Anda di halaman 1dari 13

Laporan Resmi

Steering and Brake System

Disusun Oleh:

Zulfa Marona (33211601005)

DOSEN PEMBIMBING :
Misbakhul Fatah, ST.,MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN ALAT BERAT

POLITEKNIK NEGERI MADURA

2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Rem mempunyai peranan sangat penting dalam tekik kendaraan dan teknik
transportasi demi keamanan dan keselamatan dalam berkendara
Pada dasarnya rem mempunyai fungsi untuk memperlambat dan
menghentikan suatu putaran, adapun rem yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut (dapat bekerja dengan baik dan cepat, dapat
dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup, mudah diperiksa dan
disetel).

1.2 Tujuan Praktiku


1. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pembongkaran system brake
pada forklift.
2. Mengetahui Alat Perlindungan Diri (APD) yang digunakan pada saat
praktikum.
3. Mengetahui komponen-komponen dan cara kerja brake system type duo
servo.
4. Melakukan pembongkaran dan pemasangan brake system type duo servo
sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Brake System Type Duo Servo
Brake system type duo servo ialah system yang mengggunakan cylinder
double acting tipe sepatu rem yang terdapat pada sebelah kiri dan kanan yang
dihubungkan satu sama lain melalui adjuster.
2.2 Komponen Brake System Type Duo Servo
Adapun komponen dari brake system type duo servo adalah sebagai
berikut:

Gambar 2.1 Komponen Brake System Type Duo Servo


1. Brake Drum atauTromol
Tromol atau brake drum umumnya terbuat dari besi tuang. Cara kerja dari
tromol adalah pada saat berputar bersamaan dengan putaran roda dan
pedal rem diinjak tromol akan bergesekan dengan kanvas untuk
mengkasilkan gaya pengereman.
2. Sepatu Rem atau Brake Shoe
Sepatu rem atau brake shoe biasanya terbuat dari pelat baja, fungsi dari
sepatu rem sebagai tempat kanvas yang akan meneruskan gaya dari piston
menuju kanvas, dan akhirnya bersama-sama dengan tromol rem
menghasilkan gaya pengereman melalui gesekan yang dibuat oleh
keduanya.
3. Kanvas rem
Kanvas rem adalah bagian dari system pengereman yang bergesekan
dengan tromol rem untuk menghasilkan gaya pengereman.

4. Spring
Spring merupakan komponen yang berfungsi untuk mengembalikan posisi
piston ke keadaan semula pada saat pedal rem dilepaskan.
5. Kawatseling
Kawat seling pada sistem pengereman digunakan untuk mengatur atau
mengendalikan adjuster sesuai dengan kebutuhan gaya pengereman yang
diperlukan.
6. Adjuster
Adjuster merupakan suatu komponen system pengereman yang digunakan
untuk mengatur jarak antara kanvas rem dengan tromol, sehingga ketika
jarak antara tromol dengan kanvas bertambah (kanvas terjadi aus) maka
adjuster akan mengatur jarak yang dibutuhkan.
7. Piston double acting
Piston merupakan komponen yang berada di dalam wheel cylinder dan
berfungsi untuk menekan kanvas rem, gerak piston terjadi karena adanya
tekanan dari miyak rem.
8. Piston housing
Piston housing adalah tempat atau rumah dari piston.
9. Pegaspengunci
Pegas pengunci merupakan bagian dari brake shoe yang berfungsi untuk
mengunci brake shoe dengan backing plate.
10. Lever
Lever sebagai penerus gaya tarik dari pegas rem menuju brake shoe agar
kanvas rem berhimpitan dengan brake drum sehingga terjadi pengereman.
11. Kawat penarik lever
Berfungsi untuk menarik lever yang di gerakkan oleh tuas hand rem.
12. Backing plate
Backing plate merupakan dudukan dari semua komponen sistem
pengereman.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Peralatan yang Digunakan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum pembongkaran brake system
pada forklift, antara lain:
3.1.1 Alat
1. Kunci Sock/Kunci Moment
2. Kunci Torsi
3. Kunci Kombinasi ukuran 19mm.
4. Kunci Kombinasi ukuran 10mm.
5. Kunci Bearing ukuran 80mm.
6. Obeng min
7. Tang.
8. Majun.
9. Wadah penampung oli.
10. Balok Kayu.
11. Palu
12. Pipa Besi

3.2 Alat Perlindungan Diri (APD)


1. Seragam Praktek.
2. Sepatu Safety.
3. Helm Safety.

3.3 Prosedur Pembongkaran Brake System pada Forklift

1. Mengendorkan dan melepas baut roda menggunakan kunci roda secara


bersilangan, agar vleg tidak terjadi kerusakan.

Gambar 3.3.1 mengendorkan baut roda


2. Melepas roda dari drum.

Gambar 3.3.2 melepas roda

3. Mengendorkan dan melepas baut pengunci axle shaft menggunakan kunci


kombinasi ukuran 19 mm.

Gambar 3.3.3 melepas baut pengunci axle shaft

4. Melepas axle shaft, pada saat melepas axle shaft sebaiknya menggunakan
majun dan diberi wadah oli di bawah supaya oli tidak tercecer ke tanah.

