Oleh:
Ainun Nadhirah
J71217053
Dosen Pembimbing:
Suhadianto, S.Psi, M.Psi, Psikolog
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kepada Rasulullah SAW sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan hasil analisis uji validitas dan reliabilitas ini telah kami susun sebagaimana
untuk memenuhi tugas akhir (UAS) mata kuliah Psikometri sekaligus untuk wawasan bagi kita
semua.
1. Ibu Dr. dr. Hj. Siti Nur Asiyah, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan
2. Ibu Nailatin Fauziyah, S.Psi, M.Si selaku Kepala Program Studi Psikologi
3. Bapak Suhadianto, S.Psi, M.Psi, Psikolog selaku Dosen Mata Kuliah Psikometri yang
telah memberikan bimbingan sehingga laporan hasil analisis uji validitas dan reliabilitas
4. Teristimewa keluarga di rumah, khususnya mama yang selalu mengiringi dengan doa
5. Seluruh teman-teman kelas G1.3 yang turut membantu dalam penyusunan laporan hasil
Laporan ini telah penulis susun secara maksimal, namun apabila ada kekurangan penulis
mohon maaf, penulis bersedia menerima kritikan ataupun saran dari pembaca. Dan penulis
berharap laporan hasil analisis uji validitas dan reliabilitas yang telah disusun ini dapat
Penyusun
1. Pengertian Validitas dan Reliabilitas
1.1. Pengertian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes.
Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Tes
memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki
kesejajaran antara tes dan kriteria (Arikunto, 1999: 65).
1.2. Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh
mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak
berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Reliabilitas suatu tes
adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil.
Reliabilitas tes berhubungan dengan ketetapan hasil tes.
Subjek x y X² Y² xy
1 4 5 16 25 20
2 3 5 9 25 15
3 5 4 25 16 20
4 4 4 16 16 16
5 5 3 25 9 15
6 4 4 16 16 16
7 4 4 16 16 16
8 4 3 16 9 12
9 4 4 16 16 16
10 3 3 9 9 9
11 3 3 9 9 9
12 3 2 9 4 6
13 3 3 9 9 9
14 4 3 16 9 12
15 2 4 4 16 8
16 3 2 9 4 6
17 3 2 9 4 6
18 3 2 9 4 6
19 3 3 9 9 9
20 4 3 16 9 12
21 3 4 9 16 12
22 4 2 16 4 8
23 2 3 4 9 6
24 3 3 9 9 9
25 2 2 4 4 4
26 2 2 4 4 4
27 4 2 16 4 8
28 4 2 16 4 8
29 2 1 4 1 2
30 3 2 9 4 6
100 89 354 293 305
100(89)
305 − 30
𝑟𝑥𝑦 =
√(354 − (100)²) (293 − (89)²)
30 30
305 − 296,67
𝑟𝑥𝑦 =
√(354 − 333,33)(293 − 264,033)
8,33
𝑟𝑥𝑦 =
√(20,67)(28,967)
8,33
𝑟𝑥𝑦 =
√598,747
8,33
𝑟𝑥𝑦 =
24,469
𝑟𝑥𝑦 = 0,34
2. Formula Rulon
a. Uji Reliabilitas
a) Tabulasi Jawaban Subjek
KUNCI JAWABAN
D D D A C C D D B D Skor
SUBJEK
NOMOR ITEM Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
4 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
7 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
8 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
10 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6
11 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6
12 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 5
13 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6
14 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7
15 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6
16 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5
17 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5
18 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 5
19 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 6
20 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7
21 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7
22 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 6
23 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 5
24 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 6
25 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 4
26 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 4
27 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6
28 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6
29 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 3
30 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5
12 10 26 19 11 13 29 27 22 20 189
b) Penjumlahan Skor y1 dan y2
d (y1-
y1 y2 d² X X²
y2)
4 5 -1 1 9 81
3 5 -2 4 8 64
5 4 1 1 9 81
4 4 0 0 8 64
5 3 2 4 8 64
4 4 0 0 8 64
4 4 0 0 8 64
4 3 1 1 7 49
4 4 0 0 8 64
3 3 0 0 6 36
3 3 0 0 6 36
3 2 1 1 5 25
3 3 0 0 6 36
4 3 1 1 7 49
2 4 -2 4 6 36
3 2 1 1 5 25
3 2 1 1 5 25
3 2 1 1 5 25
3 3 0 0 6 36
4 3 1 1 7 49
3 4 -1 1 7 49
4 2 2 4 6 36
2 3 -1 1 5 25
3 3 0 0 6 36
2 2 0 0 4 16
2 2 0 0 4 16
4 2 2 4 6 36
4 2 2 4 6 36
2 1 1 1 3 9
3 2 1 1 5 25
100 89 11 37 189 1257
c) Mencari Sd2
d f fd fd²
-2 2 -4 16
-1 3 -3 9
0 11 0 0
1 10 10 100
2 4 8 64
30 11 189
(∑ 𝑓𝑑)²
∑ 𝑓𝑑2 −
𝑆𝑑2 = 𝑁
𝑁−1
(11)²
189 − 30
2
𝑆𝑑 =
30 − 1
189 − 4,033
𝑆𝑑2 =
29
184,967
𝑆𝑑2 =
29
d) Mencari Sx2
x f fx f(x²)
9 2 18 162
8 6 48 384
7 4 28 196
6 9 54 324
5 6 30 150
4 2 8 32
3 1 3 9
30 189 1257
(∑ 𝑓𝑥)²
∑ 𝑓𝑥 2 −
2
𝑆𝑥 = 𝑁
𝑁−1
(189)²
1.257 −
2
𝑆𝑥 = 30
30 − 1
1.257 − 1.190,7
𝑆𝑥 2 =
29
66,3
𝑆𝑥 2 =
29
2
𝑆𝑥 = 2,286
𝑆𝑑²
𝑟𝑥𝑥 ′ = 1 −
𝑆𝑥²
6,378
𝑟𝑥𝑥 ′ = 1 −
2,286
𝑟𝑥𝑥 ′ = 1 − 2,79
𝒓𝒙𝒙′ = −𝟏, 𝟕𝟗
b. Kesimpulan
a) Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar -1.79 < 0.361 maka instrumen
tersebut valid. Artinya semua ítem tersebut kurang reliabel sebagai
instrumen pengumpul data.
b) Kriteria lain menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka
instrumen tersebut reliabel dan sebaliknya (Sarwono, 2006). Berdasar nilai
koefisien korelasi sebesar -1.79 < 0.80, maka instrumen tersebut kurang
reliabel.
3. Formula Flanagan
a. Uji Reliabilitas
a) Tabulasi Jawaban Subjek
KUNCI JAWABAN
D D D A C C D D B D Skor
SUBJEK
NOMOR ITEM Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
4 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
7 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
8 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
10 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6
11 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6
12 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 5
13 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6
14 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7
15 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6
16 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5
17 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5
18 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 5
19 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 6
20 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7
21 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7
22 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 6
23 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 5
24 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 6
25 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 4
26 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 4
27 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6
28 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6
29 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 3
30 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5
12 10 26 19 11 13 29 27 22 20 189
b) Penjumlahan Skor y1 dan y2
d (y1-
y1 y2 d² X X²
y2)
4 5 -1 1 9 81
3 5 -2 4 8 64
5 4 1 1 9 81
4 4 0 0 8 64
5 3 2 4 8 64
4 4 0 0 8 64
4 4 0 0 8 64
4 3 1 1 7 49
4 4 0 0 8 64
3 3 0 0 6 36
3 3 0 0 6 36
3 2 1 1 5 25
3 3 0 0 6 36
4 3 1 1 7 49
2 4 -2 4 6 36
3 2 1 1 5 25
3 2 1 1 5 25
3 2 1 1 5 25
3 3 0 0 6 36
4 3 1 1 7 49
3 4 -1 1 7 49
4 2 2 4 6 36
2 3 -1 1 5 25
3 3 0 0 6 36
2 2 0 0 4 16
2 2 0 0 4 16
4 2 2 4 6 36
4 2 2 4 6 36
2 1 1 1 3 9
3 2 1 1 5 25
100 89 11 37 189 1257
c) Mencari S12
y1 y1² f fy1 fy1²
5 25 2 10 50
4 16 11 44 176
3 9 12 36 108
2 4 5 10 20
54 30 100 354
(∑ 𝑓𝑦1)²
∑ 𝑓𝑦12 −
𝑆12 = 𝑁
𝑁−1
(100)²
354 − 30
2
𝑆1 =
30 − 1
354 − 333,33
𝑆12 =
29
𝑆12 = 0,713
d) Mencari S22
y2 y2² f fy2 fy2²
5 25 2 10 50
4 16 7 28 112
3 9 10 30 90
2 4 10 20 40
1 1 1 1 1
55 30 89 293
(∑ 𝑓𝑦2)²
∑ 𝑓𝑦22 −
2
𝑆2 = 𝑁
𝑁−1
(89)²
293 − 30
𝑆22 =
30 − 1
293 − 264,033
𝑆22 =
29
𝑆22 = 0,998
f) Mencari Sx2
x f fx f(x²)
9 2 18 162
8 6 48 384
7 4 28 196
6 9 54 324
5 6 30 150
4 2 8 32
3 1 3 9
30 189 1257
(∑ 𝑓𝑥)²
∑ 𝑓𝑥 2 −
𝑆𝑥 = 2 𝑁
𝑁−1
(189)²
1.257 − 30
2
𝑆𝑥 =
30 − 1
1.257 − 1.190,7
𝑆𝑥 2 =
29
66,3
𝑆𝑥 2 =
29
𝑆𝑥 2 = 2,286
g) Menghitung reliabilitas dengan formula Flanagan
𝑆12 + 𝑆2²
𝑟𝑡𝑡 = 2 (1 − )
𝑆𝑥²
0,713 + 0,998
𝑟𝑡𝑡 = 2 (1 − )
2,286
1,711
𝑟𝑡𝑡 = 2 (1 − )
2,286
𝑟𝑡𝑡 = 2(1 − 0,748)
𝑟𝑡𝑡 = 2(0,252)
𝑟𝑡𝑡 = 0,504
b. Kesimpulan
a) Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.504 > 0.361 maka instrumen
tersebut valid. Artinya semua ítem tersebut reliabel sebagai instrumen
pengumpul data.
