A. EMBRIOLOGI
Payudara merupakan modifikasi kelenjar keringat berasal dari
ektoderm, sedang lemak dan elemen fibreusnya berasal dari mesoderm.
Payudara tumbuh mulai dengan penebalan “ milk ridge(line) “ sejak
intrauterin bulan ke 2, dan terbentang dari aksilla sampai inguinal.
Sebagian besar menghilang tetapi di daerah pektoral yang tinggal, tempat
dimana payudara normal berada. Bila terjadi persisten sepanjang linea
tersebut akan terjadi payudara lebih sepasang atau polymastia atau
polythelia. Pada tempat tersebut ektoderm akan proliferasi dan pada akhir
kehidupan foetal akan terbentuk “ mammaria pit “ (celah payudara).
Sebelum lahir pit membentuk konversi kedalam dan sedikit menonjol. Pada
pertumbuhan selanjutnya akan dipengaruhi oleh hormon dari pituitary dan
ovarium.
Kelainan Congenital
Tidak ada payudara = amastia
Polymasthia = terjadi banyak payudara sepanjang linea mammaria
Athelia = tak terbentuk papilla
Polythelia = banyak papilla
Retraksi papilla congenital harus dibedakan dengan kejadian yang
dipandang sebagai satu dari Carcinoma payudara
B. ANATOMI
Payudara terletak dari costa 2 sampai costa 6 , batas medial sternum
sedang lateral sampai ke linea axillaris anterior. Jaringan payudara meluas
dari clavicula di garis tengahnya sampai costa 8 ke linea axillaris posterior,
yang dikenal sebagai daerah
Payudara terdiri dari komponen muskulokutis dan lemak. Antara
fascia superfisialis dan profundus ( fascia pektoralis ) terdapat ruang
submamaria yang kaya akan kelenjar limfe. Pada bagian profunda areola
mamma terdapat lemak bebas yang didalamnya terdapat ductus lactiferus
yang melebar membentuk sinus. Di dalam sinus ini ASI disimpan.
Ligamentum suspensorium membentuk septa fibrosa yang kuat yang
menyokong parenkim payudara dan terbentang dari fascia pektoralis
profunda ke lapisan fascia superfisialis di dalam dermis. Invasi kanker
payudara ke ligamentum tersebut menimbulkan kontraksi yang
menyebabkan gambaran retraksi pada papilla mamma. Sedangkan peau
d’orange merupakan akibat sekunder dari obstruksi kelenjar limfe.
Aliran Lymphe
Kulit payudara
- bagian atas mengalir ke lnn supraclavicula
- bagian medial (dalam) mengalir ke lnn mammaria interna
- bagian lateral (luar) mengalir ke lnn pektoralis
Papilla dan areola mengalir ke plexus subareola dari Sappay
Jaringan payudara mengalir ke plexus pectoralis
C. GYNEKOMASTI
Definsi
Adalah pembesaran payudara pada pria, biasanya unilateral atau
bilateral. Kebanyakan Idiopatik.
Palsu / false - tak ada ductus/acini, akibat deposisi lemak
Sungguh/ true - ada proliferasi ductus & acini
Etiologi :
Idiopatik biasanya unilateral
Inbalance hormon terganggu defisiensi hormon estrogen atau
testosteron
Penyakit hepar
Gangguan “X” kromosom misal sindrom Kline-Felter
Teratoma testis
Penanganan :
Subcutaneus Mastectomy
Incisis sepanjang lipat toracomammaria (lateral) Incisi Gallard Thomas
D. ABCESS PAYUDARA
Etiologi :
Organisme biasanya Staphylo aureus atau Stapylo coccus
Klasifikasi :
1. Menurut timbulnya serta perjalanannya digolongkan:
- Acuta
- Kronis
- Subacuta
2. Jalan infeksi:
• melalui papilla & areola pada permukaannya
• Dapat hematogen juga
• Langsung dari kelinan sekitarnya
3. Menurut tempatnya
- Subareola/ abses sub mamaria
Kerusakan jaringan payudara. Biasnya disebabkan oleh infeksi
cyste sebacea atau furunkel di areola, jadi bukan mastitis yang
sebenarnya. Abcess subareola kronis dapat menyebabkan fistula air
susu kronis dan menyebabkan retraksi papilla
Terapi :
Drainage sesegera mungkin setelah Dx ditegakkan. Pada yg
kronis diexcisi & dibiarkan terbuka
- Intramamaria
Pus terletak di dalam substansi jaringan mamma dan banyak
menimbulkan kerusakan jaringan (pada 85% penderita). Kebanyakan
abcess intramammaria terjadi pada waktu laktasi pertama, karena
mikroorganisme masuk dari mulut anak melalui celah papilla. Dapat
juga karena stagnasi karena retraksi papilla yang menjadi lingkungan
baik pertumbuhan bakteri dari kulit (stphylococcus) yg masuk melalui
ductus atau celah papilla.
