KONTRUKSI BAGUNAN
sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau
satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi
didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur.
Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur
bangunan.
Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan
(jembatan, rumah, dan lain sebagainya). Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu
pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari
Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau
arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan
biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan
penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) infrastruktur yang
biaya yang diperlukan / anggaran, disertai dengan jadwal perencanaan yang baik,keselamatan
dengan yang disebabkan oleh keterlambatan persiapan tender dan penawaran, dll.
KONTRUKSI BAGUNAN ANTARA LAIN
1. PONDASI BANGUNAN
Pondasi merupakan komponen/ struktur paling bawah dari sebuah bangunan, meski tidak
terlihat secara langsung saat bangunan sudah selesai, namun secara fungsi struktur, keberadaan
pondasi tidak boleh terabaikan. Perlu perencanaan yang matang, karena salah satu faktor yang
Dalam menentukan jenis, ukuran, dan konstruksi pondasi harus memperhatikan jenis
bangunan, beban bangunan, kondisi tanah, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh secara
langsung maupun tidak langsung. Karena fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk
meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke
tanah pendukung bangunan tersebut.Dengan demikian, sebaiknya perlu perhitungan matang dan
tidak hanya berdasar kebiasaan setempat. Karena sering ditemui, banyak yang membuat rumah
Sebagai contoh: Sebuah rumah sudah mengalami retak pada dindingnya, padahal
konstruksinya sudah sangat kuat, mulai dari sloof, kolom, dinding, semua menggunakan
konstruksi yang kuat. Tapi ada yang terlupakan, tanah yang dipergunakan untuk membangun
rumah saat ini adalah bekas sawah, sehingga kondisi tanah belum stabil, sedangkan pondasi yang
Pondasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.
Jenis pondasi dangkal kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa
meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus
yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu, meneruskan beban dari
dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Berikut yang termasuk pondasi
dangkal diantaranya:
Pondasi Umpak. Biasanya jenis pondasi ini digunakan pada rumah adat, rumah kayu,
atau rumah tradisional jaman dulu.
Pondasi Batu Bata / rollag bata. Jenis pondasi yang dibuat dengan bahan dasar batu bata.
Dalam pemasangannya disusun sedemikian rupa sehingga dapat menahan berat bangunan
yang ada di atasnya dan meneruskanya ke tanah. Pada awalnya pondasi rollagbata
merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk menopang berat beban pada bangunan.
Namun, pada saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan.Selain mahal,
pemasangannya pun membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang
bisa diandalkan. Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakan untuk menahan beban ringan,
misalnya pada teras.
Pondasi Batu Kali. Jenis pondasi yang bahan dasarnya batu kali. Pondasi batu kali sering
kita temuin pada bangunan – bangunan rumah tinggal.Pondasi ini masih digunakan,
karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.Bentuknya yang trapesium
dengan ukuran tinggi 60 – 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 – 80 Cm dan lebar pondasi
atas 25 – 30 Cm. Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti pondasi batu kali
adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore Pile ) atau beton
bongkaran jalan. Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab
mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300.Permukaannya yang tajam dan kasar
mampu mengikat adukukan semen dan pasir.Bila dibandingkan dengan pondasi rollag
bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat. Ukurannya rata – rata 30 x 30 cm.
Pondasi bor mini (Strauss Pile). Pondasi bor mini atau strauss pile ini digunakan pada
kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang lapisan tanah kerasnya
berada jauh dari permukaan tanah.Pondasi ini bisa digunakan untuk rumah tinggal
sederhna atau bangunan dua lantai. Kedalamannya 2 – 5 meter. Ukuran diameter pondasi
mulai dari 20, 30 dan 40 Cm. Pengerjaannya dengan mesin bor atau secara manual.Diatas
pondasi bor mini ada blok beton ( pile cap ).Pile cap ini merupakan media untuk
mengikat kolom dengan sloof.
Pondasi Telapak/ Footplat
Dll
tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Contohnya antara lain tiang
pancang, tiang bor, kaison, dan semacamnya. Penyebutannya dapat berbeda-beda tergantung
disiplin ilmu atau pasarannya. Sebagai bagian dari pondasi dalam diantaranya:
Pondasi tiang pancang (driven pile). Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore
pile, hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton
jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin
pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang
pancang tidak memerlukan proses pengeboran.