b) Kriteria lain menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka
instrumen tersebut reliabel dan sebaliknya (Sarwono, 2006). Berdasar nilai
koefisien korelasi sebesar 0.504 < 0.80, maka instrumen tersebut kurang
reliabel.
4. Formula Kuder-Richardson
a. Uji Reliabilitas
a) Tabulasi Jawaban Subjek
Skor
KUNCI JAWABAN
Total
SUBJEK D D D A C C D D B D
NOMOR ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9
4 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 8
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
7 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 8
8 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8
10 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6
11 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 6
12 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 5
13 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6
14 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7
15 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 6
16 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5
17 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5
18 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 5
19 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 6
20 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 7
21 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7
22 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 6
23 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 5
24 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 6
25 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 4
26 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 4
27 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6
28 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6
29 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 3
30 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 5
ni 12 10 26 19 11 13 29 27 22 20 189
p 0.4 0.33 0.87 0.63 0.37 0.43 0.97 0.9 0.73 0.67 0.21
q 0.6 0.67 0.13 0.37 0.63 0.57 0.03 0.1 0.27 0.33 0.79
pq 0.24 0.2211 0.1131 0.2331 0.2331 0.2451 0.0291 0.09 0.1971 0.2211 1.8228
b. Kesimpulan KR-20
a) Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.225 < 0.361 maka
instrumen tersebut valid. Artinya semua ítem tersebut kurang reliabel
sebagai instrumen pengumpul data.
b) Kriteria lain menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka
instrumen tersebut reliabel dan sebaliknya (Sarwono, 2006). Berdasar
nilai koefisien korelasi sebesar 0.225 < 0.80, maka instrumen tersebut
kurang reliabel.
c. Kesimpulan KR-21
a) Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.304 < 0.361 maka
instrumen tersebut valid. Artinya semua ítem tersebut kurang reliabel
sebagai instrumen pengumpul data.
b) Kriteria lain menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka
instrumen tersebut reliabel dan sebaliknya (Sarwono, 2006). Berdasar
nilai koefisien korelasi sebesar 0.304 < 0.80, maka instrumen tersebut
kurang reliabel.
b) Mencari Se2
∑ 𝑥 2 ∑ 𝑦 2 (∑ 𝑖)²
∑𝑖 − − 𝑛 +
𝑆𝑒 2 = 𝑘 𝑛𝑘
(𝑛 − 1)(𝑘 − 1)
1257 4025 (189)²
189 − 10 − 30 +
(30 × 10)
𝑆𝑒 2 =
(30 − 1)(10 − 1)
189 − 125,7 − 134,167 + 119,07
𝑆𝑒 2 =
261
48,203
𝑆𝑒 2 =
261
2
𝑆𝑒 = 0,185
c) Mencari SS2
∑ 𝑥² ∑ 𝑖²
−
𝑆𝑠 2 = 𝑘 𝑛𝑘
𝑛−1
1257 189²
10 − (30 × 10)
𝑆𝑠 2 =
30 − 1
125,7 − 119,07
𝑆𝑠 2 =
29
6,63
𝑆𝑠 2 =
29
𝑆𝑠 2 = 0,228
b. Kesimpulan
a) Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.189 < 0.361 maka instrumen
tersebut valid. Artinya semua ítem tersebut kurang reliabel sebagai
instrumen pengumpul data.
b) Kriteria lain menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka
instrumen tersebut reliabel dan sebaliknya (Sarwono, 2006). Berdasar nilai
koefisien korelasi sebesar 0.189 < 0.80, maka instrumen tersebut kurang
reliabel.