E. FIBROKISTIK
Penyakit payudara ini dulu dianggapan sebagai kelainan yg sangat biasa
mengenai payudara wanita, diperkirakan 10% dari wanita. Dari penelitian
lebih dari 50% wanita yg tidak mempunyai keluhan dalam hidupnya
terdapat fibrocystik ini. Berdasarkan ini perkiraan mungkin ini sebagai
variasi physiologis, yg mencapai maximum selama periode reproduksi
lanjut, dan tetap ada pada periode postmenopause. Beberapa perubahan
dari “penyakit” fibrocystik disertai dengan kenaikan resiko menderita
Carcinoma. Maka hal itu penting tidak menggunakan diagnosis “penyakit
“ fibrocystic. Lebih baik dengan “perubahan” fibrocyastik. Penyakit ini
biasanya terdapat pada wanita membujang, wanita tak punya anak atau
wanita banyak anak yang tidak menyusui anak.
- Etiologi
Perubahan fibrocystik pada payudara dikira dari respon payudara pada
perubahan cyclus dalam kadar hormone sex wanita, terutama estrogen.
Telah dikenal bahwa abnormalitas endocrine tidak konstan pada wanita.
Kontrasepsi peroral tidak meningkatkan insidensi terjadinya fibrocystik.
- Patofisiologi
Yang tidak disertai kenaikan terjadinya resiko Carcinoma
Fibrosis
Jaringan fibreus bertambah banyak dalam stroma. Jika predominan
fibrosis dinamakan fibreus mastopathia. Mengakibatkan masa tidak
berbatas tegas, konsistensi seperti karet.
Pembentukan cyste
Biasanya terjadi mungkin karena obstruksi ductus, cyste sangat
bervariasi ,ada yg kecil (mycrocyste) sampai beberapa cm diameternya
yg membentuk masa palpable. Cyste dibatasi epithel pipih atau apocrine
dan berisi cairan mengkilat, atau keruh (Glair, turbid fluid). Secara
makroskpskopi akan terlihat warna kebiruan karenanya dinamakan blue
domed cyste, saat diiaspirasi cyste akan kolaps.
Inflamasi
Inflamasi kronis, jika ruptur cyste menimbulkan respons histiocytic
menyerupai granulomateus mastitis.
Hyperplasia mild ductal atau lobular.
Hyperplasia mild dari lobular (adenosis) atau epithelium dalam ductus
sangat biasa terjadi.
Apocrine metaplasia.
Metaplasia dari epithelium ductal ke suatu type apocrine
- Etiologi
Genetik
Dikirakan kecenderungan familial karena faktor multiple gene
ataupun lingkungan.
Hormon
Pemakain estrogen yang lama ,menarche awal ( < 12 tahun) dan
menopause lambat) mempunyai resiko tinggi terjadinya ca mamae.
Virus
Faktor Bittner - Milk adalah siuatu virus (mamma virus) yg
menyebabkan terjadinya Ca payudara tikus, yg dapat ditularkan melalui
air susu. Virus juga didapat dalam genom tikus ini dipindahkan secara
vertikal dan mengakibatkan strain genetik tikus dg insidensi Ca
payudara yg tinggi. Antigen serupa pada keadaan ini terdapat pada
beberapa kasus Ca payudara manusia.
- Histopatotogi
Pemeriksaan histopatologi ada 3 :
Biopsi eksisi
Biopsi Insisi
Potong beku / Frozen section
Gambaran Histopatologi :
Ductal (adeno) carsinoma
Berasal dari epithelium ductus, dapat invasi atau non invasi.
