Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini masalah kapital menjadi pembicaraan di bidang ekonomi karena


berpengaruh pada pengembangan perekonomian. Kapital sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi karena dapat meningkatkat produktifitas suatu negara.
Namun di negara-negara berkembang, tingkat akumulasi kapital sangat rendah karena
tingkat konsumsi yang masih sangat besar. Oleh karena itu perlu adanya suatu
penaganan terhadap masalah tersebut agar negara berkembang tidak mengalami
kelangkaan kapital.

Selain tingkat kapital yang masih rendah, ada masalah bagaimana dapat diperoleh
sumber-sumber kapital yang tidak jarang karena kekurangan modal ini mengakibatkan
kapital sulit untuk ditingkatkan. Terus jika sudah ada modal, bagaimana cara
penggunaan kapital secara tepat juga menjadi masalah yang kompleks sebab besar
kecil serta kriteria investasi menjadi pertimbangannya.

Peranan pemerintah dalam peningkatan kapital juga sangat berpengaruh untuk


mengembangkan perekonomian suatu negara. Namun di negara-negara berkembang,
pemerindah dalam peranannya masih kurang memberikan pelayanan yang maksimal
karena memang banyak faktor yang mempengaruhinya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:

1. Apa yang dimaksud kapital dan apa saja fungsinya?


2. Apa saja sumber kapital yang bisa digunakan untuk pembangunan?
3. Bagaimanakah tingkat akumulasi kapital di Negara berkembang?
4. Bagaimana penggunaan kapital tersebut?
5. Teori apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya investasi?
6. Bagaimana pembangunan seimbang dan tidak seimbang itu?
7. Manakah yang lebih baik, investasi sektor pertanian ataukah kesektor industri?,
dan
8. Bagaimana peranan pemerintah?

1
1.3 TUJUAN

Tujuan penyusunan makalah ini antara lain:

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kapital dan apa saja fungsinya,
2. Untuk mengetahui apa saja sumber kapital yang bisa digunakan untuk
pembangunan,
3. Untuk mengetahui tingkat akumulasi kapital di Negara berkembang,
4. Untuk mengetahui penggunaan kapital tersebut,
5. Untuk mengetahui teori apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya investasi,
6. Untuk mengetahui pembangunan seimbang dan tidak seimbang itu,
7. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik, investasi sektor pertanian ataukah
kesektor industri, dan
8. Untuk mengetahui peranan pemerintah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

KAPITAL

2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KAPITAL

Kapital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung maupun tidak
langsung dalam produksi untuk menambah ouput. Kapital terdiri dari barang-barang
yang dibuat untuk penggunakan produksi pada masa yang akan datang. Ini meliputi
pabrik-pabrik, alat-alat, bangunan-bangunan dan sebagainya.

Dalam jangka panjang fungsi capital adalah untuk menaikan produtifitas. Kapital itu
tidak saja berwujud pabrik-pabrik dan perlengkapan lainya, tetapi juga berwujud “human
capital“. Keadaan capital di negara berkembang relative langka. Hal ini disebabkan oleh
akumulasi capital di negara-negara tersebut sedikit.

Para ahli ekonomi baik di negara-negara yang telah maju maupun yang belum maju
kadang-kadang menyalahkan adanya kemiskinan dan perkembangan ekonomi yang
rendah di negara-negara yang sedang berkembang itu pada kurangnya kapital. Mereka
mengganggap bahwa kapital adalah faktor yang menentukan dan faktor yang sangat
penting untuk pertumbuhan ekonomi. Tetapi sebenarnya yang menentukan
pertumbuhan itu tidak hanya kapital melainkan juga lain-lain faktor. Kapital bukan satu-
satunya faktor yang menentukan pembangunan. Mengenai pembentukan kapital, harus
kita selidiki bagaimana penawaran dan permintaan terhadap kapital itu. Penawaran
rendah apabila pendapatan rendah; tabungan rendah bila pendapatan rendah dan
pendapatan rendah bila produksivitas rendah. Akibat selanjutnya sebagian besar
pendapatan habis untuk keperluan konsumsi, sehingga tabungan rendah. Kemudian
permintaan rendah disebabkan karena daya beli yang rendah, ini dikarenakan oleh
rendahnya tingkat pendapatan.

