PENDAHULUAN
1
Teknik Mesin
I.3 Metode Dalam Pemrograman CNC
Metode praktikum yang dilakukan seabagaia berikut :
2
Teknik Mesin
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
3
Teknik Mesin
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
4
Teknik Mesin
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Mesin CNC
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled) bermula
dari 1952 yang dikembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi
Massachusetts, atas nama Angkatan Udara Amerika Serikat. Semula proyek
tersebut diperuntukkan untuk membuat benda kerja khusus yang rumit.
Semula perangkat mesin CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume
unit pengendali yang besar. Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat
mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang mempunyai keberanian
dalam mempelopori investasi dalam teknologi ini. Dari tahun 1975, produksi
mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini dipacu oleh
perkembangan mikroprosesor, sehingga volume unit pengendali dapat lebih
ringkas.
Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang.
Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian
dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan
mesin CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin
CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu mesin bubut CNC dan mesin frais
CNC.
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk
industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka telah
dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin
sebelumnya harus sudah memahami gambar kerja dari komponen yang akan
dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya dibuat dengan cara
manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer
Aided Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer,
5
Teknik Mesin
maka telah dikembangkan suatu software yang berisi aplikasi gambar teknik
dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk menampilkan program untuk
dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan
sebutan CAM (Computer Aided Manufacturing). Software CAM pada
umumnya dibuat oleh pabrik yang membuat mesin CNC dengan tujuan
untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang diproduksinya. Dengan
menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar
kerja dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil
gambar kerja dapat dieksekusi secara simulasi untuk melihat pelaksanaan
pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor. Apabila
terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus
kehilangan bahan. Jika hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang
diharapkan, maka program dilanjutkan dengan eksekusi program mesin.
Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC
melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.
Mesin bubut CNC secara garis besar mesin CNC dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu:
6
Teknik Mesin
2.3 Mesin Bubut CNC TU-2A
Mesin bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya
mesinbubut konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan
sistemkoordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja mesin bubut CNC TU-2A juga
sama denganmesin bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada
cekam bergeraksedangkan alat potong diam.
Untuk arah gerakan pada mesin bubut diberi lambang sebagai berikut.
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
Kode standar untuk mesin bubut CNC TU-2A yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut:
Fungsi G:
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP
7
Teknik Mesin
G 25 : Memanggil program sub routine
G 85 : Siklus pereameran
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
8
Teknik Mesin
Fungsi M:
M 00 : Program berhenti
M 30 : Program berakhir
Kode Alarm:
A 10 : Disket diprotek
A 12 : Salah pengecekan
9
Teknik Mesin
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
A 17 : Salah subprogram
Sumber : https://suryaputra2009/pengenalan-cnc-training-unit-3-axis-tu-3a
a. Monitor
Pada mesin frais CNC TU-3A monitor berfungsi untuk menampilkan
informasi program yang sedang berjalan pada mesin.
b. Ragum
10
Teknik Mesin
Ragum berfungsi untuk mencekam benda kerja.
c. Arbor
Arbor berfungsi untuk mencekam pahat frais.
d. Motor listrik
Motor listrik berfungsi untuk menjalankan pahat serta memutar pahat.
e. Tempat pahat
Tempat pahat berfungsi untuk meletakan jenis-jenis pahat yang hendak
digunakan untuk melakukan eksekusi benda kerja.
Fungsi G
G00 : Gerakan cepat
G01 : Interpolasi lurus
G02 : Interpolasi melinqkar searah iarum Jam
G03 : Interpolasi melinqkar berlawanan arah jarum jam
11
Teknik Mesin
G04 : Lamanya tingqal diam.
G21 : Blok kosong
G25 : Memangil sub program
G27 : Instruksi melompat
G40 : Kompensasi radius pisau hapus
G45 : Penambahan radius pirau
G46 : Pengurangan radius pisau
G47 : Penambahan radius pisau 2 kali
G48 : Penguranqan radius pisau 2 kali
G64 : Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan)
G65 : Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan)
G66 : Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232
G72 : Siklus pengefraisan kantong
G73 : Siklus pemutusan fatal
G74 : Siklus penguliran (jalan kiri)
G81 : Siklus pemboran tetap
G82 : Siklus pemboran tetap dengan tinj diam
G83 : Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal
G84 : Siklus penquliran
G85 : Siklus mereamer tetap
G89 : Siklus mereamer tetap denqan tinqqal diam.
