l.Dorsumsisi
Dinamakan dorsumsisi karena insisi prepusium
dimulai dengan insisi memanjang di dorsum penis
fam l2).
Keuntungan :
1. Risiko terpotong/tersayat glans penis lebih
kecil
2. Mudah melakukan insisi sesuai batas
3. Mudah mengatur panjang pendek
pemotongan mukosa
4. Baik untuk fimosis/parafimosis
5. Baik untuk pemula
Kerugian:
1. Lama
2. Perdarahan lebih banyak
3. Sering tidak simetris, terutama jika tidak
menggunakan tali kendali
Tahapan teknik ini adalah:
1. Pasang klem di jam 6, ll dan jam I tarik ke
arah distal.
2. Masukkan ujung tumpul gunting ke dalam
dengan ujung mengarah ke atas (menjauhi
glans penis). Awas jangan sampai masuk ke
urethra
3. Gunting memanjang di jam l2 sampai tanda
batas insisi, mukosa harus tergunting.
4. Pindahkan kedua klem (dari jam ll dan jam
1) ke ujung distal sayatan (iam 12 dan jam
12',)
5. Dari ujung insisi di jam 6 guntinglah ke kanan
dan ke kiri secara melingkar dengan arah
serong menunju jam 12.
6. Menggunting dapat juga dimulai dari distal
sayatan iam12 mengarah jam 6 ke kiri dan ke
kanan.
7. Gunting dan rapikan kelebihan mukosa
8. Pada teknik ini bisa juga memakai pinset
anatomis sebagai landasan masuknya SuntinS-
Setelah klem dipasang di jam ll dan jam I'
masukkan pinset dengan arah sedikit ke atas
meregang prepusium sampai ujung pinset
berada di bawah tanda batas insisi yang telah
dibuat. Kemudian pinset dibuka sedikit agar
gunting masuk dengan mudah dan terarah.
9l
ffi
m
"kh&" i
b;:4
Gambar 9. 2 Penandaan batas insisi (sekitar 3 mm proksimal dari sulkus korona glandis)
%t,r,,.,',L.
Gambar 9.7 lnsisi melingkar ke kanan mulai darijam 6 ke arah jam l2.Perhatikan arah insisi.
93t :
Gambar 9.8 Hasil setelah insisi melingkar ke kanan
Gambar 9.9 Hasil setelah dilakukan insisijam '12, insisi ke kanan dan kiri
94 :
Gambar 9-11 Penggunaan Binset sbbagai landasan gunling
2. Klasik (guillotine)
Disebut teknik klasik karena teknik inilah
yang paling lama digunakan. Teknik ini juga
yang paling sering diipakai. Dalam bahasa
Sunda, teknik ini disebut rop pak lodong.
Keuntungan:
l. Lebih cepat
2. Lebih rapi
3. Perdarahan lebih sedikit
Kerugian:
l. Risikoterpotong/tersayatnya glans lebih
besar, terutama bila sayatan di bawah
koher
2. Mukosa sering masih panjang dan
kadang-kadang perlu dipotong ulang
3. Bisa terjadi nekrosis pada bagian yang
dijepii koher jika insisi di atas koher dan
jepitan terlalu kuat dan lama
95 ji
4. Perlu sayatan memanjang di jam l2
untuk membebaskan prepusium pada
fimosis/parafimosis sebelum insisi. Bisa
juga dengan melebarkannya/dilatasi
dengan klem
Tekniknya:
l. Tandai batas insisi
2. Pasang klem di jam 6 dan )am 12 dan tarik
ke distal sampai teregang (oleh asisten)
3. Urutlah glans seproksimal mungkin, dan
fiksasi glans dengan tangan kiri
4. Jepitkan koher pada batas insisi yang telah
dibuat dengan arah melintang miring
sejajar dengan kemiringan korona glandis
(sekitar 40 derajat) antara jam 12 dan jam
6 dengan posisi di jam 6 lebih distal.
5. Yakinkan glans tidak terjepit dengan cara
menSurutnya ke proksimal dan coba
digoyangkan (glans goyang tandannya
tidak terjepit)
6. Sayat dengan bisturi, gunting atau
elektrokauter cutting (tombol kuning) di
bagian atas koher.
