PENDAHULUAN
1
Flour Albus (keputihan/Leukore/ white discharge) adalah keluarnya cairan
dari vagina selain darah haid. Keputihan merupakan salah satu masalah kesehatan
reproduksi yang normal dan sering terjadi pada wanita, dan keputihan tidak
mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan,
khususnya sering terjadi pada remaja.
Keputihan juga merupakan suatu tanda atau gejala adanya kelainan organ
reproduksi wanita. Kelainan tersebut dapat berupa infeksi, polip leher rahim,
keganasan (tumor dan kanker), serta adanya benda asing. Peningkatan kadar
cairan keputihan juga dapat membentuk suatu endapan putih yang dapat
menimbulkan rasa gatal dan membakar pada permukaan dinding vagina, serta
dapat menimbulkan kemerahan dan pembengkakan atau peradangan pada dinding
vagina.
2
sekitar 75%, sedangkan wanita Eropa pada tahun 2013 sebanyak 739.004.470
jiwa dan yang mengalami keputihan sebesar 25%.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Flour Albus
2.1.1 Definisi Flour Albus
Fluor albus (white discharge, Leukorea, keputihan) yang terjadi pada
wanita merupakan nama gejala yang diberikan pada keadaan dimana adanya
cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital perempuan yang tidak berupa darah.
Flour Albus atau keputihan paling sering dijumpai pada penderita genekologi,
adanya gejala ini diketahui penderita kurang menjaga kebersihan vaginanya.
Keputihan adalah cairan yang keluar dari alat genital yang tidak berupa
darah. Fluor Albus aatu keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada
wanita bentuknya semacam slime yang keluar terlalu banyak, warnanya putih
seperti sagu kental dan agak kekuning-kuningan.
4
2.1.3 Etiologi Flour Albus
a. Faktor Fisiologis
Keputihan yang normal hanya ditemukan pada daerah porsio vagina.
Sekret patologik biasanya terdapat pada dinding lateraldan anterior vagina.
Keputihan fisiologis terdiri atas cairan yang kadang-kadang berupa mukus yang
mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang. Sedangkan pada
keputihan patologik terdapat banyak leukosit. Keputihan yang fisiologis dapat
ditemukan pada:
5
b. Faktor Konstitusi
Faktor konstitusi misalnya karena kelelahan, stress emosional, masalah
keluarga atau pekerjaan, bisa juga karena penyakit seperti gizi rendah ataupun
diabetes. Bisa juga disebabkan oleh status imunologis yang menurun maupun
obat-obatan. Diet yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan keputihan
terutama diet dengan jumlah gula yang berlebihan, karena merupakan faktor yang
sangat memperburuk terjadinya keputihan.
c. Faktor iritasi
Faktor iritasi sebagai penyebab keputihan meliputi, penggunaan sabun
untuk mencuci organ intim, iritasi terhadap pelican, pembilas atau pengharum
vagina, ataupun bisa teriritasi oleh celana.
d.Faktor patologis
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keputihan antara lain benda
asing dalam vagina, infeksi vaginal yang disebabkan oleh kuman, jamur, virus,
dan parasit serta tumor, kanker dan keganasan alat kelamin juga dapat
menyebabkan terjadinya keputihan.
6
2.1.5 Klasifikasi Flour Albus
7
rendahnya daya tahan tubuh menjadi pemicu. Bayi yang baru lahir juga bisa
tertular keputihan akibat Candida karena saat persalinan tanpa sengaja menelan
cairan ibunya yang menderita penyakit tersebut.
c. Bakteri Gardnella
Infeksi ini menyebabkan rasa gatal dan mengganggu. Warna cairan keabuan,
berair, berbuih, dan berbau amis. Juga menyebabkan peradangan vagina tak
spesifik. Biasanya mengisi penuh sel.
Sel epitel vagina berbentuk khas clue cell. Menghasilkan asam amino yang
akan diubah menjadi senyawa amin, bau amis,berwarna keabu-abuan. Beberapa
jenis bakteri lain juga memicu munculnya penyakit kelamin. Gonococcus, atau
lebih dikenal dengan nama GO. Warnanya kekuningan, yang sebetulnya
merupakan nanah yang terdiri dari seldarah putih yang mengandung kuman
Neisseria gonorrhoea. Kuman ini mudah mati setelah terkena sabun, alkohol,
deterjen, dan sinar matahari. Cara penularannya melalui senggama. Chlamydia
trachomatis Kuman ini sering menye babkan penyakit mata trakhoma. Ditemukan
di cairan vagina dengan pewarnaan Diemsa.
