Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Saraf Pusat ” dengan baik. Makalah ini kami susun guna melengkapi tugas mata kuliah
Interaksi Obat dan Makanan.
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang kami temui. Namun
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembina mata kuliah ini.
Kritik dan saran konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan selanjutnya.
Akhirnya penulis tetap berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
a. Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan sadar
atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah otak dan
sumsum tulang belakang. Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang
tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Otak
dan sumsum tulang belakang sama-sama dilindungi oleh suatu membran yang melindungi keduanya.
Membran pelindung tersebut dinamakan meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga
bagian, yaitu piameter, arachnoid, dan durameter. Piameter merupakan lapisan membran yang paling
dalam. Lapisan ini berhubungan langsung dengan otak atau sumsum tulang belakang. Pada piameter
banyak terkandung pembuluh darah. Arachnoid merupakan lapisan yang berada di antara piameter dan
durameter. Adapun durameter adalah lapisan membran yang paling luar. Durameter berhubungan
langsung dengan tulang. Pada daerah di antara piameter dan arachnoid, terdapat rongga yang berisi
cairan serebrospinal. Cairan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang belakang dari
goncangan dan benturan.
a) Piamater.
Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini banyak sekali
mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid.
Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater.
c) Duramater.
Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater dan arakhnoid diisi
oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal. Dengan adanya lapisan ini, otak akan lebih tahan
terhadap goncangan dan benturan dengan kranium. Kadangkala seseorang mengalami infeksi pada
lapisan meninges, baik pada cairannya ataupun lapisannya yang disebut meningitis.
1) Otak
Otak merupakan organ yang telah terspesialisasi sangat kompleks. Berat total otak dewasa adalah
sekitar 2% dari total berat badannya atau sekitar 1,4 kilogram dan mempunyai sekitar 12 miliar neuron.
Pengolahan informasi di otak dilakukan pada bagian-bagian khusus sesuai dengan area penerjemahan
neuron sensorik. Permukaan otak tidak rata, tetapi berlekuk-lekuk sebagai pengembangan neuron
yang berada di dalamnya. Semakin berkembang otak seseorang, semakin banyak lekukannya. Lekukan
yang berarah ke dalam (lembah) disebut sulkus dan lekukan yang berarah ke atas (gunungan) dinamakan
girus. Otak mendapatkan impuls dari sumsum tulang belakang dan 12 pasang saraf kranial. Setiap saraf
tersebut akan bermuara di bagian otak yang khusus. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang (Gambar 9.10). Para ahli mempercayai bahwa dalam
perkembangannya, otak vertebrata terbagi menjadi tiga bagian yang mempunyai fungsi khas. Otak
belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku, otak tengah berfungsi dalam penglihatan, dan otak
a) Otak depan
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), talamus, dan hipotalamus. Otak besar merupakan
bagian terbesar dari otak, yaitu mencakup 85% dari volume seluruh bagian otak. Bagian tertentu
merupakan bagian paling penting dalam penerjemahan informasi yang Anda terima dari mata, hidung,
telinga, dan bagian tubuh lainnya. Bagian otak besar terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu
belahan otak kiri dan otak kanan (Gambar 9.11). Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja
Otak kanan sangat berpengaruh terhadap kerja organ tubuh bagian kiri, serta bekerja lebih aktif
untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan seni atau kreativitas. Bagian otak kiri mempengaruhi
kerja organ tubuh bagian kanan serta bekerja aktif pada saat Anda berpikir logika dan penguasaan
bahasa atau komunikasi. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer otak, terdapat jembatan jaringan
saraf penghubung yang disebut dengan corpus callosum. Talamus mengandung badan sel neuron yang
melanjutkan informasi menuju otak besar. Talamus memilih data menjadi beberapa kategori,
misalnya semua sinyal sentuhan dari tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan
memperbesar sinyal lainnya. Setelah itu talamus menghantarkan informasi menuju bagian otak
Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa lapar, rasa haus, dan hasrat seksual.