2.2 SUMBER-SUMBER KAPITAL UNTUK PEMBANGUNAN

1. Sumber Fisik (Swadaya Masyarakat)

Secara fisik, pembentukan capital dapat ditempuh dengan relokasi faktor-faktor


produksi dari penggunaan yang kurang efisien ke penggunaan yang lebih efisien.

Contoh yang dapat diberikan disini adalah penggunaan tenaga kerja yang masih
menganggur tersembunyi disektor pertanian dapat dimanfaatkan untuk pembangunan
jalan-jalan desa, saluran-saluran air pedesaan dan sebagainya.

3
2. Sumber Dana Financial

Secara financial, sumber dana untuk pembangunan dapat dikelompokan sebagai


berikut:

a. Tabungan Masyarakat (Voluntary Saving)

Tabungan masyarakat adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan


untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Dapat berupa tabungan, taska, tahapan, premi
asuransi, dan deposito berjangka. Tabungan ini dikelola Bank untuk dipinjamkan pada
investor.

b. Pajak atau Tabungan paksa (Forced Saving)

Dengan adanya pajak, mau tidak mau harus mengurangi konsumsi karena
berkurangnya pendapatan akibat pembayaran pajak. Dalam hal pengenaan pajak,
pemerintah memaksa unit-unit ekonomi yang lain seperti rumah tangga dan
perusahaan untuk mengurangi pendapatan mereka dengan cara membayar pajak
kepada pemerintah. Pengaruh pajak terhadap produksi tampak pada kemampuan dan
kemauann untuk bekerja, menabung, dan berinvestasi.

c. Tabungan Pemerintah

Tabungan pemerintah diperoleh dari sisa penerimaan rutin yang dipakai untuk
membiayai pengeluaran rutin, atau selisih antara penerimaan dan pengeluaran.
Semakin besar tabungan pemerintah dengan bantuan program dan bantuan proyek
yang sama, jelas semakin besarlah dana yang tersedia untuk pembangunan.

d. Pinjaman Pemerintah

Pinjaman pemrintah dapat berupa pinjaman sukarela dan pinjaman paksaan. Dapat
pula pinjaman itu dibedakan menjadi pinjaman dalam negeri maupun luar negeri.

Pinjaman sukarela merupakan jenis pinjaman yang diterima oleh pemerintah secara
sukarela dari pihak mana saja. Dapat dari dalam negeri maupun luar negeri.

Pinjaman paksa merupakan jenis pinjaman yang dapat dipaksakan oleh pemerintah
kepada masyarakat.

Pinjaman dalam negeri merupakan jenis pinjaman yang dapat diperoleh dari penduduk
negeri sendiri. Konsekuensinya tidak ada tambahan dana secara makro karena tidak
terjadi aliran dana masuk ke negeri kita.

Pinjaman luar negeri merupakan jenis pinjaman yang diperoleh pemerintah dari para
individu diluar negeri ataupun dari pemerintah negara lain. Dengan demikian ada
tambahan dana ke negara kita.
4
e. Inflasi (Invisible tax)

Inflasi diartikan sebagai keadaan dimana harga-harga umun menongkat secara terus
menerus. Pada umumnya inflasi disebabkan oleh adanya permintaan yang lebih besar
daripada penawaran yang terjadi karena terlalu banyaknya uang yang beredar. Dengan
inflasi yang deras, struktur harga akan rusak, struktur upah juga akan rusak, investasi
akan terhenti dan digantikan dengan usaha spekulasi serta ekspor menjadi tidak
menguntungkan karena timbul dispaitas harga

f. Investasi Asing (Foreign Direct Investment)

Investasi asing dilaksanakan oleh pemilik modal asing. Investasi asing ini dapat berupa
investasi langsung maupun investasi portopolio yakni melalui pembelian saham.

