Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi komputer saat ini telah mengalami
perkembangan yang amat pesat. Dalam hal ini komputer telah diaplikasikan
ke dalam alat –alat mesin perkakas di antaranya mesin bubut, mesin freis,
mesin sekrap, mesin bor dan lain-lain. Hasil perpaduan teknologi komputer
dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan CNC (Computer
Numerically Controlled). Sistem pengoperasian CNC menggunakan
program yang dikontrol langsung oleh komputer.
Secara umum kontruksi mesin perkakas CNC lebih unggul, baik dari
segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas
produksi. Sehingga, di era modern saat ini banyak industri – industri yang
meninggalkan mesin – mesin perkakas konvensional dan beralih
menggunakan mesin – mesin perkakas CNC.
Secara garis besar pengertian CNC adalah suatu mesin yang
dikontrol komputer dengan menggunakan bahasa numeric (perintah gerakan
yang mnggunakan angka dan huruf).
Mesin CNC tingkat dasar yang pada saat ini dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan mesin
bubut (lathe machine) dan mesin CNC Three Axis atau yang dikenal dengan
mesin freis (milling machine)

I.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari penulisan laporan, antara lain yaitu:
1. Mengetahui cara kerja mesin CNC.
2. Dapat membuat G – Code atau pemprogram untuk mesin CNC.
3. Dapat menggunakan software CAD/CAM.

1
Teknik Mesin
I.3 Metode Dalam Pemrograman CNC
Metode praktikum yang dilakukan seabagaia berikut :

A. Metode observasi, yaitu teknik pengumupulan data dengan cara


melakukan pengamatan secara langsung yang berhubungan dengan
objek penelitian.
B. Metode teori dasar, yakni suatu metode yang digunakan dalam
penelitian dasar yang diarahkan pada penemuan atau penguatan suatu
teori.
Ada 2 metode teori yang digunakan yaitu :
1. Metode Incremental
Pada metode ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan
adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir.
Untuk mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap
kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik
akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat
potong pada tahap berikutnya.
2. Metode Absolute
Pada metode ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan
sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama
proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik referensinya
diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada
bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan
pada pertemuan antara dua sisi pada benda kerja yang akan dikerjakan.

I.4 Lokasi Praktikum


Pelaksanaan praktikum mesin CNC yaitu sebagai berikut:
Waktu : Pagi hari pukul, 08.00 s/d selesai
Tanggal : Sabtu, 22 Desember 2018
Tempat : Laboraturium Mesin CNC, Jurusan Teknik Mesin
FakulrtasTeknik Universitas Jenderal Achmad Yani

2
Teknik Mesin
1.5 Sistematika Penulisan

Dalam menyusun laporan akhir ini, penulis membagi menjadi dalam 5


bab. Secara garis besar penyusunan tersebut ialah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berisikan sebab dan akibat yang mendasari dilakukannya praktikum


mesin CNC bagi mahasiswa teknik mesin.

1.2. Tujuan Praktikum

Berisikan tujuan yang akan didapatkan setelah atau sebelum mengikuti


praktikum mesin cnc.

1.3. Metode Praktikum

Merupakan cara pengambilan data yang dilakukan pada saat praktikum.

1.4. Lokasi Praktikum

Berisikan tempat, hari/tanggal, serta jam pelaksanaan praktikum yang


dilakukan pada saat praktikum.

1.5. Sistematika Penulisan

Tatacara penulisan laporan akhir praktikum.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisikan landasan teori yang mendukung dalam praktikum dan laporan


akhir praktikum mesin CNC.

BAB III TAHAPAN PRAKTIKUM

3.1. Skema Proses

Berisikan langkah kerja sebelum dilakukan praktikum mesin CNC.

3.2. Penjelasan Skema Proses

Berisikan penjelesan tentang langkah kerja.

3
Teknik Mesin
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Praktikum

Berisikan hasil data yang diperoleh pada saat praktikum.

4.2. Pembahasan

Berisikan pembahasan – pembahasan dari hasil pengerjaan pada saat praktikum.

BAB V KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berisikan kesimpulan dari bab 1 hingga bab 4.

5.2. Saran

Berisikan saran – saran yang mendukung atau membangun untuk


pelaksanaan praktikum selanjutnya.