Hipotalamus juga dapat disebut sebagai pusat kecanduan karena dapat dipengaruhi oleh obat-obatan
yang menimbulkan kecanduan, seperti amphetamin dan kokain. Pada bagian lain hipotalamus,
terdapat kumpulan sel neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis ini menjaga ritme
tubuh harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur. Di bagian permukaan otak besar terdapat bagian
yang disebut telensefalon serta diensefalon. Pada bagian diensefalon, terdapat banyak sumber kelenjar
yang menyekresikan hormon, seperti hipotalamus dan kelenjar pituitari (hipofisis). Bagian telensefalon
merupakan bagian luar yang mudah kita amati dari model torso.
Beberapa bagian dari hemisfer mempunyai tugas yang berbeda terhadap informasi yang masuk.
c. Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta berhubungan dengan pengenalan posisi tubuh.
d. Frontal, merupakan bagian yang penting dalam proses ingatan dan perencanaan kegiatan manusia.
b) Otak tengah
Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi pergerakan kecil,
pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil pada mata. Otak tengah terletak
di permukaan bawah otak besar (cerebrum). Pada otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi
sebagai pengatur gerak bola mata. Pada bagian otak tengah, banyak diproduksi neurotransmitter
yang mengontrol pergerakan lembut. Jika terjadi kerusakan pada bagian ini, orang akan mengalami
penyakit parkinson. Sebagai pusat relaksasi, bagian otak tengah banyak menghasilkan neurotransmitter
dopamin.
c) Otak belakang
Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medula oblongata, dan pons varoli. Otak kecil
berperan dalam keseimbangan tubuh dan koordinasi gerakan otot. Otak kecil akan mengintegrasikan
impuls saraf yang diterima dari sistem gerak sehingga berperan penting dalam menjaga
keseimbangan tubuh pada saat beraktivitas. Kerja otak kecil berhubungan dengan sistem
keseimbangan lainnya, seperti proprioreseptor dan saluran keseimbangan di telinga yang menjaga
keseimbangan posisi tubuh. Informasi dari otot bagian kiri dan bagian kanan tubuh yang diolah di
bagian otak besar akan diterima oleh otak kecil melalui jaringan saraf yang disebut pons varoli.
Di bagian otak kecil terdapat saluran yang menghubungkan antara otak dengan sumsum tulang belakang
yang dinamakan medula oblongata. Medula oblongata berperan pula dalam mengatur pernapasan,
denyut jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan batuk. Batas antara
medula oblongata dan sumsum tulang belakang tidak jelas. Oleh karena itu, medula oblongata sering
varoli, dan medula oblongata Pons varoli dan medula oblongata, selain berperan sebagai pengatur
sistem sirkulasi, kecepatan detak jantung, dan pencernaan, juga berperan dalam pengaturan pernapasan.
Bahkan, jika otak besar dan otak kecil seseorang rusak, ia masih dapat hidup karena detak jantung dan
pernapasannya yang masih normal. Hal tersebut dikarenakan fungsi medula oblongata yang masih baik.
Peristiwa ini umum terjadi pada seseorang yang mengalami koma yang berkepanjangan. Bersama otak
tengah, pons varoli dan medula oblongata membentuk unit fungsional yang disebut batang otak (brainstem).
Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat.
Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak kepala yang keras, sumsum
tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang. Sumsum tulang belakang memanjang
dari pangkal leher, hingga ke selangkangan. Bila sumsum tulang belakang ini mengalami cidera ditempat
tertentu, maka akan mempengaruhi sistem saraf disekitarnya, bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan
Secara anatomis, sumsum tulang belakang merupakan kumpulan sistem saraf yang dilindungi oleh ruas-ruas
tulang belakang. Sumsum tulang belakang atau biasa disebut medulla spinalis ini, merupakan kumpulan
Secara rinci, ruasruas tulang belakang yang melindungi sumsum tulang belakang ini adalah sebagai berikut:
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari 7 pasang dari segmen
servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis
Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah tengkuk.
Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk bagian
Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah
Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os sakrum
(tulang kelangkang).
Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang koksigeus
(tulang tungging)
A. Definis Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek yang sangat luas
(merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara umum). Umumnya semua obat yang
bekerja pada SSP menimbulkan efek dengan mengubah sejumlah tahapan dalam hantaran kimia
Obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan efek farmakodinamiknyadibagi atas
1. merangsang atau menstimulasi secara langsung maupun tidak langsung aktivitas otak, sumsum
2. menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak lansung proses- proses tertentu
perhatian Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak dapat tidur, gelisah, tremor, iritabilitas
Farmakokinetik : waktu paruh 4-30 jam, diekskresikan lebih cepat pada urin asam daripada urin basa
Reaksi yang merugikan : menimbulkan efek- efek yang buruk pada sistem saraf pusat,kardiovaskuler,
gastroinstestinal, dan endokrin. dosis : Dewasa : 5-20 mgAnak > 6 th : 2,5-5 mg/hari
2. METILFENIDAT
Indikasi : pengobatan depresi mental, pengobatan keracunan depresan SSP, syndromhiperkinetik pada anak
Efek samping : insomnia, mual, iritabilitas, nyeri abdomen, nyeri kepala, Tachicardia
Farmakokinetik : diabsorbsikan melalui saluran cerna dan diekskresikan melalui urin, dan
3. KAFEIN
Indikasi : menghilangkan rasa kantuk, menimbulkan daya pikir yang cepat, perangsang pusat
pernafasan dan fasomotor, untuk merangsang pernafasan pada apnea bayi prematur
Efek samping : sukar tidur, gelisah, tremor, tachicardia, pernafasan lebih cepat
Farmakokinetik : kafein didistribusikan keseluruh tubuh dan diabsorbsikan dengan cepat setelah
Reaksi yang merugikan : dalam jumlah yang lebih dari 500 mg akan mempengaruhi SSP dan jantung.
Dosis pemberian : apnea pada bayi : 2.5-5 mg/kgBB/hr, keracunan obat depresan : 0.5-1 grkafein Na-Benzoat
(Intramuskuler)
4. NIKETAMID
Indikasi : merangsang pusat pernafasanEfek samping : pada dosis berlebihan menimbulkan kejang
Farmakokinetik : diabsorbsi dari segala tempat pemberian tapi lebih efektif dari IVDosis : 1-3 ml
5. DOKSAPRAM
Indikasi : perangsang pernafasanEfek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku, muntah.
Indikasi : perangsang pernafasanEfek samping : hipertensi, tachicardia, aritmia, otot kaku, muntah
Farmakokinetik : mempunyai masa kerja singkat dalam SSP Dosis : 0.5-1.5 mg/kgBB secara IV
Berdsarkan klasifikasi obat yang bekerja terhadap SSP dapat dibagi dalam beberapa golongan besar, yaitu:
Psikoleptika (menekan atau menghambat fungsi-fungsi tertentu dari SSP seperti hipnotika, sedativa
dan tranquillizers, dan antipsikotika);
3. Jenis yang memblokir perasaan sakit: analgetika, anestetika umum, dan lokal
1. Obat Anestetik Obat anestetik adalah obat yang digunakan untuk menghilangkan rasa sakit
dalam bermacan-macam tindakan operasi a. Anestetik Lokal Obat yang merintangi secara
reversible lokal penerusan impuls-impuls syarafke SSP (susunan syaraf pusat), dan dapat menghilangkan
rasa nyeri, gatal-gatal, panas atau dingin. Penggunaan Anestetik lokal umumnya digunakan secara
parenteral misalnya pembedahan kecil dimana pemakaian anestetik umum tidak dibutuhkan.
1) anestetik permukaan, digunakan secara local untuk melawan rasa nyeri dan gatal, misalnya
larutan atau tablet hisap untuk menghilangkan rasa nyeri di mulut atau leher, tetes mata untuk
mengukur tekanan okuler mata atau mengeluarkan benda asing di mata, salep untuk menghilangkan
rasa nyeri akibat luka bakar dan suppositoria untuk penderita ambient/ wasir. 2) Anestetik filtrasi
yaitu suntikan yang diberikan ditempat yang dibius ujung-ujung sarafnya,misalnya pada daerah kulit dan gusi
3) Anestetik blok atau penyaluran saraf yaitu dengan penyuntikan disuatu tempat dimana banyak
saraf terkumpul sehingga mencapai daerah anestesi yang luas misalnya pada pergelangan tangan atau kaki.
