Referat
Perdarahan SubArachnoid
Pembimbing :
Penyusun :
Yenni Pramitha
61111054
2016
2
BAB I
PENDAHULUAN
terjadi apabila terdapat gangguan pada Lamina Elastis Interna atau dinding arterial
Arteri Serebri atau cabangnya. 85% aneurisma terletak pada Sirkulasi Anterior
pasien dan sebagian pasien yang masih hidup akan mengalami defisit neurologik
intervensi bedah saraf dan perawatan Intensive Care Unit (ICU) yang baik3.
1
3
kasus per 100.000. Lebih dari 27.000 orang Amerika menderita ruptur aneurisma
intrakranial setiap tahunnya. Insiden tahunan meningkat seiring dengan usia dan
yang tidak dapat dipastikan dengan autopsi. Secara Internasional beragam insiden
PSA telah dilaporkan pada daerah lain di dunia (2-49 kasus per 100.000)4.
wanita bagi usia di bawah 40 tahun tetapi pada usia lebih dari 40 tahun
hingga 28 kasus per 100.000 orang per tahun. Perdarahan subarachnoid sering
terjadi pada usia lebih daripada 50 tahun dan insiden tertinggi terjadi pada usia 50
misalnya pada kejadian aneurisma multipel. Insiden dapat meningkat bagi pasien
referat ini juga akan dijadikan untuk melengkapi persyaratan Kepaniteraan Klinik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
memproteksi Otak dan Medulla Spinalis. Dura Mater adalah membran yang
paling superfisial dan tebal. Dura Mater meliputi Falx Serebri, Tentorium
Serebelli dan Falx Serebelli. Dura Mater membantu memfiksasi otak di dalam
tulang kepala. Membran Meningea seterusnya adalah sangat tipis yang dinamakan
Arachnoid Mater. Ruang antara membran ini dengan Dura Mater dinamakan
ruang Subdural dan mempunyai sangat sedikit cairan serosa. Lapisan Meningea
yang ketiga adalah Pia mater yang melapisi permukaan otak. Antara Arachnoid
Mater dan Pia Mater mempunyai ruang Subarachnoid di mana terdapat banyak
3
5
Walaupun berat otak adalah 2% daripada jumlah total berat badan namun
otak menerima 15 hingga 20% darah yang dipompa oleh jantung. Darah tiba di
otak melalui Arteri Carotis Interna dan Arteri Vertebralis. Arteri Vertebralis
bergabung membentuk Arteri Basilaris yang berada pada ventral batang otak.
Arteri Basilaris dan Arteri Carotis Interna membentuk Sirkulus Willisi. Cabang-
cabang dari Sirkulus Willisi dan dari Arteri Basilaris mensuplai darah ke otak5.
Kortex Serebri pada otak kiri dan kanan disuplai dengan darah oleh tiga
cabang arteri dari Sirkulus Willisi yaitu; Arteri Serebri Anterior, Arteri Serebri
Media dan Arteri Serebri Posterior. Arteri Serebri Media mensuplai darah pada
permukaan lateral otak. Arteri Serebri Anterior mensuplai darah pada bagian
darah pada Lobus Occipital dan permukaan Medial Lobus Temporal. Arteri
6
meninggalkan Ruang Subarachnoid dan memasuki Pia Mater. Cabang pre kapiler
meninggalkan Pia Mater dan memasuki otak. Arteri di dalam otak membentuk
kapiler5.
2.2 Pengertian
penemuan yang sering pada trauma kepala akibat dari robeknya pembuluh darah
leptomeningeal pada vertex di mana terjadi pergerakan otak yang besar sebagai
dampak, atau pada sedikit kasus, akibat rupturnya pembuluh darah Serebral
Major6.
2.3 Etiologi
ruang Subarachnoid yang sering disebabkan oleh ruptur aneurisma Arteri Serebri
dengan insiden 6 kasus per 100,000 orang per tahun. Hipertensi tidak dinyatakan
lebih banyak pada pria dan sering terjadi perdarahan pada usia dekade kedua
hingga keempat walaupun insiden bisa terjadi sampai usia 60 tahun. Darah di
2.4 Patofisiologi
terutama yang terletak pada cabang-cabang arteri. Aneurisma sakular terjadi pada
dalam sisterna basalis. Sekitar 85% aneurisma terjadi pada Sirkulasi Anterior
terutama pada Sirkulus Willisi. 20% kasus dilaporkan terjadi aneurisma multipel.
