Anda di halaman 1dari 12

TUGAS BESAR DESAIN PRODUK INDUSTRI

SABUN HERBAL (ANTIBACTERIAL, AROMATIS, DAN


TRANPARAN) DARI MINYAK KELAPA (Cocos nucifera) DAN
EKSTRAK HONJE (Etlingera elatior)

OLEH :
BOY JANSEN ROBERTO MANIK
1507113686

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
PROJECT CHARTER

Tabel 1.1 Tabel Project Charter pada Sabun Herbal dari Minyak Kelapa dan Honje

Project Name Sabun Herbal

Project Champions Direktur Bisnis

Project Leader Boy Jansen Roberto Manik

Spesific Goals Sabun Herbal (Antybacterial, Aromatis dan Transparant)


dari minyak kelapa (Cocos nucifera) dan ekstrak Honje
(Etlingera elatior)

Project Scope In-scope


- Pembuatan Sabun herbal yang bersifat antibacterial,
beraroma segar
- Sabun transparan
- Produk yang ramah lingkungan
Out-of-scope
- Perubahan manufaktur utama
Deliverables - Business oppurtunity assessment
- Technical feasibility assessment
- Manufacturing capability assessment
- Product life-cycle assessment
Time Line 6 bulan
DELIVERABLES

Business opportunity assessment


Sabun mandi merupakan salah satu produk yang setiap kalangan
menggunakannya. Perkembangan industri sabun mandi sangat pesat di zaman
sekarang. Para ahli memperkirakan sabun pertama kali dibuat oleh bangsa Babilonia,
Mesopotamia, Mesir, Yunani dan Romawi pada tahun 2800 SM (sebelum masehi).
Seiring perkembangan zaman, produk sabun mengalami perkembangan dan pada
abad 16 masehi, monopoli produksi dan perdagangan sabun pertama di daerah Eropa.
Abad 20 masehi jenis-jenis sabun bermunculan seperti sabun pencuci piring bubuk,
detergen, pelembut dan sabun transparan dengan fungsi yang berbeda-beda.
Perusahaan pertama yang memperkenalkan sabun produksi industri di Indonesia
adalah Unilever yaitu merger antara perusahaan asal Inggris, Lever Brothers dan
perusahaan asal Belanda, Margarine Urine yang membuka anak perusahaannya di
Jakarta tahun 1931.
Perkembangan sabun antiseptik di zaman sekarang sangat pesat. Sabun
antiseptik yang beredaran di pasaran mengandung Triclosan. Triclosan adalah bahan
yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Triclosan mempunyai kekurangan
yaitu berbahaya jika dipakai jangka panjang karena menyebabkan kulit kering dan
sensitive, ganguan hormone dan sebagainya. Akibat kekurangan ini, peluang bisnis
sabun antiseptic dari bunga honje cukup besar.
Peluang bisnis sabun herbal dari tanaman honje (Etlingera elatior) sangat
luas, dimana produk ini memiliki kelebihan diantaranya memiliki sifat antibakteri dan
aromatis. Kebutuhan akan produk-produk yang ramah lingkungan dan menyehatkan
kulit meningkatkan di era sekarang. Potensi dalam pengembangan industri sabun ini
cukup besar.
Technical feasibility assessment
Pembuatan sabun herbal (Antybacterial, Aromatis dan Transparant) dari
minyak kelapa (Cocos nucifera) dan ekstrak Honje atau kecombrang (Etlingera
elatior) menggunakan reaksi saponifikasi. Proses ini pada prinsipnya mereaksikan
lemak atau trigliserida dengan alkali, alkali yang digunakan adalah kaustik soda atau
NaOH dan trigliserida atau lemak yang digunakan dari minyak kelapa. Reaksi
berlangsung pada suhu 60-70°C tekanan 1 atm. Proses ekstraksi tanaman honje
(daun, bunga dan batang) dilakukan dengan proses distilasi untuk memperoleh
minyak atsirinya. Minyak atsiri ini memiliki sifat antybactery karena mengandung
senyawa-senyawa golongan terpenoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
E. coli, S. thypii dan sebagainya. Oleh sebab itu, proses ini dikatakan layak untuk
pembuatan sabun herbal karena menggunakan metode hot process, perolehan produk
reaksi cukup tinggi dan sumber bahan baku yang mudah didapatkan dan berpotensi
untuk dikembangkan.

