Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Imam

NPM : 1206272620

Departemen : Ilmu Politik

Penimbunan BBM terkait Pelanggaran Pancasila

Hampir semua orang mengetahui kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM (Bahan
Bakar Minyak). Kenaikan ini terjadi karena pemerintah tak mampu lagi memberikan subsidi
pada BBM. Pemerintah telah mempertimbangkannya, yaitu bersamaan dengan naiknya harga
minyak mentah dunia di pasaran Internasional.
Sebelum diputuskan, rencana pemerintah menaikan harga BBM ini menimbulkan
banyak persoalan. Banyak rakyat kelas menengah ke bawah mungkin merasa tercekik dengan
kondisi yang sedemikian rupa. Ini logis, sebab kenaikan harga BBM juga akan memicu
kenaikan harga sembako dan harga-harga lainnya. Masyarakat kelas kecil semakin
tersudutkan.
Selain itu dampak lainnya adalah permintaan BBM melonjak naik. Hal ini diduga
banyaknya aksi sejumlah warga melakukan spekulasi untuk meraup keuntungan besar dengan
cara menimbun BBM dan dijual pada saat harga sudah naik. Tindakan ini bertujuan untuk
meraup laba dengan jumlah besar, karena ia membeli dengan harga yang belum dinaikkan,
jauh di bawah harga penjualan nantinya kalau suda dinaikkan. BBM yang ditimbun pun tak
sedikit jumlanya. Aksi ini juga membuat permintaan BBM di SPBU bertambah, dan
dikhawatirkan terjadi kelangkaan. Kabar berita kenaikan harga saja sudah menyulitkan,
apalagi dengan penimbunan oleh spekulan-spekulan itu.

Kalau kita amati seksama, penimbunan BBM bukan hanya merupakan kasus biasa. Di
dalam tindakan tersebut, telah terjadi adanya pelanggaran nilai-nilai luhur ideologi bangsa,
yaitu pancasila.

Pancasila1 artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara
Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV
yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma
karangan Tantular. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada
tanggal 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara, maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan
pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun berdasarkan
kenyataan, nilai-nilai yang ada dalam Pancasila tersebut tidak mutlak dipraktikan oleh nenek
moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai sekarang secara benar. Pelanggaran
terhadap nilai – nilai Pancasila banyak ditemukan di negeri tercinta ini.

1
Jimmy Hasoloan, “Pancasila”, hal 1-10
Namun sebelumnya marilah kita melihat lagi nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
pancasila yang telah dirumuskan oleh para founding fathers kita. Nilai-nilai atau butir-butir
dalam pancasila tersebut adalah :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan
Yang MahaEsa.
 Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang MahaEsa.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang MahaEsa.
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang MahaEsa.
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadapTuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhlukTuhan Yang MahaEsa.
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna, kulit dan sebagainya.
 Mengembangkan sikapsalingmencintaisesamamanusia.
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Menjunjung tingginilai-nilai kemanusiaan.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
 Berani membela kebenaran dan keadilan.
 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilansosial.
 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuanbangsa.

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan
 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
 Dengan i’tikad baikdan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
 Mengembangkan sikap adil terhadapsesama.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
Terkait kasus penimbunan BBM, secara langsung maupun tidak langsung dapat kita
lihat terdapat pelanggaran nilai-nilai dalam pancasila. Pelanggaran-pelanggaran yang dapat
kita tangkap antara lain :

1. Sila ke-2 Pancasila = Penimbunan BBM berkaitan erat dengan tidak jujurnya
seseorang dan berakibat tingginya harga bbm di pasaran. Dengan kata lain bertolak
belakang dengan nilai-nilai dalam sila ke-2 terutama berani untuk membela kebenaran
dan keadilan, dan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
2. Sila ke-3 Pancasila = Nilai yang dilanggar adalah nilai persatuan Indonesia dimana
para penimbun bbm lebih mementingkan kepentingan dan keuntungan pribadi
dibandingkan kepentingan dan keselamatan bangsa. Sikap yang diambil para
penimbun bbm ini terlepas dari kurangnya rasa cinta akan bangsa sendiri dan tidak
mementingkan keutuhan bangsa.
3. Sila ke-5 Pancasila = Kejahatan menimbun bbm tidak terlepas dari motif individualis
maupun kelompoknya, sehingga berakibat kurangnya sikap adil dan suasana
kebersamaan kepada orang lain. Keadilan dan kesejahteraan sosial sangat sulit dicapai
jika satu pihak tidak mampu bersikap bijaksana dan seimbang antara hak dan
kewajibannya.

Akhirnya, sebagai rakyat Indonesia, hendaknya kita tidak mencari keuntungan dengan
jalan yang dilarang pemerintah, dan merugikan banyak orang lain. Kita berharap aparat yang
berwenang mampu mencegah dan melakukan tindakan terhadap oknum-oknum yang sengaja
menimbun BBM demi keuntungan sesaat. Mari berjuang di jalan yang jujur dan diridhai
Tuhan.

Daftar Pustaka
 Hasoloan, Jimmy. 2008. Pancasila. Swagati Press: Cirebon
 Siswanto, Joko. 2006. ABC Pancasila : Refleksi Komprehensif Hal Ihwal Pancasila. Badan
Penerbitan Filsafat UGM: Yogyakarta
 Widyani, Retno. 2001. Pancasila: Diktat Kuliah. Fakultas Pertanian Universitas Swadaya
Gunung Jati: Cirebon

Sumber Internet
http://indonesiancommunity.multiply.com/journal/item/3278/Pancasila-beserta-Butir-
butirnya?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

http://qudsiyyah.com/2012/03/penimbunan-bbm-jangan-ah/

http://budisansblog.blogspot.com/2012/03/inilah-pasal-hukuman-penimbun-bbm.html

Anda mungkin juga menyukai