Anda di halaman 1dari 47

POLA TATA KELOLA PPK-BLUD

UPT PUSKESMAS KEBUN KOPI KOTA JAMBI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau Unit Kerja pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah di lingkungan pemerintah daerah diIndonesia yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada
prinsip efisiensi dan produktivitas.
BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah,
dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah.Berbeda
dengan SKPD pada umumnya, Pola Pengelolaan Keuangan BLUD
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-
praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, seperti pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan
daerah pada umumnya.
Dengan ditetapkannya Puskesmas menjadi BLUD diharapkan dapat
meningkatkan tanggung jawab seluruh jajaran Puskesmas dalam
menyajikan layanan kesehatan yang menjadi hak Peserta program
Jaminan Kesehatan. Sementara itu, menteri/pimpinan lembaga induk
bertanggung jawab atas kebijakan layanan yang hendak dihasilkan.
Perubahan ini penting dalam rangka proses pembelajaran yang lebih
rasional untuk mempergunakan sumber daya yang dimiliki, mengingat
tingkat kebutuhan dana yang makin tinggi sementara sumber dana yang
tersedia tetap terbatas.
Penganggaran berbasis kinerja dapat diterapkan pada instansi
pemerintah yang tugas dan fungsinya memberikan pelayanan kepada
masyarakat seperti UPT Puskesmas. Dengan demikian, UPT Puskesmas dapat

1
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
menerapkan pola pengelolaan keuangan yang fleksibel dengan
menonjolkan produktifitas, efesiensi dan efektifitas sebagai bagian dalam
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik maupun dalam
peningkatan standar pelayanan pemerintah kepada masyarakat dengan
sebutan Badan Layanan Umum. Untuk dapat menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), ada
tiga persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan substantive, teknis
dan administratif.
Sebagai tahap awal menuju PPK-BLUD, salah satu persyaratan
administratif yang harus dimiliki oleh UPT Puskesmas yaitu adanya Pola Tata
Kelola.

1.2 Tujuan
Pola Tata Kelola merupakan peraturan internal SKPD atau Unit Kerja
yang akan menerapkan PPK-BLUD dengan tujuan :
1. Memberikan gambaran posisi jabatan, pembagian tugas, tanggung
jawab, dan wewenang dalam organisasi;
2. Memberikan gambaran hubungan dan mekanisme kerja antar posisi
jabatan dan fungsi dalam organisasi;
3. Memberikan gambaran pembagian yang jelas dan rasional antara
fungsi pelayanan dan fungsi pendukung pelayanan yang sesuai
dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektivitas
pencapaian organisasi;
4. Memberikan pengaturan dan kebijakan yang jelas mengenai sumber
daya manusia yang berorientasi pada pemenuhan secara kuantitatif
dan kualitatif/kompeten untuk mendukung tujuan organisasi secara
efisien, efektif dan produktif.

1.3 Dasar Hukum


1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
2
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
4. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
5. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Sistem Akuntansi
Pemerintah.
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal.
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggarakan Pemerintah Daerah.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
13. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor Tahun tentang Organisasi dan
Tata Kerja Perangkat DaerahKota Jambi
14. Peraturan Walikota Kota Jambi nomor ... tahun ... tentang Pembentukan
UPT Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas pada Dinas Kesehatan
Kota Jambi
15. Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi Nomor
tentang Pembentukan Tim Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah Unit Pelaksanaan Teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat di Kota Jambi

1.4 Sistimatika Penulisan


Sistimatika dalam penulisan dokumen Pola Tata KelolaUPT Puskesmas
Kebun Kopi ini terdiri dari sembilan (9) Bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, yang memuat Latar Belakang, Tujuan, Dasar
Hukum dan Sistimatika Penulisan.

Bab II Struktur Organisasi, yang memuat Gambaran Struktur

3
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
Organisasi UPT Puskesmas.

Bab III Prosedur Kerja, yang memuat Gambaran Hubungan dan


Mekanisme Kerja Antar Posisi Jabatan dan Fungsi serta Tugas
dalam Organisasi.

Bab IV Pengelompokan Fungsi Yang Logis, yang memuat


Pengelompokan antara Fungsi Pelayanan dan Fungsi
Pendukung Pelayanan di UPT Puskesmas Kebun Kopi Kota
Jambi.
Bab V
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), yang memuat
Penerimaan dan Penempatan Pegawai, System Remunerasi,
Jenjang Karier, Pembinaan termasuk System Reward dan
Punishment dan Pemutusan Hubungan Kerja.
Bab VI
Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja, yang memuat Upaya
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB),
Imunisasi, Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Upaya
Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular, Upaya
Kesehatan Lingkungan, Upaya Promosi Kesehatan, Upaya
Pengobatan, Usaha Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Usia
Lanjut, Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat, Upaya Perkesmas,
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Mata,
Upaya Kesehatan Kerja, Registrasi Pasien dan Catatan Medik,
Upaya Pelayanan Logistik (Farmasi), Laboratorium Sederhana,
SP2TP, Upaya Rujukan dan Administrasi.
Kebijakan Keuangan, yang memuat Kebijakan Mengenai Tarif
Bab VII
Berdasarkan Unit Cost dan Subsidi, serta Pelaksanaan,
Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan.
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan dan Limbah, yang
Bab VIII memuat Tata Kelola Limbah Non Medis dan Tata Kelola
BAB IX Limbah Medis.
Penutup

4
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan WalikotaJambi Nomor ... Tahun ... tentang


Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan masyarakat
(Puskesmas) pada Dinas Kesehatan Kota Jambi tertanggal ..., bahwa UPT
Puskesmas mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas teknis Dinas di bidang
pengelolaan puskesmas sesuai dengan wilayah dan lingkup tugasnya. Struktur
organisasi dari UPT Puskesmas terdiri dari Kepala UPT, Kepala Subbagian Tata
Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur organisasi merupakan bagian
yang sangat menentukan pencapaian tujuan organisasi secara efisien, efektif
dan produktif. Guna memenuhi syarat tata kelola organisasi Puskesmas menuju
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Maka
Struktur organisasi menjadi Kepala UPT Puskesmas, Kepala Tata Usaha, dan empat
Koordinator sebagaimana tercantum pada bagan dibawah.
Dalam pelaksanaan tugas administrasi dan ketatausahaan, Kepala
UPT Puskesmas dibantu oleh seorang Kepala Tata Usaha dengan tiga Sub
Bagian yakni Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan
dan Aset, dan Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring. Masing-masing Sub
Bagian dapat dibantu oleh beberapa staf fungsional sebagai pengelola
urusan atau kegiatan sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pelaksanaan tugas manajemen dan tatalaksana program,
Kepala UPTPuskesmas dibantu oleh empat orang Koordinator, yakni :
1. Koordinator Upaya Kesehatan Wajib dengan 6 Sub Koordinator
(Subkor) yaitu : Subkor Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan,
Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana, Pemberantasan
Penyakit Menular, Gizi, dan Subkor Pengobatan.
2. Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan dengan 6 Subkor
yaitu: Subkor Usaha Kesehatan Sekolah, Kesehatan Khusus (mata,
jiwa, olah raga dan lansia), Perawatan Kesehatan Masyarakat,
Kesehatan Gigi dan Mulut, Subkor Rawat Sehari (oneday care) da n
Subkor dokter Spesialist.
3. Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang dengan 3 Subkor yaitu :
Subkor SP2TP, Farmasi, dan Subkor Laboratorium Sederhana.

5
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
4. Koordinator Jejaring Pelayanan dengan 3 subkor yaitu subkor Balai
Pengobatan Desa Panyocokan dan Balai Pengobatan Desa
Panundaan.

6
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Kebun Kopi Kota Jami
KEPALA PUSKESMAS KEBUN KOPI
dr. Hj. Liza Ninda
KEPALA TATA USAHA
Anna Zuirda.

SUBAG UMUM & SUBAG KEUANGAN & SUBAG PERENCANAAN &


KEPEGAWAIAN ASET MONITORING
Anna Zuirda Ika M,Kartika D,Bosmar .