Gambar 3.3.4 melepas axel shaft


5. Melepas seal menggunakan tang, untuk pelepasan seal diharapkan untuk
berhati-hati agar seal tidak rusak.

Gambar 3.3.6 seal

6. Melepas baut pengunci menggunakan kunci kombinasi ukuran 10 mm.


7. Melepas mur pengunci menggunakan kunci ukuran 80 mm.

Gambar 3.3.7 mur pengunci


8. Melepas ring pengunci.

Gambar 3.3.8 Ring Pengunci


9. Melepas Tapped Bearing.

Gambar 3.3.9 tapped bearing

10. Non fungsikan hand rem agar kampas dengan drum tidak bersinggungan.
11. Melepas drum.

Gambar 3.3.10 melepas drum

12. Melakukan pengamatan pada sistem pengereman.

Gambar 3.3.11 sistem pengereman duo servo


3.4 Prosedur Pemasangan Brake System pada Forklift
1. Membersihkan drum dari kotoran menggunakan majun.
2. Memasang drum pada tempatnya.
3. Memasang Tapped Bearing pada tempatnya.

(Perlu diketahui sebelum memasang Tapped Bearing perlu diolesi Greasse


agar mengurangi gesekan dan melindungi Bearing dari karat.)
4. Memasang ring pengunci pada tempatnya.

(Perlu diketahui sebelum memasang Tapped Bearing perlu diolesi Greasse


agar mengurangi gesekan dan melindungi Bearing dari karat.)
5. Memasang mur pengunci menggunakan kunci ukuran 80 mm, dan
pastikan lubang untuk baut pengunci sejajar dengan lubang pada ring
pengunci.

(Perlu menjadi catatan untuk pengencang mur pengunci tidak boleh


terlalu kencang dan terlalu kendor. Apabila terlalu kencang maka roda
akan sulit berputar apabila terlalu kendor maka roda akan terjadi kocak
atau oleng.)
6. Memasang baut pengunci.
7. Memasang seal, perlu diketahui sebelum memasang seal perlu diolesi
greasse pada pinggir seal agar terhindar dari kerusakan dan oli tidak bocor
keluar.
8. Mengaktifkan hand rem agar drum tidak berputar.
9. Memasang Axle Shaft.
10. Memasang baut Axle Shaft menggunakan kunci kombinasi ukuran 19 mm.
11. Memasang roda.
12. Memasang dan mengencangkan mur roda secara bersilangan
menggunakan kunci roda..
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Sistem Kerja
4.1.1 Foot Brake

Ketika pedal brake diinjak, oli yang ada pads bagian silinder
akan mendorong piston kearah  dan kearah  gerakan piston
tersebut dipakai untuk mendorong brake shoe. Bagian atas dari sepatu
rem sebelah kanan ditahan oleh pin,maka efek pengereman terjadi
pada sepatu rem kiri atas lebih besar daripada sepatu rem kiri bagian
bawah, begitu pula efek pengereman sepatu rem kanan bawah lebih
besar dari pada sepatu rem kanan atas.
Pada saat terjadi pengereman dimana arah putaran roda
berlawanan dengan yang seperti diatas, maka bagian atas dari sepatu
rem sebelah kiri yang akan ditahan oleh pin.
Efek pengereman duo servo type terlihat seperti gambar dibawah
ini :
Gambar 4.1.1.1 Efek pengereman duo servo type
Garis putus- putus menunjukan gaya pengereman pada saat unit mundur

3
2

4.1.2 Hand Brake


1. Hand brake ditarik spring (1) bergerak kearah kanan
2. Gaya diteruskan ke lever (2) ke arah kiri
3. Gaya diteruskan ke batang pengubung lever (3) ke arah kiri mendorong
brake shoe kekiri
4. Brake shoe menyentuh drum bagian kiri
5. Setelah menyentuh brake shoe bagian kiri kemudian batang penghubung
lever (3) bergerak ke arah kanan
6. Lever (2) ke arah kanan dan mendorong brake shoe kekanan
7. Brake shoe menyentuh drum bagian kanan
8. Terjadilah pengereman
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :

1. kami dapat Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam pembongkaran


system brake pada forklift.
2. Kami dapat Mengetahui Alat Perlindungan Diri (APD) yang digunakan
pada saat praktikum.
3. Kami dapat Mengetahui komponen-komponen dan cara kerja brake system
type duo servo.
4. Kami dapat Melakukan pembongkaran dan pemasangan brake system type
duo servo sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
 Kendala yang dihadapi saat praktikum:

Rem pada unit forklift kurang pakem saat dicoba setelah pemasangan
karena ada bagian komponen yang kurang tepat/pas sehingga mengakibatkan
rem pada unit forklift tidak bekerja dengan baik sebagaimana mestinya.

 Solusi:

Cara mengatasi hal tersebut adalah dengan membongkar kembali dan lebih
teliti saat pemasangan pada tiap-tiap komponennya.

Anda mungkin juga menyukai