Anda di halaman 1dari 7

AP

(Satuan Acara Penyuluhan)


DIARE
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diare


Sub Pokok Bahasan : Pentalaksanaan Pasien Diare
Sasaran : Keluarga Pasien di Ruang E
Waktu : 20-30 menit
Tempat : Ruang E
Hari/Tanggal : Kamis, 6 Desember 2018

I. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu mengenal penyakit diare dan
dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit diare.

II. Tujuan instruksional khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu :
- Menyebutkan pengertian diare
- Menyebutkan penyebab diare
- Menyebutkan tanda dan gejala diare
- Menyebutkan cara penularan diare.
- Menyebutkan pencegahan dan penanganan diare.

III. Sasaran
Seluruh anggota keluarga pasien di ruang E

IV. Materi

Penyakit Diare

V. Metode

1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab

VI. Media

Leaflet: Hipertensi
Lembar balik

VII. Kriteria evaluasi


1. Evaluasi struktur
Semua anggota keluarga pasien hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di ruang E

2. Evaluasi proses
Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan
Keluarga pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
Keluarga pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

3. Evaluasi hasil
Keluarga pasien mengerti tentang penyakit diare, dapat menyebutkan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit diare. Menjelaskan akibat diare.
Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan sumber
makanan/minuman yang dapat dikonsumsi pada penderita diare.

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan :
 Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan  Memperhatikan
diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan tentang pengertian  Memperhatikan
penyakit diare
 Menjelaskan tentang hal-hal baik Memperhatikan
penyebab, tanda-tanda dan gejala
penyakit diare
 Memberi kesempatan kepada  Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
 Menjelaskan hal-hal yang  Memperhatikan
berhubungan dengan pencegahan
terjadinya diare
 Memberi kesempatan kepada  Bertanya dan menjawab
peserta untuk bertanya pertanyaan yang diajukan
3. 10 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada peserta  Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah
diberikan
4. 2 menit Terminasi :
 Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup  Menjawab salam
IX. Pengorganisasian
 Pembawa Acara :
 Pembicara :
 Fasilitator :
 Observer :
DIARE

Pengertian
Diare adalah keadaan dimana seseorang mencret-mencret/ buang air besar berkali-
kali dengan tinja encer dan kadang disertai darah serta muntah sehingga cairan tubuh
terkuras melalui buang air besar.
Anak dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus
dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.

Penyebab Diare :
a) Faktor infeksi.
1) Internal (dalam saluran cerna)
Misalnya terjadi pada saat lahir karena infeksi oleh organisme yang terdapat pada tinja ibu
/infeksi terjadi setelah lahir akibat penyebaran organisme yang berasal dari bayi lain yang
terinfeksi.
2) Parenteral (diluar saluran cerna)
b) Faktor Malabsorbsi.
c) Malabsorbsi Karbohidrat.
d) Malabsorbsi lemak.
e) Malabsorbsi protein.
f) Faktor makanan : Makanan basi, racun, alergi dll
g) Faktor Psikologis : Rasa takut/cemas dll.

Tanda Dan Gejala Diare


a. Berak encer (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) kadang-kadang disertai :
 Muntah.
 Badan lesu dan lemah.
 Tidak mau makan.
 Panas.
b. Muntah berak (diare yang makin berat) tanda-tandanya :
 Berak encer terus menerus.
 Muntah terus menerus.
 Mata cekung.
 Bibir kering dan biru.
 Bila kulit perut dicubit, lipatan kulit tidak segera kembali.
 Pada bayi ubun-ubun cekung.
 Kadang-kadang disertai kejang dan panas tinggi.
 Anak lemas, tidak mau makan dan tidak mau bermain.

Cara penularan diare.


Yaitu diare dapat dikeluarkan melalui ;
 Tinja yang akibat dari berank sembarang tempat hingga tinja tadi mencemari lingkungan
misalnya tanah, sumur dll.
 Orang sehat yang menggunakan air sumur atau sungai yang sudah tercemari kemudian
dikonsumsi oleh manusia dan menimbulkan diare.

Penanganan
a. Berikan cairan oralit 200 cc sebanyak 3 jam pertama 1,5 gelas dan selanjutnya setengah gelas
setiap kali mencret.
b. Bila oralit tidak ada, berikan segera cairan yan gada dirumah misalnya air buah, air sayur, air
kelapa. Bila cairan tersebut tidak ada dapat diberi air putih atau air teh asalkan bersama-sama
makanan.
Cara membuat larutan Gula Garam :
Gula pasir 2 sendok teh gula pasir dan 1 sendok teh garam dimasukkan ke dalam 1 gelas air
putih (masak) kira-kira 200 cc.
c. Bila bayi masih menetek, ASI harus tetap diberikan makin sering makin baik.
d. Pada bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat susu buatan, susu diencerkan menjadi dua
kalinya.
e. Bila sampai hari kedua bayi masih terus diare atau bila keadaan bayi menjadi lebih parah,
bayi harus segera dibawa ke Puskesmas/Rumah sakit terdekat untuk mendapatkan
pertolongan lebih lanjut.

Pencegahan
a. Pemberian Asi segera setelah lahir dan diteruskan hanya ASI sampai 4-6 bulan. Pemberian
ASI dapat mencegah diare karena terjamin kebersihannya serta dapat meningkatkan daya
tahan untuk bayi.
b. Pemberian makanan pendamping ASI. Setelah bayi berumur 4 bulan berilah makanan
pendamping ASI yang bergizi dan bersih.
c. Pemakaian air bersih. Gunakan air bersih untuk menyiapkan makanan dan minuman bayi
anda serta untuk memandikan dan mencebokinya.
d. Berak pada tempatnya. Buanglah kotoran bayi anda dan orang lain pada jamban yang sehat.
e. Kebersihan perorangan. Biasakanlah mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan
menyuapi serta sesudah membersihkan kotoran bayi anda.
f. Kebersihan makanan dan minuman. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman bayi anda
mulai dari mencuci, memasak, menghidangkan dan menyimpannya.
DAFTAR PUSTAKA

Masjur, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : Fakultas Kedokteran
UI.

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai