SATUAN ACARA PENYULUHAn Manajemen Nyeri
SATUAN ACARA PENYULUHAn Manajemen Nyeri
“ MANAJEMEN NYERI “
Kelompok 2:
Dewi Oktaviyanti
Irna Juita
Ruzikna
Sintiya Ningsih
Dosen Pengampu :
Yenni,M.Kep,Ns,Sp,Kep,Kom
BUKITTINGGI
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri
terjadi bersama banyak proses penyakt atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan
diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan lebih banyak
orang dibandingkan suatu penyakit manapun.
Perawat menghabiskan lebih banyak waktunya berssama pasien yang mengalami nyeri
dibandingkan tenaga profesional perawatan kesehatan lainnya dan perawat mempunyai
kesempatan untuk menghilangkan nyeri dan efeknya yang membahayakan. Peran
pemberi perawat primer adalah untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebab nyeri
dan meresepkan obat – obatan untuk menghilangkan nyeri.
Manajemen nyeri merupakan suatu proses atau tindakan keperawatan yang dilakukan
baik secara kolaboratif ataupun secara individu.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien diharapkan mampu mengontrol nyeri
secara nonfarmakologi.
2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit
klien diharapkan mampu :
a. Mengetahui pengertian dari nyeri
b. Mengetahui klasifikasi nyeri
c. Mengetahui tanda dan gejala nyeri
d. Menjelaskan manajemen nyeri secara nonfarmakologi
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi ( Terlampir )
a. Pengertian Nyeri
b. Klasifikasi Nyeri
c. Tanda Dan Gejala Nyeri
d. Manajemen Nyeri Secara Nonfarmakologi
2. Sasaran / target
Sasaran Promosi Kesehatan : Keluarga Ny.D
Target : Ny. D
3. Metoda
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
4. Media dan Alat
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
d. Power Point
5. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Sabtu, 14 Juli 2018
Pukul : 13.00 WIB
Tempat : Rumah Keluarga Ny. D
6. Pengorganisasian
Moderator : Sintiya Ningsih
Penyaji : Yuristya Eka Putri
Fasilitator : Dewi Oktaviyanti
Ruzikna
Observer : Irna Juita
7. Setting tempat
1 Pembukaan 5 menit
Moderator memberikan salam Menjawab salam
Moderator memperkenalkan anggota Mendengar dan
penyuluh memperhatikan
Moderator menjelaskan tentang topik Mendengar dan
penyuluhan memperhatikan
Moderator membuat kontrak Mendengar dan
memperhatikan
Moderator menjelaskan tujuan Mendengar dan
penyuluhan memperhatikan
2 Pelaksanaan 30 menit
E. Evaluasi
A. Evaluasi
1. Struktur
Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah
direncanakan
60 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
Pre Planning telah disetujuI
Leaflet dan flipchart telah tersedia
peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
Keluarga masyarakat dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai
selesai
Keluarga masyarakat berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Hasil
minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian Nyeri
minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan Klasifikasi Nyeri
minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan
gejala Nyeri
minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan Manajemen
Nyeri Non Farmakologi :
a. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain
sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
1. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
2. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
3. Menonton TV
4. Medengarkan musik, radio, dll
b. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik
relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom .
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
1. Ciptakan lingkungan yang tenang
2. Usahakan tetap rileks dan tenang
3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI
1. Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera
atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan
seperti terbakar, tertusuk, atau ditikam.
2. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri akut (< 6 bulan)
Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera
spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga
enam bulan.
b. Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri
kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.
3. Tanda dan Gejala Nyeri
a. SUARA
Menangis
Merintih
Menarik/ Menghembuskan Nafas
b. EKSPRESI WAJAH
Meringis
Menggigt Lidah
Mengatupkan Gigi Tertutup Rapat/Membuka Mata Atau Mulut
Menggigit Bibir
c. PERGERAKAN TUBUH
Kegelisahan
mondar-mandir
gerakan menggosok atau berirama
bergerak melindungi tubuh
otot tegang
d. INTERAKSI SOSIAL
Menghindari Percakapan Dan Kontak Social
Berfokus Aktivitas Untuk Mengurangi Nyeri
Disorientasi Waktu
4. Manajemen Nyeri Nonfarmakologi
a. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain sehingga
lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
Menonton TV
Medengarkan musik, radio, dll
b. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau
nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi dapat dilakukan
untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam
system saraf otonom .
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
atas dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11) Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
Daftar Pustaka
Smeltzer & Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Suddarth & Brunner. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.