7. Lepaskan koher dan munculkan kembali
Glans.
8. Rapikan sayatan dengan Sunting, terutama
jika sisa mukosa masih panjang
e6i i
Gambar I .13 Klem dipasang di jam 6 dan jam 12
kemudian ditarik ke distal disertai pengurutan glans ke proksimal
Gambar 9.14 Koher dipasang melintang oleh tangan kanan.cek kembali apakah glans terlepit
# l', lrii
97
Gambar 9. 16 Hasil akhir insisi
Tips
Kedalaman penjepitan Klem (di jam 6 dan jam 12)
menentukan panjang pendeknya mukosa yang terpotong.
Jika penjepitan terlalu dangkal,/pendek. mukosa yang
terpotong hanya sedikit sehingga kadang-kadang mukosa
perlu dipotong lagi. Jika penjepitan terlalu dalam. mukosa
yang terpotong akan banyak (panjang) dan menyulitkan
ketika menarik klem untuk memasang koher
3. Teknik insisi Plastibell
lnsisi dilakukan dengan menggunakan bantuan
klem berbentuk seperti corong/lonceng. Prinsip
dari teknik ini adalah pemotongan prepusium
dengan melindungi glans oleh klem plastibell yang
juga berfungsi sebagai landasan pemotongan.
Teknik penSSunaannya:
l. Tandai batas insisi melingkari penis' sekira 3 - 5
mm proksimal proyeksi sulkus korona glandis.
2. Pilih plastibell yang sesuai dengan ukuran glans
penis dan masukkan plastibell sampai bagian
terbawahnya menutupi korona glandis.
3. Jika bagian cup plastibell tidak dapat masuk
karena muara prepusium sempit/fimosis, lakukan
insisi di jam l2 sampai diperkirakan klem plastibell
dapat masuk sampai korona glandis.
4.Tarik prepusium sampai tanda insisi yang telah
dibuat tadi sejajar dengan garis atas plastibell
kemudian ikatlah dengan kuat
5.Sayatlah prepusium tepat di atas tanda yang telah
dibuat
5. Lepaskan pegangan plastibell
7. Rapikan kulit dan mukosa
8. Hemostasis
ee$
.*'.*'.*-,--".-**.*,-,"-,.'..J
ffi
H
t00
J
#*ffi#
3. prepusium dibalik untuk menyayat mukosa ffi
sejajar dengan sayatan kulit.
4. Bila ada bagian yang belum terpotong dengan
sempurna, rapikan dengan guntinS.
5. Hemostasis
6. Hekting
-
C.tlrr 919 Teknik lnsisi Ganda
Sumber Gambar http:i/www.circlist.com
Tekniknya:
l. Buat tiga buah robekan kecil dengan
gunting di jam 3, 9, dan jam l2
2. Sayat tipis melingkar untuk membuat
perlukaan baru dengan gunting/bisturi
dibantu pinset
3. Rapikan tayatan
4. Hemostasis
t0l 3
i
,*..-.;
menggunakan efek mekanika kuantum, pancaran
terstimulasi, untuk menghasilkan sebuah cahaya
yang koheren dari medium "lasing" yang dikontrol
kemurnian, ukuran, dan bentuknya. Laser itu
merupakan sinar panas yang dihasilkan dari
loncatan atom akibat stimulasi energi dari radiasi
listrik. Dengan radiasi yang bersumber dari energi
listrik berkekuatan l5 hingga 30 watt, dari sebuah
alat berujung optik, dihasilkan sinar bergelombang
532 sampai 1.064 nanometer yang memiliki
kekuatan panas. Cahaya panas ini bisa digunakan
untuk memotong kulit dan jaringan,
menghancurkan pigmen warna kulit, dan
pengobatan lainnya dengan risiko perdarahan
minimal dan waktu penyembuhan cepat.
Jenis laser yang sering digunakan dalam
tindakan operasi adalah LASER SHARPLAN
TURETOUCH COz salah satu laser CO2 terbaik di
dunia. Pembedahan menggunakan laser COz
membuat perdarahan minimal, Iebih singkat,
penyembuhan lebih nyaman dan lebih cepat.