Pondasi tiang bor (bored pile) adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2
meter.Digunakan untuk pondasi bangunan – bangunan tinggi.Sebelum memasang bore
pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor. Hingga
menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk menopang pondasi.Setelah itu
tulang besi dimasukan kedalam permukaaan tanah yang telah dibor, kemudian dicor
dengan beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cmkeatas.Dan biasanya pondasi ini terdiri dari
2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap.
Pondasi didesain agar memiliki kapasitas dukung dengan penurunan / settlement tertentu
oleh para Insinyur geoteknik dan struktur. Desain utamanya mempertimbangkan penurunan dan
daya dukung tanah, dalam beberapa kasus semisal turap, defleksi / lendutan pondasi juga
penurunan total (keseluruhan bagian pondasi turun bersama-sama) dan penurunan diferensial
(sebagian pondasi saja yang turun / miring). Ini dapat menimbulkan masalah bagi struktur yang
didukungnya. Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah
terhadap pondasi( tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi adhesinya,
kedalamannya, dsb), kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada bahan
pondasi itu sendiri. Dalamnya tanah serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya
amatlah sulit dipastikan, oleh karena itu para ahli geoteknik membatasi beban yang bekerja
3. SLOOF
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Sloof berfungsi
mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban yang tersalurkan setiap
titik di pondasi tersebar merata. Selain itu sloof juga berfungsi sebagai pengunci dinding dan
kolom agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah. Sebagai tambahan pada sloof, untuk
bangunan tahan terhadap gempa maka disempurnakan pada ikatan antara sloof dengan pondasi
yaitu dengan memberikan angker dengan beri diameter 12 mm dengan jarak 1,5 meter. namun
angka ini dapat berubah untuk bangunan yang lebih besar atau bangunan bertingkat banyak.
Secara singkat, Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di atas
pondasi. Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh
pondasi. Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan kolom.
Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu , lebar 15
cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10 )
15 cm ( d 8 – 15).Dibawah ini gamabar sloof untuk bangunan rumah tinggal lantai satu.
Secara garis besar sloof merupakan bagian dari beton bertulang yang diletakkan secara
horizontal di atas pondasi. Sloof biasanya terbuat dari konstruksi beton bertulang. Namun
4. Sebagai balok penahan gaya reaksi tanah yang disalurkan dari pondasi lajur
4. KOLOM
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok.
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu
bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total
tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang
diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah bangunan
berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti
Kolom berfungsi sangat penting, agar bangunan tidak mudah roboh. Beban sebuah
bangunan dimulai dari atap. Beban atap akan meneruskan beban yang diterimanya ke kolom.
Kesimpulannya, sebuah bangunan akan aman dari kerusakan bila besar dan jenis pondasinya
sesuai dengan perhitungan. Namun, kondisi tanah pun harus benar-benar sudah mampu
menerima beban dari pondasi. Kolom menerima beban dan meneruskannya ke pondasi, karena
itu pondasinya juga harus kuat, terutama untuk konstruksi rumah bertingkat, harus diperiksa
kedalaman tanah kerasnya agar bila tanah ambles atau terjadi gempa tidak mudah roboh.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara
material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang tahan tarikan, sedangkan
beton adalah material yang tahan tekanan. Gabungan kedua material ini dalam struktur beton
memungkinkan kolom atau bagian struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya
Jenis-Jenis kolom Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986) jenis-jenis kolom ada tiga:
bertulang yaitu :
1. Kolom menggunakan pengikat sengkang lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang
ditulangi dengan batang tulangan pokok memanjang, yang pada jarak spasi tertentu diikat
dengan pengikat sengkang ke arah lateral. Tulangan ini berfungsi untuk memegang tulangan
2. Kolom menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama dengan yang pertama hanya saja sebagai
pengikat tulangan pokok memanjang adalah tulangan spiral yang dililitkan keliling membentuk
heliks menerus di sepanjang kolom. Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan
kolom untuk menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah
terjadinya kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan
terwujud.
