Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Indonesia pada dasarnya merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam,
terutama bahan tambang yang merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Salah satu contoh sumberdaya alam tersebut yang sangat penting
adalah mineral. Nikel sebagai salah satu sumber daya mineral ekonomis di bumi ini
perlu ditemukan keberadaannya untuk dapat memenuhi kebutuhan di bidang
perindustrian. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni nikel
bersifat lunak, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya dapat
membentuk baja tahan karat yang keras. Perpaduan nikel, krom dan besi
menghasilkan baja tahan karat yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur,
ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri (Sukandarrumidi, 2007).
Nikel laterit merupakan suatu endapan bijih nikel yang terbentuk dari proses
lateritisasi pada batuan ultramafik (peridotit, dunit dan serpentinit) yang
mengandung Ni dengan kadar yang tinggi, yang pada umumnya terbentuk pada
daerah tropis dan sub tropis. Kandungan Ni di batuan asal berkisar 0,28 % dapat
mengalami kenaikan menjadi 1 % Ni sebagai konsentrasi sisa pada zona limonit
(Ahmad, 2006). Nikel laterit adalah produk lateritisasi batuan ultramafik yang kaya
Mg memiliki kandungan Ni utama 0,2-0,4% (Golightly, 1981). Batuan umumnya
adalah dunit, harzburgit dan peridotit yang terjadi di kompleks ofiolit (Brand dkk,
1998). Proses dan karakter laterit yang dihasilkan, dikendalikan pada skala regional
dan lokal oleh interaksi faktor dinamis seperti iklim, topografi, tektonik, tipe
struktur dan batuan dasar. Nikel laterit memainkan peran penting dalam industri
nikel global dan saat ini mencapai sekitar 40% dari total produksi nikel sekitar 1
juta ton. Sekitar 70% dari semua sumber nikel kontinental atau terestrial terkandung
dalam laterit. Hambatan utama pertumbuhan produksi nikel laterit yang lebih cepat
adalah tingginya biaya modal untuk fasilitas pemrosesan, kebutuhan energi tinggi

1
1
1
dan tantangan teknis pembuatan pengolahan hidrometalurgi semakin efisien (Elias,
2005)
Salah satu lokasi yang menghasilkan endapan nikel laterit di Indonesia berada
di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Tentunya keberadaan endapan nikel laterit di
berbagai daerah memiliki perbedaan karakteristik. Laterit di Pomalaa ini memiliki
karakteristik yang berbeda dengan laterit di tempat lainnya seperti Sebuku dan
Soroako. Laterit di Pomalaa cenderung memiliki kandungan nikel yang cukup
tinggi. Secara sederhana, profil laterit dapat dibagi menjadi 3 zona, yaitu zona
limonit pada bagian atas, zona saprolit pada bagian tengah, dan zona batuan dasar
pada bagian bawah (Ahmad, 2006). Setiap zona tersebut memiliki karakteristik
serta ciri khusus sebagai penciri masing-masing zona endapan nikel laterit. Tipe
laterit pada batuan ultramafik menurut Elias (2005) dapat dikelompokkan menjadi
3 kelompok utama berdasarkan komposisi unsur dan kandungan mineralnya
diantaranya laterit silika, laterit lempung dan laterit oksida.
Jenis-jenis zonasi profil dan tipe profil ini sangat menarik untuk diteliti lebih
lanjut, karena memiliki karakteristik tertentu. Perbedaan tersebut dapat diketahui
dari sifat fisik yang nampak di atas permukaan meliputi jenis laterit, litologi,
vegetasi yang tumbuh, dan kondisi morfologi. Selain itu perbedaan sifat kimia
berupa persentase kandungan unsur-unsur kimianya, serta pengamatan sifat optik
pada batuan dasar untuk menentukan batuan induk pembentuk endapan nikel laterit
pada daerah penelitian. Sehingga penulis mengambil judul penelitian Karakteristik
Jenis Zonasi Profil Endapan Nikel Laterit Tambang Tengah Bukit TTC di PT
Antam Tbk Ubpn Sultra Kabupaten Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Pada penelitian
ini bermaksud melakukan studi geologi untuk menentukan karakteristik jenis zonasi
profil endapan nikel laterit yang ada di lokasi penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana kondisi geologi endapan nikel laterit daerah penelitian?
b. Bagaimana karakteristik batuan asal endapan nikel laterit daerah penelitian?
c. Bagaimana karakteristik zonasi endapan nikel laterit daerah penelitian?
d. Bagaimanakah tipe profil endapan nikel laterit daerah penelitian?