6. Koefisien Alpha
a. Uji Reliabilitas
a) Tabulasi Skor Jawaban
KUNCI JAWABAN
D D D A C C D D B
SUBJEK
NOMOR ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 1 1 1 1 1 0 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 0 1 1 1 1 1 1 0
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 0 0 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 1 1 1 1 1 0 1
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 0 0 0 1 1 1 1 0
11 1 0 0 0 1 1 1 1 0
12 0 0 1 1 0 0 1 1 1
13 0 0 1 1 0 0 1 1 1
14 1 0 1 1 0 0 1 1 1
15 1 1 0 0 0 1 1 1 0
16 0 0 1 0 0 0 1 1 1
17 0 0 1 0 0 0 1 1 1
18 0 0 1 1 0 0 1 1 1
19 0 1 1 0 0 0 1 1 1
20 1 1 1 1 0 0 1 1 1
21 1 1 1 1 0 0 1 1 0
22 1 0 1 1 0 0 1 1 1
23 0 0 1 1 0 0 1 1 0
24 0 1 1 0 0 0 1 1 1
25 0 0 0 1 0 0 1 1 1
26 0 0 1 1 0 0 1 1 0
27 1 0 1 0 0 0 1 1 1
28 1 0 1 0 0 0 1 1 1
29 0 0 1 0 0 1 1 0 0
30 0 0 1 0 0 0 1 1 1
c) Mencari S12
(∑ 𝑓𝐵1)²
∑ 𝑓𝐵12 −
2
𝑆1 = 𝑁
𝑁−1
(48)²
92 − 30
𝑆12 =
30 − 1
2.304
92 − 30
𝑆12 =
29
92 − 76,8
𝑆12 =
29
15,2
𝑆12 =
29
2
𝑆1 = 0,524
d) Mencari S22
(∑ 𝑓𝐵2)²
∑ 𝑓𝐵22 −
𝑆2 = 2 𝑁
𝑁−1
(43)²
101 − 30
𝑆22 =
30 − 1
1.849
101 − 30
𝑆22 =
29
101 − 61,633
𝑆22 =
29
39,367
𝑆22 =
29
𝑆22 = 1,357
e) Mencari S32
(∑ 𝑓𝐵3)²
∑ 𝑓𝐵32 −
2
𝑆3 = 𝑁
𝑁−1
(78)²
212 −
2
𝑆3 = 30
30 − 1
6.084
212 − 30
2
𝑆3 =
29
212 − 202,8
𝑆32 =
29
2
9,2
𝑆3 =
29
𝑆32 = 0,317
f) Mencari Sx2
(∑ 𝑓𝑥)²
∑ 𝑓𝑥 2 −
𝑆𝑥 2 = 𝑁
𝑁−1
(169)²
1.017 −
𝑆𝑥 2 = 30
30 − 1
28.561
1.017 − 30
2
𝑆𝑥 =
29
1.017 − 952,033
𝑆𝑥 2 =
29
64,967
𝑆𝑥 2 =
29
2
𝑆𝑥 = 2,24
b. Kesimpulan
a) Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.028 > 0.361 maka instrumen
tersebut valid. Artinya semua ítem tersebut kurang reliabel sebagai
instrumen pengumpul data.
b) Kriteria lain menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka
instrumen tersebut reliabel dan sebaliknya (Sarwono, 2006). Berdasar nilai
koefisien korelasi sebesar 0.028 < 0.80, maka instrumen tersebut kurang
reliabel.
(∑ 1)2 (48)2
𝐽𝐾1 = ∑ 12 − = 92 − = 92 − 76,8 = 15,2
𝑁 30
2
(∑ 2)2 (43)2
𝐽𝐾2 = ∑ 2 − = 101 − = 101 − 61,633 = 39,367
𝑁 30
(∑ 3)2 (78)2
𝐽𝐾3 = ∑ 32 − = 212 − = 212 − 202,8 = 9,2
𝑁 30
e) Mencari Varians Tiap Belahan (S2)
𝐽𝐾1 15,2
𝑆12 = = = 0,524
𝑁−1 29
𝐽𝐾2 39,367
𝑆22 = = = 1,357
𝑁−1 29
𝐽𝐾3 9,2
𝑆32 = = = 0,317
𝑁 − 1 29
f) Mencari Kovarians
𝐽𝑃12 4,2
𝑆12 = = = 0,145
𝑁 − 1 29
𝐽𝑃13 1,2
𝑆13 = = = 0,041
𝑁 − 1 29
𝐽𝑃23 −4,8
𝑆23 = = = −0,166
𝑁−1 29
g) Mencari St2
(𝑆12)(𝑆13) (𝑆12)(𝑆23) (𝑆13)(𝑆23)
𝑆𝑡 2 = + + + 2(𝑆12 + 𝑆13 + 𝑆23)
𝑆23 𝑆13 𝑆12
(0,145)(0,041) (0,145)(−0,166) (0,041)(−0,166)
𝑆𝑡 2 = + + + 2(0,145 + 0,041 + (−0,166))
−0,166 0,041 0,145
0,0059 (−0,024) 0,0068
𝑆𝑡 2 = + + + 2(0,02)
(−0,166) 0,041 0,145
𝑆𝑡 2 = (−0,355) + (−0,585) + 0,0469 + 0,04
𝑆𝑡 2 = −0,8531
h) Mencai Sx2
(∑ 𝑓𝑥)²
∑ 𝑓𝑥 2 −
2
𝑆𝑥 = 𝑁
𝑁−1
(169)²
1.017 − 30
𝑆𝑥 2 =
30 − 1
28.561
1.017 − 30
2
𝑆𝑥 =
29
1.017 − 952,033
𝑆𝑥 2 =
29
64,967
𝑆𝑥 2 =
29
𝑆𝑥 2 = 2,24
i) Mencari Reliabilitas dengan Formula Kristof
𝑆𝑡²
𝑟𝑥𝑥 ′ =
𝑆𝑥²
(−0,8531)
𝑟𝑥𝑥 ′ =
2,24
𝒓𝒙𝒙′ = −𝟎, 𝟑𝟖𝟎𝟖
b. Kesimpulan
a) Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar -0,380 > 0.361 maka instrumen
tersebut valid. Artinya semua ítem tersebut kurang reliabel sebagai
instrumen pengumpul data.