3. Struktur kolom komposit, merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah
memanjang dengan gelagar baja profil atau pipa, dengan atau tanpa diberi batang tulangan pokok
memanjang.
Kolom Utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah beban utama yang berada
diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 m, agar dimensi balok
untuk menompang lantai tidak tidak begitu besar, dan apabila jarak antara kolom dibuat lebih
dari 3.5 meter, maka struktur bangunan harus dihitung. Sedangkan dimensi kolom utama untuk
bangunan rumah tinggal lantai 2 biasanya dipakai ukuran 20/20, dengan tulangan pokok
8d12mm, dan begel d 8-10cm ( 8 d 12 maksudnya jumlah besi beton diameter 12mm 8 buah, 8 –
Kolom Praktis Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom maksimum 3,5 meter, atau pada pertemuan
pasangan bata, (sudut-sudut). Dimensi kolom praktis 15/15 dengan tulangan beton 4 d 10 begel d
8-20.
Kolom portal harus dibuat terus menerus dari lantai bawah sampai lantai atas, artinya letak
kolom-kolom portal tidak boleh digeser pada tiap lantai, karena hal ini akan menghilangkan sifat
kekakuan dari struktur rangka portalnya. Jadi harus dihindarkan denah kolom portal yang tidak
sama untuk tiap-tiap lapis lantai. Ukuran kolom makin ke atas boleh makin kecil, sesuai dengan
beban bangunan yang didukungnya makin ke atas juga makin kecil. Perubahan dimensi kolom
harus dilakukan pada lapis lantai, agar pada suatu lajur kolom mempunyai kekakuan yang sama.
Prinsip penerusan gaya pada kolom pondasi adalah balok portal merangkai kolom-kolom
menjadi satu kesatuan. Balok menerima seluruh beban dari plat lantai dan meneruskan ke kolom-
kolom pendukung. Hubungan balok dan kolom adalah jepit-jepit, yaitu suatu sistem dukungan
yang dapat menahan momen, gaya vertikal dan gaya horisontal. Untuk menambah kekakuan
balok, di bagian pangkal pada pertemuan dengan kolom, boleh ditambah tebalnya.
Pengertian Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi suatu area.
Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi
ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di
alam terbuka. Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama, yaitu menyokong atap dan langit-langit,
membagi ruangan, serta melindungi terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup
dinding privasi, dinding penanda batas, sertadinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit
dibedakan denganpagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan,
atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.
Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/
membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding
partisi/ pengisi (tidak menahan beban) dan ada yang berupa dinding struktural (bearing wall).
Dinding pengisi/ partisi yang sifatnya non struktural harus diperkuat dengan rangka (untuk kayu)
dan kolom praktis-sloof-ringbalk (untuk bata). Dinding dapat dibuat dari bermacam-macam
d. Dinding beton (struktural – dinding geser, pengisi – clayding wall/ beton pra cetak)
Jenis jenis dinding dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, sebagai berikut:
Dinding bata merah terbuat dari tanah liat/ lempung yang dibakar. Untuk dapat
digunakan sebagai bahan bangunan yang aman maka pengolahannya harus memenuhi standar
peraturan bahan bangunan Indonesia NI-3 dan NI-10 (peraturan bata merah). Dinding dari
pasangan bata dapat dibuat dengan ketebalan 1/2 batu (non struktural) dan min. 1 batu
(struktural). Dinding pengisi dari pasangan bata 1/ 2 batu harus diperkuat dengan kolom praktis,
sloof/ rollag, dan ringbalk yang berfungsi untuk mengikat pasangan bata dan menahan/
menyalurkan beban struktural pada bangunan agar tidak mengenai pasangan dinding bata tsb.
Pengerjaan dinding pasangan bata dan plesterannya harus sesuai dengan syarat-syarat yang ada,
Batako merupakan material untuk dinding yang terbuat dari batu buatan/ cetak yang tidak
dibakar. Terdiri dari campuran tras, kapur (5 : 1), kadang – kadang ditambah PC. Karena
dimensinya lebih besar dari bata merah, penggunaan batako pada bangunan bisa menghemat
plesteran 75%, berat tembok 50% - beban pondasi berkurang. Selain itu apabila dicetak dan
diolah dengan kualitas yang baik, dinding batako tidak memerlukan plesteran+acian lagi untuk
finishing.