4
Teknik Mesin
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Mesin CNC
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula
dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi
Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek
tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit.
Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume
unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat
mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian
dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi
mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh
perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih
ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang.
Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian
dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan
mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin
CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu mesin bubut CNC dan mesin frais
CNC.
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk
industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah
dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin
sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan
dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara
manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer
Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer,

5
Teknik Mesin
maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik
dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk
dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan
sebutan CAM (Computer Aided Manufacturing). Software CAM pada
umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan
untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya. Dengan
menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar
kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil
gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan
pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila
terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus
kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang
diharapkan, maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin.
Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC
melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.

2.2Jenis – Jenis Mesin CNC

Mesin bubut CNC secara garis besar mesin CNC dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu:

2.2.1 Mesin CNC Training Unit (CNC TU)


Mesin CNC jenis ini hanya digunkan untuk kepentingan pelatihan
dasar pemrograman dan pengoprasian CNC yang dilengkapai dengan EPS
(External Programing Sistem). Mesin CNC jenis TU ini hanya mampu
dipergunakan untuk pekerjaan – pekerjaan ringan dengan bahan yang
relative lunak.
2.2.2 Mesin CNC Production Unit (CNC PU)
Sedangkan untuk mesin CNC jenis PU dipergunakan untuk produksi
massal. Mesin ini dilengkapi dengan aksesoris tambahan seperti sistem
pembuka otomatis yang menerapakan prinsip kerja hidrolis, pembuangan
tatal, dan sebagainya.

6
Teknik Mesin
2.3 Mesin Bubut CNC TU-2A

Mesin bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya
mesinbubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan
sistemkoordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja mesin bubut CNC TU-2A juga
sama denganmesin bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada
cekam bergeraksedangkan alat potong diam.

Untuk arah gerakan pada mesin bubut diberi lambang sebagai berikut.

a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.

b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.

Gambar 2.1 Mekanisme Arah Gerakan Mesin Bubut

Kode standar untuk mesin bubut CNC TU-2A yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut:
 Fungsi G:

G 00 : Gerak lurus cepat (tidak boleh menyayat)

G 01 : Gerak lurus penyayatan

G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)

G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)

G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat

G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP

7
Teknik Mesin
G 25 : Memanggil program sub routine

G 27 : Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju

G 33 : Pembuatan ulir tunggal

G 64 : Mematikan arus step motor

G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)

G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal

G 78 : Siklus pembuatan ulir

G 81 : Siklus pengeboran langsung

G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat

G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal

G 84 : Siklus pembubutan memanjang

G 85 : Siklus pereameran

G 86 : Siklus pembuatan alur

G 88 : Siklus pembubutan melintang

G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat

G 90 : Program absolut

G 91 : Program Incremental

G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut

8
Teknik Mesin
 Fungsi M:

M 00 : Program berhenti

M 03 : Spindle (sumbu utama) berputar searah jarum jam (CW)

M 05 : Putaran spindle berhenti

M 06 : Perintah penggantian alat potong (tool)

M 17 : Perintah kembali ke program utama

M 30 : Program berakhir

M 99 : Penentuan parameter I dan K

 Kode Alarm:

A 00 : Kesalahan perintah pada fungsi G atau M

A 01 : Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03

A 02 : Kesalahan pada nilai X

A 03 : Kesalahan pada nilai F

A 04 : Kesalahan pada nilai Z

A 05 : Kurang perintah M30

A 06 : Putaran spindle terlalu cepat

A 09 : Program tidak ditemukan pada disket

A 10 : Disket diprotek

A 11 : Salah memuat disket

A 12 : Salah pengecekan

A 13 : Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan

9
Teknik Mesin
A 14 : Salah satuan

A 15 : Nilai H salah

A 17 : Salah subprogram

2.4 Mesin Frais CNC TU-3A


Mesin Frais CNCmerupakan mesin yang paling mampu melakukan
banyak tugas bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Sebagai
hasilnya, mesin frais CNC mampu meratakan permukaan datar maupun berlekuk
dengan tingkat ketelitian istimewa. Selain itu mesin ini juga berguna untuk
menghaluskan atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang
dikehendaki. Tetapi proses penghalusan atau perataan ini membutuhkan pelumas
-bisa menggunakan oli- sebagai pendingin mata milling agar tidak cepat aus.
Proses milling merupakan proses yang menghasilkan chips atau geram.
Hasil dari proses milling adalah permukaan yang datar atau berbentuk profil pada
ukuran dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.
Penggunaan mesin frais CNC pada industri-industri produksi besar atau
manufacturing sudah menjadi hal wajib, mengingat mesin ini dapat menghasilkan
produk massal dengan hasil yang memuaskan.

