Anda di halaman 1dari 9

Ordo Gnetales, Divisio Gnetophyta

Anggota kelompok ini berupa perdu, liana (tumbuhan pemanjat) dan pohon. Daun berbentuk
oval/lonjong dan duduk daun berhadapan dengan bentuk urat daun menyirip. Pada xilem
terdapat trakea dan floem tidak memiliki sel pengiring. Strobilus tidak berbentuk kerucut.

Ordo ini dicirikan dengan

Batang pohon yang lurus kira-kira 20 meter dan bercabang.


Akarnya tunggang.
Tulang daun menyirip, tipis dan melebar.
Berumah dua karena strobilus jantan dan betina terletak pada pohon yang berbeda.
Namun ada pula yang berumah satu, strobilus jantan dan betina terdapat dalam 1 pohon.

Strobilus uniseksual atau biseksual tidak sempurna, memanjang dan ber-buku-buku.


Bunga jantan berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga dengan brakteola bersatu.
Bunga betina berkelompok aksilaris, berkarang, tiap bunga memiliki tiga (3) lapisan
pelindung. Biji dilindungi perianth yang berdaging. Memiliki ovulum yang lebih tertutup,
tetapi mikropilnya tetap terbuka.

Liana berkayu, beberapa tegak.


Percabangan bersendi dan menebal
Daun sederhana, berhadapan, menyirip

Contoh yang terkenal dari kelompok ini adalah Gnetum gnemon (melinjo), yang daun
dan bijinya dapat dimakan, sedangkan kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
kertas, serat tali, dan perabot rumah tangga. Melinjo banyak digunakan oleh orang
Indonesia untuk sayur – sayuran dan emping.

Klasifikasi ilmiah Gnetum gnemon (Melinjo)

Kerajaan : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon

Nama Inggris : Spanish joint fir

Nama Indonesia : Melinjo

Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur,
tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan
dapat tumbuh dari ketinggian 0 – 1.200 m. Bijinya tidak terbungkus daging tetapi
terbungkus kulit luar. Batangnya kokoh dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Daunnya tunggal berbentuk ovalbunga dan buah sejati karena bukan termasuk tumbuhan
berbunga. Yang dianggap sebagai buah sebenarnya adalah biji yang terbungkus oleh
selapis aril yang berdaging.

Pohon berumah dua dan ada pula yang berumah satu yang selalu hijau dan berbatang
lurus, tinggi dapat mencapai 5—10 m. Daun berhadapan, berbentuk jorong, urat daun
sekunder saling bersambungan. Perbungaan majemuk soliter dan aksiler, melingkar di
tiap nodus, panjang bunga 3—6 cm. Terdapat 5 – 8 bunga betina di tiap nodus, berbentuk
bola. Buah seperti buah kacang, berbentuk jorong, bagian ujungnya runcing pendek,
ketika masak warna buah berangsur-angsur akan berubah dari kuning, merah hingga
keunguan. Satu biji dalam satu buah, buah besar dan kulit tengahnya keras berkayu.

Melinjo ditemukan di seluruh kawasan Asia Tenggara (meskipun merupakan tumbuhan


asli dari Jawa dan Sumatra) dan tersebar hingga mencapai sebelah utara Assam dan
sebelah timur Fiji. Melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan pada ketinggian hingga 1200
m. Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan
berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus.
Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan
melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena
tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi. Di
Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan danperkebunan saja. Di
beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekaranganrumah atau kebun rumah
dan dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung. Lahan yang akan ditanami melinjo
harus terbuka atau terkena sinar matahari, lubang tanam berukuran 60 X 60 X 75 cm,
dengan jarak tanam 6 – 8 m.

Tanaman melinjo dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih dan setiap panen raya mampu
menghasilkan melinjo sebanyak 80 – 100 kg. Bila tidak dipangkas bisa mencapai
ketinggian 25 m dari permukaan tanah. Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara
generatif (biji) atau vegetatif (cangkokan, okulasi, penyambungan dan stek).

