Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN

PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP


INTERNE RSUD Dr. M. ZEIN PAINAN

Vina Sulistia Nengsih, Yani Maidelwita*


ABSTRAK

Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan harus menyadari bahwa persaingan dalam
pelayanan kesehatan semakin tajam.Dalam perkembangan masyarakat yang sedemikian kritis,
maka mutu pelayanan akan menjadi sorotan apalagi untuk pelayanan sekarang ini tidak hanya
pelayanan medis semata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan
kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap interne RSUD Dr. M. Zein
Painan Tahun berdasarkan tanggapan pasien. Jenis penelitian analitik dengan desain cross
sectional. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2011 sampai 3 Juli 2011. Populasi
penelitian adalah pasien yang dirawat diruang rawat inap interne RSUD Dr. M. Zein Painan
sebanyak 132, pengambilan sampel secara total sampling. Data dikumpulkan dengan metoda
wawancara berpedoman pada kuesioner.Data diolah secara univariat dan bivariat dengan uji
Chi Square.Hasil penelitian didapatkan lebih dari separoh pasien yang dirawat diruang rawat
inap interne mengatakan mutu pelayanan kesehatan baik dan merasa puas dengan pelayanan
kesehatan yang diberikan. Setelah diuji dengan menggunakan tabel chi square didapatkan X2
hitung = 3,910 sedangkan X2 tabel = 3,841 maka X2hitung > X2tabel. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara mutu pelayanan kesehatan dengan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan di ruang rawat inap Interne RSUD Dr.
M. Zein Painan tahun 2011.Diharapkan kepada pihak rumah sakit untuk mempertahankan mutu
pelayanan kesehatannya dan lebih meningkatkan lagi pelayanan kesehatan agar mutu pelayanan
di rumah sakit dapat lebih sempurna.

Kata Kunci : Mutu pelayanan kesehatan, tingkat kepuasan pasien.