Gambar 2.2 Sistem koordinat mesin frais CNC (TU-3A)

Sumber : https://suryaputra2009/pengenalan-cnc-training-unit-3-axis-tu-3a

Bagian-bagian Mesin Frain CNC (TU-3A) antara lain :

a. Monitor
Pada mesin frais CNC TU-3A monitor berfungsi untuk menampilkan
informasi program yang sedang berjalan pada mesin.
b. Ragum

10
Teknik Mesin
Ragum berfungsi untuk mencekam benda kerja.
c. Arbor
Arbor berfungsi untuk mencekam pahat frais.
d. Motor listrik
Motor listrik berfungsi untuk menjalankan pahat serta memutar pahat.
e. Tempat pahat
Tempat pahat berfungsi untuk meletakan jenis-jenis pahat yang hendak
digunakan untuk melakukan eksekusi benda kerja.

2.5. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan


menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC
terdapat perangkat komputer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU).
MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk-bentuk gerakan
persumbuan sesuai bentuk benda kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin perkakas
CNC dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah
distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode
huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung
sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga
untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak akan
ada perbedaan yang berarti. Misal: mesin perkakas CNC dengan sistem kontrol
EMCO, kode-kodenya dimasukkan ke dalam standar DIN. Dengan bahasa kode
ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi antarmesin dan operator, yakni
untuk memberikan operasi data kepada mesin untuk dipahami. Untuk
memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan dengan
keyboard atau perangkat lain (disket, kaset, dan melalui kabel RS-232).

 Fungsi G
G00 : Gerakan cepat
G01 : Interpolasi lurus
G02 : Interpolasi melinqkar searah iarum Jam
G03 : Interpolasi melinqkar berlawanan arah jarum jam

11
Teknik Mesin
G04 : Lamanya tingqal diam.
G21 : Blok kosong
G25 : Memangil sub program
G27 : Instruksi melompat
G40 : Kompensasi radius pisau hapus
G45 : Penambahan radius pirau
G46 : Pengurangan radius pisau
G47 : Penambahan radius pisau 2 kali
G48 : Penguranqan radius pisau 2 kali
G64 : Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)
G65 : Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan)
G66 : Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232
G72 : Siklus pengefraisan kantong
G73 : Siklus pemutusan fatal
G74 : Siklus penguliran (jalan kiri)
G81 : Siklus pemboran tetap
G82 : Siklus pemboran tetap dengan tinj diam
G83 : Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal
G84 : Siklus penquliran
G85 : Siklus mereamer tetap
G89 : Siklus mereamer tetap denqan tinqqal diam.
G90 : Pemrograman nilai absolut
G91 : Pemrograman nilai inkremental
G92 : Penggeseran titik referensi
 Fungsi M
M00 : Diam
M03 : Spindel frais hidup.searahjarumjam
M05 : Spindel frais mati
M06 : Penggeseran alat, radius pisau frais masuk
M17 : Kembali ke program pokok
M08 : Hubungan keluar
M09 : Hubungan keluar

12
Teknik Mesin
M20 : Hubungan keluar
M21 : Hubungan keluar
M22 : Hubungan keluar
M23 : Hubungan keluar
M26 : Hubungan keluar- impuls
M30 : Program berakhir
M98 : Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis
M99 : Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan
G02/303)
 Tanda Alarm
A00 : Salah kode G/M
A01 : Salah radius/M99
A02 : Salah nilaiZ
A03 : Salah nilai F
A04 : Salah nilai Z
A05 : Tidak ada kode M30
A06 : Tidak ada kode M03
A07 : Tidak ada arti
A08 : Pita habis pada penyimpanan ke kaset
A09 : Program tidak ditemukan
A10 : Pita kaset dalam pengamanan
A11 : Salah pemuatan
A12 : Salah pengecekan
A13 : Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 : Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M
atau ┤ / M
A15 : Salah nilai Y.
A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 : Salah sub program
A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol

13
Teknik Mesin
2.6. Cad/Cam (Mastercam)
1. CAD (Computer Aided Design) / CADD (Computer Aided
Design and Drafting)
CAD adalah software komputer untuk
membuat/merancang/menggambar sebuah benda atau bagian dari benda
tersebut dalam bentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi.sehingga dapat di
publikasikan/di sampaikan/di presentasikan.
Menurut Wikipedia sendiri CAD adalah “Progran computer untuk
menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk.Produk yang
ingin di gambarkan bisa di wakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol
yang memiliki makna tertentu.CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan 3
dimensi”.Mengacu pada definisi di atas.CAD tentu sangat erat kaitan nya
dengan pembuatan atau perancangan suatu produk yang mana menjadi
pekerjaan seorang Arsitek,Engineer,Drafter,Marketing,dan masih banyak
lagi.