Prinsip pengerjaan dinding batako hampir sama dengan dinding dari pasangan bata,antara lain:
a. Batako harus disimpan dalam keadaan kering dan terlindung dari hujan.
b. Pada saat pemasangan dinding, tidak perlu dibasahi terlebih dahulu dan tidak boleh direndam
dengan air.
c. Pemotongan batako menggunakan palu dan tatah, setelah itu dipatahkan pada kayu/ batu yang
lancip.
d. Pemasangan batako dimulai dari ujung-ujung, sudut pertemuan dan berakhir di tengah – tengah.
e. Dinding batako juga memerlukan penguat/ rangka pengkaku terdiri dari kolom dan balok beton
bertulang yang dicor dalam lubang-lubang batako. Perkuatan dipasang pada sudut-sudut,
c) Dinding kayu
Kontruksi dinding seperti ini umumnya ditemui pada rumah-rumah tradisional di eropa
timur. Terdiri dari susunan batang kayu bulat atau balok. Sistem konstruksi seperti ini tidak
memerlukan rangka penguat/ pengikat lagi karena sudah merupakan dinding struktural.
Dinding papan biasanya digunakan pada bangunan konstruksi rangka kayu. Papan
digunakan untuk dinding eksterior maupun interior, dengan sistem pemasangan horizontal dan
vertikal. Konstruksi papan dipaku/ diskrup pada rangka kayu horizontal dan vertikal dengan
jarak sekitar 1 meter (panjang papan di pasaran ± 2 m, tebal/ lebar beraneka ragam : 2/ 16, 2/20,
3/ 25, dll). Pemasangan dinding papan harus memperhatikan sambungan/ hubungan antar papan
(tanpa celah) agar air hujan tidak masuk. Selain itu juga harus memperhatikan sifat kayu yang
Dinding sirap untuk bangunan kayu merupakan material yang paling baik dalam
penyesuaian terhadap susut dan muai. Selain itu juga memberikan perlindungan yang baik
terhadap iklim, tahan lama dan tidak membutuhkan perawatan. Konstruksi dinding sirap dapat
dipaku (paku kepala datar ukuran 1”) pada papan atau reng, dengan 2 – 4 lapis tergantung
Dinding batu alam biasanya terbuat dari batu kali utuh atau pecahan batu cadas. Prinsip
pemasangannya hampir sama dengan batu bata, dimana siar vertikal harus dipasang selang-
seling. Untuk menyatukan batu diberi adukan (campuran 1 kapur : 1 tras untuk bagian dinding
dibawah permukaan tanah, dan ½ PC : 1 kapur : 6 pasir untuk bagian dinding di atas permukaan
tanah). Dinding dari batu alam umumnya memiliki ketebalan min. 30 cm, sehingga sudah cukup
6. LANTAI
Pengertian lantai adalah bagian dasar sebuah ruang, yang memiliki peran penting untuk
memperkuat eksistensi obyek yang berada di dalam ruang. Fungsi lantai secara umum adalah:
menunjang aktivitas dalam ruang dan membentuk karakter ruang. Ketika orang berjalan di atas
lantai, maka karakter yang muncul adalah: tahan lama, tidak licin dan berwarna netral (tidak
dominan). Lantai rumah digunakan untuk meletakkan barang-barang seperti kursi, meja, almari,
dan sebagainya serta mendukung berbagai aktivitas seperti berjalan, anak-anak berlari, duduk di
Dilihat dari sisi struktur, beban yang diterima oleh lantai kadang cukup besar, misalnya
ketika kita memindahkan benda berat seperti almari dengan cara menyeretnya. Dengan demikian
lantai memiliki peran penting mendukung beban-beban langsung dari barang-barang dan
aktivitas di atasnya.
Dari sisi estetika, lantai berfungsi untuk memperindah ruang dan membentuk karakter
ruang. Tema warna dan image yang ditampilkan dapat mengambil konsep apa pun sesuai
karakter yang dimunculkan. Beberapa tema yang dapat diterapkan seperti etnik tradisional,
Karena fungsi setiap ruang dalam hunian beragam, maka beragam pula desain lantainya.
