Anda di halaman 1dari 9

PERNIKAHAN DALAM ISLAM

Dosen Pengampu :
Hikmah Maulani

Disusun Oleh:
Arina N (181134003)
Asri (181134004)
Fauzan Rizki Muharam (181134008)
Jurusan Teknik Sipil
D4- Teknik Perancangan Jalan dan Jembatan

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2018
Jl. Gegerkalong Hilir, Ciwaruga, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa
Barat 40559
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii
BAB I ........................................................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... iii
A. Latar Belakang ............................................................................................................................... iii
B. Rumusan masalah .......................................................................................................................... iii
C. Tujuan ............................................................................................................................................. iii
BAB II .......................................................................................................................................................... 1
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 1
2.1 Awal Peradaban Islam................................................................. Error! Bookmark not defined.
2.2 Islam Sebelum Kerasulan Muhammad SAW ........................... Error! Bookmark not defined.
2.3 Era Rasulullah Muhammad SAW (622-632M) dan Periode Khulafaur Rasyidin (632-661
M) Error! Bookmark not defined.
2.4 Periode Daulah Umayyah (661-750M) ....................................... Error! Bookmark not defined.
2.5 Periode Daulah Abbasiyah ( 750M - 1258 M) ........................... Error! Bookmark not defined.
BAB III..................................................................................................................................................... 4
PENUTUP................................................................................................................................................ 4
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 4
B. Saran ............................................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB IV ......................................................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 5

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah “Pernikahan dalam
Islam”. Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam di
Politeknik Negeri Bandung.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini. Atas dukungan moral dan materil
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
:
1. Ibu Hikmah Muliani, S.Pd, selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama.
2. Teman-teman kelompok yang banyak memberikan dukungan masukan dan bekerja sama
dalam menyusun makalah ini.
Diluar itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Makalah ini kami
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh sebab
itu dengan segala kerendahan hati, kami harapkan kepada pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandung Barat, Oktober 2018

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Allah Swt. Menciptakan segala sesuatu dalam keadaan berpasang-pasangan. Ada siang dan
malam, langit dan bumi, bulan dan matahari, dan lain sebagainya. Begitu juga dengan manusia ada
laki-laki dan perempuan. Semua itu mengisyaratkan kepada kita keharmonisan yang terjadi,
kesinambungan hidup yang berarti dan kebahagiaan yang dinanti bermula dan berpangkal dari
pasangan yang ideal yang hidup serasi, seiring dan sejalan. Oleh karena itu, Islam mengisyaratkan
umatnya untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan pasangan hidup dengan pernikahan.
Pernikahan merupakan salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah Swt. sekaligus sebagai
sarana agar manusia mampu menemukan pasangan hidupnya. Oleh karena itu makalah ini akan
membahas lebih dalam mengenai Pernikahan.
B. Rumusan masalah
 Apa yang dimaksud dengan pernikahan?
 Apa dasar hukum dalam pernikahan?
 Apa tujuan dari pernikahan?
 Apa hukum-hukum pernikahan?
 Apa syarat/rukun dari pernikahan?
 Apa saja jenis-jenis pernikahan?
 Apa hikmah dari pernikahan?
C. Tujuan
 Untuk mengetahui ilmu-ilmu mengenai pernikahan
 Memberikan informasi lebih dalam mengenai Pernikahan
 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama

iii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pernikahan


Menurut Bahasa, nikah bermakna al-jam’u yang artinya
menggabung,mencampur,menghimpun, atau mengumpulkan. Sedangkan menurut istilah
syariat, nikah berarti akad yang memberikan kewenangan kepada seorang pria dengan
seorang wanita yang bukan mahramnya untuk bergaul secara sah dan halal sehingga
menimbulkan kewajiban dan hak tertentu. Adapun pengertian nikah menurut UU. No 1
Tahun 1974 tentang Perkawinan, disebutkan bahwa pernikahan adalah ikatan lahir dan
batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.2 Dasar Hukum Pernikahan


Dalam QS. An-Nur:32 dan QS. Ar-Rum-21 serta Hadith Rasulullah yang berbunyi “Wahai
para pemuda, barangsiapa diantara kamu yang mampu serta berkeinginan untuk menikah,
maka hendaklah ia menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukan
pandangan mata terhadap orang yang tidak halal untuk dilihatnya, dan akan
memeliharanya dari godaan syahwat. Dan barangsiapa yang tidak mampu menikah, maka
hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu adalah perisai bagi dirinya(hawa nafsunya
terhadap perempuan akan berkurang)”.(HR Jamaah Ahli Hadist). Secara hukum di
Indonesia yang berlaku tercantum UU nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.