b) Kriteria lain menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka
instrumen tersebut reliabel dan sebaliknya (Sarwono, 2006). Berdasar nilai
koefisien korelasi sebesar -0,380 < 0.80, maka instrumen tersebut kurang
reliabel.
8. Formula Feldt
a. Uji Reliabilitas
a) Tabulasi Skor Jawaban
KUNCI JAWABAN
D D D A C C D D B
SUBJEK
NOMOR ITEM
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
2 0 1 1 1 1 1 0 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 0 1 1 1 1 1 1 0
5 1 0 1 1 1 1 1 0 1
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1
7 0 0 1 1 1 1 1 1 1
8 0 0 1 1 1 1 1 0 1
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 0 0 0 1 1 1 1 0
11 1 0 0 0 1 1 1 1 0
12 0 0 1 1 0 0 1 1 1
13 0 0 1 1 0 0 1 1 1
14 1 0 1 1 0 0 1 1 1
15 1 1 0 0 0 1 1 1 0
16 0 0 1 0 0 0 1 1 1
17 0 0 1 0 0 0 1 1 1
18 0 0 1 1 0 0 1 1 1
19 0 1 1 0 0 0 1 1 1
20 1 1 1 1 0 0 1 1 1
21 1 1 1 1 0 0 1 1 0
22 1 0 1 1 0 0 1 1 1
23 0 0 1 1 0 0 1 1 0
24 0 1 1 0 0 0 1 1 1
25 0 0 0 1 0 0 1 1 1
26 0 0 1 1 0 0 1 1 0
27 1 0 1 0 0 0 1 1 1
28 1 0 1 0 0 0 1 1 1
29 0 0 1 0 0 1 1 0 0
30 0 0 1 0 0 0 1 1 1
(∑ 1)(∑ 2) (78)(91)
𝐽𝑃12 = ∑ 12 − = 245 − = 245 − 236,6 = 8,4
𝑁 30
e) Mencari Varians
𝐽𝐾1 39,2
𝑆12 = = = 1,351
𝑁−1 29
𝐽𝐾2 0,967
𝑆22 = = = 0,0334
𝑁−1 29
𝐽𝐾𝑥 64,967
𝑆𝑥 2 = = = 2,24
𝑁−1 29
f) Mencari Kovarians
𝐽𝑃12 8,4
𝑆12 = = = 0,289
𝑁 − 1 29
g) Menghitung Reliabilitas dengan Formula Feldt
4(𝑆12)
𝑟𝑥𝑥 ′ =
𝑆12 − 𝑆2²
𝑆𝑥 2 − [ ]²
𝑆𝑥
4(0,289)
𝑟𝑥𝑥 ′ =
1,351 − 0,0334
2,24 − [ 1,4967 ]²
1,156
𝑟𝑥𝑥 ′ =
1,3176
2,24 − [1,4967] ²
1,156
𝑟𝑥𝑥 ′ =
2,24 − (0,88)²
1,156
𝑟𝑥𝑥 ′ =
2,24 − 0,774
1,156
𝑟𝑥𝑥 ′ =
1,466
𝒓𝒙𝒙′ = 𝟎, 𝟕𝟖𝟖𝟓
b. Kesimpulan
a) Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.788 > 0.361 maka instrumen
tersebut valid. Artinya semua ítem tersebut reliabel sebagai instrumen
pengumpul data.
b) Kriteria lain menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka
instrumen tersebut reliabel dan sebaliknya (Sarwono, 2006). Berdasar nilai
koefisien korelasi sebesar 0.788 < 0.80, maka instrumen tersebut kurang
reliabel.
