Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk watak peserta didik, yang
penyelenggaraannya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orang tua, dan
rnasyarakat. OIeh sebab itu lembaga pendidikan harus dapat mengelola sumber daya yang ada untuk
mewujudkan tujuan pendidikan. Sumber daya yang dapat mendukung untuk mencapai tujuan
pendidikan salah satunya adalah keuangan/pembiayaan dalam suatu lembaga pendidikan. Maka
pemerintah, orang tua, dan masyarakat hendaknya dapat mengalokasikan keuangan sebagai sumber
dana pendidikan. Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung
menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut yang menuntut sekolah
mampu mengelola pembiayaan dengan sebaik-baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan
secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Kewenangan kepada sekolah untuk
mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan kebutuhan masing-masing sekolah
karena pada umumnya dunia pendidikan selalu dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi
dalam kondisi krisis pada sekarang ini.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melaporkan hasil observasi yang telah dilakukan di SDN Cikaret
Jaya. Dimana hasil observasi yang berkaitan dengan segala hal mengenai pembiayaan sekolah, seperti:

1. Sumber-sumber keuangan sekolah.

2. Pos-pos pengeluaran keuangan sekolah.

3. Proses pengelolaan keuangan sekolah.

4. Proses perencanaan keuangan sekolah.

5. Komponen anggaran BOS.

6. Prosedur penyusunan anggaran BOS.

7. Anggaran BOS.

8. RKAS.

9. Komponen RKAS.

10. Prosedur penyusunan RKAS.

11. Proses penanggung jawaban keuangan sekolah.


C. Waktu dan Tempat Observasi

Penulis melakukan observasi mata kuliah manajemen keuangan untuk mendapatkan data dan informasi
mengenai pembiayaan sekolah, yaitu:

Tempat : SDN Cikaret Jaya

Hari/Tanggal : Rabu, 30 Oktober 2013

Pukul : 08.00-10.00 WIB

D. Teknik Pengumpulan Data

Studi lapangan/Observasi merupakan teknik yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan
mengadakan observasi langsung terhadap objek observasi melalui kegiatan wawancara (tanya jawab),
yaitu proses mengumpulkan data dengan melakukan dialog.

HASIL OBSERVASI

A. Profil Sekolah

1. Identitas Sekolah

Nama : SDN Cikaret Jaya

NIS : 101012/20230468

NSS : 101012 201012

NSB : 1210180888033

Alamat : Jl. Al-Falah Rt.04/09

Kelurahan : Harapan Jaya

Kecamatan : Cibinong

Kab/Kota : Bogor

Provinsi : Jawa Barat


Kode Pos : 16914

Status Sekolah : Negeri

Nomor Akte Pendirian : 32

Tahun Berdiri : 2005

Luas Tanah/Bangunan : 1280 m2

Status Bangunan : Pemerintah

Situs :-

Telpon & Faksimili : 021-87902419

2. Visi

Menuju tahun 2014 SDN Cikaret Jaya berupaya menjadi sekolah yang disiplin kompetetif dan berprestasi
diwilayah UPTK 1 Cibinong, untuk menjadi sekolah standar nasional

3. Misi

§ Menyiapkan generasi yang unggul dibidang imtaq dan IPTEK.

§ Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama sehingga terbangun insane yang cerdas, cendikia
berbudi pekerti yang luhur, dan berakhlak mulia.

§ Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif, dan berprestasi sesuai dengan
perkembangan zaman.

§ Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat.

§ Melaksanakan pembelajaran yang efektif.

§ Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan siswa untuk mendukung
perkembangan prestasi peserta didik agar berkembang secara optimal.

4. Jumlah Guru : 14

5. Jumlah Siswa : 390

6. Jumlah Rombel : 12

B. Hasil Wawancara

Narasumber : Sriningsih Haripadmi, S.Pd


Jabatan : Kepala Sekolah

NIP : 196004111982012006

No. telp : 08111105808

1. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah

Sumber keuangan SDN Cikaret Jaya berasal dari pemerintah pusat dan pemerinta daerah yang biasanya
disebut BOS Pusat, BOS Provinsi dan BOS Kabupaten. Sekolah ini sudah memiliki sumber keuangan yang
berasal dari pemerintah, karena itu sekolah ini tidak boleh mengambil atau mencari dana dari
masyarakat atau orangtua murid. Jadi SDN Cikaret Jaya hanya bergantung pada sumber dana tersebut
saja.

