kampung(fomani) atau(manca dan mangaru), tari linda, ayun gendang(kabueno ganda)dan ditambah berbasis gambus dan menari. Budaya Kasebu pada masyarakat Wasilomata Kecamatan Mawasangka, dapat diidentifikasimelalui aktifitas yang dilakukan masyarakat yakni dari persiapan awal, penetuan hari sampai pada proses kegiatan dan strategi untuk menciptakan desa wisata berbasis budaya Kasebu. Tulisan ini adalah merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Wasilomata II Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui budaya Kasebu dan strategi dalam menciptakan desa wisata berbasis budaya Kasebu pada masyarakatWasilomata. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada teori structural fungsional Radcliffe Brown. Pandangan tentang fungsi yang digunakan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, menunjukkan kepada aktivitas dan dinamika manusia dalam mencapai tujuan hidupnya. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data Dengan menggunakan pengamatan (Observasi) dan wawancara (Interview), dan data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif.Desa Wasilomata sangatlah urgen dikembangkan sebagai desa wisata Terkait dengan pentingnya budaya tradisonal terhadap pariwisata, dengan demikian budaya masyarakat Wasilomata akan dikenal oleh masyarakat luas. Dengan menciptakan desa wisata yang berbasis budaya Kasebu yaitu menghidupkan kembali budaya Wasilomata dengan mengembangkan potensi yang ada, memperbaiki dan memperbaharui tempat- tempat bersejarah, sosialisasi kepada masyarakat tentang adat-adat kampung.Dukungan dari pemerintah diperlukan untuk merekomendasikan dan sebagai fasilitator, sosialisasi budaya masyarakat W asilomata kepada masyarakat nasional maupun internasional. Kata Kunci : Budaya, Kasebu,Wasilomata