Antara satu kegiatan dengan kegiatan lain bisa berbeda dan bervariasi
Jenis Laporan Konsultan
Jenis Laporan yang harus disusun oleh konsultan sangat beragam, tapi umumnya
berupa:
Laporan Tahapan Pelaksanaan Laporan Pendahuluan (Inception Report),
Pertengahan (Interim Report), Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
Laporan Kemajuan Pekerjaan (Progress Report) / Laporan Bulanan (Monthly
Report)
Laporan Ringkas (Executive Summary)
Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan Laporan Utama (Main Report)
rangkuman seluruh proses dan hasil pelaksanaan kegiatan
Laporan Penunjang (Suporting Report) Laporan rinci pelaksanaan bagian
bagian kegiatan yang dilaksanakan
Laporan hasil survei investigasi Laporan Hasil Inventarisasi, Laporan
Topografi, Laporan Geologi, Laporan Survei Kualitas Air dsb
Laporan hasil analisis Laporan Hidrologi, Laporan Analisis DBA, dsb
Laporan hasil perencanaan Nota Desain, Bill of Quantyty, Metode dan
Spesifikasi Teknis, Rencana Anggaran Biaya
Album Peta dan Gambar
Penyusunan Outline Laporan
Penyusunan outline laporan merupakan tahap awal yang sangat
penting dan menentukan dalam penyusunan laporan
Fungsi outline bagi penulis agar ia dapat mengungkapkan idenya
secara terinci, sistematis, dan lengkap.
Terdapat tiga tahap penyusunan kerangka yang dapat dijadikan
pedoman yaitu:
1. Curah ide atau inventarisasi ide, maksudnya semua ide yang
berkaitan ditulis tanpa penyaringan secara cermat.
2. Pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang ditulis
dikoreksi ditambah, dikurang, diganti dsb. sesuai dengan ide baru
yang lebih baik.
3. Pengelompokan ide, artinya semua ide dikelompokkan menurut
jenis dan tingkatannya dan disusun menurut bab, pasal, subpasal
dst
Outline Laporan
Outline Laporan disusun pada tahap awal sebelum menulis, secara
sistematis, runtut, teratur, dan berhubungan.
Outline Laporan merupakan rencana kerja yang memuat garis-garis
besar sebuah laporan yang akan ditulis.
Outline Laporan disusun berdasarkan :
Permasalahan, kebutuhan dan tugas oleh pengguna jasa yang akan
dilaksanakan konsultan,
Maksud, tujuan dan sasaran kegiatan yang diinginkan oleh
pengguna jasa
Lingkup kegiatan
Metode kegiatan
Keluaran yang diinginkan
Informasi tersebut diperoleh dari Kerangka Acuan Kerja, penjelasan
pekerjaan, proposal, dan pengalaman
Tips Penyusunan Laporan Teknik
Penulisan laporan teknik merupakan suatu proses,
didalamnya dapat dikenali sejumlah tahapan, yang diawali
dengan penyiapan segala sesuatu yang dibutuhkan dan
diakhiri dengan pemeriksaan kembali dan penuntasan
naskah akhir,
Naskah yang disiapkan tidak mungkin sekali jadi,
mengulang dan memperbaiki tulisan merupakan hal yang
selalu terjadi
Kemampuan menulis laporan Teknik tidak dapat timbul
secara tiba-tiba tetapi harus selalu dicoba dan dilatih.
Sifat dan ciri penuturan bahasa teknik
yang harus diperhatikan
Pengungkapan yang jelas,
Pengungkapan yang ringkas
Pengungkapan yang lengkap,
Pengungkapan yang teliti
Pengungkapan yang tersusun
Pengungkapan yang menumpu
Tujuan Penyusunan Laporan
Pemahaman Proses
Kerangka Acuan terhadap, pelaksanaan
Pekerjaan (KAK) permasalahan kegiatan, Hasil
Penjelasan maksud, dan survei, pelaksanaan
Pelaksanaan tujuan, lingkup investigasi, kegiatan,
Pekerjaan kegiatan serta kajian dan
metode analisis
,
Kata Pengantar
Kata Pengantar paling tidak
berisi informasi mengenai
■ Informasi umum mengenai
laporan pekerjaan (kerja
sama, no kontrak, dsb
■ Isi ringkas dari laporan
■ Ucapan terima kasih atas
penyusunan laporan
■ Masukan, kritik dan saran
,
Daftar Isi
Daftar isi paling tidak berisi informasi mengenai
■ No dan judul Bab, dan sub bab
■ Halaman Bab, dan sub bab
■ Lampiran
,
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 Pendahuluan, hampir selalu ada dalam setiap laporan,
Secara umum BAB 1 ini mencerminkan
Pemahaman konsultan terhadap penugasan yang diberikan,
Pemahaman terhadap permasalahan, kebutuhan, dan keluaran yang
diinginkan oleh pengguna jasa
Isi dari BAB 1 PENDAHULUAN adalah sebagai berikut.