Syarat bahan lantai di antaranya adalah: aman, awet, kuat, tahan lembab, mudah dibersihkan dan
menyerap panas. Material penutup lantai yang bersifat hangat adalah: karpet, parket, gabus,
Pada beberapa ruang harus dipasang lantai yang bahannya bertekstur kasar, seperti:
kamar mandi, teras dan garasi. Kamar mandi adalah ruang yang paling sering terkena air,
sehingga licin dan beresiko menyebabkan pengguna terpeleset. Begitu pula dengan teras ketika
terkena tempias hujan, harus dipasang bahan lantai yang lebih kasar untuk mengindari resiko
pengguna terpeleset. Pada garasi, tekstur kasar berfungsi menghindari selip akibat gesekan antara
ban dan muka lantai, terutama ketika kendaraan sehabis kehujanan. Untuk ruang dapur memakai
bahan lantai yang mudah dibersihkan serta tidak meninggalkan noda di pori-pori lantai dan nat
sambungan yang dapat mengganggu keindahan lantai. Ruang tamu, ruang keluarga dan kamar
tidur dapat memakai bahan lantai dengan permukaan licin dan mengkilap.
Ukuran material lantai, khususnya marmer, granit, keramik, dan teraso (tegel), akan
berpengaruh pada kesan ruang. Jika ruang berukuran kecil atau sempit (ruang tidur, kamar
mandi), ukuran bahan pilih yang kecil-kecil pula untuk memberi kesan luas pada ruangan.
Sementara untuk ruangan berukuran luas (ruang tamu, ruang keluarga), bahan berukuran besar
Berikut ini adalah beberapa jenis material lantai dengan beragam karakteristiknya sebagai
Plester (concrete)
Jenis material ini tergolong paling sederhana dan paling murah, karena diperlakukan
seperti saat memplester dinding dan diaci hingga halus. Namun perbedaan dengan perlakuan
pada dinding adalah dilakukan langkah penggosokan lantai hingga halus dan mengkilap. Warna
yang ditimbulkan sama dengan warna semen-pasir dan cenderung lebih gelap.
Pada beberapa penerapan yang dilakukan dengan merata (covering) pada luas ruang,
memiliki kelemahan ketika terjadi retak tidak dapat diganti dengan material dan harus ditambal.
Tambalan yang muncul secara estetika terlihat tidak bagus. Namun penerapan dengan modul,
akan mengurangi resiko tambalan yang berdampak pada tidak sedapnya pandangan estetika.
Keramik
Jenis material ini sangat lazim digunakan. Keramik punya fleksibilitas pakai tinggi dan
dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah. Selain kuat, lantai rumah dari bahan
keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan mudah dalam perawatannya. Kesan material
keramik adalah hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di pasaran, yang secara
visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu,
Marmer
Marmer banyak disukai karena lebih memiliki karakter dan berkelas mewah. Tekstur dan
pola yang tidak teratur serta persediaan alam yang terbatas menjadikan material ini. Material
marmer memiliki kesan dingin dan kuat. Kelemahan marmer adalah memiliki pori-pori relatif
besar. Marmer yang berpori-pori relatif besar membutuhkan perawatan ekstra. Hal ini karena
marmer mudah menyerap cairan dan layaknya karpet, meninggalkan noda jika tidak cepat
dibersihkan.
Selain mahal harganya, marmer juga mahal dalam perawatannya dan diperlukan cara
khusus untuk membersihkannya. Pantaslah jika marmer merupakan material lantai yang berkelas
dan mewah, sehingga hanya pengguna yang memiliki dana berlebih yang sanggup
Granit
Granit memiliki pori-pori yang lebih rapat, sehingga memiliki kemungkinan yang lebih
kecil untuk dimasuki air dan kotoran. Granit memiliki kesan dingin dan berkesan kokoh. Batuan
granit diperoleh dari bukit atau gunung granit. Namun sejalan dengan perkembangan teknologi,
saat ini juga telah disediakan granit buatan dengan motif yang lebih beraneka dan harga yang
lebih murah.