KOORD. UPAYA KOORD. UPAYA KESEHATAN KOORD. JEJARING KOORD. UPAYA KES.
KESEHATAN WAJIB PENGEMBANGAN PELAYANAN PENUNJANG

SUBKOR. PROMKES
Septira SUBKOR. UKS SUBKOR. SP2TP
Bosmar
SUBKOR. BP Desa
Anna Zuirda
SUBKOR. KESLING
Dame Novalina
SUBKOR. KES.KHUSUS SUBKOR. BP Desa .
SUBKOR. FARMASI
SUBKOR. KIA & KB Farida Hanim
Isnaini,Murniati SUBKOR. PERKESMAS
Septira ,SKM SUBKOR. PELKES KHUSUS
SUBKOR. P2PM SUBKOR.
Solita EF M
SUBKOR.KES. GIGI & MULUT LABORATORIUM
Bosmar SUBKOR. KEMITRAAN Apriani. M
SUBKOR. GIZI
Hulman S

SUBKOR.
PENGOBATAN
PUSTU WAHYU PUSTU THEHOK PUSTU PASIR PUTIH

11
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
BAB III

PROSEDUR KERJA

Dalam rangka menunjang kebutuhan pola tata kelola Pola Pengelolaan


Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) maka Struktur organisasi
UPT Puskesmas Kebun Kopi dengan kebutuhan yaitu terdiri dari Kepala
Puskesmas, Kepala Tata Usaha dengan tiga sub bagian, Koordinator Upaya
Kesehatan Wajib, Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan, Koordinator
Upaya Kesehetan Penunjang dan Koordinator Jejaring Pelayanan yang masing-
masing dengan sub koordinator yang disesuaikan dengan kebutuhan UPT
Puskesmas.
Kelembagaan PPK-BLUD UPT Puskesmas Kebun kopi di dalam
melaksanakan prosedur kerjanya, masing-masing jabatan mempunyai tugas
pokok, fungsi dan tanggungjawab.

3.1 Kepala Puskesmas


Kepala Puskesmas mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Memimpin, mengawasi dan mengendalikan kegiatan Puskesmas.
2. Menyusun rencana kerja bidang upaya pelayanan kesehatan dalam
rangka pelaksanaan tugas pokok Puskesmas.
3. Merumuskan kebijakan operasional dalam mewujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat,
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
kebijakan operasional dari Dinas Kesehatan Kota Jambi.
4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar tingkat pertama dan
pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
5. Mengadakan koordinasi/kerjasama lintas sektor dan lembaga terkait
lainnya, untuk kepentingan pelaksanaan tugas pembangunan
kesehatan di wilayah kerja.

12
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
6. Melaksanakan kegiatan pembinaan, pengawasan, bimbingan,
motivasi, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas pegawai.
7. Melakukan evaluasi kinerja upaya pelayanan kesehatan puskesmas
berdasarkan rencana kerja.
8. Mempertanggungjawabkan tugas puskesmas secara administratif dan
oprasional kepada Kepala DinasKesehatan Kota Jambi.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.
3.2 Kepala Tata Usaha
Kepala Tata Usaha mempunyai tugas sebagai berikut :
1. Menyusun rencana operasional urusan tata usaha yang telah
ditetapkan, menyangkut perencanaan keuangan dan barang,
kepegawaian dan umum serta kerumah tanggaan Puskesmas.
2. Mengkoordinasikan tugas kepada bawahan agar melaksanakan tugas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Melakukan koordinasi lintas program untuk menyamakan persepsi dan
kesatuan tindakan dalam pelaksanaan tugas, baik tugas utama
maupun tugas penunjang.
4. Melaksanakan pencatatan dan evaluasi kegiatan Puskesmas yang
meliputi administrasi, keuangan, kepegawaian, dan umum.
5. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian hasil kerja
bawahan berdasarkan rencana kerja.
6. Mengadakan pengawasan, pengendalian dan penilaian terhadap
pelaksanaan kegiatan/ program berdasarkan rencana kerja.
7. Menyusun laporan ketatausahaan dan menyiapkan laporan tahunan
(data profil).
8. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi/
pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.2.1 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan sub bagian umum dan
kepegawaian yang mencakup kegiatan kerumahtanggaan,
pengelolaan barang perlengkapan, surat menyurat,

13
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
perpustakaan, hukum dan humas, kebutuhan dan
pendayagunaan serta penempatan tenaga Puskesmas.
2. Menyiapkan dan melengkapi persyaratan bagi petugas didalam
melaksanakan tugasnya, administrasi perjalanan dinas pegawai
dan mengajukan usul pengembangan pegawai termasuk proses
kepangkatan.
3. Menyiapkan bahan penyusunan rancangan peraturan, surat
keputusan, rekomendasi, dan surat perintah tugas.
4. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peraturan
kepegawaian, absensi pegawai, dan cuti pegawai.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian umum dan
kepegawaian serta melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala Tata Usaha.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.2.2 Sub Bagian Keuangan dan Aset Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan dan aset
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan dengan sub – sub unit pelayanan
yang berkaitan dengan pendanaan dan pembelanjaan serta
perbekalan untuk pelaksanaan tugas.
3. Menyusun rencana anggaran belanja dan aset secara
terkoordinasi.
4. Melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan aset
sesuai dengan pedoman dan peraturan yang berlaku.
5. Melaksanakan penerimaan pendapatan dari sumber yang ada,
melaksanakan pembayaran gaji, honor, upah dan tunjangan
lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Melaksanakan evaluasi terhadap kegiatan Sub Bagian
Keuangan dan melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada kepala Tata Usaha.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

14
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
3.2.3 Sub Bagian Perencanaan dan Monitoring Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Perencanaan dan
Monitoring yang mencakup kebutuhan sarana, prasarana dan
pembiayaan kesehatan berdasarkan kebijakan, membuat dan
menyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas, Rencana Strategik,
Laporan Tahunan, dan Profil Puskesmas.
2. Mengkoordinasikan kegiatan kepada sub Bagian dan
Koordinator maupun Sub Koordinator Program
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pengendalian yang
berkaitan dengan mutu pelayanan Puskesmas dan Jaringannya.
4. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala Tata Usaha.
5. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
3.3 Koordinator Upaya Kesehatan Wajib Mempunyai Tugas :
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang upaya
kesehatan wajib yang meliputi Promosi Kesehatan, Kesehatan
Lingkungan, Kesehatan Ibu, Anak dan KB, Pencegahan dan
pemberantasan Penyakit Menular dan Tidak Menular, Perbaikan Gizi,
dan Pengobatan.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan dibidang Upaya Kesehatan
Wajib.
3. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Wajib.
4. Menilai hasil kerja kegiatan Upaya Kesehatan Wajib.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Kepala UPT Puskesmas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.4.1 Sub Koordinator Promosi Kesehatan Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan Promosi Kesehatan berdasarkan
kebijakan di bidang kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan secara lintas program yang
berkaitan dengan Promosi Kesehatan.

15
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
3. Mengkoordinasikan kepada sub kegiatan Promkes seperti
JPKM/JKBM, PSM, dan Desa Siaga.
4. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengkaajian terhadap
Upaya Kesehatan yang Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
5. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pengendalian terhadap
perkembangan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap
tatanan.
6. Melaksanakan kemitraan, bimbingan, pengendalian dan
pengembangan terhadap Jaminan Kesehatan Masyarakat.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Wajib.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.4.2 Sub Koordinator Kesehatan Lingkungan Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan penyehatan lingkungan
berdasarkan kebijakan dibidang kesehatan.
2. Mengkoordinasikan sub-sub kegiatan yang berhubungan
dengan kesehatan lingkungan.
3. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian penyelenggaraan
penyehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan lingkungan,
rumah sehat, penyehatan tempat-tempat umum dan tempat
pengolahan makanan/minuman, serta pengamanan dan
pengelolaan limbah.
4. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian serta
pengembangan klinik sanitasi.
5. Mengadaklan evaluasi pelaksanaan kegiatan penyehatan
lingkungan.
6. Mengkoordinir dan mengevaluasi serta mengkaji terhadap
indikator yang berkaitan dengan kota sehat dan Indonesia
Sehat.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Kesehatan
Wajib.
16
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.4.3 Sub Koordinator KIA – KB Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak serta KB
berdasarkan kebijakan di bidang kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan yang berkaitan dengan KIA-KB
sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan pengendalian dan pembinaan Kesehatan
Keluarga yang meliputi Kesehatan Ibu, Perinatal, Neonatal, Bayi,
Balita, Anak Pra Sekolah, Remaja dan Keluarga Berencana (KB).
4. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kegiatan
Kesehatan Reproduksi.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Kesehatan Keluarga
termasuk Kesehatan Reproduksi.
6. Menilai hasil kerja berdasarkan rencana dan pelaksanaan
kegiatan.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Wajib.
8. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.
3.4.4 Sub Koordinator P2PM Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan di bidang Pengendalian Penyakit
Menular dan Tidak Menular berdasarkan peraturan dan
kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan di bidang P2PM sesuai dengan
peraturan dan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan surveilans epidemioligi, penyelidikan
wabah/KLB, imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit
menular dan tidak menular, serta pengendalian operasional
penanggulangan penyakit akibat bencana dan wabah.
4. Mengadakan evaluasi terhadap kegiatan yang berkaitan
dengan pengendalian penyakit menular dan tidak menular.
5. Mengadakan penilaian terhadap hasil kerja kegiatan
pengendalian penyakit baik menular maupun tidak menular.