8
seperti condyloma, herpes, HIV/AIDS. Condyloma ditandai tumbuhnya kutil-kutil
yang sangat banyak disertai cairan berbau. Ini sering pula menjangkiti wanita
hamil. Sedang virus herpes ditularkan lewat hubungan badan. Bentuknya seperti
luka melepuh, terdapat di sekeliling liang vagina, mengeluarkan cairan gatal, dan
terasa panas. Gejala keputihan akibat virus juga bisa menjadi faktor pemicu
kanker rahim
Gejala klinis yang dialami penderita keputihan patologis berupa rasa gatal,
lendir vagina berbentuk seperti kepala susu, dan berbau (apek, amis, dsb).
Keluhan lain yang sering muncul adalah nyeri vagina, rasa terbakar di bagian luar
vagina (vulva), serta nyeri saat senggama dan berkemih.
9
2.1.7 Diagnosis Flour Albus
2. Pemeriksaan Ginekologi:
Pemeriksaan Fisik:
Palpasi khususnya di daerah perut untuk merasakan ada tidaknya
benjolan atau nyeri tekan. Ini perlu dilakukan karena gejala keputihan
berlebihan bisa disebabkan tumor atau kanker organ reproduksi seperti
kandung telur (ovarium) dan rahim, selain itu melalui pemeriksaan ini,
dokter bisa menilai kemungkinan ada tidaknya infeksi yang berlanjut
ke dalam organ rongga perut.
Inspekulo :
Melihat kekentalan, bau, dan warna dari keputihan
Warna kuning kehijauan berbusa: Parasit
Warna kuning, kental : GO (Gonococcus)
Warna putih : Jamur
Warna merah muda : Bakteri non Spesifik
10
Pemeriksaan Penunjang:
- Laboratorium:
Beberapa pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah:
a. Penentuan pH. Penentuan pH dengan indikator pH (3,0 – 4,5)
b. Penilaian sediaan basah. Penilaian diambil untuk pemeriksaan
sediaan basah dengan KOH 10%, dan pemeriksaan sediaan
basah dengan garam fisiologis. Trikomonas vaginalis akan
terlihat jelas dengan garam fisiologis sebagai parasit berbentuk
lonjong dengan flagelanya dan gerakannya yang cepat. Sedangkan
kandida albikans dapat dilihat jelas dengan KOH 10% tampak
sel 11 ragi (blastospora) atau hifa semu. Vaginitis
nonspesifik yang disebabkan gardnerella vaginalis pada sediaan
dapat ditemukan beberapa kelompok basil, lekosit yang tidak
seberapa banyak, dan banyak sel-sel epitel yang sebagian besar
permukaannya berbintik-bintik. Sel-sel ini disebut clue cell yang
merupakan ciri khas infeksi gardnerella vaginalis.
c. Pewarnaan gram. Neisseria gonorrhea memberikan gambaran
adanya gonokokkus intra dan ekstraseluler. Gardnerella vaginalis
memberikan gambaran batang-batang berukuran kecil gram
negatif yang tidak dapat dihitung jumlahnya dan banyak sel
epitel dengan kokobasil, tanpa ditemukan laktobasil.
d. Kultur. Dengan kultur akan dapat ditemukan kuman penyebab
secara pasti, tetapi seringkali kuman tidak tumbuh sehingga harus
hati-hati dalam penafsiran.
e. Pemeriksaan serologis. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk
mendeteksi herpes genitalis dan human papiloma virus dengan
pemeriksaan ELISA.
11
2.1.8 Pencegahan Flour Albus
Bila ingin terhindar dari keputihan, kita mesti menjaga kebersihan daerah
sensitif itu. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan :
1. Selalu cuci daerah kewanitaan dengan air bersih setelah buang air, jangan
hanya di seka dengan tisu. Membersihkannya pun musti dilakukan dengan
cara yang benar yaitu dari depan ke belakang, agar kotoran dari anus tidak
masuk ke vagina.
Boleh membersihkan organ intim dengan produk pembersih yang tidak
menggangu kestabilan pH di sekitar vagina. Salah satunya produk
pembersih yang terbuat dari bahan dasar susu. Produk seperti ini mampu
menjaga keseimbangan pH sekaligus meningkatkan pertumbuhan flora
normal dan menekan pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat. Sabun
antiseptik biasa umumnya bersifat keras dan terdapat flora normal di
vagina. Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka
panjang.