Kayu
Yang paling umum adalah lantai parket (parquette), yang berasal dari kata parquetry.
Material kayu memiliki kesan hangat dan alami. Selain berasal dari kayu solid, bahan parket saat
ini juga berasal dari bahan non kayu seperti bambu. Jenis lainnya yaitu laminate yang merupakan
Batu
Material batu alam juga sering dipakai sebagai bahan lantai antara lain batu kali lempeng
dan batu salagedang. Biasanya selain di lantai, banyak juga dipakai di taman atau ditempel di
tembok pagar, dan dinding pada interior rumah. Kedua jenis batu ini cukup tahan terhadap cuaca,
meskipun mencari tekstur batu yang kurang lebih seragam tidak mudah, ditambah lagi lebar nat
antar batunya tidak seragam. Tapi hal itu justru menambah ruang menjadi semakin natural.
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai
tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh
balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh
sama dan tidak miring), agar terasa mantap dan enak untuk berpijak kaki. Ketebalan plat lantai
ditentukan oleh : beban yang harus didukung, besar lendutan yang diijinkan, lebar bentangan
atau jarak antara balok-balok pendukung, bahan konstruksi dari plat lantai.
Pada plat lantai hanya diperhitungkan adanya beban tetap saja (penghuni, perabotan, berat
lapis tegel, berat sendiri plat) yang bekerja secara tetap dalam waktu lama. Sedang beban tak
Konstruksi untuk plat lantai dapat dibuat dari kayu, beton, baja dan yumen (kayu semen).
Plat lantai kayu umumnya dibuat dari rangkaian papan kayu yang disatukan menjadi kesatuan
· Ukuran umum
e. Bentangan : 3-3,5 m
Balok-balok kayu ini dapat diletakkan diatas pasangan bata 1 batu atau ditopang
· Bukan peredam suara yang baik, suara gaduh atau hentakan kaki dari penghuni atas dapat
· Sifat bahan rembes air, jadi tidak dapat dibuat km/wc di lantai atas
· Mudah rusak oleh pengaruh cuaca yang berubah-rubah (panas dan hujan), jadi hanya cocok
Plat lantai beton bertulang umumnya dicor ditempat, bersama-sama balok penumpu dan
kolom pendukungnya. Dengan demikian akan diperoleh hubungan yang kuat yang menjadi satu
kesatuan, hubungan ini disebut jepit-jepit. Pada plat lantai beton dipasang tulangan baja pada
kedua arah, tulangan silang, untuk menahan momen tarik dan lenturan. Untuk mendapatkan
hubungan jepit-jepit, tulangan plat lantai harus dikaitkan kuat pada tulangan balok penumpu.
Perencanaan dan hitungan plat lantai dari beton bertulang harus mengikuti persyaratan
· Plat lantai harus mempunyai tebal sekurang-kurangnya 12cm, sedang untuk plat atap
sekurang-kurangnya 7cm;
· Harus diberi tulangan silang dengan diameter minimum 8mm dari baja lunak atau baja
sedang;
· Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus dipasang tulangan rangkap atas bawah;
· Jarak tulangan pokok yang sejajar tidak kurang dari 2,5cm dan tidak lebih dari 20cm atau dua
· Semua tulangan plat harus terbungkus lapisan beton setebal minimum 1cm, untuk melindungi
· Bahan beton untuk plat harus dibuat dari campuran 1pc:2psr:3kr + air, bila untuk lapis kedap
§ Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air, jadi diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc
§ Merupakan bahan yang kuat dan awet, tidak perlu perawatan dan dapat berumum panjang.
Untuk menghindari lenturan yang besar, maka bentangan plat lantai jangan dibuat terlalu lebar,
untuk ini dapat diberi balok-balok sebagai tumpuan yang juga berfungsi menambah kekakuan
plat. Bentangan plat yang besar juga akan menyebabkan plat menjadi terlalu tebal dan jumlah
tulangan yang dibutuhkan akan menjadi lebih banyak, berarti berat bangunan akan menjadi besar
Konstruksi ini biasanya digunakan pada bangunan yang sebagian besar komponen-
komponen strukturnya terdiri dari material baja. Tangga ini digunakan pada bangunan semi
Plat lantai kayu semen ini dibuat dari potongan kayu apa saja dan kecil-kecil yang
kemudian dicampur semen dengan ukuran 90 cm x 80 cm. Plat lantai yumen ini masih jarang
digunakan karena termasuk bahan bangunan baru. Dan yumen ini buatan dari pabrik semen
gresik.