Alamat Korespondensi
*Yani Maidelwita, SKM, M.Biomed
Dosen Kopertis Wilayah X DPK di Prodi DIII Kebidanan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Jln. Jamal Jamil Pondok Kopi Siteba Padang
Telp. 0751 – 442295
PENDAHULUAN (Cahyadi, 2007).
Kepuasan pesien merupakan nilai
Pembangunan kesehatan bertujuan subjektif berupa tingkat perasaan seseorang
agar setiap penduduk mampu hidup sehat setelah membandingkan kinerja atau hasil
sehingga dapat mewujudkan derajat yang dirasakan dengan harapannya terhadap
kesehatan yang optimal, yang merupakan kualitas pelayanan yang diberikan.Pasien
salah satu unsur kesejahteraan umum dari merupakan pelanggan jasa yang diberikan
tujuan pembangunan nasional.Hal tersebut oleh suatu institusi kesehatan seperti rumah
sejalan dengan tujuan sistem kesehatan sakit dan lain-lain. (Supranto, 2006)
nasional yaitu tercapainya kemampuan Berdasarkan Kepmenkes RI no
hidup sehat, melalui upaya perbaikan dan 129/Menkes/SK/II/2008, menyatakan bahwa
peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit, rumah sakit adalah salah satu institusi sarana
baik rumah sakit pemerintah maupun swasta. kesehatan yang memberikan pelayanan
Mutu pelayanan yang diberikan sangat kesehatan kepada masyarakat memiliki peran
mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan yang sangat strategis dalam mempercepat
danbanyak faktor yang menjadi penentu peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
citra institusi pelayanan kesehatan di mata Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk
masyarakat (Aditama, 2004). memberikan pelayanan yang bermutu sesuai
Dalam perkembangan masyarakat dengan standar yang ditetapkan dan dapat
yang sedemikian kritis, maka mutu pelayanan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
akan menjadi sorotan apalagi untuk pelayanan Indikator mutu pelayanan rumah sakit
sekarang ini tidak hanya pelayanan medis yaitu BOR (Bed Occupancy Rate) presentase
semata. Dalam bentuk pelayanan yang rata-rata tempat tidur terisi dan LOS (Lengt
berkembang sekarang ini, mutu pelayanan Of Stay) rata-rata lama dirawat dan TOI (Trun
semakin rumit dan memerlukan upaya yang Over Internal) rata-rata tempat tidur kosong.
sungguh-sungguh dari berbagai pihak. Dalam Secara nasional sudah ditetapkan standar
hal ini kerja sama dan saling pengertian akan BOR 75% - 85%, LOS selama 7-10 hari dan
berperan penting (Sabarguna, 2008). TOL 1-3 hari (Munianjaya, 2004).
Mutu pelayanan adalah kinerja yang Hasil beberapa survei menunjukkan
menunjukkan pada tingkat kesempurnaan bahwa kepuasan pasien banyak dipengaruhi
pelayanan kesehatan yang disatu pihak dapat secara langsung oleh mutu pelayanan yang
menimbulkan kepuasan pada setiap pasien diberikan rumah sakit terutama yang
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata berhubungan dengan fasilitas rumah sakit,
penduduk serta dipihak lain tata cara proses pelayanan dan sumber daya yang
penyelenggaraannya sesuai dengan standar bekerja di rumah sakit.Suryawati, dkk
dan kode etik profesi yang telah ditetapkan mengatakan bahwa sebagian besar keluhan
(Depkes RI, 2008). pasien dalam suatu survei kepuasan
Pelayanan kesehatan yang bermutu menyangkut tentang keberadaan petugas
adalah pelayanan kesehatan yang dapat yang tidak profesional dalam memberikan
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan pelayanan kesehatan diantaranya masih
kesehatan sesuai tingkat kepuasan rata-rata terdengar keluhan akan petugas yang tidak
penduduk.Penyelenggaraannya juga harus ramah dan acuh terhadap keluhan pasiennya.
sesuai dengan standar dan kode etik profesi Selain itu juga masih sering terdengar
yang telah ditetapkan.Pasien cenderung tentang sulitnya meminta informasi dari
memilih atau menetapkan prioritas indikator tenaga kesehatan terutama dokter dan
kualitas pelayanan kesehatan, sebagai dasar perawat, sulitnya untuk berkomunikasi dua
untuk memutuskan tingkat kepuasannya
arah dengan dokter, dan lain sebagainya kunjungan per harinya. Jumlah tempat tidur di
yang mencerminkan betapa lemahnya posisi rumah sakit ini adalah 160 buah.Ruang rawat
pasien sebagai penerima jasa pelayanan inap dirumah sakit ini terdiri dari beberapa
kesehatan (Marini, 2010). kelompok yaitu bangsal, kelas I dan II, dan
Penelitian Pardani di rumah sakit VIP.Dengan pembagian yaitu irna bedah,
Pemerintah kelas A di Surabaya tahun 2001, anak, kebidanan, perinatologi, mata, THT,
dengan menggunakan 100 orang pasien interne, kelas I dan II (interne dan bedah),
rawat inap menunjukkan bahwa 50% VIP.Dengan adanya pengelompokan
mengatakan puas terhadap pelaksanaan berdasarkan kelas-kelas tersebut