Manfaat Gnetum gnemon :

Daun-daun muda, bunga dan buah (muda dan tua) biasa diolah menjadi sayur.
Bagian paling penting dari Melinjo adalah biji. Biji Melinjo dapat dimakan kering,
dimasak, atau diawetkan menjadi kerupuk (Emping). Emping merupakan panganan hasil
industri rumah tangga dan berperan penting bagi perekonomian masyarakat di Jawa.
Selain itu, pohon Melinjo yang memiliki perakaran kuat ini juga baik ditanam untuk
pemulihan kembali areal kritis. Di Jawa Tengah, Melinjo ditanam untuk merehabilitasi
lahan dan konservasi tanah di sepanjang Daerah Aliran Sungai Gobeh. Spesies ini telah
direkomendasikan sebagai tanaman penghijauan.
Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana.

Kandungan Nutrisi Gnetum gnemon:

Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan
senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi,
9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang
amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam
penyakit.

Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba
yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginko biloba Jepang. Ginkgo adalah spesies
pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai
tonik otak karena memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga punya khasiat antioksidan
kuat dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas penyebab penuaan dini dan
pikun.

Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah
mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi. Dari
seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah diekstraknya, mulai dari daun,kulit daun ,
akar, sampai biji, ditemukan protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan
aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik BHT
(Butylated Hydroxytolune).

Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga
bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang
disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya
potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positifdan negatif.

Banyak mitos yang mengatakan bahwa melinjo dapat menyebabkan kenaikan asam urat
(Hiperurisemia) yang signifikan. Hal ini benar karena melinjo mengandung purin.
Peningkatan asam urat terjadi karena gangguan metabolisme purin dan asupan purin
tinggi dari makanan secara berlebihan. Hiperurisemia terjadi karena gangguan
pengeluaran asam urat oleh ginjal. Hiperurisemia dapat disebabkan oleh faktor genetik
dan dapat diturunkan. Konsumsi makanan dengan purin tinggi, konsumsi gula dan lemak
berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat. Kegemukan, pengguna obat diuretik,
diet penurunan berat nadan, juga sering menyebabkan hiperurisemia. Namun, apabila
tidak dikonsumsi secara berlebihan dan cara pengolahannya benar tidak akan
menyebabkan asam urat.

Konsumsi berlebihan dan minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng emping
hasil olahan melinjo tersebut yang menyebabkan kadar asam uratnya meningkat. Jadi,
bukan melinjo itu sendiri yang menyebabkan asam urat, karena apabila disiapkan dalam
bentuk makanan lain tanpa minyak dan tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan
menyebabkan peningkatan asam urat.

Kandungan Senyawa:

Setiap 100 gram mengandung: Air 30 g, protein 11 g, lemak 1,7 g, karbohidrat 9,1 g,
serat 6,8 g, phosphor 24 mg, calsium 151 mg, besi 2.5 mg dan vit A 10889 IU, Energi
310 kJ/100 g.

Anggota lainnya adalah Ephedra sp. dan Welwitschia sp. Genus Ephedra atau yang di
kenal dengan nama ”Mormon tea” atau ”Ma Huang” mengandung zat ephedrin dan
pseudo-ephedrin. Zat ini jika di minum dalam dosis rendah digunakan sebagai obat
demam. Zat ini dapat pula mengemulsikan sistem syaraf pusat sehingga tidak jarang
digunakan sebagai narkoba yang dikenal dengan herbal ectacy. Ephedra tumbuh di
seluruh gurun di dunia.

Berbeda dengan Ephedra yang tumbuh di seluruh gurun dunia, Welwitschia hanya
tumbuh di gurun Afrika. Pertumbuhan tumbuhan dengan daun berupa helai – helai yang
besar dan panjang mirip gurita ini cukup lambat. Kebutuhan airnya sebagian besar
dipenuhi melalui kabut.

http://sudarmanto-spd.blogspot.co.id/2012/02/ordo-gnetales-divisio-gnetophyta.html