Ukuran dan lokasi aneurisma sangat penting dalam menentukan risiko ruptur.
Aneurisma dengan diameter 7mm, terletak lebih tinggi dari Arteri Basilaris atau
8
berasal dari Arteri Comunikan Posterior mempunyai risiko yang tinggi untuk
ruptur7,8.
vaskuler di mana darah arterial memasuki system venous. Sering terjadi pada
sistemik dan menurunkan sirkulasi darah secara akut, di mana bisa menyebabkan
penurunan kesadaran yang terjadi pada onset sekitar 50% dari pasien. Peningkatan
subhyaloid8.
2.5 Diagnosis
a. Gejala Klinis
didahului dengan nyeri kepala yang hebat. 10% kasus pada perdarahan aneurisma
yang sangat hebat bisa menyebabkan penurunan kesadaran selama beberapa hari.
Media bisa ruptur dan defisit yang sering terjadi adalah hemiparesis, afasia dan
belum ruptur. Paresis Nervus Cranialis III yang berkaitan dengan dilatasi pupil,
refleks cahaya negatif dan nyeri fokal di atas atau belakang mata bisa tejadi
10
dengan pembesaran aneurisma pada Arteri Serebri Anterior. Nyeri pada Occipital
Aneurisma bisa mengalami ruptur kecil dan darah bisa masuk ke dalam
b. Gambaran Radiologi
perdarahan. Pada pasien yang mengeluh dengan mengatakan “nyeri kepala yang
yang berada dalam ruang Subarachnoid pada fasa akut mempunyai intensitas yang
sama dengan cairan Serebrospinal maka MRI tidak disarankan. Suspek dengan
kontras9.
CT scan bisa positif pada 90% kasus jika CT scan dilakukan dalam
Serebrospinal. Aneurisma sering terjadi pada Sirkulus Willisi maka pada CT scan,
darah tampak pada Cisterna Basalis. Perdarahan yang hebat bisa menyebabkan
seluruh ruang Subarachnoid tampak opasifikasi. Jika hasil CT scan negatif tetapi
Perdarahan dari ruptur aneurisma bisa meluas sehingga ke parenkim otak dan
lebih jauh ke dalam sistem ventrikular. Perdarahan Subarachnoid yang hebat bisa
Gambar 7: CT scan kepala di mana terdapat gambaran hiperdens dalam cisterna suprasellar (anak
panah besar) dan dalam fissura Sylvian (anak panah kecil) yang menunjukkan perdarahan
Subarachnoid.
Gambar 8: CT scan kepala di mana terdapat gambaran hiperdens dalam fissura Sylvian
(anak panah) yang menunjukkan perdarahan Subarachnoid.
13
Riwayat nyeri kepala yang hebat secara tiba-tiba disertai dengan kaku
berbentuk bulat pada otak yang menunjukkan darah beku dan biasanya multipel
2.7 Pengobatan
Semua pasien dengan SAH harus dievaluasi dan diobati secara darurat
berat, serta pemberian obat analgesik. Hiponatremia sering terjadi beberapa hari
ditambah dengan normal saline IV bisa diberikan untuk mengatasi masalah ini.
vasospasme12.
waktu antara 3 dan 14 hari ketika kontraksi abnormal dari arteri (vasospasme) dan
konsekuensinya adalah terbesar. Secara umum, pasien yang sadar dengan defisit
neurologis yang minimal pada saat datang terapi yang terbaik dengan operasi
salah satu dari tiga prosedur: menyelaraskan tepi aneurisma pecah untuk
menghentikan pendarahan dengan stainless steel atau klip paduan kobalt (kliping),
membungkus aneurisma dengan otot. Cara terbaik untuk mencegah SAH dari
tinggi. Sejumlah besar cairan intravena (IV) yang diberikan untuk mengobati
darah ke otak. Meningkatnya aliran darah ini memastikan tingkat oksigen yang
sebagai akibat dari kompresi otak dari kelebihan cairan. Obat anti inflamasi yang
disebut steroid dan obat untuk membersihkan tubuh dari kelebihan cairan
16
(diuretik) juga dapat digunakan dalam upaya untuk sementara mengontrol tekanan
intrakranial meningkat15.