asuhan keperwatan; 25% cukup puas 25% mengakibatkan pelayanan yang diberikan
dan tidak puas sebesar 25%. Penelitian kepada pasien pun berbeda. (Dinas Kesehatan
Wirawan tahun 2000 tentang tingkat Kabupaten Pesisir Selatan, 2009)
kepuasan pasien rawat inap terhadap asuhan Hasil laporan tahun 2009
keperawatan di sebuah rumah sakit di Jawa menunjukkan bahwa BOR di RSUD Dr. M.
Timur juga menunjukkan hanya 17% dari Zein Painan sebanyak 50,27%, pada tahun
seluruh pasien rawat inap yang mengatakan 2010 sebanyak 48,53%. Dari data dapat
puas terhadap asuhan keperawatan, dilihat bahwa telah terjadi penurunan BOR
sedangkan 83% menyatakan tidak puas. tahun 2009-2010 sebanyak 1,74%.
Penelitian tersebut juga memberikan Berdasarkan data dari unit rekam medik
informasi bahwa keluhan utama pasien RSUD Dr. M. Zein Painan, didapat
terhadap pelayanan keperawatan adalah informasi bahwa telah terjadi penurunan
kurangnya komunikasi perawat (80%), jumlah pasien dibeberapa ruangan.Dan dari
kurang perhatian (66,7%) dan kurang ramah data tersebut diketahui bahwa BOR di
(33,3%). (Marini, 2010) RSUD Dr. M. Zein Painan belum mencapai
Berdasarkan hasil penelitian yang standar yang baik yaitu 75%- 85%. (RSUD
dilakukan oleh Ramayana mengenai tingkat Dr. M. Zein Painan, 2010)
kepuasan pasien terhadap pelayanan Berdasarkan laporan tahunan di
kesehatan di ruang rawat inap RSUD Dr. M. RSUD Dr. M. Zein Painan jumlah pasien
Zein Painan pada tahun 2006 didapatkan terbanyak terdapat pada instalasi interne yaitu
hasil bahwa 60% pasien mengatakan tidak 3107 pasien (31,07%) pada tahun 2009 dan
puas dengan pelayanan yang didapat dari 2686 pasien (26,86%) pada tahun 2010.
rumah sakit tersebut. Sebagian besar faktor Yang kedua adalah instalasi bedah yaitu 1821
ketidak pusan dari pasien tersebut berasal pasien (18,21%) pada tahun 2009 dan 1654
dari penerimaan dan kejelasan informasi, pasien (16,54%) pada tahun 2010. Yang
fasilitas yang diberikan dirumah sakit terbanyak ke tiga adalah pada instalasi
tersebut dan pelayanan dari petugas kebidanan yaitu 1428 pasien (14,28%) pada
kesehatan itu sendiri (Ramayana, 2006). tahun 2009 dan 1204 pasien (12,04%) pada
RSUD Dr. M. Zein Painan saat ini tahun 2010. Dari ketiga instalasi ini yang
adalah satu-satunya rumah sakit umum daerah mengalami penurunan jumlah pasien yang
di Pesisir Selatan dengan status tipe C dan paling banyak adalah instalasi interne yaitu
sebagai pusat rujukan dari puskesmas- 421 pasien (4,21%) (RSUD Dr. M. Zein
puskesmas yang ada di Kabupaten Pesisir Painan, 2010)
Selatan. Rata-rata kunjungan perhari ke Penurunan jumlah kunjungan ini
RSUD Dr. M. Zein Painan dari tahun 2007 merupakan salah satu gejala ketidak puasan
sampai tahun 2009 tidak mengalami pasien terhadap pelayanan kesehatan
peningkatan yaitu dengan jumlah 104 (Mindariza, 2003). Pelanggan yang puas akan
datang lagi bahkan akan membawa seluruh 1. Sukarela/bersedia menjadi responden.
keluarga atau teman-temannya. (Rangkuti, 2. Dapat berkomunikasi yang baik.
2002) 3. Pasien yang telah dirawat tiga hari
Berdasarkan dengan hal diatas penulis pada saat pengambilan data.
merasa tertarik untuk melakukan penelitian Pengolahan data dilakukan dengan
tentang hubungan mutu pelayanan ksehatan menggunakan langkah editing, koding,
dengan tingkat kepuasan pasien di ruang entry, cleaning.Data diolah secara univariat
rawat inap interne RSUD Dr. M. Zein Painan. untuk mengetahui gambaran distribusi
frekuensi variabel independen (mutu
pelayanan kesehatan) dan dependen (tingkat
METODE PENELITIAN kepuasan pasien) dan bivariat untuk
Jenis penelitian Analitik dengan mengetahui hubungan mutu pelayanan
desain Cross Sectional yaitu variabel kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien
independen (mutu pelayanan kesehatan) dan terhadap pelayanan kesehatan dengan uji
variabel dependen (Tingkat kepuasan Chi Square.
pasien) diambil secara bersamaan di ruang
rawat inap Interne RSUD M. Zein Painan. HASIL PENELITIAN DAN
Penelitian telah dilakukan diruang PEMBAHASAN
rawat inap interne RSUD Dr. M. Zein
Painan pada tanggal 12 Juni 2011 sampai Berdasarkan hasil penelitian yang
tanggal 3 Juli 2011. dilakukan di RSUD Dr. M. Zein Painan
Populasi pada penelitian ini adalah dianalisa dalam bentuk distribusi frekuensi
seluruh pasien yang dirawat di ruang rawat masing-masing variabel dan analisa bivariat
inap Interne RSUD Dr. M. Zein Painan pada untuk melihat hubungan dua variabel.
saat penelitian.Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah total sampling dengan a. Mutu Pelayanan Kesehatan
kriteria meliputi :

