Disusun Oleh :
dr. Nita Juliana Anggraini
Pada hari ini, tanggal 22 April 2018 telah dipresentasikan laporan kasus oleh:
Pendamping Internsip
LAPORAN KASUS
1.1 IDENTITAS
Nama : Ny. D
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
1.2 ANAMNESA
Keluhan Utama
Os mengaku hamil 35 minggu, mengeluh sakit kepala dan kaki bengkak sejak 1 minggu
yang lalu
G2P1A0 hamil 35 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri kepala dan kaki
dirasakan semakin bengkak sejak 1 minggu yang lalu. OS tidak merasakan mulas,
Riwayat hipertensi sebelum kehamilan disangkal, tetapi pada saat akan melahirkan anak
Riwayat Psikososial
Riwayat Pengobatan
Riwayat Haid
Pertama kali haid saat berusia 12 tahun, teratur, sering terasa sakit saat haid namun setelah
menikah sudah jarang sakit saat haid, durasi haid 5 hari, siklus 28 hari, HPHT 20 Juli 2017.
Riwayat Alergi
Riwayat Operasi
Riwayat KB
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Suhu : 36.50C
Pernapasan : 20 kali/menit
Status Generalis
Status Lokalis
Thorax
o P: Sonor
Extremitas
o Bawah : Akral hangat, CRT < 2detik, edema tungkai kanan dan kiri (+)
Status Obstetri
Abdomen
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Riwayat Persalinan
No Tempat Penolong Thn Aterm Jenis Penyulit Anak
bersalin Persalinan
JK Keadaan
2. Kehamilan
sekarang
DIAGOSIS
PENATALAKSANAAN
- Rujuk ke poli kandungan rumah sakit
PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad fungtionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Preeklampsia adalah kelainan malfungsi endotel pembuluh darah atau vaskular yang
menyebar luas sehingga terjadi vasospasme setelah usia kehamilan 20 minggu,
mengakibatkan terjadinya penurunan perfusi organ dan pengaktifan endotel yang
menimbulkan terjadinya hipertensi, edema nondependen, dan dijumpai proteinuria 300mg
per 24 jam atau 30mg/dl (+1 pada dipstick) dengan nilai sangat fluktuatif saat pengambilan
urin sewaktu (Brooks MD, 2011).
II. EPIDEMIOLOGI
Klasifikasi Preeklampsia
Dari berbagai gejala, preeklampsia dibagi menjadi preeklampsia ringan dan preeklampsia
berat.
Disfungsi endotel
Kerusakan sel endotel vaskuler maternal memiliki peranan pada terjadinya
preeklampsia. Kerusakan endotel vaskular pada preeklampsia dapat menyebabkan
penurunan produksi prostasiklin, peningkatan aktivitas agregasi trombosit dan
fibrinolisis, kemudian diganti oleh trombin dan plasmin. Trombin akan
mengkonsumsi antitrombin III sehingga terjadi deposit fibrin. Aktivitas trombosit
menyebabkan pelepasan tromboksan A2 dan serotonin sehingga terjadi
vasospasme dan kerusakan endotel.
1. Penanganan Umum
Jika tekanan diastolik > 110 mmHg, berikan antihipertensi sampai tekanan diastolik
antara 90-100 mmHg
Pasang infus Ringer Laktat dengan jarum besar no.16 atau lebih
Ukur keseimbangan cairan, jangan sampai terjadi overload
Kateterisasi urin untuk pengukuran volume dan pemeriksaan proteinuria
Infus cairan dipertahankan 1,5 - 2 liter/24 jam
Jangan tinggalkan pasien sendirian. Kejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan
kematian ibu dan janin
Observasi tanda vital, refleks dan denyut jantung janin setiap 1 jam
Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru. Adanya krepitasi merupakan
tanda adanya edema paru. Jika ada edema paru, hentikan pemberian cairan dan
berikan diuretik (mis. Furosemide 40 mg IV)
Nilai pembekuan darah dengan uji pembekuan. Jika pembekuan tidak terjadi setelah
7 menit, kemungkinan terdapat koagulopati
2. Anti Konvulsan (MgSO4)
3. Anti Hipertensi
Obat pilihan adalah Nifedipin, yang diberikan 5-10 mg oral yang dapat diulang
sampai 8 kali/24 jam
Jika respons tidak membaik setelah 10 menit, berikan tambahan 5 mg sublingual
Nifedipin 10 mg sublingual.
Alogoritma Penatalaksanaan Preeklamsia
preeklamsia
istirahat MgSO4
Anti konvulsan
Oksigen
MgSO4
Anti hipertensif
Oksigen
Anti hipertensif
KU stabil
Induksi Persalinan
Rawat jalan
Pertimbangkan
persalinan
pervaginam
Stabil
V. KOMPLIKASI
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin. Usaha utama ialah
melahirkan bayi hidup dari ibu yang menderita pre-eklampsia dan eklampsia. Komplikasi
yang tersebut di bawah ini biasanya terjadi pada pre-eklampsia berat dan eklampsia.
1. Solusio plasenta. Komplikasi ini biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi
akut dan lebih sering terjadi pada pre-eklampsia. Di Rumah Sakit Dr. Cipto
Mangunkusumo 15,5% solusio plasenta disertai pre-eklampsia.
2. Hipofibrinogenemia. Pada pre-eklampsia berat Zuspan (1978) menemukan 23%
hipofibrinogenemia, maka dari itu penulis menganjurkan pemeriksaan kadar
fibrinogen secara berkala.
6. Edema paru-paru. Zuspan (1978) menemukan hanya satu penderita dari 69 kasus
eklampsia, hal ini disebabkan karena payah jantung.
8. Sindroma HELLP. yaitu haemolysis, elevated liver enzymes, dan low platelet.
10. Komplikasi lain. Lidah tergigit, trauma dan fraktura karena jatuh akibat kejang-kejang
pneumonia aspirasi, dan DIC (disseminated intravascular coogulation).
KESIMPULAN
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis Hipertensi dalam Kehamilan dimana tekanan
darah pasien 150/100mmHg dengan proteinuria - .
Penatalaksanaan hipertensi dalam kehamilan dilakukan rujukan untuk observasi
lebih lanjut.
Pada pasien ini masih dilakukan pemantauan untuk menentukan janin di
pertahankan sampai aterm atau di terminasi pada usia kehamilan saat ini. Jika
kondisi membaik perlu pemantauan secara rutin kondisi ibu.
Evaluasi TTV dan produksi urin menjadi tolak ukur dan alat evaluasi keadaan
pasien.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan dewasa ini masih belum ditemukan secara
pasti.
SARAN
Penyuluhan bagi para ibu dengan kehamilan untuk melakukan Ante Natal Care
secara teratur di RS atau Bidan.
Pemeriksaan USG minimal 3x selama kehamilan, 1x pada setiap trimester untuk
mendeteksi dini adanya kelainan pada kehamilannya dan untuk pemantauan
kesejahteraan janin.
Penyuluhan pada para ibu dengan kehamilan untuk dapat melakukan pemantauan
kesejahteraan janinnya sendiri dengan cara yang sederhana, misalnya menghitung
gerakan janin dengan cara Cardif count, sehingga bila terjadi penurunan
kesejahteraan janin dapat di deteksi dini.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
4. Scott, James. Disaia, Philip. Hammond, B. charles, Danforth Buku Saku Obstetri dan
Ginekologi. Cetakan pertama, Jakarta ; Widya Medika, 2002.
6. Wardhani, dyah P, dkk. 2014. Kapita Selekta Kedokteran edisi ke-4. Media
aeusclapius: Jakarta