2.3 AKUMULASI KAPITAL

Tingkat akumulasi capital yang rendah di Negara-negara berkembang biasa diistilahkan


lingkaran setan yang tidak berujung ( vicious circle ). Di Negara berkembang
pendapatan relative rendah dan itu berdampak pada tabungan yang rendah dan
konsumsipun ikut rendah pada tingkat yang substance. Dikarenakan tabungan yang
rendah investasipun berkurang dan berdampak pada produktivitas yang ikut rendah.

Di Negara-negara maju, keinginan untuk menabung dan investasi berlainan. Sedang di


Negara yang kurang maju keinginan untuk menabung dan investasi saling
berpengaruh. Keinginan untuk menabung dipengaruhi oleh factor psikosogi dan social
seperti investasi, pembagian pendapatan, stabilisasi social, harapan-harapan,
kebiasaan-kebiasaan, dsb. Sehingga kurangnya capital disebabkan oleh kurangnya
tabungan karena lebih banyak digunakan untuk konsumsi.

Selain itu, kurangnya tabungan juga disebabkan karena adanya international


demonstration effect yaitu keinginan untuk meniru konsumsi di Negara yang telah maju,
yang mana pendapatan yang rendah tersebut digunakan konsumsi. Ragner Nurkse
mengemukakan demonstration effect merupakan penghalang bagi perekonomian. Disisi
lain mengatakan konsumsi yang bertambah kadang-kadang memudahkan
perekonomian. Misal jepang, keadaan adatnya yang menekan konsumsi
memungkinkan capital bertambah dengan pesat. Tahun 1860-1928 tingkat konsumsi di
jepang sangat rendah. Permintaan hasil industry barang-barang capital hanya berasal
dari sektor pemerintah dan barang – barang konsumsi yang baru diproduksi diekspor
guna memperbesar penerimaan devisa. Jadi jepang menekan konsumsi untuk ekspor.
Tetapi Negara-negara lain seperti Portugal, yunani, amerika latin kebanyakan
perkembangannya didorong oleh permintaan yang selalu bertambah. Industry-industri
baru didirikan untuk mengimbangi permintaan luar negeri dan dalam negeri. Jadi
perkembangan yang semacam ini didorong oleh permintaan konsumsi dalam negeri.
Pada tingkat selanjutnya, konsumsi agak pada tingkat tertentu sehingga ada kenaikan
investasi.

5
Diatas sudah dikatakan bahwa demonstration effectpun kadang-kadang ada sisi
baiknya. Kemudian timbul pertanyaan, yang ditiru itu apakah barang-barang konsumsi
atau barang produksi? Sulit untuk memisahkan barang itu apakah termasuk barang
konsumsi atukah barang produksi. Misal sepeda. Dinegara maju merupakan barang
mainan tidak untuk bekerja. Tetapi dinegara yang tidak maju dengan kebiasaannya
sendiri dan fungsi sendiri, sepeda dapat berfungsi sebagai barang produksi. Sepeda
dapat dipakai untuk bekerja, mengangkut minyak tanah, gabah dan lain sebagainya.
Jadi, mengenai apakah barang itu akan menjadi barang produksi ataukah konsumsi
tergantung pada sikap dan adat kebiasaan dari orang setempat.

Mereka yang setuju dan menerima adanya efek pamer mengatakan bahwa:

1. Suatu barang yang tadinya untuk kepentinagn konsumsi setelah dibawa ke


Negara lain menjadi barang produksi
2. Efek pamer mempengaruhi kebudayaan sehingga mudah mengadakan
perubahan didalam masyarakat
3. Dapat memperluas lapangan pekerjaan

Yang tidak setuju terhadap efek pamer mengatakan bahwa efek pamer akan menekan
tingkat tabungan karena keinginan untuk konsumsi menjadi lebih besar dan siringkali
berlebihan.

Impor barang konsumsi dinegara berkembang lebih boros dibanding impor barang
capital. Tetapi karena pasar dinegara berkembang masih sempit bagi barang yang
setengah jadi termasuk barang capital, maka industrialisasi dan pertumbuhan
perekonomian dimulai dengan industry yang menghasilkan barang jadi. Sekarang ini,
kebanyakan Negara yang sedang berkembang yang merencanakan industrialisasi
memulai dengan mengimpor barang setengah jadi yang diubah menjadi barang
konsumsi, misal radio, minuman pengepakan dll. Menurut prof. Hirschman ini
merupakan daerah kantong industry impor ( enclave import industry ) yang cocok untuk
permulaan industrialisasi.

Kebaikan dari enclave import industry:

1. Relative membutuhkan capital yang lebih sedikit sehingga di Negara


berkembang memungkinkan menyediakan capital
2. Resiko dan kualitas barang yang dihasilkan kecil, karena industry itu sebagian
besar tergantung pada impor bahan-bahan
3. Merupakan tempat untuk memilih wiraswasta setempat yang dibutuhkan
perkembangn industry yang lebih lanjut.
4. Mendorong adanya ekspansi produk dalam negeri bagi barang-barang yang
dibutuhkannya.
5. Capital akan lebih tertarik pada industry ini daripada yang berasal dari dalam
negeri.

6
Banyaknya impor dan bekerjanya enclave industry menunjukkan keadaan pasar di
dalam negeri dan potensinya. Apabila permintaan akan barang tersebut terus
bertambah, maka inpor bahan mentah akan diganti dengan kegiatan dalam negeri.
Pengolahan barang-barang akan terus berkembang dan akan mengerjakan dengan
proses yang lebih jauh lagi. Adapun cara untuk menaikkan jumlah tabungan untuk
pembangunan adalah sebagai berikut:

1. Dengan pembentukan koperasi dan lembaga-lembaga yang lain.


2. Dengan pajak.
3. Dengan inflasi yang moderat turunnya pendapatan riil para pekerja dan naiknya
keuntungan pengusaha akibat inflasi yang moderat akan mendorong untuk
mengadakan investasi lebih lanjut.
4. Dengan pinjaman luar negeri.

Akumulasi modal terjadi apabila sebagian pendapatan ditabung dan


diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar output dan pendapatan
dikemudian hari. Akumulasi modal akan menambah sumber daya baru seperti
pengadaan pabrik baru, mesin-mesin, peralatan dan bahan baku yang
meningkatkan stok modal secara fisik suatu negara (yakni nilai riil netto atas
seluruh barang modal produktif secara fisik) atau meningkatkan kualitas sumber
daya yang ada (perbaikan sistem irigasi, pengadaan pupuk pestisida) Kapital
dalam Pembangunan Ekonomi

Akumulasi capital dapat ditingkatkan, dengan cara : § Tingkat tabungan


dinaikan dengan membatasi konsumsi § Pemerintah menjual obligasi negara §
Impor barang dibatasi terutama barang konsumsi § Memindahkan pengangguran
tersembunyi dari sector pertanian ke sector industry dan jasa § Mengadakan
pinjaman luar negeri Kapital dalam Pembangunan Ekonomi

2.4 PENGGUNAAN KAPITAL

Macam-macam criteria investasi antara lain:

1. Kriteria neraca pembayaran (Balance of payments criteria)

Penggunaan capital atau investasi sebaiknya pada sector-sektor yang dapat


mengurangi kesulitan-kesulitan neraca pembayaran internasional diwaktu yang akan
datang.Menurut Buchana impor ini sebagai “the direct drain of foreign exchange”ada
pula yang menyebutkan “the circuitous drain “yaitu apabila kenikan impor akan disertai
dengan kenaikan pendapatan sebagai akibat adanya investasi.

7
2. Kriteria produktivitas social marginal (social marginal productivity criteria)

Investasi digunakan pada proyek-proyek yang paling menguntungkan,atau pada


proyek-proyek yang mempunyai ICOR yang rendah.

