WAWANCARA PSIKIATRI
H1A013030
PEMBIMBING:
KEPANITRAAN KLINIK
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
Resume Wawancara Psikiatri
Pemeriksaan dan pengobatan akan terjadi dengan lebih mudah, bila pasien
menganggap dokter itu sebagai seorang yang selalu siap untuk menolong, sabar
dan dapat di percaya.banyak pasien menganggap bahwa dokter hanya mengobati
penyakit badaniah dan karena itu pada umumnya mereka datang kepada dokter
juga dengan keluhan-keluhan badaniah.pada pertemuan pertama kali biasanya
pasien tidak menceritakan masalah tau perasaan yang sangat pribadi yang
merupakan rahasia pribadi. Hal berbeda-beda pada tiap pasien dan tergantung
pada kepribadian dan tanggungannya. Kita harus berusaha untuk melihat keadaan
secara objektif. Untuk ini perlu di perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Berceritakah pasien itu secara terus terang dan terbukia dan sebagai orang
sakit yang menghendaki pertolongan?
2. Apakah pasien itu sangat tergantung dan mengharapkan suatu pertolongan
atau mungkin suatu obat “ajaib”. Mungkin ia hanya hanya mau meminta
persetujuan dan anjuran dari dokter untuk perbuatan dan pikirannya?
3. Apakah pasien marah-marah tau curiga?
4. Adakah kecenderungan exihibisionistik, bujukan atau provokasi?
5. Beberapa pasien mencoba menyogok atau berlaku manis untuk
mendapatkan perhatian lebih banyak.
6. Ada yang terang-terangan menuduh dokter atau menjadi sangat sarkastik.
7. Yang lain lagi suka berlelucon atau lekas mengeluarkan air mata.
Seseorang yang baru, tidak jarang putus asa bila menghadapi pasien yang
tidak dapat atau tidak mau berbicara atau tidak mau bekerja sama untuk
pemeriksaan. Dalam laporan kemudian di tulis: tak dapat di periksa. Pemeriksa itu
tidak sadar bahwa hal tidak mau brerbicara atau bekerja sama itu sudah
merupakan gejala yang penting. Reaksi pasien dalam keadaan seperti itu biasanya
kurang jelas, sebab itu untuk menemukan gejala dan untuk menilainya kita harus
mengikuti suatu skema pemeriksaan tertentu.
Skema yang diberikan oleh mayer-gross,slater dan roth adalah sebagai
berikut:
1. Reaksai umum dan sikap badan
2. Ekspresi muka
3. Mata
4. Reaksi terhadap apa yang dikatakan atau dilakukan pemeriksa.
5. Reaksi otot.
6. Reaksi emosi yang kelihatan.
7. Bicara.
8. Tulisan