2. Pos-Pos Pengeluaran Sekolah

Di SDN Cikaret Jaya pos-pos pengeluaran sekolah terbagi menjadi 2 yaitu penggunaan/belanja program
sejumlah Rp. 175.646.200 dan non program sejumlah Rp. 503.873.800. Penggunaan/belanja program
yang terdiri dari: pengembangan kompetensi lulusan Rp. 28.558.450, pengembangan standar isi Rp.
4.572.500, pengembangan standar proses Rp. 24.388.500, pengembangan pendidik dan tenaga
kependidikan Rp. 11.060.000, pengembangan sarana dan prasarana pendidikan Rp. 57.975.000,
pengembangan standar pengelolaan Rp. 13.587.500, pengembangan standar pembiayaan Rp. 9.100.000
dan pengembangan implementasi penilaian Rp.26.404.250. Sedangkan penggunaan/belanja non
program terdiri dari: belanja pegawai Rp. 477.525.000 dan belanja barang dan jasa Rp. 26.348.800.
Jumlah penggunaan/belanja uang diatas berdasarkan RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah)
pada tahun ajaran 2012/2013.

3. Proses Pengelolaan Keuangan Sekolah

Proses pengelolaan keuangan di SDN Cikaret Jaya sesuai dengan pos-pos yang sudah direncanakan
sesuai dengan kebutuhan sekolah, realisasi tidak boleh melebihi target yang sudah di rencanakan dan
disepakati oleh sekolah dan dinas terkait.

4. Proses Perencanaan Keuangan Sekolah

Proses perencanaan keuangan di SDN Cikaret Jaya yaitu mengadakan rapat membahas RKAS dengan
kepala sekolah sebagai penanggung jawab, lalu bendahara sekolah, komite sekolah dan beberapa wali
murid atau masyarakat sekitar sekolah yang tergabung dalam komite sekolah. Terarah dan terkendali
sesuai dengan kebutuhan sekolah.
5. Komponen Anggaran BOS

Komponen anggaran BOS di SDN Cikaret Jaya, yaitu sebagai berikut:

a. Pengadaan buku teks pelajaran,

b. penerimaan siswa baru,

c. pembelanjaan dan ekstrakurikuler siswa,

d. ulangan/ujian,

e. bahan habis pakai,

f. langganan daya dan jasa,

g. honor bulanan,

h. pengembangan profesi guru,

i. pengelolaan BOS,

j. pengadaan komputer/printer, dan

k. alat peraga/media pembelajaran/peralatan kantor.

6. Prosedur Penyusunan Anggaran BOS

Dengan cara mengumpulkan data kebutuhan yang diperlukan sekolah, mengetahui jumlah siswa yang
ada disekolah.

7. Anggaran BOS

Data anggaran BOS di SDN Cikaret Jaya yang didapat yaitu BOS Pusat Rp. 229.680.000, BOS Provinsi Rp.
10.075.000 dan BOS Kabupaten Rp. 45.000.000. Jumlah tersebut berdasarkan data RKAS pada tahun
ajaran 2012/2013.

8. RAPBS

RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) ini merupakan plafon pendanaan yang
dibutuhkan dan harus disediakan serta direncanakan asal dana tersebut didapatkan. RAPBS inilah yang
menjadi dasar pengelolaan managemen sekolah. Segala hal yang dilakukan oleh sekolah harus tercover
di RAPBS tersebut. Jika tidak, maka kegiatan tersebut haruslah diprogramkan di tahun depannya.

