BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Pengadaan
secara luas melalui media massa, (2) Pelelangan/seleksi terbatas yaitu suatu metode
pemilihan penyedia barang/jasa terbatas dalam hal jumlah penyedia jasa yang
penyedia jasa untuk pekerjaan yang memenuhi kriteria keadaan tertentu dan keadaan
2.2. E-procurement
mendukung proses pelelangan umum secara elektronik. Pada tahun tahun 2010
dijelaskan oleh (Teo et al., 2009) membagi keuntungan dari e-procurement menjadi 2
dalam operasi, proses aplikasi yang lebih cepat, mengurangi biaya administrasi dan
hubungan dengan mitra kerja). Selain itu (Panayitou et al., 2004) juga menambahkan
mengurangi Cost per tender (rata-rata 20% cost per tender); e-procurement
mengurangi biaya dalam mencari barang dan jasa yang sesuai. Perusahaan-
perusahaan berskala besar dengan anggaran TI yang besar lebih mungkin untuk dapat
kegiatan biaya tinggi dengan dokumen-dokumen yang tidak perlu, biaya bahan, dan
sebesar 65% dari transaksi pengadaan. Memang, tujuan e-procurement tidak untuk
13
menurunkan harga pemasok atau biaya margin tetapi untuk mencapai penghematan
savings (untuk open tender rata-rata 6,8 bulan - 4,1 bulan dan untuk tender terbatas
kebutuhan bahan baku yang telah diperhitungkan dari rencana kebutuhan bahan baku
dikategorikan sebagai buyer centric, supplier centric dan e-marketplace. Hal-hal yang
internal customer dan external supplier, datang melalui internet access system,
dimana pembeli dapat memilih barang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
produksi melalui katalog produk. Persetujuan diselesaikan secara online, yang secara
signifikan dapat mengurangi waktu dan alur kerja melalui jaringan. Proses pembelian
finansial (untuk pembayaran secara kredit) dan pelayanan logistik (untuk pooled
shipments dan cross docking) telah dapat diakses secara online untuk mempercepat
peningkatan terhadap penyesuaian dan harga yang terbaik untuk pembelian dari
brand dan jasa secara tidak langsung. Penghematan akan terbagi pada tiga hal
dengan 27%.
Peningkatan terhadap penanganan transaksi yang menghasilkan pengurangan
biaya lebih besar dari $100 per transaksi sampai dengan $4 per transaksi.
Cycle time untuk menyelesaikan transaksi dapat dikurangi dari 30% sampai
procurement , yaitu:
1. Web based ERP (Electronic Resource Planning): membuat dan menyetujui
rekuisisi pembelian, penempatan order pembelian dan menerima produk dan jasa
dengan pengecualian bahwa produk dan jasa yang diadakan berkaitan dengan
jasa dari sejumlah leveransir yang diketahui maupun yang belum diketahui.
6. E-informing: mengumpulkan dan mendistribusikan informasi pembelian produk
dan jasa dari dan ke kelompok internal dan eksternal dengan menggunakan teknologi
internet.
7. E-marketsites: perluasan dari web based ERP untuk membuka lebih luas rantai
nilai. Komunitas pembeli dapat mengakses penyedia barang dan jasa yang dipilih,
16
kegiatan pengadaan barang dan jasa pada sektor publik masih mempunyai banyak
masalah baik itu prosedur maupun hasilnya. Prinsip dasar pengadaan barang dan jasa
yang sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
tahun 2003 yaitu efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil, dan
1. Faktor Organisasional
Yang muncul pertama dalam mempengaruhi penerapan e-procurement adalah
ukuran dan jenis kegiatan. Sistem e-procurement lebih bagus digunakan dalam
17
perusahaan yang
besar (ISM-Information System Management/Forrester research, 2003).
berjalan dalam SMEs dengan berbasis situs perusahaan korporasi (Weber & Berlak,
efesiensi performa untuk pembeli dan penyedia barang/jasa (Melville, et al., 2004, p.
