Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Tes uraian adalah butir soal dengan pertanyaan dan jawabannya menuntut peserta
didik untuk belajar beragumentasi dengan bahasanya sendiri.
Tes objektif
Merupakan tes yang jawabannya sudah jelas dan pasti yang memiliki nilai 1 / 0 .
Merupakan tes yang berbentuk atas pembawa pokok permasalahan dan jawaban.
Persoalan tersebut dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna.
Sedangkan pilihan jawaban dapat berupa perkatan, bilangan atau kalimat yang
terdiri atas jawaban yang benar dan sisanya merupakan pengecoh yang
memungkinkan peserta didik memilihnya jika tidak menguasai materi sepenuhnya.
Tes lisan
Tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan.
Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya sendiri sesuai
dengan pertanyaan atau perintah yang diberikan.
Tes tindakan
Tes perbuatan atau tes praktek adalah tes yang menuntut jawaban peserta didik
dalam bentuk perilaku, tindakan atau perbuatan. Tes ini memiliki keuntungan,
diantara lain peserta didik tidak dapat mencontek sehingga hasilnya pun murni.
Kelompok 8
Dalam setiap kegiatan belajar ataupun hasil belajar yang tidak dapat diukur
dengan tes karena keterbatasan atau kelemahan jenis tes itu sendiri. Maka para
ahli psikologi dan pendidikan mengemukakan beberapa teknik non-tes :
1. -Observasi
Yaitu berupa teknik secara sistematis,logis,objektif dan rasional
mengenai berbagai fenomena,baik daam situasi yang sebenarnya
maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
-Tujuan Observasi
(a) Untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu
fenomena, maupun berupa peristiwa ataupun tindakan.
(b) Untuk mengukur perilaku kelas, interaksi antara peserta didik
dengan guru, dan faktor lainnya yang dapat diamati, terutama
kecakapan sosial
-Karakterisasi Observasi
(a) Mempunyai arah dan tujuan yang jelas
(b) Bersifat ilmiah
(c) Aspek yang akan diobservasi
(d) Praktis penggunaannya
2. –Wawancara
Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi yang berupa
bentuk tanya jawab.
-Tujuan wawancara
(a) Untuk memperoleh informasi secara langsung guna menjelaskannya
(b) Untuk melengkapi suatu penyelidikan ilmiah
(c) Untuk memperoleh data agar dapat mempengaruhi situasi atau
orang tertentu.
3. Skala sikap
Dalam mengukur ini, perlu diketahui terdapat 3 komponen,seperti :
-kognisi
-afeksi
-konasi
Dalam hal sikap, juga dijelaskan jika terdapat pelajar yang memiliki
sikap yang kurang janganlah langsung diberikan komentar negatif.
Guru sebaiknya memberikan pengarahan jika dalam satu semester
mereka dapat bersikap baik maka akan diberikan sebuah penghargaan,
oleh karena itu, mereka dapat mengurangi sikap mereka yang kurang
baik tersebut.
Kelompok 9
Penilaian Portofolio
Tujuan Portofolio
Menghargai perkembngan peserta didik
Mendokumentasikan proses pembelajaran
Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimentasi
Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran
Bertukar informasi antara orang tua peserta didik dengan guru
Mempercepat pertumbuhan konsep diri positif peserta didik
Meningkatkan kemampuan refleksi diri
Membantu peserta didik merumuskan tujuan.
Fungsi Portofolio
Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua
Portofolio sebagai alat pembelajaran
Portofolio sebagai alat peniaian autentik.
Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self-
assessment
Kelompok 10
Rumus tebakan
1). Penskoran tanpa koreksi, yaitu penskoran dengan cara setiap butir soal yang
dijawab benar mendapat nilai satu (tergantung dari bobot butir soal), sehingga
jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah dengan menghitung banyaknya
butir soal yang dijawab benar. Rumusnya sebagai berikut.
2). Penskoran ada koreksi jawaban, yaitu pemberian skor dengan memberikan pertimbangan
pada butir soal yang dijawab salah dan tidak dijawab, adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Contoh : Pada soal bentuk pilihan ganda yang terdiri dari 40 butir soal dengan 4 pilihan tiap butir
dan banyaknya 40 butir, Amir dapat menjawab benar 20 butir, menjawab salah 12 butir dan tidak
dijawab ada 8 butir, maka skor yang diperoleh Amir adalah:
3. Penskoran dengan butir beda bobot, yaitu pemberian skor dengan memberikan
bobot berbeda pada sekelompok butir soal. Biasanya bobot butir soal
menyesuaikan dengan tingkatan kognitif (pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi) yang telah dikontrak guru.
Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan
pengamatan atau observasi para evaluator.
Pertanyaan :
Presentator menjawab, pertama yang harus dilakukan ialah melatih tenaga pendidik
nya atau mendatangkan relawan-relawan yang sudah terfasilitasi kemampuannya
maupun teknologi yang dimilikinya, lalu kedua, baru kita mulai memodernkan
fasilitas yang ada disekolahnya tersebut.