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Mutu Pelayanan Kesehatan Di Instalasi Rawat Inap Interne
RSUD Dr. M. Zein Painan

Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase


Frekuensi (%)
(F)
Baik 104 78,79
Tidak baik 28 21,21
Jumlah 132 100

Dari hasil analisa data berdasarkan Sesuai dengan penelitan terdahulu


tabel 1, telah diketahui bahwa frekuensi yang juga pernah dilakukan di RSUD Dr. M.
mutu pelayanan kesehatan di ruang rawat Zein Painan oleh Etri Candra ( 2003 ) bahwa
inap Interne RSUD Dr. M. Zein Painan dari sebanyak 62,76 % responden mengatakan
132 orang responden, sebanyak 78,79% bahwa mutu pelayanan kesehatan di RSUD
menyatakan mutu pelayanan kesehatan baik. Dr. M. Zein Painan baik. Dan hal ini sama
bahkan mutu pelayanan kesehatannya lebih
meningkat dibandingkan dengan penelitian atau perawat, penyedian makanan dan menu,
terdahulu. fasilitas nonmedis dan kebersihan
Dari data dapat dilihat bahwa lingkungan rumah sakit merupakan indikator
meningkatnya mutu pelayanan kesehatan mutu pelayanan kesehatan dan dapat
diruang rawat inap Interne RSUD Dr. M. menentukan baik atau tidak nya suatu mutu
Zein Painan disebabkan karena pelayanan pelayanan kesehatan.
yang diberikan sesuai dengan apa yang Hal ini sesuai dengan teori semakin
diharapkan oleh pasien. Hal ini juga baik pelayanan yang diberikan oleh pihak
didukung oleh komentar yang diberikan oleh rumah sakit maka semakin tinggi pula mutu
responden pada saat diwawancara mengenai pelayanan yang akan diperoleh oleh rumah
pelayanan kesehatan, pasien banyak sakit tersebut (Sabarguna, 2008).
mengatakan bahwa sebagian besar petugas Dari sekian banyak responden yang
kesehatan telah bekerja dengan baik mengatakan bahwa mutu pelayanan
terutama apabila saat pasien membutuhkan kesehatan di ruang rawat inap Interne RSUD
bantuan. Dr. M. Zein Painan baik tetapi ada juga
Dan dari analisa kuesioner yang sebagian kecil dari responden yang
dilakukan didapatkan bahwa dari 132 orang mengatakan bahwa mutu pelayanan
pasien, sebanyak 110 orang (83,3%) kesehatan tidak baik yaitu sebanyak 21,21
mengatakan bahwa mutu pelayanan yang %.
baik didapat dari kemudahan perawat untuk Penelitian terdahulu yang pernah
dihubungi dan dari keteraturan pemberian dilakukan oleh Febrianis (2004) tentang
obat/suntikan. Hal ini disebabkan karena di hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan
rumah sakit yang selalu berhubungan serta tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap
lebih dekat dengan pasien ataupun keluarga bangsal bedah RSU Solok juga menemukan
pasien adalah perawat dibandingkan hal yang sama. Sebagian kecil dari
dokter.Selain itu, yang memberikan responden yaitu sebanyak 43,9 %
obat/suntikan kepada pasien adalah perawat, mengatakan bahwa mutu pelayanan
maka dari itu banyak pesien memberikan kesehatan tidak baik.
penilaian baik pada pertanyaan mengenai Dari data dapat dilihat bahwa tidak
kemudahan perawat untuk dihubungi dan semua pasien memiliki pendapat dan
keteraturan dalam pemberian obat. keinginan yang sama. Penilaian yang tidak
Menurut penelitian yang dilakukan baik terhadap mutu pelayanan kesehatan ini
oleh Etri Candra (2003) bahwa telah adanya disebabkan karena pelayanan yang diterima
mutu pelayanan kesehatan yang baik yang oleh pasien tidak sesuai dengan keinginan
diberikan kepada pasien dan dapat dilihat dan kemauan pasien.
dari pelayanan yang diberikan oleh dokter, Dari hasil analisa kuesioner yang
pelayanan perawat penyediaan makanan dan dilakukan didapatkan bahwa dari 132 orang
menu serta kebersihan lingkungan diruang pasien, sebanyak 103 orang (78,03%)
rawat inap. Namun terdapat sedikit responden mengatakan bahwa mutu
perbedaan, menurut Etri Candra (2003) pelayanan kesehatan yang tidak baik
mutu pelayanan yang paling baik adalah didapatkan dari kejelasan informasi tentang
pelayanan dokter sedangkan pada penelitian diet dan sebanyak 92 orang (69,69%)
sekarang yang paling baik adalah pelayanan responden mangatakan bahwa mutu
perawat. pelayanan kesehatan yang tidak baik adalah
Menurut Sabarguna (2008) bahwa kebersihan kamar mandi/WC.
pelayanan atau kinerja dokter, pelayanan
Pasien atau keluarga banyak dengan pelayanan makanan dan menu serta
mengeluh tentang penjelasan makanan atau kenyamanan dan kebersihan lingkungan.
diet apa saja yang baik untuk pasien dan Lingkungan yang nyaman, tenang
selain itu juga banyak pasien atau keluarga dan selalu dalam keadaan bersih sangat
mengeluhkan tentang kebersihan kamar dibutuhkan oleh pasien selama dirawat
mandi/WC. Hal ini diketahui dari hasil diruang rawat inap kerena dengan
wawancara yang dilakukan dan banyak lingkungan yang nyaman pasien akan
responden memberikan saran mengenai merasa senang dan betah untuk dirawat dan
informasi diet yang baik untuk pasien dan cepat mengalami kesembuhan. Penjelasan
mengenai keadaan kamar mandi yang menu atau diet yang harus dikonsumsi
kurang bersih. pasien juga merupakan aspek penting dalam
Salah satu penyebabnya yaitu pihak mempercepat kesembuhan pasien dan
rumah sakit kurang memperhatikan hal-hal menjadi suatu kebutuhan pasien. (Mindariza,
yang kecil seperti ini dan menjadikan 2003) .
responden memberikan tanggapan yang
tidak baik sehingga mengakibatkan mutu b. Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap
pelayanan kesehatan rumah sakit menjadi Mutu Pelayanan Kesehatan
tidak baik dimata pasien.Hal ini berkaitan