2.3 Tujuan Pernikahan


a. Untuk memperoleh rasa cinta dan kasih sayang (QS. Ar-Rum:21)
b. Untuk memperoleh kebahagiaan dan ketentraman hidup
c. Untuk memenuhi kebutuhan seksual secara sah dan diridhoi Allah
d. Untuk memperoleh keturunan yang sah
e. Untuk menjaga kehormatan dan harkat manusia
f. Mengikuti ajaran sunnah Rasulullah SAW
g. Untuk mewujudkan keluarga yang bahagia dunia dan akhirat
h. Menghindari dari fitnah dan perzinahan

2.4 Hukum Pernikahan


Pada dasarnya hukum menikah itu sunnah menurut sebagian besar ulama. Akan tetapi,
sebagaimana yang disampaikan Prof Amir Syarifudin, apabila didasarkan pada kondisi dan
niat seseorang dalam melaksanakan pernikahan, maka hukum pernikahan dapat diperinci
sebagai berikut:

1
a. Sunnah (dianjurkan), bagi orang yang sudah berkehendak untuk menikah dan sudah
mampu untuk memberi nafkah, baik nafkah lahir maupun nafkah batin.
b. Wajib (diharuskan), bagi orang yang telah mampu memberikan nafkah dan ia khawatir
jika tidak segera menikah akan terjerumus lembah perzinahan.
c. Makruh (dibenci), bagi orang yang tidak bisa memberikan nafkah dan belum memilki
dorongan untuk menikah.
d. Haram (dilarang), bagi orang yang punya maksud tidak baik dan menyimpang dari
tujuan pernikahan yang suci dan mulia.

2.5 Syarat dan Rukun Pernikahan


a. Pengantin Laki-laki
 Islam
 Baligh dan Berakal
 Tidak dipaksa/terpaksa
 Tidak dalam ihram haji/umrah
b. Pengantin Perempuan
 Tidak sedang dalam masa Idah
 Tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang lain
 Halal untuk dinikahi (bukan muhrimnya)
 Tidak dalam ihram haji/umrah
 Bukan perempuan Musyrik
c. Wali
Wali Nasab, yaitu wali yang memiliki hubungan darah dengan perempuan yang akan
dinikahkan. Wali Hakim ialah kepala negara yang beragama islam dan dalam hal ini
kekuasaanya dilaksanakan oleh Kepala Pengadilan Agama.
 Islam
 Laki-laki
 Baligh dan berakal
 Merdeka
 Punya hak perwalian
 Tidak ada halangan saat menjadi wali
 Adil
d. Saksi
 Baligh dan berakal
 Minimal dua orang
 Laki-laki
 Merdeka
 Beragama islam
 Dapat melihat
 Adil
e. Akad (Ijab dan Kabul)

2
Ijab yaitu ucapan wali dari perempuan sebagai penyerahan kepada calon mempelai
laki-laki. Sedangkan Qabul adalah ucapan dari pengantin laki-laki sebagai tanda
penerimaan.
f. Mahar (Mas Kawin)
 Berupa sesuatu yang suci, halal, dan bermanfaat
 Milik suami
 Sanggup menyerahkan, mahar tidak sah dengan benda yang sedang dirampas
atau sesuatu yang mustahil untuk diserahkan
 Dapat diketahui sifat dan jumlahnya

2.6 Jenis Pernikahan


Pernikahan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan syariat Islam pada dasarnya
pernikahan tersebut telah sah menurut agama. Namun Undang-Undang No.1 tahun 1974
tentang Perkawinan telah mengatur tata cara pernikahan yang baku dan tertib di dalam
masyarakat, sehingga pernikahan tersebut legal secara hukum di Indonesia dan dalam
syariat Islam. Adapun di masyarakat terdapat jenis-jenis pernikahan yang masih berlaku
hingga saat ini, seperti:
a. Nikah Sirri, pernikahan yang dilakukan tanpa proses pencatatan oleh petugas KUA
b. Nikah Mut’ah, pernikahan dengan batasan waktu tertentu
c. Nikah Muhalil, pernikahan yang dilakukan seseorang dengan maksud hanya sekedar
menjadi penghalal bagi kembalinya pasangan suami istri yang sudah bercerai atau
melakukan talak sebanyak tiga kali.
d. Nikah Poligami, menikahnya laki-laki dengan perempuan lebih dari satu sampai empat.
QS. An-Nisa:3

2.7 Hikmah dari Pernikahan


Terkandung banyak hikmah dalam pernikahan, sebab nikah adalah perintah Allah Swt. dan
sunnah Nabi Muhammad Saw. Dan juga semua rasul. Diantara hikmah yang terkandung
dalam pernikahan antara lain sebagai berikut:
a. Untuk melestarikan keturunan
b. Membentengi diri dari setan dan menolak syahwat yang menjerumuskan
c. Menjaga kebahagiaan jiwa Bersama pasangannya
d. Menjadikan bertambah rezeki yang berkah QS. An-Nur:32
e. Menjadi sarana penggemblengan jiwa

3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari yang telah dijelaskan oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa pernikahan merupakan
suatu solusi yang diperintahkan Allah Swt. dalam QS. An-Nur:32 dan Ar-Rum:21. Kemudian
pernikahan dicontohkan pula oleh Nabi Muhammad Saw. agar terhindar dari fitnah dan
perzinahan.

B. Saran
Kita sebagai pemuda agar menjaga diri dari pergaulan yang tidak baik.

4
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

 Kamal, Rahmat.2015.Pedoman Pendidikan Agama Islam dan Budi


Pekerti.Solo:PT Tiga Serangkai
 Muslim Cyber News. 2012. “Sejarah Kejayaan dan Peradaban Islam”.
http://muslimcybernews.blogspot.com/2012/06/sejarah-peradaban-dan-kejayaan-
islam.html.
 Rosalia, Anggi. 2016. “Sejarah Peradaban Islam di Dunia”.
https://dalamislam.com/sejarah-islam/sejarah-peradaban-islam.

Anda mungkin juga menyukai