2. CAM (Computer Aided Manufacturing)


Software ini lebih berfungsi sebagai tools/alat untuk mengontrol
atau mengoperasikan mesin produksi dalam proses manufaktur. Menurut
Wikipedia CAM adalah “Penggunaan software komputer untuk
mengontrol tools mesin ataupun bagian mesin lain nya yang berhubungan
dengan proses pemesinan”.
Tujuan utama CAM adalah membantu kegiatan proses manufaktur
menjadi lebih cepat,akurat,dan efisien.
Sebagian besar perusahaan-perusahaan manufaktur saat ini banyak
menggunakan mesin CNC (Computer Numerical Control) dalam proses
pemesinan nya.untuk mengoprasikan CNC di butuhkan bahasa
program,dan untuk menghasilkan sebuah bahasa program di butuhkan
gambar 2D/3D yang dihasilkan oleh software CAD,yang di proses dan di
konversi oleh software CAM menjadi bahasa program untuk
mengoprasikan mesin berbasis CNC.

14
Teknik Mesin
Beberapa merek softwarae CAM yang sering di gunakan adalah
MasterCAM,rhinoCAM,surfCAM,CATIA dan masih banyak lagi.
3. CAE (Computer Aided Engineering)
Pengertian CAE adalah penggunaan program komputer untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan Engineering dalam menganalisa
maupun meng-optimasi suatu produk atau bagian-bagian dari produk
tersebut.
Ada 3 jenis persoalan engineering yg banyak di analisa dengan
bantuan CAE,sebagai berikut :

 FEA (Finite Elements Analysis)

Biasa di gunakan untuk meng-analisa batas maksimal ketahanan suatu bagian


dari produk/part atau material (Stress analysis) terhadap gaya yang akan di
bebankan pada produk tersebut.

 CFD (Computational Flow Dynamics)

Biasa di gunakan untuk menganalisa suatu prdouk yang memiliki


saluran/aliran.mencari solusi terbaik dalam ketahanan,kecepatan,dan lain-lain
tergantung jenis aliran yang akan di salurkan lewat produk tersebut.

 MBD (Multibody Dynamics)

Jika FEA di gunakan untuk menganalisa hanya bagian dari suatu produk
saja,maka MBD lah yang bertugas menganalisa suatu produk secara
keseluruhan.

BAB III

15
Teknik Mesin
TAHAPAN PRAKTIKUM
3.1 Skema Proses

Mulai

Pelajari Gambar Kerja

Gunakan metoda absolute


atau metoda incremental

Buat langkah-langkah
program di buku catatan

Pindahkan program pada


lembar pemograman di mesin
CNC TU 2A/ 3A

Tidak
Tidak
Cek program dengan
tekan tombol (-) atau
(M)

Ya

Proses Plotting

Ya

16
Teknik Mesin
Setting sumbu X,Y,dan Z

Atur posisi pahat sesuai


program yang dibuat

Jalankan Program

Selesai

Lampiran 1. Diagram Alir Tahapan Proses Kerja Pada Mesin CNC

3.2 Penjelasan Skema Proses

Dari diagram alir diatas kita dapat mengetahui alur proses pembuatan
benda kerja dari awal sampai akhir, antara lain sebagai berikut :

1. Praktikan diberi tugas benda kerja yang dikerjakan berupa gambar.


2. Sebelum melakukan proses pembuatan program, kita harus mengetahui
dan memahami benda kerja yang diharapkan melalui gambar yang
didapatkan.
3. Melakukan pembuatan program pada kertas terlebih dahulu, lalu
memasukan program tersebut ke dalam komputer (mesin CNC).
4. Lakukan pengecekan secara teliti, agar produk yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan, apabila terdapat kesalahan pada program,
komputer akan mendeteksi secara otomatis.
5. Lakukan pengecekan ulang, apabila masih terdapat kesalahan, maka
lakukan perbaikan pada program.