4.Ordo Gnetales Divisio Gnetophyta


Tumbuhan yang cukup dikenal dari ordo ini adalah melinjo atau tangkil7 (Gnetum
gnemon). Melinjo banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk sayur - sayuran dan
emping.
Klasifikasi ilmiah Gnetum gnemon (Melinjo)
Kerajaan : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Anggota lainnya adalah Ephedra sp. dan Welwitschia sp. Genus Ephedra atau yang di
kenal dengan nama ”Mormon tea” atau ”Ma Huang” mengandung zat ephedrin dan
pseudo-ephedrin. Zat ini jika di minum dalam dosis rendah digunakan sebagai obat
demam. Zat ini dapat pula mengemulsikan sistem syaraf pusat sehingga tidak jarang
digunakan sebagai narkoba yang dikenal dengan herbal ectacy. Ephedra tumbuh di
seluruh gurun di dunia.
Berbeda dengan Ephedra yang tumbuh di seluruh gurun dunia, Welwitschia hanya
tumbuh di gurun Afrika. Pertumbuhan tumbuhan dengan daun berupa helai - helai yang
besar dan panjang mirip gurita ini cukup lambat. Kebutuhan airnya sebagian besar
dipenuhi melalui kabut.
Adapun ciri - ciri umum ordo Gnetales antara lain tanaman berupa pohon, daun lebar, dan
mempunyai pertulangan menyirip bentuk daun buah melingkar atau berkarang, serta ada
yang berumah satu dan berumah dua.
Secara umum Gymnospermae bermanfaat bagi kehidupan manusia. Di antaranya sebagai
berikut :
1.Tanaman hias, misalnya cemara dan pakis haji.
2.Bahan industri, cat, dan obat - obatan, misalnya damar.
3.Bahan pembuat kertas dan korek api, misalnya pinus.
4.Sayur - mayur, misalnya melinjo.

http://portalhiuinjakarta.blogspot.co.id/2009/01/bab-i.html

Divisi Gnetophyta

Divisi ini memiliki tiga genus yang sangat berbeda, yaitu Gnetum, Ephedra, dan
Welwitschia. Ketiga genus ini dikelompokkan bersama-sama berdasarkan data molekuler.
Sama seperti konifer, Gnetophyta heterospora dan memiliki sperma yang non-motil.
Akan tetapi, Gnetophyta merupakan satu-satunya kelompok tumbuhan berbiji terbuka
yang memiliki elemen pembuluh (vessel element) pada xilem. Jenis sel xilem ini biasa
ditemukan pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), yang membedakan “kayu lunak”
Gymnospermae dengan “kayu keras” Angiospermae. Tumbuhan melinjo (Gnetum
gnemon) merupakan salah satu contoh anggota kelompok ini yang sangat berguna untuk
membuat aneka masakan dan emping. [8]

FAQ: Apa manfaat emping melinjo?

Emping melinjo tentu saja bermanfaat untuk cemilan dan pelengkap masakan. Untuk
membahas manfaat melinjo, maka kita harus meneliti bahan dasarnya (bukan yang sudah
dibuat cemilan). Ada ahli yang berpendapat bahwa strobilus melinjo memiliki zat
resveratrol, yang memiliki sifat antibakteri dan antioksidatif. Masih terkait dengan
melinjo, emping melinjo sering dikaitkan dengan penyakit asam urat (uric acid). Ini
terjadi karena biji melinjo memiliki kandungan purin yang relatif tinggi (walaupun tidak
setinggi daunnya). Meskipun demikian, penelitian Hiroyuki Konno dkk. tahun 2013,
menemukan justru ekstrak biji melinjo menurunkan kadar asam urat. Sementara ini
belum ada bukti yang kuat (konsensus) akan manfaat melinjo. (8)
Melinjo (Gnetum gnemon) | Photo by gbohne from Berlin, Germany is licensed under CC-
BY-SA-2.0

Gnetophyta adalah divisi dari anggota Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Di


Indonesia contohnya adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon) yang merupakan
anggota dari kelompok ini. Daunnya tunggal, duduknya berhadapan. Batangnya berkayu
tanpa saluran resin. Bunga majemuk berbentuk bulir, keluar dari ketiak daun. Buah dan
daun muda melinjo dapat disayur, bijinya dibuat emping; dan serabut kulitnya untuk
pembuatan jala. [1] Gnetophyta merupakan divisi yang dianggap paling maju di antara
keempat divisi pada gymnospermae. Struktur anatomi yang mendekati angiospermae
menjadi pertimbangan hal tersebut. Kemiripan tersebut terletak pada struktur pembuluh.
Gnetophyta tersebar dari daerah gurun hingga daerah dekat hutan hujan tropis. Genus
Welwitschia merupakan semak gurun yang cukup populer di Afrika. Melinjo (Gnetum
gnemon) sepintas tidak berbeda dengan angiospermae. [2]

Referensi

1. ^ Tumbuhan berbiji terbuka Gymnospermae Gurumuda.com. Diakses pada 24


Maret 2011
2. ^ Klasifikasi tumbuhan – Keanekaragaman tumbuhan Diakses pada 24 Maret
2011

Anda mungkin juga menyukai