-il
(fffi
*l !: ,
!
,:, .f: I -+t
rii
1 I _..-.-..
i
.i- 'i ' ,i
,| ..! ..:..::
"'...
Fnsks Khitsn
Pengetahuan operator
tentang komplikasi
yang akan terjadi
akan membekali para
orang tua/wali dalam
pemeliharaan dan
pengawasan luka paska
khitan. Seringkali operator
lupa menjelaskan berbagai
hal yang harus dan tidak
boleh dilakukan setelah
tindakan khitan.
t59
Seperti pada perawatan paskaoperatif lain, perawatan paskakhitan pun
tidak berbeda. Yang membedakan adalah luka khitan relatif kecil dan pada
umumnya yang dikhitan adalah anak-anak, yang pada masa ini anak sering
bermain dengan tanah atau benda kotor lainnya. Maka perru adanya
pengawasan dari orangtua dalam memelihara kebersihan lukanya.
l3.l Perawatan
Luka operasi sebaiknya tetap kering, minimal selama
tiga hari untuk menghindari kontaminasi. Kesulitan yang
sering dialami adalah tersiramnya luka setelah buang air kecil.
Sebenarnya, hal ini bukan merupakan suatu masalah
besar, sebatas tidak menyebabkan infeksi yang serius.
160
atau tidak bisa kencing, ada nanah di sekitar luka
khitan, atau anak mengalami panas badan
. Kontrol pada hari ke-3 atau ke-4 paskakhitan
13.3 Medikamentosa
l. Antibiotik Profi laksis
Dapat diberikan antibiotik golongan penisilin, misalnya
amoksisilin dengan dosis 30-50 mg/kg bblhari dibagi
untuk 3 kali pemberian. Jika timbul infeksi dan tidak
berespon terhadap golongan penisilin dapat diberikan
golongan sefalosforin misalnya cefixime dengan dosis 8 -10
mg/Kg BB/hari yang diberikan 2 kali sehari. Colongan
quonolon seperti ciprofloxacine tidak dianjurkan diberikan
pada anak karena anak menghambat pertumbuhan epifise.
2. Analgetik
Dapat diberikan analgetik mulai dari parasetamol dengan
dosis l0-15 mg/kg berat badan/pemberian (maksimal 1.200
mg/hari) tiap kali pemberian sehari 3 x, atau golongan
asam mefenamat dengan dosis 3 x125-250 mg. Dapat juga
diberikan metampiron (antalgin) dengan dosis 3 x125-25O.
3. Sedatif
Dapat digunakan diazepam oral dengan dosis 0'l - 1
i
t9l_ ,i