■ Latar belakang berisi permasalahan, kebutuhan dan potensi yang
memerlukan pelaksanaan pekerjaan ini
■ Maksud, tujuan dan sasaran,
■ Lingkup pekerjaan
■ Lokasi
■ Metodologi
■ Susunan Laporan untuk memberikan gambaran isi laporan secara
keseluruhan
,
BAB 2, 3, 4 dst.
Pada awal masing-masing BAB menyampaikan pengantar yang memberikan
gambaran mengapa bab tersebut disajikan, kaitannya dengan tujuan pekerjaan,
kaitannya dengan kegiatan yang lainnya serta gambaran isi bab tersebutDalam
suatu bab dibagi dalam beberapa sub bab yang menjelaskan pelaksanaan suatu
kegiatan secara runtut Setiap sub bab menyajikan maksud dan tujuan, data
tersedia, metode analisis, pelaksanaan analisis, hasil.
Pada masing masing sub bab menjelaskan uraian 5 W + 1 H
Apa/what yang sedang
dibahas dalam bab tsb,
maksud dan tujuan
pembahasan hal tersebut apa,
Mengapa/Why kegiatan tsb
dilaksanakan?
Bagaimana/how cara
mencapai tujuan tersebut?
Siapa/who yang
melaksanakan?
Dimana/where kegiatan tsb
dilaksanakan?
Kapan/when dilaksanakan?
Apa/what hasilnya?
Pengantar yang berisi gambaran
mengapa bab tersebut disajikan,
kaitannya dengan tujuan
pekerjaan, kaitannya dengan
kegiatan yang lainnya. Gambaran
isi bab tersebut secara umum
Kalimat
yang mengungkapkan pikiran yang utuh,
• Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.),
tanda tanya (?) dan tanda seru (!).
Wacana
Kumpulan paragraf yang membentuk suatu wacana
(laporan sub bab, bab)
KATA
■ Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan
kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.
■ Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat: kata dasar, kata turunan, kata
ulang, dan kata majemuk.
■ Dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, kelas kata terbagi menjadi tujuh kategori, yaitu:
1) Nomina (kata benda); nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang
dibendakan,
2) Verba (kata kerja); kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis,
3) Adjektiva (kata sifat); kata yang menjelaskan (sifat) kata benda.
4) Adverbia (kata keterangan); kata yang memberikan keterangan pada kata yang bukan kata
benda.
5) Pronomina (kata ganti); kata pengganti kata benda, misalnya ia, itu.
– Orang pertama (kami),
– Orang kedua (engkau),
– Orang ketiga (mereka),
– Kata ganti kepunyaan (-nya),
– Kata ganti penunjuk (ini, itu)
6) Numeralia (kata bilangan); Kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau
menunjukkan urutannya dalam suatu deretan, yang terdiri dari angka kardinal (duabelas)
dan angka ordinal (keduabelas)
7) Kata tugas atau partikel adalah jenis kata di luar kata-kata di atas yang berdasarkan
peranannya dapat dibagi menjadi lima subkelompok:
– preposisi (kata depan) (contoh: dari),
– konjungsi (kata sambung) - Konjungsi berkoordinasi (dan), Konjungsi subordinat
(karena),
– artikula (kata sandang) (contoh: sang, si) - Umum dalam bahasa Eropa (misalnya the),
– interjeksi (kata seru) (contoh: wow, wah), dan
– partikel penegas.
KALIMAT
■ Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan
atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
■ Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun
dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri intonasi akhir. Dalam
wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru
■ Kumpulan kata yang memiliki makna minimal terdiri dari 2
kata
■ Sebuah kalimat minimal mengandung Subyek dan Predikat
■ Kalimat Lengkap Subyek, Predikat Obyek, Keterangan
Penegas
Penegas adalah bagian paragraf yang menegaskan inti persoalan atau pikiran utama
dalam paragraf. Fungsi penegas ada dua, yaitu sebagai pengulang atau penegas PU
dan sebagai unsur yang menambah daya tarik sebuah paragraf, menghindarkan
kejemuan pembaca
Berdasarkan letak kalimat pikiran utama