1
2
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Dalam penelitian ini dilakukan pada unit Geomin PT. Antam Unit Bisnis
Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara, dimana unit ini berperan sebagai tim
eksplorasi. Pada penelitian ini bermaksud melakukan studi geologi untuk
menentukan karakteristik jenis zonasi profil endapan nikel laterit pada daerah
tambang tengah bukit TTC.

1.3.2 Tujuan
a. Mengetahui keadaan geologi daerah penelitian.
b. Mengetahuai karakteristik batuan asal endapan nikel laterit daerah penelitian.
c. Mengetahui karakteristik zonasi endapan nikel laterit daerah penelitian.
d. Mengetahui tipe profil endapan nikel laterit daerah penelitian.

1.4 Batasan Masalah


Dalam penelitian ini terdapat beberapa batasan penelitian yang dapat dikaji,
yaitu:
a. Data penelitian berupa data singkapan yang ada pada sekitar bukit TTC.
b. Karakteristik litologi yang terdapat pada daerah penelitian bukit TTC.
c. Kenampakan zonasi profil endapan nikel laterit di lapangan pada daerah
penelitian bukit TTC.
d. Kenampakan zonasi profil endapan nikel laterit bedasarkan korelasi data bor.
e. Analisis petrografi batuan dasar dengan dua sampel sayatan batuan bukit TTC.
f. Analisis geokimia X-ray fluorescence (XRF) endapan nikel laterit dilakukan
berdasarkan data uji geokimia daerah penelitian yang dilakukan oleh Unit
Geomin PT. ANTAM Tbk sebanyak 5 data bor.
g. Penentuan tipe atau jenis profil endapan nikel laterit daerah penelitian
didasarkan pada, penampang korelasi data bor, data singkapan dan data unsur
geokimia.

1
3
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian ini dibagi menjadi dua yakni ruang lingkup
spasial dan substansial.
1.5.1 Ruang Lingkup Spasial
Ruang lingkup spasial adalah lingkup yang menekankan kepada tempat
dalam aspek geografis. Daerah penelitian terletak di komplek zona ofiolit Formasi
Kelompok Ultra mafik dimana lokasi penelitian berada pada Bukit TTC, Kabupaten
Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Lokasi penelitian memiliki luasan 2,4 km2 atau 400
m x 600 m.
1.5.2 Ruang Lingkup Substansial
Ruang lingkup substansial adalah lingkup yang menekankan kepada materi
atau bahasan yang dipilih dalam penelitian di PT. Antam bukit TTC, meliputi :
a. Keadaan Geologi daerah penelitian.
b. Karakteristik Litologi daerah penelitian (mikroskopis, makroskopis, dan
geokimia).
c. Penentuan zonasi profil berdasarkan korelasi data permukaan dan data bawah
permukaan.
d. Penentuan Jenis atau tipe profil endapan nikel laterit berdasarkan analisis data
singkapan, geokimia, dan data bor.

1.6 Lokasi Penelitian


Lokasi penambangan bahan galian bijih nikel pada PT. Antam (Persero) Tbk.
UBPN Sulawesi Tenggara, secara administratif terletak di daerah Pomalaa,
Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Jarak Pomalaa dari Ibu Kota
Kabupaten Kolaka ialah sekitar 30 km. Secara geografis terletak pada 121o31’ BT
– 121o40’ BT dan 4o10’ LS – 4o18’ LS. Lokasi penelitian seperti ditunjukkan pada
(Gambar 1.1).
Dari Kota Semarang menuju lokasi penelitian yaitu Kecamatan Pomalaa,
Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ditempuh selama 12 jam menggunakan
transportasi udara (pesawat). Pertama melewati Bandara Juanda Surabaya
kemudian menuju Bandara Sultan Hasanudin Makassar, selanjutnya menuju