Lobular (adeno) carsinoma
Dari epithelium lobular
Penyakit Paget dari Papila
Dari ca ductal menuju epidermis papilla
1 Noninvasive Carcinoma:
Ductal (DCIS)
Lobular (LCIS)
2 Invasive Carcinoma:
Invasive Ductal Carcinoma
Special type: Mucous Carcinoma (MC)
Medullary Carcinoma
Invasive Lobular Carcinoma
(ILC)
3 Paget’s disease
Adenoid Cystic Carcinoma (ACC)
- Anamnesis
Lama keluhan
Nyeri pada satu atau dua payudara, berhungan dengan cyclus
menstruasi., dan agak sering biasa. Jika demikian bukan malignancy,
tetapi masih juga mungkin.
Sakit lokal di satu payudara benigna / maligna
Teraba benjolan
Pada wanita muda, < 30 tahunan, nodules benigna; tetapi dg
kenaikan umur, > 45 th resiko untuk ca naik lebih besar.
Retraksi kulit atau pailla
Retraksi kulit atau papilla yg baru terjadi hati-hati akan Carcinoma
Discharge keluar dari papilla
Discharge keluar dari papilla , spontan biasanya kadang kadang - jika
terus menerus sering disebabkan suatu ectasia atau papilloma dari
suatu ductus mamaria; jarang disebabkan carcinoma. Jika terjadi pada
kedua payudara mungkin kehamilan. Kadang discharge spontan sebab
karena penggunaan obat atau tumor pituitary.
Adanya eczema pada papilla
Untuk setiap eczema papilla yg tak dapat disembuhkan dalam kira-
kira 3 minggu atau yg relaps setelah segera pengobatan, dipandang
sebagai Paget papilla.
Inflamasi pada wanita non-lactasi.
Ulcerasi, pertumbuhan tumor melewati kulit. Biasanya stadium
lanjut.
Penggunaan obat seperti kontrasepsi oral, berapa lama
Riwayat sebelumnya sepertioperasi payudara
Riwayat Famili terutama generasi pertama
Kemungkinan metastase : batuk, nyeri tulang, sakit kepala,
pembengkaan tempat lain
- Pemeriksaan Fisik
Inspeksi ada 4 cara :
- Pasien duduk /berdiri di depan pemeriksa
Bandingkan payudara kanan dan kiri, kontur & retraksi kulit, papilla
dan areola apakah normal
- Pasien disuruh menaikkan lengan bila ada benjolan akan nampak.
- Pasien menempatkan tangan pada pinggulnya dan menekan akan
membuat m.pectoralis kontraksi, benjolan yang melekat pada
musculus akan terlihat
- Pasien membungkukkan badan kedepan , tangan memegang tangan
pemeriksa, retraksi kulit pada daerah atas akan nampak.
Palpasi
Periksa payudara yang normal kemudian payudara yang lain, bila ada
benjolan , tentukan ukuran, bentuk, konsistensi dan mungkin fiksasi
pada kulit atau lapisan dibawahnya. Retraksi kulit (dimpling) periksa
secara bimanual), Periksa daerah axilla atas dan bawah, supraclavicula
kemungkinan ada metastase limphonodi
- Pemeriksaan Penunjang :
Foto Thoraks kemungkinan metastase
Mammografi bilateral
Laboratorium rutin, faal ginjal, Alkali fosfatase dan LDH
Kemungkinan metastase ke hepar atau tulang : USG hepar, bone
survey, bone scanning
- Klasifikasi
Stadium T N M
0 Tis No Mo
I T1 No Mo
II A To N1 Mo
T1 N1 Mo
T2 No Mo
II B T2 N1 Mo
T3 No Mo
III A To N2 Mo
T1 N2 Mo
T2 N2 Mo
T3 N1 N2 Mo
III B T4 Setiap N Mo
Setiap T N3 Mo
IV Setiap T Setiap N M1
- Terapi
Tindakan ini direncanakan berdasarkanStadium TNM, umur pasien, status
menopause dan keadaan umum pasien.
Tujuan terapi :
1. Kuratif
Menyembuhkan penderita
2. Paliatif
Meringankan penderitaan penderita dan perbaiki kualitas hidup
3. Terminal
Penderita meninggal dengan tenang dan damai
Macam Terapi :
Terapi Utama
Terapi komplikasi nyeri, perdarahan, odema lengan, ulkus
Terapi adjuvant atau neoadjuvant stadium I, II, III
Terapi bantuan vitamin
Terapi sekunder penyakit yang menyertai