PENAHULUAN
kertas adalah bahan yang tipis, yang dihasilkan dengan mengkompresi serat
yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya alami dan mengandung
selulosa dan hemiselulosa.kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis,
mencetak serta melukis danbanyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan
kartas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk
hidangan,kebersihan ataupun keperluan toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia.sebelum ditemukan kertas
bangsa-bangsa dahulu mengunakan loh dari lempung yang dibakar. hal ini bisa
dijumpai dari peradaban bangsa sumeria, prasasti dari, kayu, bambu, kulit atau
tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada
naskah –naskah nusantara beberapa abad lampau.
Kertas adalah kemasan yang pertama ditemukan sebelum plastik dan logam.
Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan
kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah
diperoleh dan penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga
berfungsi sebagai media komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan
kertas untuk mengemas bahan pangan adalah sifatnya yang sensitif terhadap air
dan mudah dipengaruhi oleh kelembaman udara lingkungan.
Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan
perlakuan tambahan pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa
kemasan fleksibel atau kemasan kaku. Jenis kemasan ketas yang dapat digunakan
sebagai kemasan fleksibel adalah kertas kraft dan kertas tahan lemak (grease
proof). Glassin dan kertas lilin (waxed paper) atau kertas yang dibuat dari
modifikasi kemasan kertas fleklsibel.
Kemasan kertas yang kaku terdapat dalam bentuk karton, kotak, drum,
cawan - cawan yang tahan air, yang dapat dibuat dari paper board, kertas
laminasi, corrugated board dan berbagai jenis board dari kertas khusus. Wadah
kertas biasanya dibungkus lagi dengan bahan - bahan kemasan lain seperti plastik
dan foil logam yang lebih bersifat protektif. Karakteristik kertas didasarkan pada
berat atau ketebalannya. secara umum sifat kertas yaitu tidak tahan air, mudah
sobek, mudah ditekuk dan dapat di daur ulang.
Jenis kertas utama yang digunakan, yaitu kertas kasar dan kertas lunak.
Kertas yang digunakan sebagai kemasan adalah jenis kertas kasar, sedangkan
kertas halus digunakan untuk kertas tulis yaitu untuk buku dan kertas sampul.
Kertas kemasan yang paling kuat adalah kertas kraft dengan warna alami, yang
dibuat dari kayu lunak dengan proses sulfat.sifat kertas secara umum yaitu tidak
tahan air, mudah sobek, mudah ditekuk, dapat di daur ulang.
Adapun jenis kertas adalah sebagai berikut:
1 . Kertas Glasin dan Kertas Tahan Minyak (Grease Proof)
Kertas glasin dan kertas tahan minyak dibuat dengan cara memperpanjang
waktu pengadukan pulp sebelum dimasukkan ke mesin pembuat kertas.
Penambahan bahan - bahan lain seperti plastizier bertujuan untuk menambah
kelembutan dan kelenturan kertas, sehingga dapat digunakan untuk mengemas
bahan - bahan yang lengket. Penambahan antioksidan bertujuan untuk
memperlambat ketengikan dan menghambat pertumbuhan jamur atau khamir.
Kedua jenis kertas ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan,
mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan
terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan tahan air seperti lak dan
lilin.
2 Kertas Perkamen
Kertas perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti :
mentega, biskuit
yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging
(segar, kering, diasap atau dimasak). Sifat - sifat kertas perkamen adalah :
mempunyai ketahanan lemak yang baik, mempunyai kekuatan basah (wet
strength) yang baik walaupun dalam air mendidih, permukaan bebas serat, tidak
berbau, tidak terasa dan transparan sehingga sering disebut kertas glasin.
Universitas Sumatera Utara 31
3. Kertas Lilin
Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya
adalah lilin parafin dengan titik cair 46 - 740C dan dicampur polietilen (titik cair
100 - 1240C) atau petrolatum (titik cair 40 - 520C). Kertas ini dapat menghambat
air, tahan terhadap minyak/oli dan daya rekat panasnya baik. Kertas lilin
digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau dan lain - lain
5 Chipboard
Chipboard dibuat dari kertas koran bekas dan sisa - sisa kertas. Jika kertas
ini dijadikan kertas kelas ringan, maka disebut bogus yaitu jenis kertas yang
digunakan sebagai pelindung atau bantalan pada barang pecah belah. Kertas
chipboard dapat juga digunakan sebagai pembungkus dengan daya rentang yang
rendah. Jika akan dijadikan karton lipat, maka harus diberi bahan - bahan
tambahan tertentu.
6 Tyvek
Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high density
polyethylene). Dibuat pertama kali oleh Du Pont dengan nama dagang Tyvek.