efesiensi dalam proses ini dan menghasilkan level yang lebih tinggi dalam integrasi
tergesa-gesa, piranti lunak yang tidak jelas, dan seringkali tidak ada dasar secara
teoritis yang mendeterminasikan aplikasi apa yang paling tepat. Untuk mendapatkan
rantai persediaan menjadi lebih terintegrasi. Beda pemain dalam rantai persediaan
18
Keuntungan terbaik dari e-bisnis terletak jika aplikasi terintegrasi secara penuh
sepanjang supply chain. E-procurement lebih baik digunakan jika dirasa penyedia
barang/jasa
memiliki kemampuan untuk berurusan dengan sistem ini; Hal ini dikarenakan ada
akan menjadi sumber daya yang sangat baik dalam keunggulan kompetitif jika
dispesifikasikan dengan tujuan, dan konteks dari aplikasi (Soliman dan Youseff,
2001). Pilihan ini harus sejalan dengan puluhan organisasi dan manajerial, dan
mereka seharusnya memiliki spesifik strategi dalam e-procurement, dan semua ini
elektronik. E-procurement dalam ruang lingkup publik dapat dilihat dari alat
transaksi, membuat keputusan lebih baik, dan lebih bernilai. Jika dilihat kebijakan
procurement publik saat ini, kebijakan tersebut dapat digunakan untuk membantu
kompetitif industri untuk memproduksi suatu produk dan jasa yang berkualitas
Adapun kelebihan e-procurement seperti yang dikutip dari (Satyawira, 2009) adalah:
- Lebih banyak sumber pasokan yang dapat diakses, pemasok baru lebih mudah
geografis.
kesalahan atau ketidak cocokan antara surat pesanan, dokumen penerimaan dan
tagihan.
produktivitas pembeli.
optimal
- Lebih cepat dan akurat, persoalan yang mungkin timbul dapat cepat dideteksi dan
diatasi.
persediaan.
- Komunikasi informasi antar mata rantai secara transparan (real time), komunikasi
antara mitra.
lebih rendah, waktu siklus yang lebih cepat, mengurangi pembeli yang tidak
sah, informasi pelaporan yang terorganisasi dengan baik, dan integrasi yang
dilakukan lewat surat atau fax, tetapi dapat dilakukan dengan fasilitas yang
dengan cepat dan akurat dimanapun para supplier berada dan kapan saja,
berupa harga yang jauh lebih murah karena supplier akan sedapat mungkin
(pemenang).
Perusahaan dapat memperoleh calon-calon supplier yang lebih banyak dari
proses fisik seperti pengiriman barang, sehingga kedua belah pihak lebih
lebih lanjut.
22
e-procurement dibedakan menjadi tiga alur kerja yakni alur kerja pemesanan, alur
kerja pemenuhan barang, dan alur kerja pembayaran. Berikut ini adalah penjelasan
1. Pemesanan / ordering
menggunakan proses klik pada website, dengan mencari dan memilih barang
tersebut.
2. Pemenuhan / Fulfillment
Manajemen pesanan dibedakan menjadi satu pesanan pembelian pemasok
online order untuk meninjau pesanan rinci dan status item, setelah itu,
pemesanan.
3. Pembayaran / Payment
Pengolahan pembayaran adalah komponen utama proses pengadaan sukses,
yang berlaku, pelporan informasi adalah kunci untuk proses optimasi dan
pengurangan biaya. Sistem pengadaan yang baik harus melacak apa yang
dibeli, oleh siapa, dari siapa, pada apa harga, dan berapa lama waktu yang
antara lain:
jumlah stock telah jatuh dibawah tingkat tertentu dan barang-barang harus
diorder kembali.
Katalog cd/web, menyajikan penggantian katalog berbasis kertas dengan
dengan persetujuan dari pihak manajer dan penempatan order oleh pembeli,
melalui penggunaan sistem ini, maka pesanan dapat dengan cepat diterima
tagihan.