1
4
bandara Sangia Nibandera Pomalaa, dari Bandara Sangia menuju PT Antam Tbk
Ubpn Sultra ditempuh menggunakan mobil selama 30 menit. Lokasi kavling
penelitian sendiri berada pada tambang tengah PT. Antam Tbk dengan luas 600 m
x 400 m. Jarak dari camp tim eksplorasi unit geomin sendiri sekitar 10 km.
Ditempuh menggunakan mobil waktu yang dibutuhkan 10 menit. Lokasi ini adalah
lokasi tambang tengah yang sudah mengalami reklamasi pada tahun 2015, namun
masih terdapat zona laterit yang tersingkap umumnya pada daerah sekitar tebing,
sehingga dapat mempermudah berjalannya penelitian.

Gambar 1.1 Lokasi Daerah Penelitian pada Bukit Tambang Tengah (TTC), Pomalaa
Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sumber Unit Geomin PT. AntamTbk 2016)

1
5
1.7 Penelitian Terdahulu
a. Nukdin, (2012) penelitian berjudul “Geologi Studi Pengaruh Batuan Dasar
Terhadap Deposit Nikel Laterit Kecamatan Pomalaa”, penelitian yang
dilakukan berisi tentang penentuan geomorfologi, stratigfrafi, struktur geologi,
penentuan batuan dasar, zonasi endapan nikel laterit, dan analisis penyebaran
unsur kima Ni, Fe, SiO2, MgO.
b. Asy’ari, (2012) penelitian berjudul “Geologi dan Estimasi Sumberdaya Nikel
Laterit Dengan Metode Inverse Distance Weight Kabupaten Morowali,
Sulawesi Tengah”, penelitian berisi tentang studi geomorfologi, petrografi
batuan dasar, dan permodelan penentuan estimasi sumberdaya Ni
menggunakan metode IDW.
c. Syafrizal, dkk (2011) penelitian berjudul “ Karakteristik Mineralogi Endapan
Nikel Laterit Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Penelitian ini
lebih ditekankan pada mineralogi endapan nikel laterit, karakteristik dan tipe
endapan nikel laterit.
d. Melkybudiantoro, dkk (2010), penelitian berjudul Karakteristik Geokimia
Endapan Nikel Laterit Bahadopi, Sulawesi Tengah. Penelitian ini tentang
karakteristik kimia endapan laterit serta ciri-ciri fisik endapan nikel laterit di
lapangan.

1.8 Tahap dan Waktu Penelitian


Tahap dan waktu penelitian dalam pelaksanaan penelitian ini ialah:
a. Tahap persiapan meliputi studi literatur daerah penelitian berdasarkan peneliti
terdahulu, serta kajian pustaka yang berkaitan dengan topik penelitian.
b. Tahap pelaksanaan, pengambilan data dan analisis data untuk penelitian tugas
akhir dilakukan selama dua bulan yaitu 13 Maret - 13 Mei 2017 (Tabel 1.1).

1
6
Tabel 1.1 Jadual penelitian

1.9 Sistematika Penulisan


Sistematika penelitian yang dilakukan pada laporan penelitian kali ini sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah yang diambil untuk
dilakukanya penelitian, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian,
batasan masalah, ruang lingkup penelitian, tahap dan waktu penelitian, lokasi
daerah penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang dasar pengetahuan pada pustaka atau literatur dari penelitian
yang dilakukan selama kegiatan tugas akhir.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi penjelasan tentang metode penelitian yang digunakan, hipotesis
penelitian, dan diagram alir pada tahap penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi seluruh penjelasan mengenai hasil analisis dari penelitian yang
dilakukan.

1
7
BAB V KESIMPULAN
Berisi kesimpulan dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan menjawab
maksud dan tujuan dari penulisan laporan kegiatan tugas akhir.

1
8

Anda mungkin juga menyukai