3. Kriteria intensitas factor-faktor produksi (factor intensity criteria)

Investasi hendaknya dilaksanakan pada proyek-proyek dengan untensitas capital yang


rendah

4. Kriteria bagian investasi kembali (ReinvesmentQuotient Criteria)

Kriteria ini berusaha agar tingkat investasi selalu bertambah besar dalam memutuskan
investasi pertambahan penduduk harus pula diperhitungkan. Oleh karena itu tujuan
perekonomian adalah memaksimumkan ouput perkapita damasa yang akan
dating,maka criteria tersebut akan memaksimumkan perbandingan capital tenaga kerja
( capital labor ratio ) pada waktu yang akan dating dan karenanya memaksimumkan
produksi per tenaga kerja

5. Kriteria Operasional (Operational Criteria)

Tiga factor yang harus diperhatikan untuk mengadakan investasi dalam suatu proyek
antara lain :

a. Tingkat perputaran capital(capital turnover) dari investasi itu

b. Keuntungan social yang ada(social profitability)

c. Pengaruh terhadap neraca pembayaran internasional

d. Kriteria perbandingan biaya manfaat(Benefit –Cost Ratio)

Kriteria ini menghendaki agar investasi diadakan pada proyek-proyek yan memiliki
perbandingan manfaat dan biaya yang lebih besar satu (B/C>1).

2.5 BESAR KECILNYA INVESTASI

Dua teori dalam hubungannya dengan tingkat investasi,yaitu:

1. Teori usaha perlahan-lahan (Gradualist)

Teori ini berpendapat bahwa Negara yang terbelakang sebaiknya jangan mengadakan
industrilisasi cepat-cepat ,sebab resiko dan kekeliruan akan terlalu besar untuk dipikul
Negara yang miskin tadi

8
2. Teori dorongan besar (Big push)

Teori ini mengatakan bahwa bila ada sedikit-sedikit usaha untuk menaikkan
pendapatan ,hal ini hanya akan mendorong pertambhan penduduk saja,yang nantinya
akan menghambat kenaikan pendapatan perkapita.Oleh karena itu uasaha
pembangunan harus dilaksanakan besar-besaran untuk mengatasi perubahan-
perubahan penduduk.

2.6 PEMBANGUNAN SEIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG

pembangunan seimbang adalah pembangunan yang dilakukan secara


merata diberbagai daerah, sehingga setiap daerah mencapai tingkat kelanjutan
pembangunan seimbang itu sebagai usaha pembangunan yang menumpahkan
perhatian yang seimbang terhadap sektor industrimaupun sektor pertanian, sehinga
kedua-dua sektor tersebut bukan saja dapat berkembang dengan baik, tetapi juga
saling mendorong perkembangan lainnya. Pembangunan seimbang lainnya juga
mengakui bahwa perkembangan berbagai industri secara serentak akan menciptakan ekonomi
ekstern kepada setiap industri ,sehingga akan menciptakan efesiensi dan keuntungan yang
lebih tinggi kepada masing masing industri tersebut. Pembangunan tidak seimbang di
anggap lebih sesuai untuk dilaksanakandi negara negara berkembang karna negara
negara tersebut menghadapi masalah kekurangan sumber sumbur daya.

2.7 INVESTASI SEKTOR PERTANIAN

Pada umumnya orang mengatakan bahwa dinegara sedang berkembang investasi


pada sektor industri adalah yang terpenting demi untuk memaksimalkan kenaikan
output. Pembentukan dan pengumpulan modal atau investasi dipandang sebagai salahsatu
faktor dan sekaligus faktor utama di dalam pembangunan ekonomi. Hal inidisebabkan
pembentukan modal akan membawa kepada pemanfaatan penuh sumber-sumber yang ada.
Sehingga dengan pembentukan modal akan menghasilkan kenaikanbesarnya output nasional.
Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang dengan sektor pertaniansebagai sumber
mata pencaharian utama dari penduduknya. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar
lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahanpertanian dan hampir 50% dari total
angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian (Dillon, 2004).
Investasi pada sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting
dalampencapaian target-target perekonomian Indonesia.Hal ini mengingat bahwa
sektorpertanian merupakan sektor andalan bagi perekonomian Indonesia yang memilikifungsi
yang sangat fundamental bagi pembangunan di Indonesia yaitu (1) mencukupipangan dalam
negeri dengan jumlah penduduk yang sangat besar, (2) penyediaanlapangan kerja dan
berusaha bagi penduduknya, (3) penyedia bahan baku industri,serta (4) sebagai salah satu
penghasil devisa bagi Negara Potensi dan Peningkatan Investasi di Sektor Pertanian Indonesia

