PEMBAHASAN
Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan
berikut:
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila factor
produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada
mulanya produksi tidak akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai
suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapaio
nilai negatif. Pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total
semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun.
Dengan demikian pada hakikatnya hokum hasil lebih yang semakin berkurang
menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu :
Tabel 9.1
Dalam Tabel. 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang
pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya
berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan
dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah
dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaaan ini kegiatan memproduksi
mencapai tahap pertama. Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan
tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis
ekonomi keadaaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah. Dan
dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal pada tahap pertama menggambarkan keadaan
tersebut.
Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5 dan
selanjutnya sampai ke 7, produksi total tetap bertambah; tetapi jumlah pertambahannya
semakin lama semakin sedikit. Maka dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua,
yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Maksdnya, setiap pertambahan
ΔTP
MP =
ΔL
b) Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh
setiap pekerja, ditunjukkan dalam kolom (5). Apabila produksi total adalah TP,
jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut.
TP
AP =
L
520
410
270
AP
AP
0 3 4 8
MP
Jumlah tenaga
kerja
TABEL 9.2
Gabungan Tenaga Kerja dan Modal untuk Menghasilkan 1000 Unit Produksi
Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan
produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan
adalah unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan bahwa yang
diperlukan adalah tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa
yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.
GAMBAR 9.2
Kurva Produksi Sama
MIKROEKONOMI Sadono Sukirno 8
A
6
Modal
B IQ 3= 4000
3
C IQ 2= 3000
2
D IQ 1= 2000
1
IQ = 1000
0 1 2 3 6
Tenaga
Kerja
Kurva IQ dalam gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang
terdapat dalam tabel 9.2. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. Ia
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat
produksi tertentu. Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi terebut adalah 1000 unit. Di
samping itu didapati kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga kurva-
kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut
sebanyak 2000 unit, 3000 unit, dan 4000 unit ( semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva,
semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang baru tersebut
menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk
menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya.
GAMBAR 9.3
Garis Biaya Sama
6
Modal
5
4
TC TC1 TC2 TC3
2 A
0 4 6 8 10 12 14
Tenaga kerja
Berdasarkan contoh yang dibuat diatas misalkan upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000 dan
biaya modal per unit adalah Rp. 20.000, sedangkan jumlah uang yang tersedia Rp. 80.000.
Garis TC dalam gambar 9.3 menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang
dapat diperoleh dengan menggunakan Rp. 80.000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal
perunit adalah seperti dimisalkan di atas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk
memperoleh “modal” saja akan memperoleh 80.000/20.000 = 4 unit, dan kalau digunakan
untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh 80.000/10.000 = 8 unit.
Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp. 80.000 dapat digunakan
untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam Gambar 9.3 ditunjukkan biaya sama
yang lain yaitu TC1, TC2 dan TC3,. Garis-garis itu menunjukkan garis biayua sama apabila
jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100.000, Rp. 120.000, dan Rp. 140.000
20
Modal
Q
14
12 E
IQ = 2500
8 P D
IQ = 2000
R
B
IQ = 1500
TC TC1 TC2
0 9 12 21 30
Tenagakerja
Memaksimumkan Produksi
Dalam persoalan yang dinyatakan No.1 dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk
membeli per unit modal adalah Rp. 15.000 upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000 dan biaya
yang disediakan produsen adalah Rp. 300.000. Dengan uang sebanyak Rp. 300.000 produsen
MIKROEKONOMI Sadono Sukirno 11
dapat sekiranya ia membeli satu jenis factor produksi saja. Memperoleh 20 unit modal atau
30 tenaga kerja. Garis biaya TC3 menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang
dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalan nya sekarang, manakah
gabungan yang akan menghasilkan produksi yang paling maksimum ? Terdapat 5 titik yang
yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik
persinggungan dengan garis TC2 yaitu A, B, C, D, dan E. Dari kelima titik ini titik E terletak
di kurvaproduksi sama yang paling tinggi yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi
sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan
memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp. 300.000.
Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.
Meminimumkan Produksi
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam soal No. 2, perlu dibuat
pemisahan mengenai tingak laku produksi yang ingi dicapai. Misalkan produsen ingin
memproduksi sebanyak 1500 unit. Dalam Gambar 9.4 keinginan ini digambarkan oleh kurva
produksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis
biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, Q, R, dan P. Titik-titik ini menggambarkan gabunagan-
gabungan tenaga kerja dan modal yangb dapat digunakan untuk memproduksi sebanyak yang
diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya
yang paling murah ? Yang biaya nya yang paling minimum adalah gabungan yang
ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P adlah
pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama IQ) yang paling rendah,
yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal
yang akan membutuhkan biaya yang paling minimum untuk menghasilkan 1500 unit. Faktor
produksi terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya yang dikeluarkan adalah
Rp. 210.000
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk secara umum,
yaituPerusahaan Perseorangan, Perusahaan Perkongsian (Firma) dan Perseroan
Terbatas (PT), dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang
mendasar. Selain itu ada beberapa bentuk lain organisasi perusahaan, diantaranya :
Perusahaan Milik Negara /BUMN dan Perusahaan Koperasi
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan
usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan yang
maksimum” dengan menggunakan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien
mungkin sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara
yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien”.
Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikirkan produsen
yaitu : Fungsi Produksi, Peminimuman biaya Produksi.
3.2 SARAN
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan kegunaan atau manfaat baik
secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai
pengembangan ilmu, sesuai dengan makalah yang dibahas dalam makalah ini.
Secara praktis, makalah ini diharapkakn bermanfaat bagi :
Penulis, seluruh kegiatan penyusunan dan hasil penyusunan makalah ini diharapkan
dapat menambah pengalaman, wawasan dan ilmu dari masalah yang dibahas dalam
makalah ini,
Pembaca, makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber tambahan dan
sumber informasi dalam menambah wawasan pembaca.