Anda di halaman 1dari 2

JURNAL PRAKTIKUM PENILAIAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

Pertemuan Tanggal Aktivitas


ke-
1 Pada pertemuan pertama dibahas mengenai rencana program
pembelajaran semester (RPS) oleh dosen pengampu mata kuliah Prof
Dr. Bambang Subali, M.S. Beliau menyampaikan bahwa tujuan mata
kuliah Praktikum Penilaian Pembelajaran adalah untuk mengantarkan
mahasiswa untuk menguasai teknik pengukuran, asesmen, dan
evaluasi pembelajaran biologi, terampil mengembangkan instrumen
pengukuran dan asesmenyang digunakan untuk pembelajaran biologi,
baik untuk asesmen berbasis kelas maupun kebutuhan lainnya seperti
UN dan penelitian, serta dapat menerapkan hasil asesmen untuk
melakukan evaluasi pembelajaran biologi. Pertemuan dilakukan
sebanyak 16 kali dengan peraturan tidak ada keterlambatan masuk
kelas. Nilai didapatkan dari nilai tugas. Pada saat pertemuan pertama,
saya hanya duduk dan mendengarkan penjelasan beliau mengenai
RPS.
2 Pertemuan kedua membahas mengenai learning continuum. Prof
Bambang menjelaskan bahwa materi ajar merupakan salah satu aspek
penetapan dan perumusan yang berasal dari sumber isi yang dijadikan
sebagai salah satu pencapaian kompetensi lulusan. Muatan aspek
konten materi menjadi salah satu permasalahan pokok yang selama ini
termuat dalam standar isi sehingga substansi kurikulum nasional
terkadang terjadi ketidaksesuaian. Hal ini terbukti dari masih
banyaknya ditemukan kompetensi dasar dalam materi ajar yang
tumang tindih. Pdahal karakteristik, keluasan, dan kedalaman materi
harus menyesuaikan dengan pembelajaran berkelanjutan (learning
continuum). Jika pembelajaran kurikulum terus menerus tidak
memperhatikan pentingnya materi yang berkesinambungan dalam
setiap jenjangnya maka akan menjadikan proses pembelajaran tidak
efektif. Untuk itu sangat diperlukan rujukan penyusunan kisi-kisi
berupa learning continuum yang fungsional sebagai target
pembelajaran. Proses penyusunan pembelajaran berkelanjutan harus
dapat mencerminkan konstruk keilmuan yang berturut sesuai
perkembangan usia siswa. Pada pertemuan kali ini, dosen mengajar
dengan metode ceramah, menjelaskan secara lisan, sedangkan saya
sebagai peserta didik hanya duduk dan mendengarkan serta mencatat
poin-poin penting yang disampaikan beliau.
3 Pada pertemuan ketiga, dilakukan pembagian kelompok dan
pembagian materi menyangkut learning continuum, mahasiswa
diminta untuk mengurutkan materi yang didapat dari SD, SMP, dan
SMA. Materi yang saya dapat adalah tentang morfologi dengan KD
memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual dan
konseptualberdasarkan rasa ingin tahu tentang fenomena dan kejadian
pada bidang morfologi hewan Setelah pembagian materi dan
kelompok, dilanjutkan dengan diskusi per kelompok, menurut
kelompok saya morfologi dalam tingkat SD hanya sebatas
menyebutkan bagian-bagian utama tubuh hewan dan kegunaanya,
SMP menyebutkan ciri-ciri morfologi hewan di lingkungan sekitar,
serta mampu membedakan kenampakan luar tubuh hewan air, hewan
darat, dan udara. Sedangkan tingkat SMA menggolongkan hewan
kedalam filum berdasarkan pengamatan morfologi (kenampakan luar)
serta mengaitkan perannya dalam kehidupan.
4 Pada pertemuan keempat, dilaksanakan kegiatan presentasi untuk
menyampaikan hasil diskusi minggu sebelumnya. Pada pertemuan ini
terdapat dua kelompok yang maju, salah satunya adalah kelompok
saya yang menyampaikan learning continuumpada materi morfologi
tingkat SD, SMP, dan SMA. Prof. Bambang berpendapat bahwa
morfologi berarti kenampakan luar suatu makhluk hidup dan tidak
dikaitkan dengan fisiologi maupun anatomi, pernyataan beliau
sekaligus mengoreksi pernyataan yang kelompok kami sampaikan.
Menurut kelompok saya materi morfologi telah berkelanjutan dari
jenjang SD hingga SMA dengan tingkat kompetensi menyesuaikan
dengan umur peserta didik. Setelah presentasi dosen meminta
mahasiswanya untuk membuat angket yang disebar ke seluruh
mahasiswa untuk menilai kesesuaia materi untuk kelas berapa.
5 Pertemuan kelima mempresentasikan hasil dari angket mengenai
kesesuaian konten dengan kelas yang dituju. Selain itu pada
pertemuan ini, dosen juga memberikan tugas untuk membuat kisi-kisi
beserta soal untuk diujikan ke sekolah baik SMP maupun SMA.
Materi untuk membuat soal disesuaikan dengan KD yang terdapat
pada kurikulum 2013 pada jenjang SMP dan SMA. KD diurutkan dari
mulai kelas 7 SMP-12 SMA menyesuaikan dengan jumlah mahasiswa
sebanyak 47 orang. Materi kelas 7 semester 1 untuk mahasiswa absen
satu dan berikutnya urut hingga kelas 12 semester 2. Setelah diurutkan
saya mendapat materi mengenai perubahan lingkungan.
6 Pertemuan keenam membahas mengenai progres dari dari tugas yang
sebelumnya. Pada pertemuan ini dosen meminta mahasiswa untuk
mempresentasikan soal yang dibuat, namun belum ada mahasiswa
yang menyelesaikan soal yang dibuat, pada pertemuan ini juga di
sampaikan mengenai kriteria soal harus sesuai dengan kompetensi
KD, semisal KD yang ada termasuk C4 (analisis) maka soal yang
dibuat minimal C4, tidak boleh lebih rendah dari standar kompetensi.
7 Pada pertemuan ketujuh, dosen menanyakan kembali mengenai tugas
yang diberikan, pada pertemuan ini mahasiswa mengeluhkan kesulitan
dalam hal perizinan ke sekolah, beberapa sekolah menolak untuk
diminta jam pembelajaran biologi untuk menguji soal hal ini karena
pengujian soal dari mahasiswa dianggap hanya mengganggu
pembelajaran, selain itu beberapa mahasiswa mengeluh bab yang
mereka dapat tidak sesuai dengan bab yang sedang diujikan di sekolah
sehingga beberapa guru tidak mengizinkan. Selebihnya sebagian besar
mahasiswa masih dalam tahap revisi soal oleh guru yang mengajar di
sekolah. Untuk itu Prof Bambang merekomendasikan untuk memilih
sekolah yang gurunya kooperatif serta tidak mempersulit perizinan.
Dosen juga merekomendasikan agar memasuki sekolah dimana
mahasiswa menjadi alumni sekolah tersebut.
8

Anda mungkin juga menyukai