9
sebagai Negara agraris dan maritim, sektor pertanian merupakan salah satu “penggerak utama”
perekonomian Indonesia. BPS (2011) antara lain menyebutkan bahwa pada tahun 2010 sektor
ini menyumbang 15 persen terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia, menyerap 42 persen
angkatan kerja. Sektor pertanian berperan sebagai penyedia pangan dan bahan baku industri
serta berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup

Contoh investasi sector pertanian

Table investasi sector pertanian di kabupaten kebumen

10
2.8 PERANAN PEMERINTAH

Peranan pemerintah dalam inisiatif dan memajukan perekonomian serta hubungan


antara sector pemerintah dan swasta tergantung pada lingkungan social ( social cultural
environment ), yaitu tingkat perkembangan ekonomi, keadaan politik, tersedianya
kemampuan manajemen, pengalaman dalam perusahaan Negara,dll. Jadi, peranan
pemerintah dalam strategi pembangunan ekononomi tidak perlu sama tergantung pada
keadaan social dan poloit setempat. Hal yang sulit adalah mengenai alokasi dan
menajemen dari sumber tersebut. Umumnya investasi dipengaruhi oleh keuntungan
relative dari bermacam-macam kegiatan produksi dan ada juga yang ditujukan pada
kegiatan nonekonomi, missal membangun militer dll.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian diatas kami dapat menyimpulkan:

Kapital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung maupun tidak
langsung dalam produksi untuk menambah ouput. Kapital terdiri dari barang-barang
yang dibuat untuk penggunakan produksi pada masa yang akan datang. Ini meliputi
pabrik-pabrik, alat-alat, bangunan-bangunan dan sebagainya. SUMBER-SUMBER KAPITAL
UNTUK PEMBANGUNAN

1. Sumber Fisik (Swadaya Masyarakat)

Secara fisik, pembentukan capital dapat ditempuh dengan relokasi faktor-faktor


produksi dari penggunaan yang kurang efisien ke penggunaan yang lebih efisien.

2. Sumber Dana Financial

Secara financial, sumber dana untuk pembangunan dapat dikelompokan sebagai


berikut:

a. Tabungan Masyarakat (Voluntary Saving)


b. Pajak atau Tabungan paksa (Forced Saving)
c. Tabungan Pemerintah
d. Pinjaman Pemerintah
e. Inflasi (Invisible tax)
f. Investasi Asing (Foreign Direct Investment)

Tingkat akumulasi capital yang rendah di Negara-negara berkembang biasa diistilahkan


lingkaran setan yang tidak berujung ( vicious circle ). Di Negara berkembang
pendapatan relative rendah dan itu berdampak pada tabungan yang rendah dan
konsumsipun ikut rendah pada tingkat yang substance. Dikarenakan tabungan yang
rendah investasipun berkurang dan berdampak pada produktivitas yang ikut rendah. .
Indonesia, sebagai salah satu negara berkembang dengan sektor pertaniansebagai sumber
mata pencaharian utama dari penduduknya. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar
lahan di wilayah Indonesia diperuntukkan sebagai lahanpertanian dan hampir 50% dari total
angkatan kerja masih menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian , peranan
pemerintah dalam strategi pembangunan ekononomi tidak perlu sama tergantung pada
keadaan social dan poloit setempat. Hal yang sulit adalah mengenai alokasi dan
menajemen dari sumber tersebut. Umumnya investasi dipengaruhi oleh keuntungan
relative dari bermacam-macam kegiatan produksi dan ada juga yang ditujukan pada
kegiatan nonekonomi

12
3.2 SARAN

Menurut kami, akumulasi kapital dinegara berkembang masih sangat rendah. Hal
tersebut disebabkan karena rendahnya keinginan masyarakat untuk menabung yang
dikarenakan oleh tingginya hasrat untuk konsumsi. Oleh karena itu, hendaknya suatu
negara harus menaikkan tabungan dengan cara menekan tingkat konsumsi dan
memajukan tingkat produksi agar akumulasi kapital dapat meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

13
Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE Yogyakarta

Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press

14

Anda mungkin juga menyukai