G90 : Pemrograman nilai absolut
G91 : Pemrograman nilai inkremental
G92 : Penggeseran titik referensi
Fungsi M
M00 : Diam
M03 : Spindel frais hidup.searahjarumjam
M05 : Spindel frais mati
M06 : Penggeseran alat, radius pisau frais masuk
M17 : Kembali ke program pokok
M08 : Hubungan keluar
M09 : Hubungan keluar
12
Teknik Mesin
M20 : Hubungan keluar
M21 : Hubungan keluar
M22 : Hubungan keluar
M23 : Hubungan keluar
M26 : Hubungan keluar- impuls
M30 : Program berakhir
M98 : Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis
M99 : Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan
G02/303)
Tanda Alarm
A00 : Salah kode G/M
A01 : Salah radius/M99
A02 : Salah nilaiZ
A03 : Salah nilai F
A04 : Salah nilai Z
A05 : Tidak ada kode M30
A06 : Tidak ada kode M03
A07 : Tidak ada arti
A08 : Pita habis pada penyimpanan ke kaset
A09 : Program tidak ditemukan
A10 : Pita kaset dalam pengamanan
A11 : Salah pemuatan
A12 : Salah pengecekan
A13 : Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh
A14 : Salah posisi kepala frais / penambahan jalan dengan LOAD ┴ / M
atau ┤ / M
A15 : Salah nilai Y.
A16 : Tidak ada nilai radius pisau frais
A17 : Salah sub program
A18 : Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol
13
Teknik Mesin
2.6. Cad/Cam (Mastercam)
1. CAD (Computer Aided Design) / CADD (Computer Aided
Design and Drafting)
CAD adalah software komputer untuk
membuat/merancang/menggambar sebuah benda atau bagian dari benda
tersebut dalam bentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi.sehingga dapat di
publikasikan/di sampaikan/di presentasikan.
Menurut Wikipedia sendiri CAD adalah “Progran computer untuk
menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk.Produk yang
ingin di gambarkan bisa di wakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol
yang memiliki makna tertentu.CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan 3
dimensi”.Mengacu pada definisi di atas.CAD tentu sangat erat kaitan nya
dengan pembuatan atau perancangan suatu produk yang mana menjadi
pekerjaan seorang Arsitek,Engineer,Drafter,Marketing,dan masih banyak
lagi.
14
Teknik Mesin
Beberapa merek softwarae CAM yang sering di gunakan adalah
MasterCAM,rhinoCAM,surfCAM,CATIA dan masih banyak lagi.
3. CAE (Computer Aided Engineering)
Pengertian CAE adalah penggunaan program komputer untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan Engineering dalam menganalisa
maupun meng-optimasi suatu produk atau bagian-bagian dari produk
tersebut.
Ada 3 jenis persoalan engineering yg banyak di analisa dengan
bantuan CAE,sebagai berikut :
Jika FEA di gunakan untuk menganalisa hanya bagian dari suatu produk
saja,maka MBD lah yang bertugas menganalisa suatu produk secara
keseluruhan.
BAB III
15
Teknik Mesin
TAHAPAN PRAKTIKUM
3.1 Skema Proses
Mulai
Buat langkah-langkah
program di buku catatan
Tidak
Tidak
Cek program dengan
tekan tombol (-) atau
(M)
Ya
Proses Plotting
Ya
16
Teknik Mesin
Setting sumbu X,Y,dan Z
Jalankan Program
Selesai
Dari diagram alir diatas kita dapat mengetahui alur proses pembuatan
benda kerja dari awal sampai akhir, antara lain sebagai berikut :
17
Teknik Mesin
6. Setelah selesai melakukan pengecekan, langkah selanjutnya ialah simulasi
(plotter), dengan cara melihat arah gerakan dari ball point yang digerakan
oleh mesin.
7. Apabila arah pergerakan yang dihasilkan sesuai dengan pergerakan
pemakanan yang diinginkan, maka langkah selanjutnya ialah melakukan
eksekusi pada benda kerja. Tetapi apabila arah gerakan yang dihasilkan
tidak sesuai dengan yang diharapkan, ulangi ke langkah 4.