· Sebelum dipasang yumen, dack yang akan digunakan harus dipasangin kayu bangkirai
5/7dengan panjang yang sudah diatur dengan jarak 40 cm. Kayu yang berjejer itu ditumpangi
· Setelah itu lembaran yumen dipasang berjejer rapat diatas kayu tersebut lalu dibaut.
yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, debu, hujan, angin atau untuk keperluan
perlindungan. Bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe
atap hendaknya disesuaikan dengan iklim setempat, tampak yang dikehendaki oleh arsitek, biaya
Konstruksi rangka atap yang digunakan adalah rangka atap kuda-kuda. Rangka atap atau
kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap
termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya
konstruksi kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan
mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan
berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk
yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami
perubahan.
Pada bagian konstruksi atap terdapat berbagai bagian penting sebagai pendukung utama
a. Gording
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada
proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban
Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording
menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk
yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-kuda
dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan sagrod untuk memperkuat
dan mencegah dari terjadinya pergerakan. Posisi sagrod diletakkan sedemikian rupa sehingga
Gording kayu biasanya memiliki dimensi : panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar
8 cm s.d. 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5 m. Gording dari baja profil
canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyi dimensi; panjang satu batang sekitar 6
atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm. Profil WF akan memiliki
panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 0,5 cm.
b. Jurai
Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework yang
disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam dan jurai luar.
c. Sagrod
Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua ujungnya
d. Usuk / kaso
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke
gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk
dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus gording.
Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada
ujung-ujung usuk.
e. Reng
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3 m.
Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke usuk/kaso. Pada atap
dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada atap
dengan penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak
f. Penutup Atap
Penutup atap harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama
kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan. Struktur
penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan dengan beban-beban kerja
(cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan terhadap perubahan
cuaca. Struktur penutup yang sering digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng,
Kuda-kuda dari type bahan yang dipakai ada sebagian jenis diantaranya :
4. Kuda-kuda baja
B. Baja ringan
Untuk mengetahui secara detail bentuk ataupun gambaran dari rencana tersebut yaitu
berikut detailnya:
Untuk bentang 15 meter, bentuk seperti bentang 9 meter akan tetapi di mensi kayu 8/12 di ganti
SELESAI EREXTION
SAMBUNGAN KUDA-KUDA DAN GORDING
yaitu kuda-kuda yang terbuat dari beton bertulang, pada catatan ini yang kami tampilkan
yaitu kuda-kuda yang biasa dipakai untuk tempat tinggal, dengan jarak tumpuan bebas 4
mtr., namun jika jarak tumpuan kian lebih 4 mtr., maka dibutuhkan perhitungan susunan.
atap jenis pelana, atau pada atap jenis lain namun posisi kuda-kuda diletakan di bagian sedang.
Kuda-kuda baja kerap dipakai untuk bangunan pabrik atau gudang, karna bentang pada
tumpuan bias lebi dari 15 mtr., bahan yang dipakai iwf, c ( canal ), l ( siku ). Dimensi iwf untuk
kuda kuda umumnya ( baiknya susunan dihitung ) bentang 15 mtr. menggunakan iwf 200,
bentang 20 mtr. menggunakan uwf 250, bentang 25 mtr. menggunakan iwf 275, bentang 30 mtr.
iwf 350, dari pengalaman kami bentang yang sangat besar yaitu 30 mtr..