Untuk itulah, maka setiap sekolah menyusun RAPBS sebagai acuan kegiatan yang terkait dengan
pendanaan. Sebenarnya, dengan adanya RAPBS ini, sekolah dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya
dan menyeimbangkan dengan alokasi dana yang ada. Dengan cara ini, setiap program sekolah sudah
terback up dalam RAPBS tersebut.

9. Komponen RAPBS

Komponen yang terdapat dalam RAPBS terdiri dari 8 standar pendidikan, yaitu :

a. standar isi

b. standar proses

c. standar pengelolaan

d. standar kompetensi lulusan

e. standar pendidik dan tenaga kependidikan

f. standar pembiayaan

g. standar sarana dan prasarana

h. standar penilaian

10. Prosedur Penyusunan RAPBS

a. Kepala Sekolah menganalisis kebutuhan sekolah dengan memperhatikan skala prioritas yang
dibutuhkan sekolah dan menganalisis RAPBS tahun lalu. Jika Kepala sekolah tidak membuat RAPBS maka
akan di pertimbangkan dari RAPBS tahun lalu.

b. Kepala Sekolah melalui musyawarah kerja sekolah menyusun RAPBS yang dikaji secara mendalam.

c. RAPBS diajukan Kepala Sekolah kepada Ketua Komite Sekolah, dan selanjutnya Ketua Komite dan
Pengurus lainnya melakukan verifikasi dan penilaian terhadap RAPBS yang diajukan.

d. Setelah diverifikasi dan penilaian oleh Ketua Komite danPengurus, selanjutnya RAPBS dibawa ke
Rapat pengurus Komite.
e. Setelah disahkan dan ditetapkan RAPBS, RAPBS ini dipaparkan ke depan orang tua murid. Jika ada
yang perlu direvisi dilakukan perbaikan dan penyesuaian seperlunya, untuk selanjutnya program kerja
dan RAPBS dianggap sah dan dapat dijalankan.

11. Proses penanggung jawaban keuangan sekolah.

Proses penanggung jawaban keuangan di sekolah ini, yaitu pengeluaran uang dilaporkan setiap 3 bulan
sekali atau per triwulan kemudian dikelola sesuai dengan pos-pos yang sudah ditentukan oleh Dinas
Pendidikan. Bentuk pelaporan tersebut transparan dan akurat dapat dibuktikan dengan berbagai
kuitansi yang mendukung setiap transaksi yang dilakukan

PENUTUP

A. Kesimpulan

Di SDN yang telah saya pilih untuk tempat observasi yaitu SDN Cikaret Jaya, sudah memilki sumber dana
dari pemerintah pusat maupun daerah. Pos-pos pengeluaran sudah terarahkan sesuai dengan
kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah. Pengelolaannya juga sudah sesuai dengan rencana karena
realisasinya tidak melebihi target yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab,
lalu bendahara sekolah, komite sekolah dan beberapa wali murid atau masyarakat sekitar sekolah yang
tergabung dalam komite sekolah. Segala pengeluaran selalu di catat dan di rincikan dengan baik oleh
bendahara sekolah dan selalu memberikan laporan pada dinas terkait setiap pertriwulan atau pertiga
bulan. Semua bentuk penanggung jawaban atas keluar masuknya di SDN Cikaret Jaya dibuat oleh
bendahara sekolah dan diketahui oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab bentuk pelaporan
tersebut transparan dan akurat dapat dibuktikan dengan berbagai kuitansi yang mendukung setiap
transaksi yang dilakukan. Dengan adanya bantuan pendidikan dari pemerintah saat ini sudah mampu
meringankan beban peserta didik dalam pencapaian wajib belajar, maka dengan bantuan tersebut juga
dapat membuat kegiatan di sekolah dapat lancar, efektif dan efesien membuat peserta didik dapat
mencapai cita-cita yang diinginkan.

B. Saran
Saran saya untuk SDN Cikaret Jaya dalam hal manajemen keuangan tetap mengikuti prosedur yang
diberikan dinas, pelaporan keuangan yang transparan dan tetap melakukan pencatatan yang sesuai
dengan pengeluaran dan pemasukan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai