PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
yang mengalami nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri
1
IASP mendefinisikan nyeri sebagai suatu sensori subjek dan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
manajemen nyeri
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFENISI
3
yang menenangkan, serta menggangu siklus nyeri-ansietas-
a) Nyeri Akut
Caffery, 1983 ).
b) Nyeri Kronik
a) Nyeri Nosiseptif
(Andarmoyo, 2013).
4
b) Nyeri Neuropatik
a) Radiating pain
cardiac pain).
b) Referred pain
c) Intractable pain
d) Phantom pain
a) Fisik
b) Psycogenic
5
orang yang marah-marah, tiba-tiba merasa nyeri pada
tersebut
C. ETIOLOGI NYERI
organ.
6
sangat terang dan kesendirian. Kelelahan juga meningkatkan nyeri
: anak-anak akan merasa lebih nyaman bila dekat dengan orang tua.
7
yang dilakukan Sternbach menyatakan bahwa kecemasan
1. FAKTOR INTERNAL
sebagai berikut :
a) Usia
nyeri diperiksakan.
b) Jenis kelamin
8
c) Perhatian
mengatasi nyeri.
d) Anxietas (Kecemasan)
lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan
mengatasi nyeri.
f) Pengetahuan Nyeri
9
g) Kelelahan
2. FAKTOR EKSTERNAL
a) Pola koping
c) Kultur
d) Lingkungan
10
E. MANAJEMEN NYERI
1. Non Farmakologis
Bare, 2002).
11
pada area nyeri. TENS dapat digunakan untuk nyeri kronik
maupun akut
d) Distraksi
gemercik air.
e) Tehnik Relaksasi
12
hampir semua nyeri kronik mendapatkan relaksasi.
Mengurangi keletihan/fatigue
terhadap nyeri
f) Imajinasi Terbimbing
13
g) Hypnosis
individu.
2. Farmakologis
a) Anestesi
Tipe Anestesi :
14
Narkotik meredakan nyeri dan memberikan perasaan
cenderung menurun.
pernafasan.
Berman, 2009)
luka.
kerja primernya.
tidur nyenyak.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
kerusakan jaringan.
dari apa yang menyebabkan nyeri tersebut serta faktor apa saja
eksternal.
merugikan.
B. SARAN
16
keperawatan dan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai salah
17