12
5. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti katun.
Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana di
sekitar organ intim panas dan lembab.
6. Pakaian luar juga diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-
porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non jeans agar
sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.
7. Ketika haid sering-seringlah berganti pembalut.
8. Bila sedang mengalami keputihan atau menstruasi tinggal sedikit, boleh
saja menggunakan pelapis celana atau panty liner. Tetapi sebaiknya tidak
digunakan setiap hari dan jangan terlalu lama. Misalkan saat bepergian ke
luar rumah dan lepaskan sekembalinya ketika di rumah. Panty liner justru
dapat memicu kelembapan karena bagian dasarnya terbuat dari plastik.
Pilih panty liner yang tidk mengandung parfum, terutama buat yang
berkulit sensitif.
9. Hindari bertukar celana dalam dan handuk dengan teman atau bahkan
saudara kita sendiri karena berganti-ganti celana bisa menularkan
penyakit.
10. Bulu yang tumbuh di daerah kemaluan bisa menjadi sarang kuman bila
dibiarkan terlalu panjang. Untuk menjaga kebersihan, potonglah secara
berkala bulu di sekitar kemaluan dengan gunting atau mencukurnya
dengan hati-hati.
a. Terapi Farmakologi
13
digunakan adalah Imidazol yang disemprotkan dalam vagina sebanyak 1
atau 3 ml. Ada juga obat oral anti jamur yaitu ketocinazole dengan dosis
2x1 hari selama 5 hari. Apabila ada keluhan gatal dapat dioleskan salep
anti jamur.
- Pengobatan keputihan yang disebabkan oleh Trichomoniasis mudah dan
efektif yaitu setelah dilakukan pemeriksaan dapat diberikan tablet
metronidazol (Flagy) atau tablet besar Tinidazol (fasigin) dengan dosis
3x1 hari selama 7-10 hari.
- Pengobatan keputihan yang disebabkan oleh vaginitis sama dengan
pengobatan infeksi Trichomoniasis, yaitu dengan memberikan
metronidazol atau Tinidazol dengan dosis 3x1 selama 7- 10 hari.
b. Terapi Non Farmakologi
- Perubahan Tingkah Laku
Keputihan (Fluor albus) yang disebabkan oleh jamur lebih cepat
berkembang di lingkungan yang hangat dan basah maka untuk membantu
penyembuhan menjaga kebersihan alat kelamin dan sebaiknya
menggunakan pakaian dalam yang terbuat dari katun serta tidak
menggunakan pakaian dalam yang ketat.
Keputihan bisa ditularkan melalui hubungan seksual dari pasangan yang
terinfeksi oleh karena itu sebaiknya pasangan harus mendapat pengobatan
juga.
- Personal Hygiene
Memperhatikan personal hygiene terutama pada bagian alat kelamin
sangat membantu penyembuhan, dan menjaga tetap bersih dan kering,
seperti penggunaan tisu basah atau produk panty liner harus betul-betul
steril. Bahkan, kemasannya pun harus diperhatikan. Memperhatikan
kebersihan setelah buang air besar atau kecil. Setelah bersih,
mengeringkan dengan tisu kering atau handuk khusus. Alat kelamin jangan
dibiarkan dalam keadaan lembab.
14
- Pengobatan Psikologis
Pendekatan psikologik penting dalam pengobatan keputihan. Tidak jarang
keputihan yang mengganggu, pada wanita kadang kala pemeriksaan di
laboratorium gagal menunjukkan infeksi, semua pemgujian telah
dilakukan tetapi hasilnya negatif namun masalah atau keluhan tetap ada.
Keputihan tersebut tidak disebabakan oleh infeksi melainkan karena
gangguan psikologi seperti kecemasan, depresi, hubungan yang buruk,
atau beberapa masalah psikologi yang lain yang menyebabkan emosional.
Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan konsultasi dengan ahli psikologi.
Selain itu perlu dukungan keluarga agar tidak terjadi depresi.
15
BAB III
KESIMPULAN
1. Anamnese
2. Pemeriksaan Ginekologi
3. Pemeriksaan Penunjang
16
Pencegahan agar terhindar dari keputihan adalah dengan menjaga
kebersihan daerah kewanitaan (vagina) dan membersihkannya dengan cara yang
benar serta menerapkan pola hidup sehat pada diri sendiri.
17