B. Analisis Validitas Faktorial dan Reliabilitas Meggunakan Program SPSS
Jenis Item
No. Indikator Jumlah
Favourable Unfavourable
1. Sociability 1,3 2,4,5 5
2. Impulsiveness 6,9 7,8,10 5
3. Activity 13,15 11,12,14 5
4. Liveness 16,17,19 18,20 5
Total 9 11 20
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Aitem
Jenis
F UF F UF UF F UF UF F UF UF UF F UF F F F UF F UF
Aitem
7 TS S S SS S S TS S SS STS STS TS S S SS S SS TS S S
23 TS SS STS SS SS SS TS TS SS TS TS TS S STS SS TS SS TS S TS
27 STS SS STS S STS S STS STS TS STS STS STS STS STS S SS S STS SS TS
33 TS SS TS SS SS SS TS S S STS TS STS SS TS SS S S TS S TS
34 TS S S TS S SS TS STS S STS TS TS SS S TS S S TS TS TS
No Aitem 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jenis Aitem F UF F UF UF F UF UF F UF UF UF F UF F F F UF F UF
1 1 3 1 1 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 1 2 3 3
2 2 2 1 1 1 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 1 1 2 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 1 3 4 3 3
4 2 3 2 2 1 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 2 1 2 3 1
5 3 2 2 2 1 1 2 2 1 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2
6 2 3 2 2 2 4 3 4 3 3 1 4 4 3 3 4 3 1 4 4
7 2 2 3 1 2 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 2
8 3 3 1 3 3 3 2 1 4 4 3 2 1 4 2 4 2 3 3 4
9 2 2 2 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 1 3 4 1 2
10 1 1 3 1 3 4 4 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4
11 3 2 2 1 1 4 2 4 3 2 4 3 3 3 4 1 3 4 4 3
12 1 2 1 2 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 1 3 4 3 3
13 2 1 2 1 2 4 1 2 2 3 4 3 4 3 4 3 1 4 3 1
14 2 1 1 1 2 1 3 4 3 4 2 3 4 4 4 1 3 4 3 4
15 2 2 1 2 1 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 1 3
16 3 1 2 3 1 4 2 3 3 4 4 4 1 3 2 2 4 3 4 3
17 2 3 1 2 4 1 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2
18 1 1 3 1 1 4 4 4 3 3 2 4 4 2 4 1 3 3 4 3
19 2 2 1 1 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 1 3 2 2
20 2 2 1 1 2 3 3 2 4 1 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3
21 2 1 1 2 4 2 3 4 3 4 4 1 3 4 3 1 4 2 3 3
22 1 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 1 2 4 4 2
23 2 1 1 1 1 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3
24 2 1 1 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 3
25 1 2 1 4 2 4 4 2 1 3 4 4 3 4 1 3 3 3 3 3
26 2 1 2 1 1 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 1 3 3 3 3
27 1 1 1 2 4 3 4 4 2 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 3
28 3 2 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 1 3 3 3 1
29 1 2 2 4 1 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 2 3 3 4 4
30 2 1 1 3 2 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 2
31 1 1 2 1 2 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4
32 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2 2 3 1 1 2
33 2 1 2 1 1 4 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3
34 2 2 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3
35 1 2 2 2 4 3 4 1 4 4 1 2 4 1 3 4 2 3 4 3
36 2 1 1 1 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 4 3 3 4 3 1
37 2 3 2 4 1 3 1 4 1 2 4 4 4 3 1 4 3 1 3 3
38 2 1 1 1 1 3 3 2 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3
39 2 2 1 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 4 2 2 1 3 2 3
40 2 1 1 2 3 4 3 1 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui aitem yang valid, yaitu aitem Nomor
2.
b. Aspek Impulsiveness
Analisis ke-2
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
a6 12.6750 3.507 .080 .174
a7 12.9000 3.118 .324 -.064a
a8 12.9750 3.615 -.014 .288
a9 12.6250 3.317 .151 .097
a10 12.5250 4.051 -.038 .280
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui aitem yang valid, yaitu aitem Nomor
7.
c. Aspek Activity
Analisis ke-3
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
a11 12.9750 2.999 -.137 -.055a
a12 12.9250 2.789 .001 -.274a
a13 13.0000 3.179 -.164 -.024a
a14 13.0000 2.769 -.035 -.225a
a15 13.2000 2.574 -.026 -.253a
Hasil analisis Aitem pada aspek Activity diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui semua aitem tidak valid.
d. Aspek Liveness
Analisis ke-4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
a16 11.7500 4.603 .135 .448
a17 11.3250 4.533 .286 .318
a18 11.1500 5.772 -.016 .521
a19 11.1500 4.490 .353 .274
a20 11.4250 4.302 .399 .236
Hasil analisis Aitem pada aspek Liveness diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Nomor Aitem r hitung r tabel Keterangan
16 .135 .312 Tidak valid
17 .286 .312 Tidak valid
18 -.016 .312 Tidak valid
19 .353 .312 Valid
20 .399 .312 Valid
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui aitem yang valid, yaitu aitem Nomor
19 dan 20.
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.045 3
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
faktor1 8.8500 3.156 -.223 .428
faktor2 7.6000 1.990 .246 -.442a
faktor4 4.8000 .985 .086 -.289a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates
reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
10.6250 3.112 1.76414 3
Nomor Aitem r hitung r tabel Keterangan
Sociability (Faktor 1) -.223 .312 Tidak Valid
Impulsiveness (Faktor 2) .246 .312 Tidak Valid
Liveness (Faktor 4) .086 .312 Tidak Valid
Dari hasil analisis di atas dapat diketahui semua faktor tidak valid (faktor 1, 2, dan 4),
karena keempat harga Corrected Item Total Correlation < dari r tabel 0.312. sedangkan
faktor 3 tidak tercantum karena semua item pada faktor 3 tidak valid.