2.8 Komplikasi
dirawat dengan baik, perdarahan ulang bisa terjadi dalam 20% kasus pada dua
Vasospasme serebri adalah komplikasi lambat yang sering terjadi pada perdarahan
Subarachnoid dan mempunyai kaitan dengan jumlah darah yang berada di dalam
ruang Subarachnoid3.
serebrospinal daripada direabsorpsi. Hidrosefalus bisa terjadi pada fasa akut atau
subakut. Beberapa gangguan sistemik bisa terjadi seperti kardiac arrhythmias dan
2.9 Prognosis
adalah tinggi. Sekitar 20% pasien meninggal dunia sebelum sampai ke rumah
sakit, 25% meninggal dunia kerana pendarahan inisial atau komplikasinya dan
17
dirawat dengan baik. Banyak pasien meninggal dunia setelah beberapa hari
bergantung pada kondisi kesadaran pasien dan waktu sejak perdarahan terjadi.
Bagi pasien yang masih hidup, sebagian daripada jumlah pasien mengalami
kerusakan otak permanen. Hampir 90% pasien pulih dari ruptur intraserebral
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
tahun. Aneurisma sering terjadi pada Bifurcatio Arteri Serebri atau cabangnya.
85% aneurisma terletak pada Sirkulasi Anterior dan 15% aneurisma terletak pada
pasien. Arteri Serebri terletak di dalam Ruang Subarakhnoid maka apabila terjadi
kasus per 100.000. Lebih dari 27.000 orang Amerika menderita ruptur aneurisma
wanita bagi usia di bawah 40 tahun tetapi pada usia lebih dari 40 tahun
memproteksi Otak dan Medulla Spinalis yaitu Dura Mater, Arachnoid mater dan
17
19
Pia mater. Antara Arachnoid Mater dan Pia Mater mempunyai ruang
cairan Serebrospinal5.
penemuan yang sering pada trauma kepala akibat dari robeknya pembuluh darah
leptomeningeal pada vertex di mana terjadi pergerakan otak yang besar sebagai
dampak, atau pada sedikit kasus, akibat rupturnya pembuluh darah Serebral
Major6.
ruang Subarachnoid yang sering disebabkan oleh ruptur aneurisma Arteri Serebri
Media bisa ruptur dan defisit yang sering terjadi adalah hemiparesis, afasia dan
belum ruptur. Paresis Nervus Cranialis III yang berkaitan dengan dilatasi pupil,
refleks cahaya negatif dan nyeri fokal di atas atau belakang mata7.
20
Gambaran CT scan bisa positif pada 90% kasus jika CT scan dilakukan
Serebrospinal. Aneurisma sering terjadi pada Sirkulus Willisi maka pada CT scan,
darah tampak pada Cisterna Basalis. Perdarahan yang hebat bisa menyebabkan
seluruh ruang Subarachnoid tampak opasifikasi. Jika hasil CT scan negatif tetapi
Riwayat nyeri kepala yang hebat secara tiba-tiba disertai dengan kaku
waktu antara 3 dan 14 hari ketika kontraksi abnormal dari arteri (vasospasme) dan
konsekuensinya adalah terbesar. Secara umum, pasien yang sadar dengan defisit
neurologis yang minimal pada saat datang terapi yang terbaik dengan operasi
dunia sebelum sampai ke rumah sakit, 25% meninggal dunia kerana pendarahan
inisial atau komplikasinya dan 20% meninggal dunia kerana pendarahan ulang
DAFTAR PUSTAKA
3. Lycette CA, Doberstein C, Rodts GE, Jr., McBride DQ. Neurosurgical critical
care. In:Bongard FS, Sue DY, editor. Current critical care diagnosis &
Inc; 2003.
4. Ningrumwahyuni.wordpress.com/2009/08/06subarachnoid-hemorrhage/
5. Tate SS. Brain and cranial nerves. In: Tate SS, editor. Anatomy and
7. Smith WS, Johnston SC, Easton JD. Cerebrovascular diseases. In: Kasper
DL, Fauci AS,Longo DL, Braunwald E, Hauser SS, Jameson JL, editor.
8. Greenberg DA, Aminoff MJ, Simon RP. Headache & facial pain. In:
Greenberg DA, Aminoff MJ, Simon RP, editor. Clinical neurology. 5th edition.
2001.
11. Eastman GW, Wald C, Crossin J. Central nervous system. In: Eastman GW,
12. Kasper DL, Braunwald E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL.
14. Suarez JI, Zaidat OO, Suri MF, Feen ES, Lynch G, Hickman J, et al. Length of
(http://emedicine.com/radio/topic661.htm).