kuda-kuda iwf 350 bentang 30 meter
kuda-kuda baja mudah, terbuat dari baja anti karat, pertarama kali dikembangkan olen pryda
australia, dahulu kerap dimaksud dengan atap pryda, perhitungan cost yakni m2 luas atap. untuk
menentukan atap baja mudah baiknya pakai perusahaan yang telah populer dibidang atap baja
mudah. janganlah asal tentukan, karna atap baja mudah sistemnya yaitu cremona hingga jika
B. STRUKTUR BAGUNAN
STRUKTUR BANGUNAN
Seni bangunan atau arsitektur adalah seni sejak adanya manusia dan disebut seni terikat,
karena bangunan gedung dipakai oleh manusia dan bahan-bahan bangunan yang sifatnya dibatasi
kemampuannya. Seni bangunan adalah seni dan teknik dengan mengikutsertakan faktor-faktor
bangunan dengan strukturnya hanya tempat untuk berlindung satu keluarga yang bersifat
sederhana, ataukah tempat berkumpul atau bekerja bagi banyak orang, seperti perkantoran,
gedung ibadah, hotel, gedung bioskop, stasiun dan sebagainya. Maka fungsi dari struktur ialah
untuk melindungi suatu ruang tertentu terhadap iklim, bahaya-bahaya yang ditimbulkan alam dan
menyalurkannya semua macam beban ke tanah. Beban-beban yang dipikulnya, berat bahan dari
elemen-elemen beserta berat strukturnya sendiri disalurkan oleh struktur atau kerangka bangunan
kekulit bumi. Kecuali beban tersebut, struktur harus dapt memikul beban lain akibat dari angin
baik. Sistem struktur adalah bentuk organisasi daripada elemen-elemen struktur yang ditujukan
Konstruksi
· Pelaksanaan.
Sistem konstruksi adalah cara bagaimana struktur bangunan gedung dilaksanakan (masalah
Pembebanan struktur bangunan adalah beraneka ragam dan rumit (kompleks). Bangunan
menampung orang-orang yang hidup, barang-barang yang dapat dipindahkan, beban angin yang
berubah-ubah, berat struktur dan bahan-bahan bangunan yang statis semuanya dipikul ileh
Menurut sistem penyaluran bebannya struktur bangunan gedung dibagi sebagai berikut:
· Struktur Utama adalah organisasi dari elemen-elemen ataupun komponen- komponen
bangunan yang menyalurkan beban ketanah dan tanpa adanya struktur ini bangunan tidak dapat
Banyak variasi pembebanan pada struktur bangunan. Beban-beban tersebut diatas dapat
ditentukan dan diberi kode atau tanda dalam perencanaan struktur. Beban dibedakan menjadi:
· Beban hidup adalah berat beban yang dapat berpindah-pindah atau berubah arah seperti
· Beban Termis.
· Beban Dinamis.
1. Estetika, sebagai dasar keindahan dan keserasian bangunan yang mampu memberikan rasa
3. Struktural, mempunyai struktur yang kuat dan mantap yang dapat memberikan kenikmatan dan
kenyamanan.
bangunan yang memadai sehingga bangunan awet dan mempunyai umur pakai yang panjang.
membangun rumah dan gedung-gedung pada jaman dahulu. Pengelmpokan batu alam menurut
asal jadinya adalah sebagai berikut: Batu-batuan dari pembekuan lahar. ƒ Batu-batuan dari
endapan. ƒ Batu-batuan dari salah satu yang disebut tadi atau campuran setelah mengalami
perubahan.
Kemudian disusul dengan batu buatan misalnya dari Portland Cement (PC) dan pasir atau bata
dari tanah liat. Guna meringankan berat dinding ada yang dibuat dengan lubang ditengahnya,
Kayu Adalah bahan konstruksi sejak jaman dahulu, kayu dimanfaatkan juga sebagai bahan
penghias interior.
Baja Adalah bahan bangunan yang sangat diperlukan sekali baik sebagai struktur utama maupun
sebagai pendukung tambahan dalam beton bertulang. Bahan baja dibuat dalam bermacam-
macam bentuk dan ukuran untuk elemen-elemen struktur bangunan. Hal-hal yang kurang
menguntungkan perubahan bentuk relatif (akibat panas ermis), tidak tahan panas api dan korosif,
Alumunium Campuran alumunium pada waktu sekarang belum dapat mengambil alih semua
DISUSUN OLEH:
NAMA : MUDASIR MAYAU
NIM : A21 8008
PRODI : TEKNIK ARSITEKTUR