6. Uji Reliabilitas
Berdasarkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0.045 < 0.361 maka instrument
tersebut tidak valid. Artinya semua item tersebut tidak reliabel sebagai instrument
pengumpul data.
Kriteria lain menyebutkan. Jika nilai korelasi = atau > dari 0.80 maka instrument
tersebut reliabel dan sebaliknya (Sarwono, 2006). Berdasar nilai koefisien Cronbach’s
Alpha sebesar 0.045 < 0.80, maka instrument tersebut kurang reliabel.
1. Kunci Jawaban
NOMOR AITEM KUNCI JAWABAN
1 A
2 C
3 B
4 A
5 D
2. Respon Subjek
a. Tabulasi Jawaban Subek Terhadap 5 Aitem Tes
KUNCI JAWABAN
A C B A D
SUBJEK
NOMOR ITEM
1 2 3 4 5
1 A B B A D
2 A A B B D
3 A A D A B
4 A D B A B
5 A C C A C
6 A C B D A
7 A D B D D
8 A B B A D
9 A C A A B
10 D B B C A
11 D B A A C
12 A A B A D
13 A B D B D
14 A C B A D
15 B D D B D
16 B C B D D
17 B C B B D
18 A A B A A
19 B C D A D
20 A B A A D
21 A C B B A
22 A B A C D
23 A B D A B
24 B D B B D
25 A A B D D
26 A C A A D
27 B C B B D
28 B A D A C
29 D B B A D
30 B C C C A
c. Tabulasi Skor Jawaban Subjek Terhadap 5 Aitem Tes yang telah diurutkan
KUNCI JAWABAN
A C B A D
SUBJEK JUMLAH
NOMOR ITEM
1 2 3 4 5
14 1 1 1 1 1 5
1 1 0 1 1 1 4
12 1 0 1 1 1 4
26 1 1 0 1 1 4
2 1 0 1 0 1 3
4 1 0 1 1 0 3
5 1 1 0 1 0 3
6 1 1 1 0 0 3
7 1 0 1 0 1 3
9 1 1 0 1 0 3
16 0 1 1 0 1 3
17 0 1 1 0 1 3
18 1 0 1 1 0 3
19 0 1 0 1 1 3
20 1 0 0 1 1 3
21 1 1 1 0 0 3
25 1 0 1 0 1 3
27 0 1 1 0 1 3
29 0 0 1 1 1 3
3 1 0 0 1 0 2
13 1 0 0 0 1 2
22 1 0 0 0 1 2
23 1 0 0 1 0 2
24 0 0 1 0 1 2
8 1 0 0 0 0 1
10 0 0 1 0 0 1
11 0 0 0 1 0 1
15 0 0 0 0 1 1
28 0 0 0 1 0 1
30 0 1 0 0 0 1
19 11 16 15 17 78
Skor
Benar Salah Total
Kriteria
5 1 0 1
4 3 0 3
3 10 5 15
2 4 1 5
1 1 5 6
ni 19 11 30
xi 2.947 2 2.6
St = 1.019
xb = 2.947
xt = 2.6
P = 0.63
Q = 0.37
Y = 0.378
Aitem No.2
Kunci Jawaban : C
Jumlah yang Memilih Jawaban Distribusi
Kriteria Skor Total
A B C D Total
5 0 0 1 0 1
4 1 1 1 0 3
3 3 2 8 2 15
2 1 3 0 1 5
1 2 2 1 1 6
ni 7 8 11 4 30
pi 0.233 0.267 0.367 0.133 1
xi 2 2.25 3.09 2.25 2.6
St = 1.019
xb = 3.09
xt = 2.6
P = 0.37
Q = 0.63
Y = 0.378
Aitem No.3
Kunci Jawaban : B
Kriteria Skor Jumlah yang Memilih Jawaban Distribusi
Total A B C D Total
5 0 1 0 0 1
4 1 2 0 0 3
3 2 11 1 1 15
2 1 1 0 3 5
1 2 1 1 2 6
ni 6 16 2 6 30
pi 0.2 0.533 0.067 0.2 1
xi 2,33 3.062 2 1.833 2.6
Skor
Benar Salah Total
Kriteria
5 1 0 1
4 2 1 3
3 11 4 15
2 1 4 5
1 1 5 6
ni 16 14 30
xi 3.062 2.071 2.6
St = 1.019
xb = 3.062
xt = 2.6
P = 0.53
Q = 0.47
Y = 0.398
Aitem No.4
Kunci Jawaban : A
Kriteria Skor Jumlah yang Memilih Jawaban Distribusi
Total A B C D Total
5 1 0 0 0 1
4 3 0 0 0 3
3 7 4 0 4 15
2 2 2 1 0 5
1 2 1 3 0 6
ni 15 7 4 4 30
pi 0.5 0.233333 0.133333 0.133333 1
xi 2,933 2.428 1.25 0.4 2.6
St = 1.019
xb = 2.933
xt = 2.6
P = 0.50
Q = 0.50
Y = 0.399
Korelasi biserial 2 Korelasi poin biserial 2
Aitem No.5
Kunci Jawaban : D
St = 1.019
xb = 3
xt = 2.6
P = 0.57
Q = 0.43
Y = 0.393
b. Aitem: 2
Taraf kesukaran soal : 0.367
Daya beda soal : -0.020
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Tidak Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A
sebesar (pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (0.079) lebih
tinggi dari skor biser pemilih kunci jawaban (-0.020). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor B : Tidak Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A
sebesar (pi=0.300) dan memiliki skor biser sebesar (0.000) lebih
tinggi dari skor biser pemilih kunci jawaban (-0.020). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.133) dan memiliki skor biser sebesar (-0.068) lebih tinggi dari
skor biser pemilih kunci jawaban (-0.020). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di atas
kelompok pemilih kunci jawaban.
