BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Pengertian Lansia
sebuah proses normal menjadi tua tanpa suatu kriteria usia tertentu di
Ditinjau dari ilmu geriatri (Stanley dan Patricia, 2007), menua adalah
kelompok tersendiri.
74 years), 3) Lansia tua old (75- 90 years), dan 4) Lansia sangat tua
masa lansia.
usia, dan tingkat stress yang dialami. Tekanan darah ialah tekanan
menutup dua per tiga lingkar lengan pasien yang bersangkutan. Palpasi
tersamar sebelum hilang dan tidak terdengar lagi, dan tekanan yang
darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding yang elastis dan
ketahanan yang kuat (Burnside dan Thomas, 2004).
darah tinggi jika memiliki nilai systole 140 mmHg dan diastole 90
2011).
macam yaitu hipertensi pada tekanan sistolik sama atau lebih besar
lebih besar dari 160mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari
Budisetio (2005)
Isolated systolic
Hypertensien Subgroup: ≥140 <90
Borderline 140-149 <90
19
dan kejadian ini terjadi lebih banyak pada lelaki. Gaya hidup
2) Hipertensi sekunder
a) Jenis kelamin
b) Usia
tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda.
c) Keturunan (Genetik)
a) Rokok
b) Alkohol
e) Obesitas
dan hipertensi.
f) Stress
dengan sendirinya, oleh karena itu pada penelitian ini lebih difokuskan
(Ferdinand, 2008).
tekanan darah yang menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat
(2000).
jantung, otak dan ginjal (Harber dan Scoot, 2009). Penyakit yang
Thomas (2004):
hipertensi.
lainnya, tapi memiliki satu atau lebih faktor risiko yang tertera di
fisik adalah gerakan fisik apapun yang dihasilkan oleh otot rangka
fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
pemeliharaan kesehatan.
3 macam yaitu:
1) Latihan aerobik
2) Latihan kekuatan
air yang ada isinya dengan lengan diikuti bangun berdiri dari
32
2. Olahraga Aerobik
aerobik adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang dan
selama 20 menit, namun bila dilakukan setiap hari atau bila tidak
yang rendah.
b. Senam Aerobik
berikut:
rate.
pelakunya.
1) Intensitas Latihan
yang bernama pulse meter. Alat ini sangat terbatas dan hanya
tangan atau pada pangkal leher menggunakan jari telunjuk dan jari
2) Durasi Latihan
3) Frekuensi Latihan
selama seminggu.
pagi hari sebelum jam 10.00 dan sore hari setelah pukul 15.00,
3) Discorobic
4) Rockrobic
5) Aerobic sports
impact.
Pada senam aerobik low impact maka salah satu kaki selalu
kembali kaki kanan ke posisi awal dan bawa kaki kiri kembali
ke posisi awal.
Yang dilakukan 3-5 kali dalam satu minggu, atau paling tidak
1) Latihan Pemanasan
2) Latihan inti
yang cukup. Gerakan yang dipilih dinilai dari bagian atas tubuh ke
aerobic terdiri dari dua gaya yaitu high impact dan low impact.
menjaga jantung dan paru-paru untuk bekerja dengan baik adalah hal
yang terpenting dalam manfaat senam aerobic low impact ini. Senam
B. Kerangka Teori
Penanganan
Faktor resiko yang
Faktor resiko yang
tidak dapat dapat dikontrol:
dikontrol:
Penatalaksanaan non
1. Kebiasaan farmakologis pada lansia
1. Jenis
merokok penderita hipertensi:
kelamin
2. Stress
2. Usia
3. Aktifitas 1. Menurunkan berat
3. Keturunan
olahraga badan apabila terjadi
(genetik)
4. Konsumsi kelebihan
garam natrium 2. Mengurangi asupan
5. Alkohol lemak jenuh dan
6. Obesitas mengurangi
konsumsi garam
natrium
3. Membatasi alkohol
dan berhenti
merokok
4. Meningkatkan
aktivitas fisik
aerobik
Tekanan Darah
Skema 2.1 Kerangka Teori
47
C. Kerangka Konsep
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Pekerjaan
4. Riwayat alkohol
5. Riwayat merokok
6. Status indeks
masa tubuh
7. Konsumsi natrium
8. Stress
Keterangan:
D. Hipotesis Penelitian
penelitian. Dari penelitian ini didapat hipotesis kerja yaitu Ha: Ada
pengaruh antara latihan aktivitas fisik senam aerobic low impact terhadap