8. Melakukan proses pemesinan (dengan mesin bubut atau frais).
9. Setelah langkah 1 sampai 8 selesai dilakukan, maka benda kerja akan
menjadi benda sesuai dengan program yang dimasukan pada mesin.
18
Teknik Mesin
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
Maka membuat programnya sebagai langkah awal yang dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
19
Teknik Mesin
Tabel 4.1 Working Plan Mesin Bubut ( TU 2A)
NO GAMBAR KETERANGAN
2
1.putar spinder dengan memasukan M03 siklus
1 : pemakanan dengan diameter 27 mm dan
panjang 39 mm dengan kecepatan makan 200
dengan pengulangan 2x 1,5mm/feed
3
siklus 2 pemakanan dengan diameter 20 dan
panjang 25 dengan kecepatan makan 200
dengan pengulangan 2x , 1,5 mm/feed
4
Siklus 3 pemakanan sesuai dengan bentuk
yang telah ditentukan dengan penggunaan
radius 3mm dan sesuai dengan yang telah
ditandai
1.matikan spindle dengan M05
2.mengakhiri program dengan M30
20
Teknik Mesin
Tabel 4.2 Program CNC TU 2-A Dengan Metode Absolute
N G/M X Z F H
00 92 4000 1000
01 M03
02 00 3000 200
03 01 3000 00 200
04 84 2700 3500 200 150
05 84 2000 2500 200 100
06 00 1800 00
07 01 1800 2500 200
08 01 2000 2600 200
09 01 2400 3700 200
10 02 3000 4000 200
11 00 3000 00 200
12 01 1200 00 200 100
13 03 1800 300 500
14 00 1000 1000 500
15 M05
16 M30
21
Teknik Mesin
Gambar 4.2 Hasil Plotting Kerja Bubut
CNC TU-2A dengan cara menekan tombol H/C. Untuk menyetting sumbu X dan
Z dengan menyentuhkan pahat ke permukaan benda kerja dan selanjutnya tekan
(DEL).
Setelah itu atur posisi awal pahat sesuai dengan pada lembar program, lanjutkan
menekan tombol H/C dan program siap dijalankan.
22
Teknik Mesin
4.2 Mesin Frais TU-3A
23
Teknik Mesin
Tabel 4.3 Working Plan Mesin Frais (TU 3A)
NO GAMBAR KETERANGAN
24
Teknik Mesin
Tabel 4.4.2Program CNC Frais TU 3-A Dengan Metode Absolut
N G/M X Y Z F
00 92 -1000 -1200 500
01 M03
02 00 00 00 500
03 01 00 00 -400
04 01 5000 00 -400 200
05 01 5000 5000 -400 100
06 01 00 5000 -400
07 01 00 00 -400 200
08 00 2000 00 -200
09 03 00 2000 -200 200
10 00 00 1000 -200
11 02 1000 00 -200
12 00 1200 00 300
13 00 5000 3000 300
14 00 5000 3000 -200
15 02 3000 5000 -200 200
16 00 5000 4000 -200
17 03 5000 4000 -200 200
18 00 5000 00 -200 200
19 01 00 5000 -200 200
20 00 00 5000 500
21 00 -1000 -1000 500
22 M05
23 M30
25
Teknik Mesin
Gambar 4.5 Simulasi Frais ( plotting)
Setelah mensetting sumbu X,Y dan Z pada mesin CNC TU-3A dengan cara
menekan tombol H/C. Adapun untuk menyetting sumbu X,Y dan Z dengan
menyentuhkan pisau ke permukaan benda kerja dan selanjutnya tekan (DEL).
Lalu, setelah itu atur posisi awal pahat sesuai dengan pada lembar program,
lanjutkan menekan tombol H/C dan program siap dijalankan.
26
Teknik Mesin
4.3 CAD/ CAM (MASTERCAM) dan MESIN CNC PU 2-A dan 3-A
A. MESIN CNC PU 2-A
27
Teknik Mesin
BAB V
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
28
Teknik Mesin
DAFTAR PUSTAKA
29
Teknik Mesin
LAMPIRAN
Data dari Mesin CNC 2-A
30
Teknik Mesin
Data dari Mesin CNC 3-A
31
Teknik Mesin