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Interne
RSUD Dr. M. Zein Painan

Tingkat Kepuasan Pasien Frekuensi Persentase


(F) (%)
Puas 103 78,03
Tidak puas 29 21,97
Jumlah 132 100

Dari hasil analisa data berdasarkan dilakukan sekarang ini, bahkan tingkat
tabel 2 telah diketahui bahwa frekuensi kepuasan pasien lebih tinggi dibandingkan
tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap penelitian yang dahulu.
Interne RSUD Dr. M. Zein Painan dari 132 Dari hasil analisa kuesioner yang
orang responden, sebanyak 78,03 % dilakukan didapatkan bahwa sebanyak 68
menyatakan puas dengan pelayanan orang (68 %) mengatakan puas dengan
kesehatan di ruang rawat inap Interne RSUD kecepatan penerimaan pasien oleh petugas
Dr. M. Zein Painan. pendaftaran dan 68 orang (68 %) puas
Hal ini sama dengan hasil penelitian dengan kesediaan perawat untuk datang
terdahulu yang dilakukan oleh Ammitra pada saat diperlukan.
(2004) tentang hubungan mutu pelayanan Hal ini membuktikan bahwa
kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien di pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
ruang rawat inap bangsal bedah RSUD telah sesuai dengan keinginan pasien.
Solok bahwa lebih dari separoh Menurut Sabarguna (2008) Pasien akan
respondennya mengatakan puas dengan memberikan respon yang baik dan perasaan
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit yang puas apabila dia mendapatkan
yaitu 56,1 %. Begitupun penelitian yang pelayanan yang sesuai dengan keinginannya.
Tetapi walaupun sebagian besar dari Dari hasil analisa kuesioner yang
responden telah merasa puas dengan dilakukan diketahuai bahwa sebanyak 95
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, orang (95 %) mengatakan tidak puas dengan
ada juga sebanyak 21,29 % merasa tidak kebersihan kamar mandi/WC.Hal ini
puas dengan pelayanan kesehatan yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan
diberikan oleh pihak rumah sakit. disekitar ruang rawat inap.Dan hasil ini
Hasil penelitian ini tidak sama didukung dengan banyaknya saran yang
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan dikemukankan oleh pasien agar kebersihan
oleh Ramayana (2008) tentang gambaran lingkungan terutama kebersihan kamar
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan mandi lebih diperhatikan lagi.
kesehatan diruang rawat inap RSUD Dr. M. Kenyamanan lingkungan berkaitan
Zein Painan bahwa sebanyak 60% pasien dengan pelayanan kesehatan yang tidak
merasa tidak puas dengan pelayanan berhubungan dengan efektifitas klinis tetapi
kesehatan. dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan
Berdasarkan data diatas dapat bersedianya kembali ke fasilitas kesehatan
dianalisa bahwa rendahnya tingkat kepuasan untuk memperoleh pelayanan berikutnya.
ini disebabkan karena masih ada pelayanan (wijono 1999 dalam Mindariza 2003)
yang diberikan oleh pihak rumah sakit yang
tidak sesuai dengan keinginan pasien dan hal c. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan
ini mengakibatkan pasien mempunyai Dengan Tingkat Kepuasan Pasien
perasaan tidak puas dengan pelayanan Terhadap Pelayanan Kesehatan
kesehatan tersebut.