17
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
6. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Wajib.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.4.5 Sub Koordinator Gizi Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan di bidang gizi sesuai dengan
kebijakan di bidang kesehatan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di bidang gizi sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku secara lintas
program dan lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan Gizi ibu hamil,
nifas, bayi, balita, pra sekolah, usia sekolah, remaja putri, lansia,
penyakit kronis dan lainnya yang berkaitan dengan sindrom
metabolik.
4. Melaksanakan pengendalian dan pemantauan Gizi seperti
gangguan gizi buruk, kecamatan rawan gizi, Sistem
Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG), Pemantauan Status Gizi
balita di Posyandu (PSG), dan pemanfaatan garam beryodium
melalui survei anak sekolah.
5. Melaksanakan kegiatan pemberian mikronutrien sesuai dengan
kebijakan yang berlaku seperti pemberian zat besi (Fe), Vitamin
A, dan Kapsul yodium.
6. Melaksanakan penanggulangan dengan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) yang bersifat Pemulihan dan Penyuluhan
kepada sasaran Ibu hamil KEK, Balita gizi kurang dan buruk dan
penyakit menular kronis (TBParu).
7. Melaksanakan pembinaan dan menjalin kemitraan dengan
pihak terkait untuk penanggulangan masalah gangguan gizi
masyarakat.
8. Menilai dan mengevaluasi hasil kegiatan di bidang gizi.
9. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Wajib.

18
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
10. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.4.6 Sub Koordinator Pengobatan Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan pengobatan rawat jalan termasuk
Medical Chek up di Puskesmas, serta upaya rujukan.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pengobatan di setiap poli
pengobatan rawat jalan seperti poli umum, poli anak, Poli Lansia,
UGD, poli gigi, poli kebidanan dan poli khusus (Klinik Pelangi)
dengan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pengobatan sesuai dengan pedoman
pelayanan kesehatan tingkat pertama.
4. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian upaya kesehatan
rujukan dan sistem rujukan serta pelayanan kesehatan swasta.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengobatan dan upaya
rujukan dan pelayanan swasta.
6. Menilai hasil kerja yang berkaitan dengan pengobatan dan
rujukan.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Wajib.
8. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.4 Koordinator Upaya Kesehatan Pengembangan Mempunyai Tugas:


1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan di bidang Upaya
Kesehatan Pengembangan yang sudah menjadi pilihan Puskesmas
dan mengembangkan inovasi pelayanan baru seperti pelayanan
pengobatan umum, dan UGD .
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Pengembangan yang sudah ada meliputi program UKS, Kesehatan
Khusus (Kesehatan jiwa, indra, olah raga, lansia, kesehatan kerja),
Program Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), Kesehatan

19
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
Gigi dan Mulut, Rawat sehari (one day care) sesuai dengan peraturan
dan kebijakan yang berlaku.
3. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan inovasi seperti
pengobatan umum dan UGD .
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Pengembangan dan inovatif.
5. Menilai hasil kerja kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Pengembangan.
6. Melaporkan hasil kerja sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Kepala Puskesmas.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.4.1 Sub Koordinator UKS Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan di bidang Upaya Kesehatan
Sekolah (UKS) berdasarkan peraturan dan kebijakan yang
berlaku.
2. Mengkordinasikan pelaksanaan tugas secara lintas program dan
lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan di bidang UKS seperti penjaringan anak
sekolah di setiap jenjang pendidikan.
4. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian dokter kecil, PHBS
di sekolah, Guru UKS, dan gizi anak sekolah.
5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan UKS.
6. Menilai hasil kegiatan di bidang UKS.
7. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
8. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.4.2 Sub Koordinator Kesehatan Khusus Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan di bidang Kesehatan Khusus yang
meliputi Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Kesehatan Telinga,
Kesehatan Olah Raga, Kesehatan Lanjut Usia, dan Kesehatan
Kerja.

20
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan baik secara lintas
program dan lintas sektoral sesuai dengan peraturan dan
kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pembinaan, bimbingan dan
pengendalian serta menyelenggarakan upaya kesehatan
khusus.
4. Mengadakan evaluasi dan menilai hasil kegiatan upaya
kesehatan khusus.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.4.3 Sub Koordinator Perkesmas Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas) sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang
berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan Perkesmas dengan lintas program
dan lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan program Perkesmas termasuk pelayanan
klinik Kesuma sesuai dengan kebijakan dan standar yang berlaku.
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Perkesmas.
5. Mengadakan penilaian, bimbingan dan pengendalian kegiatan
Perkesmas.
6. Melaporkan hasil kegiatan Perkesmas sebagai bahan informasi/
pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya Kesehatan
Pengembangan.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.4.4 Sub Koordinator Kesehatan Gigi dan Mulut Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan di bidang kesehatan gigi dan mulut
sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.

21
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi dan
mulut baik dengan lintas program maupun lintas sektoral.
3. Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut seperti
pelayanan kesehatan gigi anak sekolah, kesehatan gigi dan
mulut ibu hamil, ibu nifas serta masyarakat umum sesuai dengan
standar.
4. Mengevaluasi dan menilai pelaksanaan kegiatan kesehatan gigi
dan mulut.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.4.5 Sub Koordinator Pelayanan Rawat jalan sore dan one day care
persalinan Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan UGD, pengobatan
dokter umum sore dan rawat sehari/one day care persalinan
(perawatan nifas, perawatan perinatal) sesuai dengan peraturan
dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan UGD, pengobatan
dokter umum sore dan rawat sehari (one day care) dengan lintas
program sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter
umum sore dan rawat sehari (one day care) dan pengendalian
upaya rujukan.
4. Mengadakan evaluasi, penilaian serta pengendalian terhadap
pelaksanaan pelayanan pelayanan UGD, pengobatan dokter
umum sore dan rawat sehari (one day care) .
5. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan UGD, pengobatan dokter
umum sore dan rawat sehari (one day care) sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

22
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
3.4.6 Sub Koordinator Pengobatan dokter Spesialist Mempunyai Tugas :
1. Menyusun rencana kegiatan pengobatan rawat jalan dokter
spesialist di UPT Puskesmas.
2. Mengkoordinasikan kegiatan pengobatan di poli rawat jalan
dokter spesialist sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pengobatan dokter spesisialist sesuai
dengan praturan yang berlaku.
4. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengobatan dokter
spesialist.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Upaya
Kesehatan Pengembangan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
3.5 Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang Mempunyai Tugas :
1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan upaya kesehatan
penunjang sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan penunjang
seperti ; kegiatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Kesmas
(SP2TP), Sistem Informasi Kesehatan (SIK) termasuk registrasi dan catatan
medik, pelayanan farmasi dan perbekalan kesehatan, laboratorium.
3. Mengadakan evaluasi, pembinaan, bimbingan serta pengendalian
kegiatan upaya kesehatan penunjang.
4. Menilai hasil kegiatan upaya kesehatan penunjang.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada kepala UPT Puskesmas.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.5.1 Sub Koordinator SP2TP Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan pencatatan dan pelaporan secara
terpadu sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan pencatatan dan
pelaporan secara lintas program dan terpadu.
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan terpadu UPT
Puskesmas sesuai dengan standar.
23
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
4. Mengevaluasi dan menganalisa hasil kegiatan pencatatan dan
pelaporan terpadu Puskesmas.
5. Melaporkan hasil kegiatan pencatatan dan pelaporan terpadu
Puskesmas sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.5.2 Sub Koordinator Farmasi Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan kefarmasian termasuk perbekalan
kesehatan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan farmasi termasuk
perbekalan kesehatan dengan lintas program.
3. Melaksanakan kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan
sesuai dengan standar.
4. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan pengendalian
kegiatan farmasi termasuk perbekalan kesehatan.
5. Mengadakan evaluasi dan penilaian hasil kegiatan farmasi
termasuk perbekalan kesehatan.
6. Melaporkan hasil kegiatan farmasi termasuk perbekalan
kesehatan sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban
kepada Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.5.3 Sub Koordinator Laboratorium, Mempunyai Tugas:


1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan penunjang sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan laboratorium
laboratorium, dengan lintas program sesuai dengan kebijakan
yang berlaku.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium, sesuai standar.
4. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium,
5. Mengadakan penilaian dan pengendalian hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan laboratorium.
6. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan kesehatan penunjang
sebagai bahan informasi/pertanggungjawaban kepada
Koordinator Upaya Kesehatan Penunjang.
24
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
7. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.6 Koordinator Jejaring Pelayanan Mempunyai Tugas :


1. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan jejaring pelayanan sesuai
dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pelayanan jejaring seperti
Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pelayanan Kesehatan Khusus (Klinik
Sekolah, Klinik perusahaan, pelayanan P3K).
3. Menjalin kemitraan pelayanan dengan pihak swasta dalam
pelaksanaan tugas
4. Mengadakan monitoring, evaluasi, penilaian serta pengendalian
kegiatan pelayanan jejaring.
5. Melaporkan hasil kegiatan pelayanan jejaring sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring
Pelayanan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan.

3.6.1 Sub Koordinator Puskesmas Pembantu Mempunyai Tugas :


1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan
pengawasan pelayanan sarana pelayanan kesehatan swasta.
2. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan di Pustu,
lintas program, lintas sektoral dan sarana pelayanan kesehatan
dasar swasta.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan di Pustu dan melakukan
pengawasan pelayanan pada sarana pelayanan kesehatan
swasta (klinik dokter umum/gigi, BPS, apotik, lab swasta, optic,
batra) .
4. Melakukan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di Pustu dan
pelayanan kesehatan dasar swasta yang ada di wilayah kerja.
5. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring
Pelayanan.
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

3.6.2 Sub Koordinator Pelayanan Kesehatan Khusus Mempunyai Tugas :


25
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
1. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan seperti
screening kesehatan/MCU, pelayanan kesehatan dan
pengobatan di luar klinik puskesmas termasuk kegiatan P3K
dalam kegiatan khusus atau tertentu.
2. Membangun dan menyusun kesepakatan kerjasama dengan
fihak-fihak swasta, organisasi, even organizer, dll yang
memerlukan pelayanan kesehatan atau pengobatan khusus.
3. Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan khusus yang
terikat hubungan kerjasama pelayanan kesehatan khusus
dengan puskesmas seperti screening kesehatan/MCU bagi calon
pelajar atau calon pegawai, pelayanan kesehatan dan
pengobatan di sarana /Klinik tertentu (perusahaan, perkantoran,
Sekolah), pelayanan P3K dalam kegiatan tertentu.
4. Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan secara
lintas program, lintas sektoral.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi serta menilai hasil kerja
pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan khusus
6. Melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan
informasi/pertanggungjawaban kepada Koordinator Jejaring
Pelayanan.
7. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

Dalam kaitan dengan penerapan PPK-BLUD, maka pejabat pengelola


BLUD terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis.
Pemimpin BLUD, bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris
Daerah. Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD bertanggungjawab kepada
Pemimpin BLUD.

Pemimpin BLUD dalam hal ini adalah Kepala UPT Puskesmas, dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya mempunyai fungsi sebagai penanggung
jawab umum operasional dan keuangan BLUD. Tugas dan kewajiban Kepala UPT
Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD adalah sebagai berikut :
1. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD.
2. Menyusun renstra bisnis BLUD.
3. Menyiapkan RBA.
26
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
4. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis
kepada kepala daerah sesuai ketentuan.
5. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang
telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
6. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta
keuangan BLUD kepada kepala daerah.

Pejabat Keuangan BLUD yang terdiri dari PPK, Pembantu PPK dan
bendahara penerima dan pengeluaran mempunyai fungsi sebagai penanggung
jawab keuangan BLUD, dengan tugas dan kewajiban sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan penyusunan RBA.
2. Menyiapkan DPA-BLUD.
3. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya.
4. Menyelenggarakan pengelolaan kas.
5. Melakukan pengelolaan utang-piutang.
6. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi.
7. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.
8. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

Selaku Pejabat Teknis BLUD dalam hal ini adalah masing-masing


koordinator yaitu koordinator upaya kesehatan wajib, pengembangan,
penunjang dan jejaring pelayanan berfungsi sebagai penanggung jawab teknis
di bidang masing- masing. Tanggung jawab sebagaimana dimaksud berkaitan
dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan kualitas sumber daya
manusia, dan peningkatan sumber daya lainnya, dengan tugas dan kewajiban :
1. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya.
2. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA.
3. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.

Masing-masing pejabat teknis mengajukan pencarian dananya kepada


bendahara penerimaan dan pengeluaran setelah mendapat persetujuan
kepala UPT Puskesmas selaku pemimpin BLUD sebagaimana prosedur kerja UPT
PUSKESMAS ..... yang dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.

27
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
Gambar 3.1 Prosedur Kerja UPT Puskesmas Kebun Kopi .mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Kepala UPT Puskesmas


SPM
Kepala Tata Usaha
SPM FINAL

SPP
BUD
Subag Keuangan & Aset
SP2D

Koord. Upaya Koord. Upaya Kesehatan Koord. Upaya Koord. Jejaring Pelayanan
Kesehatan Wajib Pengembangan Kesehatan Penunjang

Subkor BP Panyocokan
Subkor Promkes
Subkor UKS
Subkor. SP2TP
Subkor BP Panundaan
Subkor Kesling Subkor Kes. Khusus
Subkor. Farmasi
Subkor KIA & KB Subkor Pelkes Khusus
Subkor Perkesmas
Subkor. Lab.
Subkor P2PM Sederhana
Subkor Kes. Gigi &
Mulut
Subkor Gizi

Subkor Rawat
Subkor Pengobatan sehari

26
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
BAB IV
PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS

Seperti yang tergambar dalam struktur organisasi PUSKESMAS Sungai Saren,


fungsi-fungsi yang ada dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu :

4.1 Fungsi Pelayanan (services).


Yang termasuk dalam fungsi pelayanan adalah upaya kesehatan wajib,
upaya kesehatan pengembangan, dan jejaring pelayanan.

4.1.1 Upaya Kesehatan Wajib


Upaya kesehatan wajib memiliki 6 (enam) upaya pelayanan yaitu :
1. Promosi Kesehatan, dengan sub upaya meliputi :
a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.
b. JPKM/JKBM
c. UKBM dan PSM.
d. Desa Siaga.
2. Kesehatan Lingkungan, dengan sub upaya meliputi :
a. Pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman.
b. Pengawasan tempat umum dan pengolahan
makanan/Minuman.
c. Klinik Sanitasi.
d. Monitoring dan evaluasi Kota sehat / Indonesia Sehat.
e. Pengelolaan Limbah Puskesmas
3. KIA dan KB, dengan sub upaya meliputi :
a. Kesehatan Ibu.
b. Kesehatan Anak
c. Keluarga Berencana.
d. Kesehatan Reproduksi.
4. Gizi Masyarakat, dengan sub upaya meliputi :
a. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGK).
b. Gizi Klinik.
5. Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular & tidak menular,
dengan sub upaya meliputi :
a. Imunisasi.
b. Pemberantasan Penyakit Menular Langsung (P2ML) : ISPA,
Diare, Kusta, TB, Kecacingan, IMS termasuk HIV-AIDS.
27
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
c. Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) : DBD,Flu
burung, Malaria, Rabies, Filariasis, Antrak, dan Pes.
d. Surveilens dan Epidemiologi
e. Pemberantasan Penyakit Tidak Menular.
6. Upaya Pengobatan, meliputi :
a. Pengobatan Rawat Jalan Umum.
b. Pengobatan Rawat Jalan Gigi.
c. UGD dan Tindakan.

4.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya Kesehatan Pengembangan, memiliki 5 (lima) upaya pelayanan
yaitu
1. Upaya pelayanan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
2. Upaya pelayanan kesehatan Khusus dengan sub upaya meliputi :
a. Upaya Kesehatan Mata.
b. Upaya Kesehatan Jiwa
c. Upaya Kesehatan Kerja
d. Upaya Kesehatan Olah Raga.
e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
4. Upaya Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut..
5. Upaya Rawat Sehari.