Manucfacturing capability assessment


Pembuatan sabun transparan ini menggunakan proses saponifikasi dengan
menggunakan suhu reaksi 60-70°C dan tekanan 1 atm. Ekstraksi minyak atsiri dari
honje menggunakan proses distilasi. Proses pembuatan sabun ini ramah lingkungan
karena menggunakan bahan-bahan yang dapat terdegradasi di lingkungan. Proses
menggunakan peralatan yang sederhana dan dapat dikembangkan pada industri kecil,
menengah maupun besar. Bahan baku mudah diperoleh karena wilayah Indonesia
memproduksi minyak kelapa dan honje. Keinginan pasar untuk memproduksi sabun
yang berasal dari tumbuhan lokal cukup tinggi.
Product life-cycle assessment
Bahan baku pembuatan sabun herbal ini adalah minyak kelapa dan ekstrak
honje.

Minyak Kelapa
Kaustik Soda (NaOH)
Ekstrak Honje

Sabun Herbal (Antiseptik,


Terdegradasi oleh Aromatik dan Transparan)
mikroorganisme

Dipakai Konsumen

Gambar 1.1 Product Life-Cycle Assessment Sabun Herbal


Gambar 1.2 Inovation Map Sabun Herbal

Low Ramah
Costumer- Wangi Busa banyak Antiseptik Aromatik Transparan
Cost Lingkungan
Value
Proposition

Sabun Sabun
Product Konvensional Antiseptik Sabun Herbal

Technical Saponifikasi Saponifikasi


Differentation

Process/
Manufacturing Cold Process Hot Process Hot Process
Technology

Material Minyak Kelapa Sawit, Minyak Kelapa Sawit, Minyak Kelapa, NaOH,
Technology NaOH, Parfum NaOH, Triclosan, Parfum Ekstrak Honje
CONCEPT STAGE

Sabun merupakan garam natrium dan kalium dari asam lemak yang berasal
dari minyak nabati ataupun lemak hewani. Sabun digunakan untuk membersihkan
dengan cara mengikat partikel dalam suspense mudah dibawa oleh air bersih.

Gambar 1.3 Honje (Etlingera elatior)

Honje atau kecombrang (Etlingera elatior) merupakan tanaman rempah yang


memiliki beberapa khasiat salah satunya yaitu bersifat antibakteri karena
mengandung senyawa terpenoid dan dapat menghilangkan bau karena mengandung
minyak atsiri, saponin, dan flavoinoida. Saponin adalah senyawa yang dapat
menghasilkan busa. Kandungan pada buah honje ini dapat diekstrak dan dicampur
pada sabun untuk membuat sabun herbal (antibakteri dan aromatis). Sabun herbal dari
honje ini sangat berkhasiat dalam membersihkan tubuh dan memiliki aroma
menyegarkan.
FEASIBILITY

Pembuatan sabun herbal dari minyak kelapa dan ekstrak honje menggunakan
reaksi saponifikasi yaitu reaksi antara trigliserida dengan NaOH membentuk garam
natrium (sabun). Metode proses yang digunakan ialah metode hot process dimana
dengan menggunakan suhu 60-70°C. Reaksi saponifikasi ini menggunakan mixer
dengan pemanas dibawahnya dan dilengkapi pengatur suhu. Ekstrak honje diperoleh
dengan proses distilasi dengan suhu 100°C. Kedua proses ini memiliki keuntungan
diantaranya kondisi operasi rendah, perancangan alat mudah, biaya operasi yang
rendah dan menghasilkan produk yang tinggi. Bahan baku yang digunakan adalah
minyak kelapa sebagai trigliserida dan honje yang memiliki khasiat yang antibakteri
dan pemberi aroma pada sabun. Kedua bahan ini merupakan ramah lingkungan dan
memiliki angka penyabunan yang tinggi serta mudah didapat.

DEVELOPMENT

Proses pembuatan sabun herbal dari coconut oil dan ekstrak honje ini terbagi
menjadi dua tahap yaitu proses ekstraksi minyak atsiri dari honje dan proses
pembuatan sabun. Proses ekstraksi minyak atsiri dari honje menggunakan proses
distilasi. Proses pembuatan sabun menggunakan reaksi saponifikasi.
Ekstraksi merupakan proses mengambil senyawa tertentu dari suatu bahan.
Proses ekstraksi minyak atsiri dari honje menggunakan proses distilasi yaitu proses
berdasarkan perbedaan titik didih. Tahap pertama yaitu preparasi bahan dimana
Honje (batang, bunga dan buad) terlebih dahulu dipotong keci-kecil. Selanjutnya di
dilakukan proses ditilasi pada suhu diatas 100°C. Uap hasil distilasi dikondensasi
dengan kondensor. Produk raw minyak atsiri dipisahkan dan diperoleh minyak atsiri.
Minyak atsiri dari Honje ini akan digunakan sebagai bahan tambahan pada sabun
karena memiliki sifat antiseptik atau anti bakteri dan memiliki aroma yang segar.
Proses ekstraksi minyak atsiri dari honje dapat dilihat pada Gambar1.4 dan 1.5.
Honje (Etlingera
elatior)