Obat anestetik local umumnya yang dipakai adalah garam kloridanya yang mudah larut dalam air.
Persyaratan anestesi lokal : Anestetik local dikatakan ideal apabila memiliki beberapa persyaratan
sebagai berikut :
tidak merangsang jaringan
mula kerja dan daya kerjanya singkat untuk jangka waktu cukup lama
larut dalam air dengan menghasilakan larutan yang stabil dan tahan pemanasan
Efek samping Eek samping dari pengguna anestetik local terjadi akibat khasiat dari kardiodepresifnya
Semua kokain, semua obat tersebut diatas dibuat sintesis Sediaan, indikasi, kontra indikasi dan efek samping
Etil klorida Indikasi : anestetik local, efek samping : menekan pernafasan, gelisah dan mual
Lidokain Indikasi : anestesi filtrasi dan anestesi permukaan, antiaritmia Efek samping : mengantuk
Benzokain Indikasi : anestesi permukaan dan menghilangkan rasa nyeri dan gatal
Benzil alkohol Indikasi : menghilangkan rasa gatal, sengatan matahari dan gigi
Kontra indikasi : insufiensi sirkulasi jantung dan hipertensi Efek samping: menekan pernafasan
b. Anestetika Umum Obat yang dapat menimbulkan suatu keadaan depresi pada pusat pusat
syaraf tertentu yang bersifat reversible, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan.
Beberapa syarat penting yang harus dipenuhi oleh suatu anestetik umum :
Tidak menambah pendarahan kapiler selama waktu pembedahan Efek samping Hampir semua
anestetik inhalasi mengakibatkan sejumlah efek samping yang terpenting diantaranya adalah :
Menekan pernafasa,
Mengurangi kontraksi jantung, terutama haloten dan metoksifluran yang paling ringan pada eter
Merusak hati, oleh karena sudah tidak digunakan lagi seperti senyawa klor·
1) Anestetik injeksi, contohnya diazepam, barbital ultra short acting ( thiopental danheksobarbital )
2) Anestetik inhalasi diberikan sebagai uap melalui saluran pernafasan. Contohnya eter, dll. Sediaan,
indikasi, kontra indikasi dan efek samping Dinitrogen monoksida Indikasi : anestesi inhalasi
Enfluran Indikasi : anestesi inhalasi (untuk pasien yang tidak tahan eter)
Halotan Indikasi : anestesi inhalasi Efek samping : menekan pernafasan, aritmia, dan hipotensi
TiopentalIndikasi : anestesi injeksi pada pembedahan kecil seperti di mulut Kontra indikasi : insufiensi
2. Obat Hipnotik dan Sedatif Hipnotik atau obat tidur berasal dari kata hynops yang berarti
tidur, adalah obat yang diberikan malam hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi keinginan
tubuh normal untuk tidur, mempermudah atau menyebabkan tidur. Sedangkan sedative adalah
obat obat yang menimbulkan depresi ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur, dengan efek
Ethanol (alcohol),
Obat generik, indikasi, kontra indikasi, dan efek samping a. Diazepam, indikasi hipnotika dan sedative, anti konvul
relaksasi, relaksasi otot dan anti ansietas (obat epilepsi) b. Nitrazepam, indikasi seperti indikasi diazepam Efek sa
pada pengguanaan lama terjadi kumulasi dengan efek sisa (hang over ),gangguan koordinasi dan melantur. c.
Flunitrazepam indikasi hipnotik, sedatif, anestetik premedikasi operasi.Efek samping : amnesia (hilang ingatan ) d
hidrat indikasi hipnotika dan sedatif dengan efek samping merusak mukosa lambung usus dan ketagihan e. Lumin
indikasi sedative, epilepsy, tetanus, dan keracunan strikhnin.