4.1.3 Jejaring Pelayanan


Upaya Kesehatan Pelayanan Jejaring Puskesmas yaitu :
1. Balai Pengobatan Desa Panyocokan
2. Balai Pengobatan Desa Panundaan.
3. Pelayanan Kesehatan Khusus/jaminan Pelayanan Kesehatan yang
memiliki MOU khusus dengan Puskesmas (Klinik Perusahaan, Klinik
Sekolah) termasuk pelayanan P3K dalam event tertentu.
4. Kemitraan

4.2 Fungsi Pendukung ( supporting ).


Sebagai fungsi pendukung (supporting) untuk menunjang fungsi pelayanan
dalam rangka efektifitas adalah sebagai berikut :
28
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
4.2.1 Upaya Kesehatan Penunjang
Upaya Kesehatan Penunjang, yang meliputi :
1. Upaya penunjang Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu
(SP2TP).
2. Upaya Sistem Informasi Puskesmas.
3. Upaya Pelayanan Farmasi termasuk Perbekalan Kesehatan.
4. Upaya Pelayanan Laboratorium Sederhana.
4.2.2 Upaya Pelayanan Administrasi
Upaya Pelayanan Administrasi, yang meliputi :
1. Administrasi Keuangan termasuk aset.
2. Administrasi Umum dan Kepegawaian.
3. Administrasi di bidang Perencanaan dan Monitoring Evaluasi.

29
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
BAB V
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

5.1 Penerimaan dan Penempatan Pegawai


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan dan
penempatan pegawai pada BLUD yaitu :
1. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD dapat berasal dari PNS danatau
non PNS yang profesional sesuai dengan kebutuhan.
2. Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pengelola dan pegawai
BLUD yang berasal dari PNS disesuaikan dengan ketentuan peraturan dan
perundangan yang berlaku.
3. Pejabat pengelola dan pegawai BLUD yang berasal dari non PNS dapat
dipekerjakan secara tetap atau berdasarkan kontrak, yang
pengangkatan dan pemberhentian dilakukan berdasarkan pada prinsip
efisiensi, ekonomis dan produktif dalam peningkatan pelayanan.
4. Pemimpin BLUD-Unit Kerja merupakan Pejabat Pengguna Anggaran/
Barang Daerah pada SKPD induknya.
5. Pemimpin BLUD-Unit Kerja yang berasal dari non PNS, Pejabat Keuangan
BLUD wajib berasal dari PNS yang merupakan Pejabat Kuasa Pengguna
Pengguna Anggaran/barang daerah pada SKPD induknya.

5.2 Sistem Remunerasi


Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji,
tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan atau
pensiun. Pejabat pengelola BLUD, Dewan Pengawas, Sekretaris Dewan
Pengawas dan Pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai dengan
tingkat tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan yang
ditetapkan oleh Kepala Daerah/Walikota
Remunerasi bagi dewan pengawas dan sekretaris dewan pengawas
diberikan dalam bentuk honorarium. Remunerasi untuk BLUD-SKPD/Unit Kerja
ditetapkan oleh Kepala Daerah/Walikotaberdasarkan usulan yang
disampaikan oleh pemimpin BLUD-SKPD / Unit Kerja melalui Sekretaris Daerah.

30
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
5.2.1 Pemimpin BLUD
Penetapan remunerasi pemimpin BLUD, mempertimbangkan faktor –
faktor yang berdasarkan :
1. Ukuran (size) dan jumlah aset yang dikelola BLUD, tingkat pelayanan
serta produktivitas.
2. Perimbangan persamaannya dengan industri pelayanan sejenis.
3. Kemampuan pendapatan BLUD bersangkutan.
4. Kinerja operasional BLUD yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah/Walikotadengan mempertimbangkan antara lain indikator
keuangan, pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.

5.2.2 Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD


Remunerasi bagi Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD
ditetapkan paling banyak 90 % (sembilan puluh persen) dari remunerasi
pemimpin BLUD.

5.2.3 Pegawai BLUD


Pemberian remunerasi untuk para pegawai BLUD dapat dihitung
berdasarkan beberapa indikator penilaian yaitu :
1. Pengalaman dan masa kerja (basic index).
2. Keterampilan, ilmu pengetahuan dan prilaku (competency index).
3. Resiko kerja (risk index).
4. Tingkat kegawatdaruratan (position index).
5. Hasil/ capaian kinerja (performance index).
6. Tingkat kegawatdaruratan (emergency index)

5.2.4 Honorarium Dewan Pengawas


Honorarium bagi Dewan Pengawas pada instansi yang akan
menerapkan PPK-BLUD dapat ditetapkan sebagai berikut :
1. Ketua Dewan Pengawas : paling banyak sebesar 40 % (empat puluh
persen) dari gaji Pemimpin BLUD.
2. Anggota Dewan Pengawas : paling banyak 36 % (tiga puluh enam
persen) dari gaji Pemimpin BLUD.
3. Sekretaris Dewan Pengawas : paling banyak 15 % (lima belas
persen) dari gaji Pemimpin BLUD.
31
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
5.3. Jenjang Karir
Jenjang karir disesuaikandengan peraturan kepegawaian yang ada
yaitu sesuai jenjang karirjabatan struktural atau jabatan fungsional.

5.4. Pembinaan termasuk sistem reward dan punishment


Pembinaan dilakukan oleh Kepala UPT Puskesmas/pemimpin BLUD dan
pejabat yang berwenang (Dinas Kesehatan dan Badan Kepegawaian
DaerahKota), sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku
termasuk pemberian penghargaan ataupun sanksi (reward and punishment).

5.5. Pemutusan Hubungan Kerja


Pemutusan hubungan kerja bagi pejabat pengelola dan pegawai BLUD
yang berstatus PNS adalah mengikuti peraturan kepegawaian dan
perundangan yang berlaku. Bagi pejabat pengelola, dewan pengawas dan
skretaris dewan pengawas yang diberhentikan sementara dari jabatannya
memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen) dari
remunerasi/honorarium bulan terakhir yang berlaku sejak tanggal
diberhentikan sampai dengan ditetapkannya keputusan definitif tentang
jabatan yang bersangkutan.
Bagi pejabat pengelola berstatus PNS yang diberhentikan sementara
dari jabatannya memperoleh penghasilan sebesar 50 % (lima puluh persen)
dari remunerasi bulan terakhir di BLUD sejak tanggal diberhentikan atau
sebesar gaji PNS berdasarkan surat keputusan pangkat terakhir.

32
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
BAB VI
SISTEM AKUNTABILITAS BERBASIS KINERJA

Akuntabilitas merupakan salah satu dari empat prinsip dalam tata kelola
BLUD, disamping transparansi, responsibilitas, dan independensi. Akuntabilitas
merupakan kejelasan fungsi, struktur, dan system yang dipercayakan pada BLUD
agar pengelolaannya dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan kinerja
menggambarkan pencapaian hasil kegiatan.
Dalam upaya mewujudkan akuntabilitas berbasis kinerja, maka dibuatlah
Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD yang mencakup pernyataan visi, misi, sasaran
strategis, pengukuran pencapaian kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan
proyeksi keuangan lima tahunan BLUD. Rencana Strategis Bisnis (RSB) BLUD
dipergunakan sebagai dasar penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) dan
evaluasi kinerja.
Rencana strategis bisnis UPT Puskesmas Kebun Kopi mengacu pada Renstra
Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016 yang menjabarkan visi, misi dan program
Kepala Daerah di bidang kesehatan yang tertuang dalam RPJMD Kota Jambi
dalam rencana pembangunan lima tahun yang bersifat indikatif. Jadi dengan
sendirinya Renstra Bisnis UPT Puskesmas ... terkait dengan RPJMD Kota Jambi.
Untuk mencapai hasil kegiatan (kinerja) sesuai standar pelayanan minimal
(SPM), ada sekitar 21 upaya/program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan
oleh UPT Puskesmas ... sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kota Jambi

6.1. Upaya Kesehatan Ibu Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
1. Kegiatan Pokok
a. Pendataan Bumil, bayi dan balita
b. ANC dan pemberian buku KIA
c. pencatatan kohort ibu ,bayi balita.
d. Deteksi bumil resti/komplikasi
e. Pertolongan Persalinan
f. Pemantauan pasca`persalinan dan MTBM, pelayanan kunjungan
neonatus di dalam dan diluar gedung, pelayanan rujukan neonatus,
audit kesakitan dan kematian neonatus.
g. Pembuatan PWS KIA
33
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
h. Peningkatan kompetensi petugas, MTBS, DDTK, kunjungan bayi di dalam
dan diluar gedung.
i. Pelayanan kunjungan anak balita dan prasekolah.
j. Pelayanan KB yang berkualitas.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K-4.
b. DO K1 – K4.
c. Cakupan DDRT ibu hamil.
d. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk.
e. Cakupan kunjungan neonatus.
f. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
g. Cakupan kunjungan bayi.
h. Cakupan BBLR ditangani.
i. Cakupan deteksi dini anak balita dan pra sekolah.
j. Cakupan peserta KB baru.
k. Cakupan peserta KB aktif.