Preparasi Honje

Penghalusan Bahan

Distilasi Ampas

Kondensasi

Minyak Atsiri dari


Honje

Gambar 1.4 Proses Ekstraksi Minyak Atsiri dari Honje (Etlingera elatior)

Kondensor
Tangki
dengan
Penyaring
(Kukusan)

Minyak Atsiri
Bak Pemisah
Honje
Minyak
Honje
Air Sisa
Air

Pemanas

Bak Penampung Air Pendingin

Bahan
Bakar

Gambar 1.5 Diagram Alir Penyulingan Minyak Atsiri dari Honje (Etlingera elatior)
Pembuatan sabun herbal menggunakan reaksi saponifikasi dimana trigliserida
direaksikan dengan NaOH. Reaksi saponifikasi dapat dilihat pada Gambar 1.6

Gambar 1.6 Reaksi saponifikasi

Minyak yang digunakan adalah minyak kelapa dan NaOH 31%. Metode
process yang digunakan adalah metode hot process yaitu menggunakan suhu 60-
70°C. Tahap pertama adalah pemanasan minyak kelapa atau coconut oil dengan asam
stearat pada suhu 60°C. Selanjutnya dilakukan pencampuran bahan tersebut dengan
kecepatan pengadukan 210 rpm dan suhu 70°C. Selanjutnya ditambahkan NaOH 31
dan minyak atsiri honje dan diaduk sampai larutan homogen. Selang beberapa waktu
ditambahkan etanol 96%, gula pasir cair dan gliserin agar terbentuk sabun transparan.
Langkah terakhir adalah campuran ditambahkan pewarna (jika diinginkan) dan
lembaran bunga honje untuk mempercantik sabun. Sabun yang sudah jadi lalu
dituang dalam cetakan dan didinginkan pada suhu ruangan. Proses pembuatan sabun
herbal dan diagram alirnya dapat dilihat pada Gambar1.7 dan Gambar 1.8.
Minyak Atsiri
NaOH 31 %
Honje

Asam Pelelehan Asam Stearat


Stearat (Suhu 60°C) Sabun
Pengadukan
Didinginkan Herbal
(Kecepatan 210 rpm dan
dan dicetak Transparan
Suhu 70°C)
Coconut Pemanasan
Oil (Suhu 60°C)
Etanol 96 % Gula Pasir

Gambar 1.7 Proses Pembuatan Sabun Herbal (Antybacterial, Aromatis dan


Transparant) dari Minyak Kelapa (Cocos nucifera) dan Ekstrak Honje (Etlingera
elatior)

NaOH 31%

Gula Pasir

Etanol
Minyak
Atsiri Honje

Coconut
Oil
Asam
stearat

Cetakan Sabun
Panci 1 Panci 2
Mixer Herbal
E-3 E-1

Bahan
Bakar

Gambar 1.8 Diagram Alir Pembuatan Sabun Herbal (Antybacterial, Aromatis dan
Transparant) dari Minyak Kelapa (Cocos nucifera) dan Ekstrak Honje (Etlingera
elatior)
MANUFACTURING

Sabun herbal ini diproduksi dengan reaksi saponifikasi dengan menggunakan


minyak kelapa dan minyak atsiri honje. Reaksi saponifikasi ini menggunakan suhu
60°C-70°C dengan kecepatan pengadukan 210 rpm. Metode pembuatan sabun
menggunakan hot process karena menggunakan waktu yang lebih cepat, dan sudah
aman untuk digunakan. Selain itu metode ini dipilih agar dapat membuat sabun
transparan. Senyawa aromatik dan antibakteri pada sabun berasal dari minyak atsiri
honje diperoleh dengan proses distilasi pada suhu 100°C. Proses ini terbukti layak
untuk memproduksi sabun herbal transparan yang siap pakai.

PRODUCT INTRODUCTION

Produk sabun herbal Transparant dari minyak kelapa (Cocos nucifera) dan
ekstrak Honje (Etlingera elatior) akan dipasarkan dengan cara dibeli di store atau
toko maupun dengan cara mengiklankannya dan memasarkan produk melalui media
massa atau media online (Facebook, Instagram, Whatsapp dan Youtube). Gambar 1.9
merupakan kemasan produk sabun herbal yang akan dipasarkan.

Honje-Honje
Herbal Soap
Menghilangkan kuman dan
menyegarkan kulit

Komposisi: Natrium Hidroksida, Water, Coconut


Oil, Extract Honje (Etlingera elatior), Olive Oil,
Mehtyl Alcohol, Sucrosa, Stearate Acid, Glycerin
Net, wt : 50 gr

Gambar 1.9 Kemasan Produk Sabun Herbal

Anda mungkin juga menyukai