Kertas tyvek mempunyai permukaan yang licin dengan derajat keputihan yang
baik dan kuat, dan sering digunakan untuk kertas foto. Kertas ini bersifat yaitu
tidak menyusut atau mengembang bila terjadi perubahan kelembaban, tahan
terhadap kotoran bahan kimia, bebas dari kontaminasi, mempunyai kemampuan
untuk menghambat bakteri ke dalam kemasan ( Elisa Julianti, 2007)
BAB 11
TINJAUAN PUSTAKA
ENCENG GONDOK
Memang hal ini terbukti, walupun tumbuhan ini sering dibersihkan dari
danau, keberadaannya terus-menerus masih melimpah. Ketersediaan bahan baku
mutlak diperlukan dalam mengembangkan suatu bidang usaha. Dari segi bahan
baku, dirasakan masih akan terus melimpah sampai waktu yang masih lama. Jadi
belum dirasakan masalah akan pengadaan bahan baku eceng gondok ini. Salah
satu upaya yang cukup prospektif untuk menanggulangi gulma eceng gondok di
kawasan perairan danau adalah dengan memanfaatkan tanaman eceng gondok
untuk kerajinan kertas seni. Eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan
baku kertas karena mengandung serat/selulosa (Joedodibroto, 1983).
Pulp eceng gondok yang dihasilkan berwarna coklat namun dapat
diputihkan dengan proses pemutihan (bleaching). Pulp juga dapat menyerap zat
pewarna yang diberikan dengan cukup baik, sehingga berbagai variasi warna
kertas dapat dihasilkan melalui proses ini. Kertas seni yang dihasilkan
selanjutnya dapat digunakan untuk pembuatan berbagai barang kerajinan seperti
kartu undangan, figura, tempat tissue dan perhiasan. Untuk meningkatkan
penampilan produk kertas seni yang dihasilkan perlu dicampur dengan kertas
bekas. Sumber bahan limbah ini pun akan terus menerus tersedia semisal dari
kantor-kantor, koran bekas, dan sebagainya.Pemanfaatan encenggondok dan
kertas bekas sebagai kertas seni ini sebenarnya suatu inovasi menggabungkan dua
kepentingan. Di satu sisi produk berbahan eceng gondok ini menghasilkan kertas
dengan nilai seni yang relatif lebih indah dan di sisi lain adalah upaya
pengendalian gulma eceng gondok di perairan.
C. Pencetakan Lembaran
Proses pencetakan lembaran dimulai dengan melakukan pengenceran pulp
kertas bekas dan pulp eceng gondok. Persentase dari campuran pada intinya
dapat dilakukan pada tingkat yang berbeda-beda tergantung hasil kertas yang kita
inginkan. Untuk lebih menonjolkan serat dari eceng gondok, dibuat persentase
eceng gondoknya lebih besar. Pewarnaan dapat dilakukan sebelum proses
pengenceran dan diupayakan dikondisikan beberapa jam agar warna yang
diberikan dapat diserap dengan baik oleh pulp. Pengenceran adonan campuran
pulp ini perlu dilakukan agar dapat diproduksi kertas yang tipis. Karena alat yang
digunakan adalah manual, maka ketebalan kertas yang dihasilkan akan sangat
variatif antar kertas maupun dalam satu lembaran kertas. Perlu keterampilan dan
pengalaman agar pada proses pencetakan dapat menghasilkan ketebalan kertas
yang relatif seragam. Sebagai gambaran produksi, dari hasil percobaan
pengolahan 1 kg eceng gondok kering dapat menghasilkan 262 lembar kertas seni
dengan ukuran 330 x 215 x 0,21 mm.
E. Pengeringan Kertas
Dengan menggunakan screen, kertas dicetak dan dipres pada selembar kain
yang ditempatkan pada bidang yang kaku. Proses pengeringan dilakukan dengan
memanfaatkan sinar matahari. Dalam keadaan matahari terik, selama 1 jam kertas
sudah dalam kondisi kering. Apabila kondisi mendung, dapat juga dilakukan
pengeringan dalam ruangan dengan jalan diangin-anginkan, walaupun
kelihatannya kualitas kertas di bawah sinar matahari lebih bagus. Untuk skala
yang lebih besar perlu dipikirkan untuk membuat alat pengering misalnya dengan
membuat ruang pengering dari plat/kaca atau dengan mengkombinasikan dengan
tungku pembakaran.
F. Kualitas Kertas
Pemanfaatan kertas seni umumnya sebagai kertas seni, sehingga penilaian
kualitas kertas didasarkan pada keindahan relatif dari kertas. Berbeda dengan
penilaian kualitas kertas sebenarnya yang menilai kualitas dari kekuatan tarik,
kekuatan sobek, gramatur, dan lain-lain. Kertas seni dengan campuran eceng
gondok memiliki penampilan yang lebih indah karena menampilkan serat-serat
yang muncul di permukaan kertas. Berbeda dengan kertas tanpa campuran eceng
gondok, kurang memiliki nilai artistik yang tidak jauh beda dengan kertas-kertas
biasa.
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Disarankan teknologi sederhana ini bisa disosialisasikan kepada masyarakat
sekitar yang mempunyai potensi eceng gondok.Diharapkan dengan penerapan
teknologi ini dapat membantu pendapatan masyarakat sekitar dan mendukung
kebersihan dan kelestarian danau.
DAFTAR PUSTAKA
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan. Departemen Kehutanan. Bogor.
Joedodibroto, R. 1983. Prospek Pemanfaatan Eceng Gondok dalam Industri Pulp
dan Kertas. Berita Selulosa. Edisi Maret 1983. Vol. XIX No. 1. Balai Besar
Selulosa. Bandung.