6.2. Imunisasi
1. Kegiatan Pokok.
a. Penyediaan dan penyimpanan vaksin yang baik dan benar
b. Pelayanan imunisasi yang berkualitas sesuai dengan SOP meliputi
Imunisasi Dasar Lengkap,BIAS Campak,DT TD, WUS.
c. Pendataan jumlah murid kelas I ,II DAN III SD.
d. Peningkatan kompetensi petugas kesehatan, penyelidikan
epidemiologi.

e. Pencatatan dan Pembuatan PWS Imunisasi.

f. Penanganan kasus sesuai SOP apabila ada kasus KIPI

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan imunisasi Hb-0 bayi lahir < 7 hari.
b. Cakupan imunisasi BCG.
c. Cakupan imunisasi Hb- DPT 3.
d. Cakupan imunisasi polio 4.
e. Cakupan imunisasi campak
f. DO Hb-DPT 3 – Campak.
g. Desa/kelurahan UCI.

34
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
h. Status T5 ibu hamil.
i. Cakupan BIAS Campak kelas 1 SD.
j. Cakupan BIAS DT Kelas 1 dan Td kelas 2-3 SD.
k. Kejadian KIPI.

6.3. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.


1. Kegiatan Pokok
a. Penimbangan bayi dan balita di posyandu.
b. Verfikasi status Gizi, KIE dan intervensi dengan PMT pemulihan.
c. Distribusi vitamin A dosis tinggi untuk bayi 6-12 bln ,balita dan bufas .
d. Pelaksanaan Kadarzi.
e. Perencanaan dan distribusi tablet Fe kepada bumil dan bufas
f. Bekerjasama dengan KIA dalam penatalaksanaan bumil KEK
g. Monitoring GAKI
h. Pemberian PMT penyuluhan di posyandu dengan D/S < 80%

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Balita terdaftar dan memiliki buku KIA
b. Cakupan D/S, N/D.N/S
c. Balita Gizi kurang tertangani.
d. Balita Gizi Buruk tertangani.
e. Balita mendapat Vit. A 2kali pertahun.
f. Pelaksanaan PSG posyandu.
g. Pemantauan Kadarzi.
h. Ibu hamil yang diukur LILA.
i. Ibu hamil KEK tertangani.
j. Ibu Nifas dapat Vitamin A.
k. Ibu Hamil dapat tab Fe 90 tablet.
l. MP-ASI pada bayi BGM dari Maskin.

6.4. Upaya Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular


1. Kegiatan Pokok
a. Pemastian KLB, investigasi, penanggulangan, pemutusan mata rantai,
dan pengamatan pasca KLB.
b. Sosialisasi AFP, pencarian kasus, dan kunjungan ulang.

35
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
c. Penemuan kasus,diagnosa dan pengobatan Tb paru, dan kunjungan
rumah.
d. Penemuan dan pengobatan pneumonia.
e. Tata laksana terapi ODHA, dan peningkatan PHBS.
f. Diagnosis dan tatalaksana DBD, PE, dan PSN.
g. Diagnosis dan tatalaksana diare, dan PE.
h. Diagnosis dan tatalaksana malaria.
i. Diagnosis dan tatalaksana kusta, serta kontak serumah.
j. Diagnosis dan tatalaksana IMS.
k. Sosialisasi rabiesdan tatalaksanagigitan HPR.

2. Indikator Kinerja
a. Desa/kelurahan mengalami KLB ditangani < 24 jam.
b. Desa/kelurahan bebas rawan gizi.
c. AFP per 100.000 penduduk< 15 tahun.
d. Penemuan suspek TB Paru.
e. TBParu BTA +
f. Kesembuhan TB Paru BTA +
g. Pemeriksaan kontak serumah TB Paru BTA +.
h. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani.
i. Klien yang mendapat penanganan HIV-AIDS.
j. Penderita DBD yang ditangani.
k. Balita dengan diare yang ditangani.
l. Penderita malaria yang diobati.
m. Penderita kusta yang selesai berobat (RFT).
n. IMS yang diobati.
o. Kasus gigitan HPR ditangani.

6.5. Upaya Kesehatan Lingkungan


1. Kegiatan pokok
a. Pendataan, kemitraan, pengawasan, dan advokasi.
b. Inspeksi sanitasi.
c. Pelaksanaan STBM (Sanitasi Total berbasis masyarakat)
d. Pelayanan klinik sanitasi.
e. Pengelolaan limbah sesuai standar.
36
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
2. Indikator kinerja
a. Institusi yang dibina.
b. Rumah/bangunan bebas jentik Aedes.
c. TTU/TPM yang diawasi.
d. TTU/TPM yang memenuhi syarat.
e. Cakupan SAB.
f. Cakupan jamban keluarga.
g. Cakupan SPAL.
h. Cakupan klinik Sanitasi.
i. Terkelolanya limbah sesuai standar baik limbah medis dan non medis.

6.6. Upaya Promosi Kesehatan


1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan dan pengendalian UKBM.
b. Penyuluhan yang menyangkut materi ASI eksklusif, garam beryodium,
posyandu, NAFZA, pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular.
c. Pembinaan dan analisa Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di setiap
tatanan.
d. Peningkatan peran serta dan pemberdayaan masyarakat.
e. Pembinaan jaminan kesehatan nasional/JKN

2. Indikator Kerja
a. Bayi yang dapat ASI eksklusif.
b. Desa dengan garam beryodium baik.
c. Strata Posyandu.
d. Penyuluhan NAFZA oleh petugas kesehatan.
e. Cakupan peserta jaminan kesehatan Nasional
f. Cakupan jaminan kesehatan Gakin.
g. Tingkat pencapaiann PHBS di setiap tatanan.

6.7. Upaya Pengobatan


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pelayanan pengobatan rawat jalan tingkat pertama
sesuai standar.
b. Input riwayat penyakit pasien ke dalam SIMPUS dan medical record
c. Melaksanakan pelayanan kedaruratan medik.
d. Melaksanakan upaya rujukan sesuai strandar.
37
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
2. Indikator kinerja
a. Cakupan rawat jalan umum (Utilisasi rawat jalan).
b. Cakupan Kunjungan rawat jalan gigi
c. Cakupan penanganan kegawatdaruratan sesuai standar.

6.8. Usaha Kesehatan Sekolah


1. Kegiatan Pokok
a. Penjaringan anak kelas 1 SD
b. Pemeriksaan berkala
c. Pembinaan dokter kecil.
d. Pembinaan sekolah sehat.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penjaringan siswa kelas 1 SD dan setingkat oleh tenaga
kesehatan
b. Pembentukan dokter kecil tingkat SD.
c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja.
d. Cakupan sekolah sehat.

6.9. Upaya Kesehatan Usia Lanjut


1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kelompok usia lanjut.
b. Pembinaan kelompok usia lanjut.
c. Melaksanakan upaya rujukan usia lanjut yang beresiko tinggi.

2. Indikator Kerja
a. Cakupan Pelayanan usia lanjut.
b. Cakupan kelompok-kelompok usia lanjut melalui posyandu.
c. Adanya pelayanan dengan sistem UPT Puskesmas Santun Lansia.

6.10. Upaya Kesehatan Jiwa Masyarakat


1. Kegiatan Pokok
a. Penemuan kasus dan pelayanan
b. pencatatan dan pelaporan.
2. Indikator Kinerja
a. Pendataan gangguan jiwa berat di masyarakat.
b. Pelayanan gangguan jiwa di UPT Puskesmas.

38
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
6.11. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan dan pelaksanaan Perkesmas penduduk yang rawan
kesehatan.
b. Pembinaan dan pelayanan bagi penduduk miskin.
c. Melaksanakan upaya rujukan.

2. Indikator Kinerja
a. Perkesmas Bumil resti,neonatal resti, balita resti, dan penderita TBParu.
b. Cakupan Perkesmas bagi masyarakat miskin.

6.12. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pengobatan rawat jalan gigi tingkat pertama sesuai
stándar.
b. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi masyarakat.
c. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan gigi anak
sekolah.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penduduk dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
b. Cakupan ibu hamil dapat pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
c. Cakupan desa binaan UKGMD.
d. Ratio penambalan dan pencabutan.

