Ahmad Sabri
1
Pemrograman Linier (2)
Maks Z = c1 x1 + c2 x2 + . . . + cn xn
Dengan kendala:
a11 x1 + a12 x2 + . . . + a1n xn ≤ b1
a21 x1 + a22 x2 + . . . + a2n xn ≤ b2
.. .. ..
. . .
am1 x1 + am2 x2 + . . . + amn xn ≤ bm
xi ≥ 0, i = 1, 2, . . . n
2
Pemrograman Linier (2)
Maks Z = c1 x1 + c2 x2 + . . . + cn xn
Dengan kendala:
a11 x1 + a12 x2 + . . . + a1n xn +s1 = b1
a21 x1 + a22 x2 + . . . + a2n xn +s2 = b2
.. .. ..
. . .
am1 x1 + am2 x2 + . . . + amn xn +sm = bm
xi ≥ 0, i = 1, 2, . . . n
si ≥ 0, i = 1, 2, . . . m
4
Pemrograman Linier (2)
5
Pemrograman Linier (2)
6
Pemrograman Linier (2)
7
Pemrograman Linier (2)
Metode simpleks
8
Pemrograman Linier (2)
Metode simpleks
8
Pemrograman Linier (2)
9
Pemrograman Linier (2)
10
Pemrograman Linier (2)
Pilih kolom pivot, yaitu kolom yang memiliki koefisien paling negatif
pada baris (0); dalam kasus ini adalah kolom H.
11
Pemrograman Linier (2)
Hitung rasio pada setiap baris (kecuali untuk baris Z), di mana:
rasio = (solusi) / (koefisien pada kolom pivot)
12
Pemrograman Linier (2)
Pilih baris pivot, yaitu baris yang memiliki rasio non-negatif terkecil;
dalam kasus ini adalah baris (1), yang diasosiasikan sebagai variabel s1 .
Elemen persekutuan antara kolom pivot dan baris pivot disebut elemen
pivot; dalam hal ini elemen pivot-nya adalah 18.
Pada langkah ini, H akan masuk menjadi basis, dan s1 akan keluar dari
basis.
13
Pemrograman Linier (2)
Pilih baris pivot, yaitu baris yang memiliki rasio non-negatif terkecil;
dalam kasus ini adalah baris (1), yang diasosiasikan sebagai variabel s1 .
Elemen persekutuan antara kolom pivot dan baris pivot disebut elemen
pivot; dalam hal ini elemen pivot-nya adalah 18.
Pada langkah ini, H akan masuk menjadi basis, dan s1 akan keluar dari
basis.
13
Pemrograman Linier (2)
Pilih baris pivot, yaitu baris yang memiliki rasio non-negatif terkecil;
dalam kasus ini adalah baris (1), yang diasosiasikan sebagai variabel s1 .
Elemen persekutuan antara kolom pivot dan baris pivot disebut elemen
pivot; dalam hal ini elemen pivot-nya adalah 18.
Pada langkah ini, H akan masuk menjadi basis, dan s1 akan keluar dari
basis.
13
Pemrograman Linier (2)
Update tabel
4 1
(1) H 0 18 1 18 0 72 (1)lama ÷ 18
14
Pemrograman Linier (2)
Update tabel
15
Pemrograman Linier (2)
Update tabel
16
Pemrograman Linier (2)
Iterasi ke-1
Pada tahapan ini, H sudah masuk menjadi basis, dan s1 ke luar dari
basis.
Perhatikan bahwa pada baris (0) masih terdapat koefisien dari variabel
non basis yang bernilai negatif, yang berarti nilai Z masih belum optimal;
oleh karena itu lakukan langkah serupa dengan yang sebelumnya.
17
Pemrograman Linier (2)
18
Pemrograman Linier (2)
19
Pemrograman Linier (2)
elemen pivot = 32
3
20
Pemrograman Linier (2)
Update tabel
1 3 32
(2) M 0 1 0 − 32 − 32 130,5 (2)lama ÷ 3
21
Pemrograman Linier (2)
Update tabel
1 3 32
(2) M 0 1 0 − 32 − 32 130,5 (2)lama ÷ 3
22
Pemrograman Linier (2)
Update tabel
23
Pemrograman Linier (2)
Pada tahapan ini, seluruh koefisien pada persamaan (0) tidak ada yang
negatif, menandakan bahwa solusi optimal telah tercapai.
24
Pemrograman Linier (2)
25
Pemrograman Linier (2)
26
Pemrograman Linier (2)
27
Pemrograman Linier (2)
Contoh
Gutchi Company memproduksi dompet, tas tangan, dan tas
punggung. Pembuatan ketiga produk itu membutuhkan bahan
mentah berupa kulit asli. Proses produksi juga membutuhkan dua
jenis tenaga kerja terampil untuk menjahit dan finishing. Tabel
berikut memberikan ketersediaan sumber daya, penggunaannya,
dan keuntungan per unit produk.
Kebutuhan sumber daya untuk per unit: Ketersediaan
Dompet Tas tangan Tas punggung harian
Kulit (ft2 ) 2 1 3 42
Menjahit (jam) 2 1 2 40
Finishing (jam) 1 0,5 1 45
Harga jual ($) 24 22 45
Formulasikan problem ini dengan model PL dan tentukan solusi
optimalnya dengan menggunakan metode simpleks.
29