3. Obat Psikofarmaka / psikotropik Obat psikotropik adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan sara
(SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, dan digunakan untuk terapi gangguan
psikiatrik. Psikofarmaka dibagi dalam 3 kelompok a. Obat yang menekankan fungsi psikis terhadap susunan saraf
(Neuroleptika) , yaitu obat yang berkerja sebagai anti psikotis dan sedative yang dikenal dengan Mayor Tranq
Obat ini dapat menekan fungsi-fungsi psikis (jiwa) tertentu tanpa menekan fungsi-fungsiumum seperti berfikir da
berkelakuan normal. Obat ini digunakan pada gangguan(infusiensi) cerebral seperti mudah lupa, kurang konsentr
vertigo. Gejalanya dapat berupa kelemahan ingatan jangka pendek dan konsentrasi, vertigo, kuping berdengung,
dingin, dan depresi. Neuroleptika mempunyai beberapa khasiat yaitu : Anti psikotika, yaitu dapat meredakan em
agresi, mengurangi atau menghilangkanhalusinasi, mengembalikan kelakuan abnormal dan schizophrenia. Seda
yaitu menghilangkan rasa bimbang, takut dan gelisah, contoh tioridazina. Anti emetika, yaitu merintangi
neorotransmiter ke pusat muntah, contoh proklorperezin. Analgetika yaitu menekan ambang rasa nyeri, contoh
haloperidinol. Efek samping Gejala ekstrapiramidal yaitu kejang muka, tremor dan kaku anggota gerak
karenadisebabkan kekurangan kadar dopamine dalam otak Sedative disebabkan efek anti histamine antara lain
mengantuk,lelah dan pikiran keruh. Diskenesiatarda, yaitu gerakan tidak sengaja terutama pada otot muka (bib
rahang ) Hipotensi, disebabkan adanya blockade reseptor alfa adrenergic dan vasolidasi. Efek anti kolinergik d
cirriciri mulut kering, obstipasi dan gangguan penglihatan. Efek anti serotonin menyebabkan gemuk karena
menstimulasi nafsu makan Galaktore yaitu meluapnya ASI karena menstimulasi produksi ASI secara berlebihan.
b. Obat yang menstimulasi fungsi psikis terhadap susunan saraf pusat, dibagi 2 yaitu : 1) Anti Depresiva, Obat A
Depresan, yaitu obat yang dapat memperbaiki suasana jiwa dapat menghilangkan atau meringankan gejala-gejal
keadaan murung yang tidak disebabkan oleh kesulitan sosial, ekonomi dan obat-obatan serta penyakit. Secara um
depresiva dapat memperbaiki suasana jiwa dan dapat menghilangkan gejalagejala murung dan putus asa. Obat in
terutamadigunakan pada keadaan depresi, panic dan fobia. Anti depresiva dibagi dalam 2 golongan : Anti depr
generasi pertama, seringkali disebut anti depresiva trisiklis dengan efek samping gangguan pada system otonom d
jantung. Contohnya imipramin dan amitriptilin. Anti deprisiva generasi kedua, tidak menyebabkan efek anti koli
dan gangguan jantung, contohnya meprotilin dan mianserin. 2) Psikostimulansia yaitu obat yang dapat mempert
inisiatif, kewaspadaan dan prestasi fisik dan mental dimana rasa letih dan kantuk ditangguhkan, memberikan rasa
nyaman dan kadang perasaan tidak nyaman tapi bukan depresi. Obat ini mengacaukan fungsi mental tertentu sep
zatzat halusinasi, pikiran, dan impian/ khayal
4. Obat Antiepileptika Obat yang dapat menghentikan penyakit ayan, yaitu suatu penyakit gangguan syaraf yangd
secara tiba-tiba dan berkala, adakalanya disertai perubahan-perubahan kesadaran.Penyebab antiepileptika : pele
muatan listrik yang cepat, mendadak dan berlebihan padaneuron-neuron tertentu dalam otak yang diakibatkan o
di otak( abses, tumor,anteriosklerosis ), keracunan timah hitam dan pengaruh obat-obat tertentu yang
dapatmemprovokasi serangan epilepsi.
5. Obat Antikonvulsan, yaitu obat mencegah & mengobati bangkitan epilepsi. Contoh : Diazepam, Fenitoin,Fenob
Karbamazepin, Klonazepam.
6. Obat Pelemas otot / muscle relaxant, yaitu obat yg mempengaruhi tonus otot
7. Obat Analgetik atau obat penghalang nyeri Obat atau zat-zat yang mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri t
menghilangkan kesadaran. Sedangkan bila menurunkan panas disebut Antipiretika. Atas kerja farmakologisnya, a
dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu:1. a. Analgetik Perifer (non narkotik) analgetik ini tidak dipengaruhi syste
pusat yang memiliki khasiat sebagai anti piretik untuk menurunkan suhu.Terdiri dari obat-obat yang tidak bersifa
narkotik dan tidak bekerja sentral Berdasarkan rumus kimianya analgetik perifer digolongkan menjadi : 1) Golong
salisilat Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin. Obat ini diindikasikanuntuk sakit kep
otot, demam. Sebagai contoh aspirin dosis kecil digunakan untuk pencegahan thrombosis koroner dan cerebral.A
adalah analgetik antipirentik dan anti inflamasi yang sangat luas digunakan dandigolongkan dalam obat bebas. Ef
sampingnya yaitu perangsangan bahkan dapatmenyebabkan iritasi lambung dan saluran cerna. 2) Golongan para
aminofenol Terdiri dari fenasetin dan asetaminofen (parasetamol ). Efek samping golongan ini serupadenga salisil
menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sedang, dan dapatmenurunkan suhu tubuh dalam keadaan demam
mekanisme efek sentral. Efeksamping dari parasetamol dan kombinasinya pada penggunaan dosis besar atau jan
lamadapat menyebabkan kerusakan hati. 3) Golongan pirazolon(dipiron)Dipiron sebagai analgetik antipirentik, ka
efek inflamasinya lemah. Efek samping semuaderivate pirazolon dapat menyebabkan agranulositosis, anemia apl
trombositopenia. 4) Golongan antranilat, digunakan sebagai analgetik karena sebagai anti inflamasi kurang efekti
dibandingkandengan aspirin. Efek samping seperti gejala iritasi mukosa lambung dan gangguan salurancerna serin
timbul. Penggunaan : Obat-obat ini mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri tanpa memengaruhi SSP
menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan. Kebanyakan zat ini juga berdaya antipiretis dan/atau
antiradang. Oleh karena itu tidak hanya digunakan sebagai obatantinyeri, melainkan juga pada demam (infeksi
virus/kuman, selesma, pilek) dan peradanganseperti rematik dan encok. Efek samping yang paling umum adalah
gangguan lambung-usus, kerusakan darah, kerusakan hati danginjal dan juga reaksi alergi kulit. Efek-efek samping
terutama terjadi pada penggunaanlama atau dalam dosis tinggi. Oleh karena itu penggunaan anal-getika secara k
tidakdianjurkan
b. Analgetik Narkotik Khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti frakturdan kanker. Nyeri pa
kanker umumnya diobati menurut suatu skema bertingkat empat, yaitu: 1) Obat perifer (non Opioid) peroral ata
parasetamol, asetosal. 2) Obat perifer bersama kodein atau tramadol. 3) Obat sentral (Opioid) peroral atau rectal
Opioid parenteral
Penggolongan analgetik narkotik adalah sebagai berikut : 1) Alkaloid alam : morfin,codein 2) Derivate semi sintes
heroinc. 3) Derivate sintetik : metadon, fentanild. Antagonis morfin : nalorfin, nalokson, dan pentazooin.
8. Antipiretik, adalah zat-zat yg dapat mengurangi suhu tubuh. 9. Obat Antimigrain, obat yang mengobati penyaki
serangan-serangan berkala dari nyeri hebat pada satusisi. 10. Obat Anti Reumatik, yaitu Obat yang digunakan unt
mengobati atau menghilangkan rasa nyeri pada sendi/otot,disebut juga anti encok. Efek samping berupa ganggua
lambung usus, perdarahantersembunyi (okult ), pusing, tremor dan lain-lain. Obat generiknya Indomestasin,fenilb
dan piroksikam