6.13. Upaya Pengobatan Rawat Inap


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan pelayanan persalinan normal sesuai dengan standar.
b. Melaksanakan pelayanan persalinan dengan penyulit sesuai dengan
standar.
c. Melaksanakan upaya rujukan sesuai stándar.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan penanganan persalinan normal dan persalinan dengan
penyulit sesuai standar.
b. Cakupan visite rate.
c. Cakupan pemberi pelayanan rawat inap oleh tenaga para medis.
39
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
6.14. Upaya Kesehatan Mata
1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan screning/hunting untuk gangguan penglihatan karena
katarak.
b. Melaksanakan upaya rujukan penanganan katarak.
c. Melaksanakan kerja sama dengan dokter spesialis mata dan yayasan
kemanusian yang bergerak di bidang kesehatan mata.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Skrining penderita katarak.
b. Cakupan Penemuan penderita mata katarak.
c. Cakupan Penderita katarak di operasi.
d. Cakupan Perawatan Pasca operasi

6.15. Upaya Kesehatan Kerja


1. Kegiatan Pokok
Pendataan, sosialisasi, perencanaan jadwal, pelaksanaan, dan monev.

2. Indikator Kinerja
a. Cakupan Pos UKK yang di bina.
b. Kasus penyakit akibat kerja
c. Cakupan penanganan kasus penyakit akibat kerja

6.16. Registrasi Pasien dan Catatan Medik


1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana, prasarana, dan pengaturan tenaga
b. Melaksanakan registrasi pasien dengan SIMPUS
c. Monitoring rekam medik sesuai waktu penyimpanan, pemilahan, dan
pemusnahan.
2. Indikator Kinerja
a. Lama waktu pendaftaran pasien.
b. Waktu pembuatan/penemuan catatan medik.
c. Kelengkapan pengisian dan penataan kembali rekam medik 24 jam
setelah selesai pelayanan.
d. Waktu tunggu pasien di rawat jalan.
e. Kenyamanan ruang tunggu.
f. Tata kelola rekam medik.
40
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
6.17. Upaya Pelayanan Logistik (Farmasi)
1. Kegiatan Pokok
a. Perencanaan obat, permintaan, dan penerimaan.
b. Stok opname obat, kartu stok, gudang penyimpanan obat, dan almari
obat.
c. Optimalisasi SIMPUS, pengadaan resep, pelayanan, dan sampling survei.

2. Indikator Kinerja
a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan.
b. Ketersediaan obat esensial dan generik.
c. Tata kelola obat sesuai standar.
d. Tidak ada kesalahan pemberian obat.
e. Tata kelola dokumen resep.

6.18. Laboratorium Sederhana


1. Kegiatan Pokok
a. Persiapan sarana dan prasarana
b. Pelayanan pemeriksaan laboratorium sederhana
c. Peningkatan kompetensi petugas
d. Pencatatan dan pelaporan.

2. Indikator Kinerja
a. Durasi pemeriksaan specimenlaboratorium sederhana.
b. Hasil laboratorium terkonfirmasi kepada petugas medis.

6.19. SP2TP
1. Kegiatan Pokok
Pengadaan administrasi pencatatan pelaporan puskesmas dan
koordinasi lintas program.

2. Indikator Kinerja
Pengumpulan dan pelaporan Tepat waktu.

6.20. Upaya Rujukan


1. Kegiatan Pokok
a. Melaksanakan rujukan sesuai perbup rujukan Kota Jambi.
b. Pencatatan dan pelaporan

2. Indikator Kinerja
Rujukan sesuai standar.
6.21. Administrasi dan Kepegawaian
41
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
1. Kegiatan Pokok
a. Pembinaan pegawai dan waskat.
b. Pengadaan sarana dan prasarana surat menyurat.
c. Monitoring jenjang kepangkatan, daftar pengendalian, pembinaan,
dan sebagainya.

2. Indikator Kinerja
a. Tepat waktu absensi pegawai.
b. Pengendalian surat-surat dinas sesuai alur dan prosedur.
c. Ketepatan waktu usul naik pangkat, gaji berkala, DP3, dan lain-lain.

42
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
BAB VII
KEBIJAKAN KEUANGAN

7.1. Kebijakan Tarif


Kebijakan mengenai tarif masih mengacu pada Peraturan Daerah tentang
Retribusi Pelayanan Kesehatan, dimana tarif pada masing-masing jenis
pelayanan adalah sebagai berikut:

Dalam perjalannya dan perubahan tingkat status BLUD, Pimpinan BLUD dapat
mengusulkan tarif pelayanan kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah,
selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Walikota dan disampaikan kepada
Pimpinan DPRD Kota.

7.2. Pelaksanaan, Penatausahaan dan Pelaporan


1. Dasar Pelaksanaan Anggaran
a. Sebagai dasar pelaksanaan adalah DPA-BLUD yang telah disetujui oleh
Sekretaris Daerah dan disahkan oleh DPPKAD;
b. DPA-BLUD yang telah disahkan DPPKAD menjadi dasar penarikan dana
yang bersumber dari APBD;
c. Apabila DPA-BLUD belum disahkan oleh DPPKAD, BLUD dapat melakukan
pengeluaran uang setinggi-tingginya sebesar angka pada DPA-BLUD
tahun sebelumnya;
d. Penarikan dana digunakan untuk belanja pegawai, belanja modal,
barang dan/atau jasa, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
e. DPA-BLUD menjadi lampiran perjanjian kinerja yang ditanda tangani oleh
Walikota dengan Pimpinan BLUD dalam bentuk Perjanjian Kinerja.

2. Pengelolaan Kas
a. Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang dananya bersumber
dari jasa layanan, hibah, hasil kerja sama dengan pihak lain, dan
pendapatan lain-lain yang sah dilaksanakan dengan rekening kas
BLUD;
b. Rekening Kas BLUD oleh Pimpinan BLUD pada Bank Umum (dalam hal
ini Bank Jambi Cabang untuk menampung seluruh penerimaan
pendapatan dan pembiayaan pengeluaran.

3. Pengelolaan Piutang dan Utang


a. BLUD dapat piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa,
dan/atau transaksi yang berhubungan langsung maupun tidak
langsung dengan kegiatan BLUD;
b. Piutang dikelola dengan tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggungjawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai
43
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
dengan prinsip bisnis yang sehat dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan;
c. Penagihan piutang sulit ditagih dapat dilimpahkan penagihannya
kepada Walikota dengan dilampiri bukti-bukti yang alid dan sah;
d. Piutang dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat ole pejabat yang
berwenang yang nilainya ditetapkan secara berjenjang;
e. BLUD dapat melakukan pinjaman/utang sehubungan dengan
kegiatan operasional dan/atau perikatan pinjaman dengan pihak lain,
dapat berupa pinjaman/utang jangka pendek atau pinjaman/utang
jangka panjang;
f. Pemanfaatan pinjaman/utang yang berasal dari perikatan pinjaman
jangka pendek hanya untuk biaya operasional termasuk keperluan
menutup defisit kas;
g. Pinjaman jangka panjang terlebih dahulu wajib mendapat persetujuan
Walikota. Pemanfaatan pinjaman/utang yang berasal dari perikatan
pinjaman jangka pendek hanya untuk pengeluaran investasi/modal;
h. Perikatan pinjaman dilakukan oleh Pejabat yang berwenang secara
berjenjang berdasarkan nilai pinjaman diatur dengan peraturan
Walikota;
i. Pembayaran kembali pinjaman/utang menjadi tanggungjawab
Pimpinan BLUD;
j. Hak tagih pinjaman/utang BLUD menjadi kadaluwarsa setelah 5 tahun
sejak utang tersebut jatuh tempo, kecuali ditetapkan lain menurut
undang-undang;
k. BLUD wajib membayar membayar pokok utang dan bunga yang telah
jatuh tempo;
l. Pimpinan BLID dapat melakukan pelampauan pembayaran bunga
dan pokok sepanjang tidak melebihi ambang batas yang telah
ditetapkan dalam RBA.

4. Investasi
a. BLUD dapat melakukan investasi jangka pendek dan jangka panjang
sepanjang memberi manfaat bagi peningkatan pendapatan dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta tidak mengganggu
likuiditas keuangan BLUD;
b. Inestasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama satu bulan dan/atau
kurang, dapat dilakukan dengan pemanfaatan surplus kas jangka
pendek antara lain: deposito berjangka 1 sampai dengan 12 bulan
dan dapat diperpanjang secara otomatis;
c. Hasil investasi merupakan pendapatan BLUD, dapat dipergunakan
secara langsung untuk membiayai pengeluaran sesuai RBA.

44
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
5. Pengadaan Barang dan Jasa
a. Pengadaan barang dan/atau jasa pada BLUD dilaksanakan
berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi pengadaan barang/jasa
pemerintah;
b. BLUD dengan status penuh dapat diberikan fleksibilitas berupa
pembebasan sebagian atau seluruhnya dari ketentuan yang berlaku
umum bagi pengadaan barang dan/atau jasa pemerintah apabila
terdapat alasan efektivitas dan/atau efisien;
c. Fleksibilitas diberikan terhadap pengadaan barang dan/atau jasa
yang sumber dananya berasal dari: jasa layanan, hibah tidak terikat,
hibah kerjasama dengan pihak lain, dan lain-lain pendapatan BLUD
yang sah.