Integrated e-procurement sistem mengintegrasikan semua fungsi dengan para
pemasok.
terdekat. Selain sebagai unit kerja sebagaimana tersebut diatas LPSE wajib
memenuhi persyaratan sebagaimana ketentuan pasal 15, 16 dan 109 ayat (7) Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2008, dan atas pemenuhan hal tersebut LKPP akan
barang/jasa;
25
barang/jasa.
akhir secara langsung dan membantu penyedia layanan perantara elektronik, untuk
kecepatan dan efisiensi pada biaya yang lebih rendah. E-marketplace dapat dianggap
informasi tentang harga dan penawaran. Berdasarkan konsep e-hub, Albrecht et al.
menyatakan bahwa B2B e-marketplace dapat dilihat sebagai ruang di mana pembeli
dapat menemukan produk dan jasa baru dimana penjual dapat mengidentifikasi
peluang pasar baru dan mencari pelanggan baru, sehingga menurunkan biaya
transaksi untuk kedua. Peran e-marketplace adalah lebih kepada pencocokan pembeli
keyakinan bahwa sebuah perusahaan atau institusi membuat upaya untuk memenuhi
komitmen, jujur, dan tidak berusaha untuk mengambil keuntungan yang tidak adil
dari peluang. (Richard, et al., 2007, pp. 927-945) menunjukkan bahwa kepercayaan
diantaranya seseorang yang memiliki keyakinan dalam keandalan dan integritas. Son
et al. menunjukkan bahwa keandalan dan integritas dari mitra yang dapat dipercaya
loyalitas melalui pengurangan persepsi resiko, tetapi juga melalui peningkatan yang
akan dirasakan pelanggan dalam nilai hubungan yang dibangun melalui komunikasi
Kepercayaan memiliki efek moderat pada proses dan perilaku (McKnight &
Chervany, 2005, pp. 874-888). Ini memfasilitasi transaksi bisnis antara dua pihak
sebelumnya agar dapat saling percaya. Penyedia B2B e-marketplace secara tidak
langsung juga harus membangun kepercayaan, mereka akan gagal jika peserta tidak
marketplace ramah dan peduli tentang mereka dan bahwa para pihak tidak
akan mengambil keuntungan dari mereka (McKnight & Chervany, 2005). Ini
melanjutkan dengan transaksi. Selain itu, peserta juga harus merasa aman,
pengetahuan yang cukup dan informasi yang akurat kepada para peserta agar
2.5. Kinerja
Pada dasarnya, sebuah perusahaan atau lembaga tentu membutuhkan
karyawan sebagai tenaga kerja yang meningkatkan produk dan layanan yang
yang baik serta mampu berkompetisi. Menurut Wibowo (2007:7) kinerja merupakan
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Menurut Ratundo &
tindakan atau perilaku yang dikontrol oleh individu dan memberi kontribusi pada
kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang
mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh pegawai oleh dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Mathis (2006:113) kinerja adalah apa
yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Dari teori-teori diatas dapat
disimpulkan bahwa kinerja adalah proses pencapaian tujuan organisasi dan hasil dari
sebuah proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran
yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas, perbandingan hasil kinerja dengan
merupakan sesuatu yang kompleks dan merupakan tantangan besar bagi para peneliti
(Beal,2000) karena sebuah konstruk kinerja yang bersifat multidimensional dan oleh
karena itu pengukuran kinerja dengan dimensi pengukuran tunggal tidak mampu
tentang ukuran kinerja yang paling layak dalam sebuah penelitian dan ukuran-ukuran
obyektif kinerja yang selama ini dipakai dalam banyak penelitian masih banyak
yang mendasarkan pada persepsi manajer (Beal,2000). Zahra and Das (1993)
validitas yang tinggi. Disamping itu penelitian Voss & Voss (2000) menunjukkan
adanya korelasi yang erat antara ukuran kinerja subyektif dan ukuran kinerja
obyektif.
2.6. Kerangka
Berpikir
30
Tender Pengadaan
mencari, mengutip, dan memperoleh barang atau sumber daya oleh perusahaan
melalui website.
Partisipasi E-marketplace: perusahaan berperan dalam sebuah platform yang
dalam kepuasan secara keseluruhan dari pelanggan, kata pelanggan dari mulut ke
perbaikan dalam kekuatan dan jangka waktu hubungan mitra dengan pemasok.
2.7. Hipotesis
Hipotesis I
Hipotesis II
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan kepercayaan sebagai variabel moderator
Ha: Ada pengaruh yang signifikan kepercayaan sebagai variabel moderator terhadap
Kabupaten Bekasi.
Hipotesis III
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan partisipasi e-marketplace terhadap kinerja