Laser jenis inilah yang sebenarnya digunakan
untuk khitan. Alat ini dijual dengan harga sekitar
uss 63.275.
lnsisi dilakukan dengan menggunakan laser.
Teknik ini pada pelaksanaannya menggunakan,
teknik guilottin atau circum clamp atau plastibell
tetapi pemotongnya tidak menggunakan bisturi
melainkan laser. Keuntuhgannya adalah waktu
yang diperlukan relatif cepat dan sangat sedikit
terjadi perdarahan. Dengan laser, insisi dan
hemostatis dapat dilakukan sekaligus.
Gambar 9.20 MedCon: VG. Sharplan CO2 medicallaser
Teknik
l. Pasang klem di jam 6 dan jam12
2. ldentifikasi glans penis
3. Pasang klem/ koher pada batas insisi
yang telah dibuat dengan arah
melintang miring sejajar dengan
kemiringan korona glandis (sekitar 40
derajat) antara jam l2 dan jam 6
dengan posisi di jam 6 lebih distal.
4. Yakinkan glans tidak terjepit dengan
cara mengurutnya ke proksimal dan
coba digoyangkan (glans goyang
tandannya tidak terjepit)
5. Arahkan optik ke prepusium diatas
jepitan koher
6. Tekan tombol sinar beberapa saat
sampai jaringan terinsisi
7. Lepaskan koher dan munculkan kembali
glans
8. Dilanjutkan dengan hemostasis
Gambar 9.21 Kulit prepusium di tepi atas dan tepi bawah dijepit dengan klem
7. Tara Klem
Bentuk alat ini mirip dengan plastibell tetapi
alat ini lebih elastis. Klem dibiarkan di penis selama
4 - 5 hari sampai terlepas.
Keuntungan alat ini :
;_
r05 i
1
Gambar 9.24 Tara Klem
t06 ;
I
. Gambar 9.27 Oleskan vaselin seperti terlihat pada gambar,
Bagian luar dan bagian bawah dari bagian klem yang berbentuk corong.
b. Bagian dalam dan atas nng.
Hal ini bertujuan untuk mencegah kesulitan melepaskan klem.
Gambar 9.28 Masukkan bagian tubular dari klem di atas glans sampai glans tertutup
_- l"el__*$
il
W
Gambar 9,31 Tekan tangkai klem secara bertahap dengan jari tangan kanan,
sementara tangan kiri mempertahankan posisi Klem terhadap penis sampai terkunci.
Gambar 9.32 Tekan lengan sampai terasa dan berbunyi klik dua kali.
lni berarti lengan telah terkunci
Gambar 9.33 Dengan pisau yang disediakan, prepusium yang berada di distal dari cincin klem
di potong pada sudut antara tabung dan klem ring.
dioleskan pada tepi luka. Oleskan salep beberapa kali sehari, selama beberapa
hari. Alat ini dibiarkan terpasang pada penis selama beberapa hari.
Sumber Gambar http://www.circlist.com
8. Smart Clamp
Kerja alat ini mirip dengan Tara Klem' Klem
ini terdiri dari beberapa ukuran.
j'&-#
'?l i!t'l *€.
ii _i3
:##;ff
:,a
8'-
*
r':S.
*ab
w
'F, K
r09 i
Gambar 9.36 Ukuran Smart Klem
felnilnya i
l. Glans diukur terlebih dahulu dengan
menggunakan size-O-meter untuk
menentukan ukuran alat yang
dibutuhkan.
2. Perlekatan antara glans penis dan
prepusium dibebaskan.
3. Tube dimasukkan antara glans dan
prepusium sesuai batas.
4. Lengan pengunci kemudian dikunci
setengahnya untuk perlahan menahan
prepusium.
5. Prepusium diatur di atas tube hingga
terpasang klem pada tempat yang
diinginkan.
6. Lengan pengunci dikunci seluruhnya.
7. Prepusium disayat dari arah depan cincin
pengunci.
8. Alat ini dapat dibiarkan terlepas sendiri
dalam satu minggu atau dokter dapat
melepasnya dalam beberaPa hari.