c. Aitem: 3
Taraf kesukaran soal : 0.567
Daya beda soal : 0.597
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.167) dan memiliki skor biser sebesar (-0.118) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.597). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.067) dan memiliki skor biser sebesar (-0.568) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.597). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (-0.472) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.597). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
d. Aitem: 4
Taraf kesukaran soal : 0.533
Daya beda soal : 0.296
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.233) dan memiliki skor biser sebesar (0.024) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.296). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.100) dan memiliki skor biser sebesar (-0.628) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.296). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.133) dan memiliki skor biser sebesar (-0.068) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.296). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
e. Aitem: 5
Taraf kesukaran soal : 0.600
Daya beda soal : 0.456
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.167) dan memiliki skor biser sebesar (-0.382) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.456). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.133) dan memiliki skor biser sebesar (0.034) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.456). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.100) dan memiliki skor biser sebesar (-0.502) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.456). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
g. Aitem: 7
Taraf kesukaran soal : 0.367
Daya beda soal : 0.039
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor B : Tidak Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B
sebesar (pi=0.367) dan memiliki skor biser sebesar (0.098) lebih
tinggi dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.039). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Tidak Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C
sebesar (pi=0.100) dan memiliki skor biser sebesar (0.126) lebih
tinggi dari skor biser pemilih kunci jawaban (0.039). Hal ini berarti
siswa yang terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki
kemampuan di atas kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.167) dan memiliki skor biser sebesar (-0.294) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.039). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
h. Aitem: 8
Taraf kesukaran soal : 0.533
Daya beda soal : 0.351
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.067) dan memiliki skor biser sebesar (-0.057) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.351). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.300) dan memiliki skor biser sebesar (-0.317) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.351). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.100) dan memiliki skor biser sebesar (-0.126) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.351). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
i. Aitem: 9
Taraf kesukaran soal : 0.300
Daya beda soal : 0.697
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.067) dan memiliki skor biser sebesar (0.114) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.697). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor C : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor C sebesar
(pi=0.400) dan memiliki skor biser sebesar (-0.399) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.697). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.233) dan memiliki skor biser sebesar (-0.336) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.697). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
j. Aitem: 10
Taraf kesukaran soal : 0.200
Daya beda soal : 0.630
EFEKTIVITAS DISTRAKTOR
Distraktor A : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor A sebesar
(pi=0.200) dan memiliki skor biser sebesar (-0.472) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.630). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor B : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor B sebesar
(pi=0.300) dan memiliki skor biser sebesar (-0.444) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.630). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
Distraktor D : Efektif, karena proporsi siswa yang memilih distraktor D sebesar
(pi=0.300) dan memiliki skor biser sebesar (0.317) lebih rendah dari
skor biser pemilih kunci jawaban (0.630). Hal ini berarti siswa yang
terkecoh adalah kelompok siswa yang memiliki kemampuan di
bawah kelompok pemilih kunci jawaban.
6. Uji Reliabilitas
Berdasarkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar -0.003 < 0.361 maka instrument
tersebut tidak reliabel sebagai instrument pengumpul data.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil nilai koefisien korelasi diatas dapat diketahui bahwa koefisien korelasi
Spearman-Brown, Flanagan, dan Feldt > 0,361 maka instrument tersebut reliable. Namun
korelasi Rulon, Kuder-Richardson, Analisis Varians, Koefisien Alpha, dan Kristof yang tidak
reliable karena koefisien korelasinya > 0,361.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._FISIKA/IKA_MUSTIKA_SARI/
Matondang, Zulkifli. 2009. Validitas dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian.
Jurnal Tabularasa PPS Unimed. 6.87-97
Modul: Modul Praktikum Psikometri