Tabel 3 Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien


Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Ruang Rawat Inap Interne RSUD Dr. M. Zein
Painan

Mutu Kepuasan Pasien Total


Pelayanan Puas Tidak Puas
Kesehatan F % F % f %
Baik 85 81,73 19 18,27 104 78,79
Tidak baik 18 64,28 10 35,71 28 21,21
Jumlah 103 78,03 29 21,97 132 100
2 2
X t = 3,841 df = 1 X h = 3,910

Dari hasil analisa data berdasarkan Hal ini juga sama dengan hasil
tabel 3 diatas, telah diketahui bahwa dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
132 pasien yang dirawat diruang rawat inap Ammitra (2004) tentang hubungan mutu
Interne RSUD Dr. M. Zein Painan sebanyak pelayanan kesehatan dengan tingkat
81,73% menyatakan bahwa mutu pelayanan kepuasan pasien diruang rawat inap bangsal
kesehatan diruang rawat inap Interne RSUD bedah RSU Solok yaitu 82,9 % responden
Dr. M. Zein Painan baik dan puas terhadap mangatakan bahwa mutu pelayanan
pelayanan kesehatan.
kesehatan baik dan merasa puas dengan tetapi tetap mereka tidak puas dengan
pelayanan kesehatan. fasilitas yang ada dan kebersihan lingkungan
Berdasarkan data tersebut dapat yang kurang bersih.
dianalisa bahwa makin baik mutu pelayanan Selain itu dari 132 pasien yang
kesehatan disuatu rumah sakit atau tempat dirawat diruang rawat inap Interne RSUD
pelayanan kesehatan yang lainnya, maka Dr. M. Zein Painan sebanyak 64,28%
makin tinggi pula tingkat kepuasan pasien menyatakan bahwa mutu pelayanan
terhadap pelayanan kesehatan yang kesehatan diruang rawat inap Interne RSUD
diberikan oleh rumah sakit atau tempat Dr. M. Zein Painan tidak baik tetapi puas
pelayanan kesehatan lainnya tersebut. terhadap pelayanan kesehatan yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan diberikan.
teori, bahwa pelayanan kesehatan yang Berdasarkan data diatas dapat
bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dianalisa bahwa terlihat hasil yang tidak
dapat memuaskan setiap pemakai jasa signifikan antara mutu pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan sesuai tingkat kepuasan dengan tingkat kepuasan pasien. Diman
rata-rata penduduk. Semakin baik mutu apabila mutu pelayanan tidak baik
suatu pelayanan kesehatan maka semakin seharusnya pasien akan mengemukanan
puas perasaan yang akan ditimbulkan oleh perasaan yang tidak puas.
pasien terhadap pelayanan kesehatan yang Kesenjangan antara mutu pelayanan
diterima oleh pasien tersebut dan tingkat kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien
kepuasan pasien erat kaitannya dengan mutu terjadi karena pada saat diajukan pertanyaan
pelayanan yang diberikan (Cahyadi, 2007) tentang mutu pelayanan kesehatan,
Selain itu dari 132 pasien yang kebanyakan yang menjawab bahwa mutu
dirawat diruang rawat inap Interne RSUD pelayanan kesehatan baik.Tetapi saat diajukan
Dr. M. Zein Painan sebanyak 18,27% pertanyaan tentang tingkat kepuasan,
menyatakan bahwa mutu pelayanan kebanyakan menjawab kurang.
kesehatan diruang rawat inap Interne RSUD Kejadian seperti ini banyak ditemukan
Dr. M. Zein Painan baik tetapi tidak puas diruang bangsal interne yang mayoritas
terhadap pelayanan kesehatan. mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah
Berdasarkan data tersebut dapat dan ekonomi menengah kebawah.Sehingga
dilihat bahwa terjadi ketidak cocokan antara mereka memberikan jawaban kalau secara
mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan. garis besar mutu pelayanan kesehatan baik
Dimana seharusnya apabila mutu pelayanan tetapi mereka tidak puas dengan pelayana
kesehatan baik secara otomatis akan kesehatan yang diterima terutama dari
menghasilkan perasaan puas yang kenyamanan dan kebersihan lingkungan,
diungkapkan pasien tentang pelayanan penyediaan makanan dan menu, pelayanan
kesehatan yang diterima. dokter.
Hal ini terjadi karena pada saat Selanjutnya juga didapatkan bahwa
pengumpulan data ada responden yang dari 132 pasien yang dirawat diruang rawat
