BAB1 Luice
BAB1 Luice
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit asam urat atau bisa dikenal sebagai gout arthritis merupakan
dalam tubuh. Asam urat merupakan hasil metabolism akhir dari purin yaitu salah
satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam isnti sel tubuh. Peningkatan
kadar asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti
perasaan nyeri di daerah persendian dan sering disertati timbulnya rasa nyeri yang
kesehatan fisik seseorang yang merupakan salah satu aspek yang menentukan
kualitas hidup seseorang. Dari waktu ke waktu jumlah penderita asam urat
halnya di Indonesia saat ini, pada semua ras manusia (Krisnatutti, 2012).
Gout atau lebih sering disebut dengan asam urat merupakan masalah
kesehatan yang cukup dominan di berbagai Negara. Asam urat merupakan suatu
yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di
dalam darah (hiperurisemia) (noor zairin, 2012). Dengan gejala berupa serangan
monoartikuler yang di tandai nyeri sendi hebat karena arthistis akut. Biasanya
terdapat pembengkakan , kemerahan, nyeri tekan lokal, dan sendi tidak dapat
1
2
digerakkan. Di dalam tubuh, asam urat disintesis dari makanan tinggi purin
(Soeroso, 2011). Akan tetapi jika jumlah asam urat berlebihan dalam darah dan
tingginya kadar asam urat dalam darah. Bahan pangan yang tinggi kandungan
purinnya dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah antara 0.5-0,75 g/ml
menurunkan resiko diabetes mellitus dan gout (Dewani, 2010), dan menurunkan
kadar asam urat darah (Lelyana, 2008). Hal ini dikarenakan adanya chlorogenic
acid berupa polifenol di dalam kopi. Zat tersebut merupakan salah satu oksidan .
Selain itu, di dalam kopi juga mengandung kafein dengan rumus kimia (1,3,7-
membentuk asam urat. Kafein mempunyai efek berkebalikan dari polifenol yaitu,
menaikan kadar enzim xanthin oksidase sehingga menurunkan kadar asam urat
dalam darah. Dalam satu cangkir kopi yang berisi 10 gram bubuk kopi
mengandung 100 mg kafein dan 200 mg chlorogenic acid (Bhara, 2005). Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Dahlia tahun 2010. Polifenol
mampu menghambat kerja aktifitas asam urat adalah para pria, sedangkan pada
perempuan presentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam
urat pada pria cenderung meningkat dengan usia yang bertambah sedangkan pada
3
wanita peningkatan kadar asam urat dimulai sejak masa menopause (Dewani,
2010).
Menurut WHO tahun 2013, sebesar 81% penderita asam urat di Indonesia
mengkonsumsi obat- obatan pereda nyeri yang dijul bebas, berdasarkan sumber
sebesar1,4% dengan puncaknya lebih dari 7% pada usia 45-70 tahun (Beyond,
2013). Data dinas kesehatan di Jawa Timur menyebutkan pada tahun 2013 insiden
aam urat sebanyak 4.027 jiwa. Data dinas kesehatan Tulungagung pada tahun
2013 sebanyak 493 orang laki-laki dan 461 orang berjenis kelamin perempuan.
Gout atau asam urat akan menimbulkan masalah jika terbentuk kristal-
bergerak. Jika tidak diobati, endapan kristal akan meyebabkan kerusakan yang
hebat pada sendi dan jaringan lunak. Dapat menyebabkan resiko komplikasi
tepat dan aman, dari pencegahan asam urat pada umumnya dapat menghindari
segala sesuatu yang dapat menjadi pencetus serangan misalya strees, makanan
mengandung kadar kafein yang tinggi. Sampai penanganan gout dapat dilakukan
obat yang di jual bebas dapat berpengaruh pada organ misalnya ginjal maka harus
dan mental, dan mengkonsumsi tinggi cairan berupa air putih, teh atau kopi.
Menurut masyarakat awam, kopi mampu menghilangkan rasa lelah dan terhindar
dari rasa mengantuk, sedang menurut hasil penelitian ilmiah, kopi mampu
polyphenol yaitu chlorogenik acid di dalam kopi, namun tetap perlu diperhatikan
berapa cangkir kopi perhari yang diminum agar aman dan memberikan efek baik
pada usia produktif khususnya yang menderita asam urat maka peneliti tertarik
ingin mengetahui, Hubungan Antara Frekuensi Minum Kopi dengan Kadar Asam
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kopi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoristis
2. Manfaat praktis
masyarakat bagi para penikmat kopi terkait dengan kadar asam urat
darah.
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai masukan atau informasi bagi
variabel lain.