http://www.dapoeranimasi.com/wp-content/uploads/2018/01/1.jpg
2. Anticipation
Anticipation boleh juga dianggap sebagai persiapan/ awalan gerak
atau ancang-ancang. Seseorang yang bangkit dari duduk harus
membungkukkan badannya terlebih dahulu sebelum benar-benar
berdiri. Pada gerakan memukul, sebelum tangan ‘maju’ harus ada
gerakan ‘mundur’ dulu. Dan sejenisnya. Prinsip ini akan
mengantarkan pada gerakan utama yang siap diterima penonton
yaitu ancang-ancang sebelum action terjadi. Contoh paling
gampang adalah gerakan melompat. Seseorang yang akan
melompat, akan memulai dengan gerakan jongkok dahulu baru
melompat. Contoh lain adalah gerakan memukul bola pada base ball
atau permainan kasti.
http://www.dapoeranimasi.com/wp-content/uploads/2018/01/2.jpg
3. Staging
Prinsip ini paling lazim dipakai dalam perfilman dan show panggung,
yang tujuannya menarik perhatian pemirsa sekaligus menjelaskan
tentang adegan apa yang tengah dan akan terjadi termasuk action,
reaction, attitude, personality dan mood.Untuk mempermudah
mengerti prinsip ini, coba bayangkan 3 atau 4 karakter ada di atas
panggung. Cek siluet masing-masing karakter tersebut. Dengan
siluet ini, interaksi antar karakter yang jelas membuat penonton
mudah mengerti dan mengetahui apa yang tengah terjadi. Contoh
berikutnya bila seekor bebek tengah bermain sulap, maka staging
terbaik bisa langsung dirasakan dari siluet-nya sehingga hindari
staging yang menumpuk atau overlap.Selain itu untuk membuat
adegan yang sukses, biasakan menggunakan ukuran kamera yang
tepat (long shot, medium atau close up shot), jangan membuat
bingung pemirsa dengan adegan yang ribet cukup yang simpel tapi
mengena, maksimalkan penggunaan BG (background) yang
memperkuat suasana, jangan malah mengganggu adegan
keseluruhan.
http://www.dapoeranimasi.com/wp-content/uploads/2018/01/3-
768x393.jpg