mengatakan bahwa mutu pelayanan inap Interne RSUD Dr. M. Zein Painan
kesehatannya baik tetapi dia merasa tidak sebanyak 35,71% menyatakan bahwa mutu
puas.Hal yang seperti ini banyak ditemukan pelayanan kesehatan diruang rawat inap
diruangan Kelas I dan VIP.Pasien diruangan Interne RSUD Dr. M. Zein Painan tidak baik
tersebut kebanyakan mempunyai status dan tidak puas terhadap pelayanan kesehatan
ekonomi menengah ke atas, mereka menilai yang diberikan.
untuk pelayanan rumah sakit sudah baik,
Hasil ini tidak sama bahkan lebih mempengaruhi satu sama lainnya baik itu
rendah dibandingkan dengan penelitian yang mutu pelayanan kesehatan maupun tingkat
dilakukan oleh Ammitra (2004) tentang kepuasan pasien terhadap pelayanan
hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan kesehatan tersebut. Suatu pelayanan
tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap kesehatan yang baik akan menghasilkan
bangsal badah RSU Solok yang mengatakan mutu yang baik dan akan menjadikan
bahwa sebanyak 43,9 % mutu pelayanan tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap
kesehatan tidak baik dan merasa tidak puas pelayanan kesehatan itu sendiri.
terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
Hasil penelitian memperlihatkan baik atau buruknya suatu mutu pelayanan
bahwa mutu pelayanan kesehatan sangat kesahatn maka akan mempengaruhi kepada
mempengaruhi kepuasan pasien.Semakin tingkat kepuasan pasien karena pasien akan
tidak baik mutu pelayanan kesehatan yang memberikan tanggapan serta penilaian
diberikan maka semakin rendah pula tingkat terhadap mutu pelayanan kesehatan tersebut.
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan Semakin baik pelayanan kesehatan akan
tersebut dan begitu sebaliknya. menghasilkan mutu pelayanan yang baik
Kepuasan pelanggan adalah perasaan dan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap
senang atau kecewa seseorang sebagai hasil pelayanan kesehatan (Sabarguna, 2008).
dari perbandingan antara prestasi atau
produk yang dirasakan dan diharapkan. KESIMPULAN DAN SARAN
Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
kesehatan dapat meningkatkan mutu Berdasarkan hasil penelitian
pelayanan kesehatan tersebut (Supranto, mengenai hubungan mutu pelayanan
2006). kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien
Setelah dilakukan uji statistik terhadap pelayanan kesehatan di ruang rawat
diperoleh nilai X2hitung > X2tabel.Berarti inap RSUD Dr. M. Zein Painan dapat
ada hubungan yang bermakna mutu diambil kesimpulan bahwa :
pelayanan kesehatan dengan tingkat 1. Lebih dari separoh pasien yang dirawat
kepuasan pasien terhadap pelayanan di ruang rawat inap Interne RSUD Dr. M.
kesehatan di ruang rawat inap Interne RSUD Zein Painan mengatakan bahwa mutu
Dr. M. Zein Painan tahun 2011. pelayanan kesehatan di ruang rawat inap
Hal ini sesuai dengan penelitian yang Interne RSUD Dr. M. Zein Painan baik.
dilakukan oleh Desnawati (2002) tentang 2. Lebih dari separoh pasien yang dirawat di
hubungan mutu pelayanan kesehatan dengan ruang rawat inap Interne RSUD Dr. M.
tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit Zein Painan mengatakan puas terhadap
Ahmad Muchtar Bukit Tinggi yang pelayanan kesehatan di ruang rawat inap
menyatakan bahwa ada hubungan antara Interne RSUD Dr. M. Zein Painan.
mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat 3. Terdapat hubungan antara mutu
kepuasan pasien. Dan mengatakan bahwa pelayanan kesehatan dengan tingkat
tingkat kepuasan pasien sangat dipengaruhi kepuasan pasien terhadap pelayanan
oleh mutu pelayanan kesehatan dan kesehatan di ruang rawat inap Interne
begitupun sebaliknya. RSUD Dr. M.Zein Painan.
Berdasarkan data tersebut dapat
dilihat bahwa mutu pelayanan kesehatan
sangat erat kaitannya dengan tingkat
kepuasan pasien. Dan hal ini pun akan
Saran yang dapat diberikan penulis DAFTAR PUSTAKA