6. Pengelolaan Barang
a. Barang inventaris milik BLUD dapat dihapus atau dialihkan kepada
pihak lain atas dasar pertimbangan ekonomis dengan cara dijual,
ditukar dan/atau dihibahkan;
b. Hasil penjualan barang inventaris merupakan pendapatan BLUD;
c. BLUD tidak boleh mengalihkan dan/atau menghapus aset tetap;
d. Tanah dan bangunan BLUD disertifikasikan atas nama Pemerintah
Daerah.

7. Surplus dan Defisit Anggaran


a. Surplus anggaran BLUD merupakan selisih lebih antara realisasi
pendapatan dan realisasi biaya BLUD pada satu tahun anggaran;
b. Surplus anggaran BLUD dapat digunakan dalam tahun anggaran
berikutnya, kecuali atas permintaan Walikota disetorkan sebagian
atau seluruhnya ke Kas Daerah dengan mempertimbangkan posisi
likuiditas BLUD;
c. Defisit anggaran BLUD merupakan selisih kurang antara realisasi
pendapatan dengan realisasi biaya BLUD dalam satu tahun
anggaran;
d. Defisit anggaran BLUD dapat diajukan usulan pembayarannya pada
tahun anggaran berikutnya kepada DPPKAD.

8. Penatausahaan Pendapatan
a. Sumber pendapatan BLUD berasal dari jasa pendapatan, hibah, hasil
kerjasama dengan pihak ketiga, APBN, APBD, dan lain-lain
pendapatan yang sah;
b. Buku-buku yang digunakan dalam melakukan penatausahaan
pendapatan adalah sebagai berikut:
1) Buku kas umum pendapatan
2) Buku kas umum pembantu pendapatan
3) Buku pembantu bank pendapatan
45
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
4) Buku pembantu rekapitulasi penerimaan harian
5) Buku pembantu pengawasan piutang

9. Laporanan Pendapatan BLUD


a. Pendapatan BLUD dilaporkan setiap Triwulan kepada Pejabat
DPPKAD;
b. Laporan tersebut ditandatangani oleh Pimpinan BLUD dan diketahui
oleh DPPKAD.

10. Penatausahaan Belanja


a. Sumber penerimaan dari dana APBN dikelola terpisah dengan
sumber penerimaan APBD;
b. Dana dari APBD termuat dalam RKA dan DPA BLUD sebagai belanja,
sehingga penggunaan dana tersebut menggunakan media SPD
(Surat Penyediaan Dana), SPP (Surat Permintaan Pembayaran), SPM
((Surat Perintah Membayar), dan SP2D (Surat Perintah Pencairan
Dana);
c. Untuk mengelola belanja yang terdapat dalam DPA, ditunjuk/
ditetapkan Bendahara Pengeluaran;
d. Mekanisme pencairan dana APBD adalah sebagai berikut:
1) DPPKAD menerbitkan SPD;
2) PPTK/Bendahara pengeluaran mengajukan SPP kepada KPA
(Kuasa Pengguna Anggaran);
3) KPA menerbitkan SPM;
4) Bendahara mengajukan SPM kepada BUD (Bendahara Umum
Daerah);
5) BUD menerbitkan SP2D.
e. Media-media yang digunakan untuk melakukan penatausahaan
atas danaAPBD adalah sebagai berikut:
1) Register SPD;
2) Register SPP;
3) Register SPM;
4) Register SP2D.
f. Setelah pencatatan ke dalam media register, dana ang bersumber
dari APBD dan BLUD yang tertuang dalam DPA, Bendahara
Pengeluaran menggunakan buku-buku seperti :
1) BKU (Buku Kas Umum) Pengeluaran;
2) BKU (Buku Kas Umum) Pengeluaran Pembantu;
3) Buku Pembantu Bank;
4) Buku Pembantu Panjar;

46
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
5) Buku Pembantu PPN dan PPh;
6) Buku pembantu pengawasan anggaran per kegiatan.

11. Laporanan Realisasi Belanja


a. Laporanan Realisasi Belanja dibuat dan dilaporkan setiap Triwulan;
b. Melaporkan belanja/pengeluaran yang sumbernya dari jasa
layanan, hibah, hasil kerjasama dan pendapatan lain yang sah;
c. Pimpinan BLUD membuat SPTJ (Surat Pernyataan Tanggung Jawab).

12. Akuntansi
a. Akuntansi dan Laporan Keuangan sesuai SAK (Standar Akuntansi
Keuangan) dan SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan). Laporan
keuangan BLUD berupa:
1) LRA (Laporan Realisasi Anggaran)/ Laporan Operasional;
2) Neraca;
3) Laporan Arus Kas;
b. Catatan Atas Laporan Keuangan
c. Periode akuntansi BLUD meliputi masa satu tahun, mulai 1 Januari
sampai dengan 31 Desember. Penyampaian laporan keuangan
yang meliputi laporan realisasi anggaran/laporan operasional,
laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan laporan
kinerja dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Laporan triwulanan yang disampaikan paling lambat tanggal 15
setelah triwulan berakhir;
2) Laporan semesteran, yang disampaikan paling lambat tanggal 10
setelah semester berakhir;
3) Laporan tahunan, yang disampaikan paling lambat tanggal 20
setelah tahun berakhir.
d. Laporan keuangan tahunan BLUD di audit oleh Auditor eksternal.
Contoh-contoh format laporan yang berkaitan dengan penatausahaan
keuangan BLUD terdapat pada lampiran

47
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
BAB VIII
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH

Tata kelola limbah dan lingkungan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu
limbah non medis dan limbah medis.
8.1. Tata Kelola Limbah Non Medis
Tata kelola limbah non medis merupakan pengelolaan limbah yang dihasilkan
dari aktivitas non medis, baik organik maupun anorganik, yang bersumber dari
lingkungan, pegawai, pengunjung dan alat non medis. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan penampilan dan jejaringnya. Kegiatannya meliputi:
1. Pengadaan dan penataan tempat penampungan sementara (TPS) di tiap
ruangan dan tempat strategis lainnya (TPS I);
2. Mobilisasi harian ke halaman Puskesmas (TTPS II);
3. Peningkatan kegiatan jumat bersih;
4. Pengangkutan limbah non medis oleh truk sampah DKP.

8.2. Tata Kelola Limbah Medis


Tata kelola limbah medis merupakan pengelolaan limbah yang dihasilkan dari
aktivitas medis (cair, padat, biologis, kimiawi), baik yang bersumber dari
kegiatan medis teknis atau alat penunjang menis. Tujuannya adalah untuk
menghindari dampak yang diakibatkan oleh limbah meis, baik terhadap
petugas, pengunjung, lingkungan, dan masyarakat. Kegiatannya meliputi:
1. Pengadaan dan penataan tempat penampungan sementara limbah
medis, untuk limbah padat dengan tempat penampungan khusus dan
strategis, sedangkan tempat penampungan limbah cair adalah septic tank;
2. Mobilisasi dan jejaring ke TPS Puskesmas minimal 1 kali/minggu;
3. Mobilisasi (packing)dari masingmasing ruang pelayanan ke TPS Khusus tiap
hari;
4. Mobilisasi ke tempat pemusnahan (incenerator) di RSUD .

48
Pola Tata Kelola Puskesmas ...
BAB IX
PENUTUP

Pola Tata Kelola UPT Puskesmas Kebun kopi ini merupakan peraturan internal
UPT Puskesmas yang akan menerapkan PPK BLUD yang dapat memberikan
gambaran tentang struktur organisasi UPT Puskesmas Kebun kopi prosedur
kerja, pengelompokan fungsi yang logis, pengelolaan SDM, sistem
akuntabilitas yang berbasis kinerja, kebijakan keuangan, dan kebijakan
pengelolaan lingkungan dan limbah.

Pola Tata Kelola UPT Puskesmas Kebun kopi diharapkan dapat dijadikan
sebagai:

1. Salah satu persyaratan administratif untuk bahan usulan dalam


menerapkan PPK BLUD;

2. Bahan evaluasi bagi Tim Penilai dan Tim Pengawas PPK BLUD Kota
Jambidalam menentukan arah kebijakan kepada Unit Kerja yang akan
menerapkan PPK BLUD.

49
Pola Tata Kelola Puskesmas ...

Anda mungkin juga menyukai