienyangJir.r'ii;n.|idnu,-oenar
I tayat untuk dikhitan. Periksa kembali catatan medis i
:;:ii;iiil;r:lr'riiir:::i.:',,,,,r'rr .:,:....:agar
tidakterjadi kesalahan' l
57
pengsunaan elektrokauter, pencil probe harus
sudah disterilkan.
Secara rinci persiapan alat
l. Sterilisasi minor set
2. Sterilisasi klem, probe cauter dan instrumen
lainnya
3. Sterilisasi duk ampar dan duk bolong
4. Sterilisasi kasa
5. Susun instrumen pada meja yang dialasi duk
steril
6. Buka benang dalam kemasan dan jangan
sampai tersentuh bagian yang tidak steril
7. Buka spuit dari kemasannya, jangan sampai
tersentuh benda yang tidak steril
8. Peralatan lain yang steril disimpan pada meja
instrumen.
Kasa sebaiknya tetap pada tromol dan hanya
diambil dan disimpan di meja instrumen jika
diperlukan. Kasa yang sudah disimpan di meja
instrumen tidak boleh dimasukan kembali ke
tromol. Spuit diisi oleh operator atau asisten yang
telah mengunakan handshben steril dibantu
oleh asisten 2 (on steril).
Untuk pemakaian elektrokauter, ground plate
disiapkan. Bila menggunakan ground plate yang
reuseable, perhatikan agar permukaan kontak
dibasahi jeli.
l. Ruangan
Ruangan yang baik harus terhindar dari
masuknya debu, serangga dan udara kotor.
Memang idealnya sirkulasi menggunakan AC
dengan filter supaya udara masuk tidak
terlalu banyak terkontaminasi. Ruangan
dapat juga desain sesuai dengan selera anak,
mulai dari cat sampai ornamen-ornamen
yang memberi kesan familier dan dekat
dengan anak.
_*:9 j
2. Bed Pasien
Tinggi bed disesuaikan dengan tinggi
operator. Bed standar untuk pemeriksaan
pasien biasa sudah cukup. Pinggir kiri dan
kanan bed usahakan dapat dilalui orang'
tidak menempel ke dinding supaya jika anak
yang dikhitan perlu dipegang karena
meronta, maka pemegang dapat mengambil
posisi sebelah kiri pasien. Agar proses khitan
tidak terlihat oleh pasien, sebaiknya dibuat
penghalang antara kepala pasien dengan
area khitan, biasanya dengan kain pendek
yang melintang diatas pusar.
3. Meja instrumen
Tingginya sama atau sedikit lebih rendah
dari bed. Meja harus dibersihkan setiap hari
jangan sampai menjadi sumber kontaminasi.
Peletakan instrumen dialasi kain steril dan
jika khitan belum dimulai, meja instrumen
ditutup dengan kain steril agar tidak terlihat
oleh pasien
4. Penerangan
Pencahayaan yang terarah pada area
operasi dengan intensitas yang cukup sangat
membantu kelancaran operasi. Sebaiknya
lampu diletakkan dengan arah sedikit miring
dari kiri pasien ke kanan pasien tePat di atas
penis. Hal ini bertujuan agar cahaya lampu
tidak terhalang oleh kepala operator.
5. Sarana Penunjang
Sarana lain yang penting disediakan
adalah wastafel untuk mencuci tangan,
tempat sampah medik dan non medik, UPS
atau Senerator listrik sebagai cadangan jika
listrik mati terutama jika menggunakan
elektrokauter atau laser.
tA q