17
Teknik Mesin
6. Setelah selesai melakukan pengecekan, langkah selanjutnya ialah simulasi
(plotter), dengan cara melihat arah gerakan dari ball point yang digerakan
oleh mesin.
7. Apabila arah pergerakan yang dihasilkan sesuai dengan pergerakan
pemakanan yang diinginkan, maka langkah selanjutnya ialah melakukan
eksekusi pada benda kerja. Tetapi apabila arah gerakan yang dihasilkan
tidak sesuai dengan yang diharapkan, ulangi ke langkah 4.
8. Melakukan proses pemesinan (dengan mesin bubut atau frais).
9. Setelah langkah 1 sampai 8 selesai dilakukan, maka benda kerja akan
menjadi benda sesuai dengan program yang dimasukan pada mesin.

18
Teknik Mesin
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Mesin Bubut TU-2A


Pada mesin ini dibuat sebuah produk/benda kerja dengan dimensi sebagai
berikut :

Gambar 4.1 gambar teknik benda kerja bubut

Pada pengerjaan benda kerja ini menggunakan metoda absolut .

Maka membuat programnya sebagai langkah awal yang dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

19
Teknik Mesin
Tabel 4.1 Working Plan Mesin Bubut ( TU 2A)

NO GAMBAR KETERANGAN

1 1.Benda dipasang diChuck dan dikunci dengan


kuat.
2.setingtool dan benda sesuai dengan sumbu
yang akan dinolkan
3.posisikan tool / pahat sesuai posisi awal
dalam program
4.masukan program yang telah dirancang
5.mulai program dengan melakukan menekan
start

2
1.putar spinder dengan memasukan M03 siklus
1 : pemakanan dengan diameter 27 mm dan
panjang 39 mm dengan kecepatan makan 200
dengan pengulangan 2x 1,5mm/feed

3
siklus 2 pemakanan dengan diameter 20 dan
panjang 25 dengan kecepatan makan 200
dengan pengulangan 2x , 1,5 mm/feed

4
Siklus 3 pemakanan sesuai dengan bentuk
yang telah ditentukan dengan penggunaan
radius 3mm dan sesuai dengan yang telah
ditandai
1.matikan spindle dengan M05
2.mengakhiri program dengan M30

20
Teknik Mesin
Tabel 4.2 Program CNC TU 2-A Dengan Metode Absolute

N G/M X Z F H
00 92 4000 1000
01 M03
02 00 3000 200
03 01 3000 00 200
04 84 2700 3500 200 150
05 84 2000 2500 200 100
06 00 1800 00
07 01 1800 2500 200
08 01 2000 2600 200
09 01 2400 3700 200
10 02 3000 4000 200
11 00 3000 00 200
12 01 1200 00 200 100
13 03 1800 300 500
14 00 1000 1000 500
15 M05
16 M30

Setelah memasukkan program tersebut ke dalam mesin CNC TU-2A tahap


selanjutnya melakukan proses Plotting dengan hasil sebagai berikut:

21
Teknik Mesin
Gambar 4.2 Hasil Plotting Kerja Bubut

Setelah menyetting sumbu X dan Z pada mesin Program Pada Benda

CNC TU-2A dengan cara menekan tombol H/C. Untuk menyetting sumbu X dan
Z dengan menyentuhkan pahat ke permukaan benda kerja dan selanjutnya tekan
(DEL).

Setelah itu atur posisi awal pahat sesuai dengan pada lembar program, lanjutkan
menekan tombol H/C dan program siap dijalankan.

Gambar 4.3 Hasil Pembubutan Benda Kerja

22
Teknik Mesin
4.2 Mesin Frais TU-3A

Pada mesin ini membuat sebuah produk/benda kerja dengan dimensi


sebagai berikut :

Gambar 4.4 Gambar Teknik Benda Kerja Frais


Pada pengerjakan benda kerja di atas mengunakan metode absolute
seperti pada CNC TU-2A dan program disusun pada tabel berikut ini:

23
Teknik Mesin
Tabel 4.3 Working Plan Mesin Frais (TU 3A)

NO GAMBAR KETERANGAN

1 1.Benda dipasang diChuck dan dikunci dengan


kuat.
2.setingtool dan benda sesuai dengan sumbu yang
akan dinolkan
3.posisikan tool / pahat sesuai posisi awal dalam
program
4.masukan program yang telah dirancang
5.mulai program dengan melakukan menekan start