Klem lain yang hampir serupa dengan smart klem
diantaranya, Ali's Clamp, lsmail Clamp dan
Sunathrone Clamp. Cara kerjanya tidak terlalu
jauh berbeda, yang membedakan adalah jenis
penguncinya
ilt
#ffi€
ffi
9. Teknik Mogen
Mogen Klem pertama kali diperkenalkantahun
1954 oleh Pendeta Yahudi Harry Bronstein di
Brooklyn. Selama beberapa tahun, alat ini
digunakan untuk sirkumsisi ritual Yahudi dalam
acara yang disebut bzi. Akhir-akhir ini dokter di
Amerika Serikat sering menggunakan teknik ini
untuk sirkumsisi neonatus.
, --.113 -, i
Keuntungan menSSunakan teknik ini :
Mogen klem hanya akan terbuka sampai 3 mm,
W
$EL!lS,A#Fl!i$i
#
fi
il3
5. Sebelum mengunci Mogen klem, glans
diatur agar yakin bebas dari jepitan klem. Bila
aman, kunci di klem. Perhatikan bentuk
triangular prepusium yang akan dieksisi.
t11
&..:
'/Pffi
r
t
f
-ffi
r',lrqi!til1;i.i;tr,r'i
:t)1,:,,'
il5
Gambar 9.47 Hasil akhir
Sumber Gambar http://www.circlist.com
,',{rc n* 'i
rFD +!E-.G
@s
E
':
eofi
116 i
:
Keuntungan :
t7 i
Gambar 9.50 Prepusium ditarik.
:,
.I
I
P
I:" -
r,\
':l
l; il rBsr{#@
lil: :lit
< ii*: -- *..-.1 .
\t--l "*I
\l 2"
ii::, 'i
ir ,i
ij it
Gambar 9.52 Mengencangkan skrup
$:j!:#e:ijiliiin*i:
il9
Tekniknya:
l. Bebaskan prepusium dari
perlengkatan dengan glans
panis
2. Tandai batas insisi
3. Tarik prepusium ke proksimal
hingga sulkus terlihat
4. Masukkan cincin dalam dengan
celah tengah cincin tepat di
sulkus
5. Tarik prepusium ke distal
sampai batas insisi tepat di
bagian ujung cincin.
6. Pasang jepitan klem luar dan
karet.
7. lnsisi pada batas yang ditandai
8. Lepaskan klem luar, karet tetap
dipertahankan
9. Hemostasis
10. Cincin dibuka hari ke 4 - 5-
ti
3i
i{
i:
'fiti-
\it,'i ,;
rl
if
il
Gambar 9.54 . Memasukan ring dalam
t20
Gambar 9.55 . Perhatikan posisi ring tepat di sulkus
s&"
i
..i
$c*
t22 i;
'.,..'-.}
13. Buckingham Circumcision Clamp
ffi
;hffi+F,H
. !"2_3_ ,i
15. Kantor Clamp
Kantor clamp adalah perisai yang melekat
pada klem. Keuntungan : alat ini lurus, potongan
untuk kulit "dog-ears"didepan dan belakang penis
tidak ada.
124
J
17. Maryan Clamp
Maryan mendesain klem sirkumsisi, sebuah
kombinasi dari teknik Tibone dan Gomco. Alat ini
memiliki plat dasar dengan 3 apertura dengan
ukuran yang berbeda, 3 bel dengan ukuran yang
berbeda dengan baut di atasnya, sebuah yoke
berbentuk U terbalik, dan sebuah pencuci.
19. Preputome
Al akl mendesain preputome. Alat ini mirip
dengan klem dengan bel dan piringan di
125 2
ujungnya. Selama bel menekan piringan, terdapat
kemungkinan glans terbawa membuat alat ini
kurang popular
r( -il
*i#t
"i
i '::"::- i
:
t.!l
j'J i
lJl:l
ll
Gambarg,65. preputome
Sumber Gambar http://www.circlist.com
20.Tibone Clamp
Tibone mendesain bel di ujung alat
seperti mur,yang memiliki landasan
berbentuk huruf C.
t26 i
ffi
;;;",;.,".".i,;;";;;.*;;-m
dengan klem ,alat Pemotong dimasukan
antara klem dan prepusium.
127 :
i