tentang penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti Selanjutnya 1. Aditama, Tjandra Yoga. 2002.
Diharapkan kepada peneliti seharusnya Manajemen Sumber Daya ManusiaEdisi
dapat melakukan penelitian tentang mutu Revisi. Jakarta : Bumi Aksara
pelayanan kesehatan dengan tingkat 2. Cahyadi, andi. 2007. Antara Kepuasan
kepuasan pasien rumah sakit yang lebih Pasien dan Kualitas Pelayanan Rumah
luas lagi dan tidak hanya di satu ruang Sakit di Indonesia. Diakses http://andim
rawat inap saja tapi sebaiknya diruang blitar.blogspot.com /2010/08/antara-
rawat inap lain agar dapat diketahui juga kepuasan-pasien-dan-kualitas.htmlpada
bagaimana mutu pelayanan disana dan tanggal 24 Februari 2011
bagaimana pula tingkat kepuasan 3. Candra, etri. 2003. Faktor-Faktor Yang
pasiennya. Berhubungan Dengan Tingkat Kepuasan
2. Bagi Institusi Kesehatan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan
Diharapkan pada rumah sakit RSUD Dr. Di Instalasi Rawat InapRSUD. Dr. M.
M. Zein Painan mempertahankan mutu Zein Painan, FKM Baiturrahmah.
pelayanan yang baik ini agar dapat Skripsi Padang
mempertahankan tingginya tingkat 4. Departemen Kesehatan RI. 2008.
kepuasan pasien terhadap pelayanan Standar Pelayanan Minimal Rumah
kesehatan di RSUD Dr. M. Zein Painan Sakit. Jakarta
khususnya di ruang rawat inap Interne. 5. Departemen Kesehatan RI. 2009. Profil
Dan sebaiknya pihak rumah sakit dan Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan.
petugas lebih memperhatikan lagi apa Painan
yang menjadi faktor ketidak puasan 6. Desnawati. 2002. Tingkat Kepuasan
pasien yang masih ada agar mutu Pasien Rawat Inap RS Ahmad Muchtar
pelayanan kesehatan di rumah sakit Bukit Tinggi. PSIK Unand. Skripsi
tersebut lebih dapat ditingkatkan lagi dan Padang
menjadi mutu pelayanan yang sempurna. 7. Febrianis, amitra. 2004. Hubungan Mutu
Diharapkan pada tenaga kesehatan baik Pelayanan Kesehatan Dengan Timgkat
perawat maupun dokter dapat Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap
mempertahankan dan meningkatkan lagi Bangsal Bedah RSU Solok, FKM
pelayanan yang diberikan kepada pasien Universitas Baiturrahmah. Skripsi
agar pasien dapat memberikan komentar Padang
yang baik dan mereka puas dengan 8. Hidayat.Aziz Alimul. 2009. Metode
pelayanan yang diberikan oleh tanaga Penelitian Kebidanan Dan Teknik Analis
kesehatan tersebut. Data. Jakarta : Selemba Medika
3. Bagi Institusi Pendidikan 9. Mindariza, 2003. Hubungan Kualitas
Diharapkan pada institusi pendidikan Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan
agar lebih memperbanyak lagi buku-buku Pasien Di Poliklinik Penyakit Dalam
sumber ataupun sumber bacaan lainnya Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang
agar mahasiswa mendapatkan lebih Tahun 2003, PSIK Unand. Skripsi
banyak sumber bacaan dan tidak terlalu Padang
sulit apabila ingin menambah referensi 10. Munianjaya Gde.2004. Manajemen
untuk karya tulisnya ataupun untuk tugas- Kesehatan. Edisi ke-2. Jakarta :
tugas dalam perkuliahan. Kedokteran EGC
11. RSUD Dr. M. Zein Painan, 16. Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring
2009.Laporan tahunan 2009. Costomer Satifaction. Jakarta : PT.
12. RSUD Dr. M. Zein Painan, Gramedia
2010.Laporan tahunan 2010. 17. Ramayanan, siska. 2008. Gambaran
13. Sabarguna, B.S. 2004. Quality tingkat Kepuasan Pasien Terhadap
Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Pelayanan Kesehatan Diruang Rawat
Yogyakarta: Konsorsium Rumah Sakit Inap RSUD Dr. M. Zein Painan Tahun
Islam Jateng-DIY. 2008, Stikes Mercubaktijaya. KTI
14. Sabarguna, Boy S. 2008. Quality Padang
Assurance pelayanan rumah sakit. 18. Marini. 2010. KTI Tingkat Kepuasan
Jakarta : Segung Seto Pasien. Diakses dari http://digilib.
15. Supranto, M.A. 2006. uns.ac.id/upload/dokumen/17191151220
PengukuranTingkat Kepuasan 1011041.pdf, pada tanggal 14 maret
Pelanggan. Jakarta : Rineka Cipta 2010.

Anda mungkin juga menyukai