2 1. Putar Spindle dengan kode M03


2. Titikan Pisau pada titik pusat nol dengan
ketingian 5 mm
3. Lakukan pemakanan dengan memindahkan
pisau dengan kedalaman 4 mm
4. Lakukan pemakanan di setiap sisinya

Lakukan pemakanan secara radius dengan


menggunakan kode G02 dan G03 sesuai dengan
ukuran

pemakanan sesuai dengan bentuk yang telah


ditentukan dan sesuai dengan yang telah ditandai
1.matikan spindle dengan M05
2.mengakhiri program dengan M30

24
Teknik Mesin
Tabel 4.4.2Program CNC Frais TU 3-A Dengan Metode Absolut

N G/M X Y Z F
00 92 -1000 -1200 500
01 M03
02 00 00 00 500
03 01 00 00 -400
04 01 5000 00 -400 200
05 01 5000 5000 -400 100
06 01 00 5000 -400
07 01 00 00 -400 200
08 00 2000 00 -200
09 03 00 2000 -200 200
10 00 00 1000 -200
11 02 1000 00 -200
12 00 1200 00 300
13 00 5000 3000 300
14 00 5000 3000 -200
15 02 3000 5000 -200 200
16 00 5000 4000 -200
17 03 5000 4000 -200 200
18 00 5000 00 -200 200
19 01 00 5000 -200 200
20 00 00 5000 500
21 00 -1000 -1000 500
22 M05
23 M30

Setelah memasukkan program tersebut ke dalam mesin CNC TU-3A lalu


dilakukan simulasi dengan hasil sebagai berikut :

25
Teknik Mesin
Gambar 4.5 Simulasi Frais ( plotting)

Setelah mensetting sumbu X,Y dan Z pada mesin CNC TU-3A dengan cara
menekan tombol H/C. Adapun untuk menyetting sumbu X,Y dan Z dengan
menyentuhkan pisau ke permukaan benda kerja dan selanjutnya tekan (DEL).
Lalu, setelah itu atur posisi awal pahat sesuai dengan pada lembar program,
lanjutkan menekan tombol H/C dan program siap dijalankan.

Gambar 4.6 Hasil Benda Kerja

26
Teknik Mesin
4.3 CAD/ CAM (MASTERCAM) dan MESIN CNC PU 2-A dan 3-A
A. MESIN CNC PU 2-A

Gambar 4.7 Simulasi PU 2-A pada mastercam


B. MESIN CNC PU 3-A

Gambar 4.7 Simulasi PU 3-A pada mastercam

27
Teknik Mesin
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Dari hasil Praktikum Mesin CNC dapat di simpulkan sebagai


berikut :

 Dengan menggunakan program absolute proses pembuatan benda


kerja menggunakan mesin CNC TU-2A menghasilkan 16 langkah
sedangkan untuk benda kerja yang menggunakan mesin CNC TU-3A
menghasilkan 23 langkah.

5.2 SARAN

 Sebaiknya ketika praktikum mahasiswa menggunakan jas lab agar


lebih safety
 Ditambah dengan mesin CNC PU agar membuat mahasiswa lebih
berpengalaman dalam memprogram Mesin CNC TU maupun PU

28
Teknik Mesin
DAFTAR PUSTAKA

1. Taufiq Rochim, Pemograman NC, Mechanical & Production Engineering


(MPE), Mesin, FTI-ITB
2. http://www.rider-system.net/2011/10/mesin-cnc.html
3. http://labinovasi.com/article/id/1/sejarah-singkat-cnc - 25 Desember 2018
15.30 WIB
4. http://akatsukiboyped.blogspot.com/2012/01/mesin-cnc-pendahuluan-awal-
lahirnya.html - 25 Desember 2018 15.49 WIB
5. http://bimbim-uye.blogspot.com/2013/01/kp-mesin-bubut-cnc.html - 25
Desember 2018 15.49 WIB
6. http://filosofi-mesinbubut.blogspot.com/2013/01/mesin-frais-cnc.html - 25
Desember 2018 16.55 WIB

29
Teknik Mesin
LAMPIRAN
 Data dari Mesin CNC 2-A

Gambar diatas adalah program cnc

Proses Kerja Dari Mesin

30
Teknik Mesin
 Data dari Mesin CNC 3-A

31
Teknik Mesin

Anda mungkin juga menyukai