Anda di halaman 1dari 10

Ikatan Logam (Mengenal dan

Meninjau lebih jauh mengenai


“Metallic Bonding”)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, Yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat beserta salam kita hadiahkan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Terima kasih kepada Ibu Dr. Muhdarina, M.Si selaku Dosen Mata Kuliah Ikatan
Kimia yang telah membimbing kami selama pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena kemampuan dan pengalaman kami yang
masih ada dalam keterbatasan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
konstruktif, demi perbaikan dalam makalah ini yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan. Kritik
dan saran yang mendukung kami harapkan pada makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga Allah Swt senantiasa meridhai segala
usaha kita. Aamiin.

Pekanbaru, 4 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................5
BAB III.....................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................8
KESIMPULAN........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kimia adalah suatu ilmu yang mempelajari mengenai komposisi,struktur dan
sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul,serta perubahan atau transformasi
serta interaksi untuk membentuk materi yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Ikatan kimia adalah gaya yang mengikat atom-atom atau ion-ion dalam suatu molekul
atau senyawa. Di alam bebas terdapat sekelompok atom atau molekul yang
membentuk suatu senyawa. Perlu diketahui bagaimana atom atau molekul membentuk
suatu senyawa.

Pada umumnya unsur-unsur dijumpai tidak dalam keadaan bebas (kecuali pada
suhu tinggi), melainkan suatu kelompok - kelompok atom yang disebut sebagai
molekul. Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa secara energi, molekul merupakan
keadaan yang lebih stabil dibanding unsur-unsur dalam keadaan bebas. Selain gas
mulia di alam unsur-unsur tidak selalu berada sebagai unsur bebas (sebagai atom
tunggal), tetapi kebanyakan bergabung dengan atom unsur lain.
Tahun 1916 G.N. Lewis dan W. Kossel menjelaskan hubungan kestabilan gas
mulia dengan konfigurasi elektron. Kecuali He, mempunyai 2 elektron valensi, unsur-
unsur gas mulia mempunyai 8 elektron valensi sehingga gas mulia bersifat stabil.
Atom-atom unsur cenderung mengikuti gas mulia untuk mencapai kestabilan. Dalam
makalah ini akan dibahas lebih lanjut salah satu jenis dari ikatan kimia yaitu ikatan
logam serta klasifikasi dari ikatan logam.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini diantaranya adalah:


1. Apa yang dimaksud dengan ikatan kimia?
2. Apa yang dimaksud dengan ikatan logam?
3. Apa ciri-ciri dan sifat ikatan logam?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini diantaranya adalah:


1. Mengetahui dan memahami tentang ikatan kimia
2. Mengetahui dan memahami ikatan logam
3. Mengetahui ciri-ciri dan sifat ikatan logam
BAB II

IKATAN LOGAM

Pada 1900-an, Paul Drude mengemukakan mengenai “lautan electron” dari teori
ikatan logam oleh pemodelan logam sebagai suatu campuran atomic cores dan electron
valensi. Ikatan logam terjadi diantara atom-atom logam. Dimana ikatan ion menghubungkan
logam dengan non-logam, ikatan logam menghubungkan suatu ruahan atom-atom logam.
Satu lembar aluminium foil dan sebuah pita tembaga keduanya merupakan contoh dimana
bisa dilihat suatu hasil dari ikatan logam.

Logam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi yang
disebabkan oleh ikatan yang kuat diantara atom-atomnya. Bahkan satu logam lunak seperti
Natrium (titik didihnya 97.8 oC) meleleh pada suatu temperature yan jauh lebih tinggi
daripada Neon yang mana lebih dahulu di system periodik. Natrium memiliki struktur
elektronik 1s22s22p63s1. Ketika atom-atom Natrium bergabung bersama, electron di orbital
atom 3s dari satu Natrium membagikan ruang dengan electron yang sesuai pada suatu atom
tetangga untuk membentuk suatu orbital molekul – dalam banyak urutan yang sama dari jalan
suatu ikatan kovalen terbentuk.

Perbedaannya, bagaimanapun, yaitu tiap-tiap atom Natrium sudah dipegang oleh


delapan atom Natrium lainnya – dan saling berbagi itu terjadi antara atom pusat dan orbital 3s
pada seluruh delapan atom yang lainnya. Tiap-tiap dari delapan atom ini juga sudah dipegang
oleh delapan atom Natrium, yang mana sudah tergenggam oleh delapan atom – dan begitu
seterusnya dan seterusnya, hingga dalam seluruh atom-atom dalam gumpalan Natrium.
Seluruh orbital-orbital 3s yang ada pada tumpeng tindih atom-atom tersebut memberikan
suatu bilangan besar dari orbital molekul yang mana memperpanjang lebih luas dari bagian
yang ada pada logam. Harus terdapat bilangan yang besar dari orbital molekul, tentu, karena
tiap orbital hanya dapat dimasuki oleh 2 elektron.

Electron-electron dapat berpindah secara bebas dalam orbital molekul ini, dan
kemudian tiap-tiap electron menjadi terlepas dari atom induknya. Electron-electron itu
dikatakan terdelokalisasi. Logam itu digenggam bersama oleh gaya yang kuat dari tarikan
antara nucleus yang bermuatan positif dan delokalisasi electron (Gambar 1).

(Gambar 1)
Kebanyakan logam memiliki struktur Kristal yang padat dengan berbagai struktur
seperti body-centered cubic, face-centered cubic, face-centered cubic, atau hexagonal
closest-packed lattice. Maka demikian setiap atom yang ada di dalam suatu logam biasanya
dikelilingi oleh 8 atau 12 elektron terdekat. Bagaimana atom-atom yang sangat banyak itu
berikatan sesamanya? Walaupun disana dipenuhi dengan atom-atom elektropositif hingga
electron donor, tidak ada atom-atom elektronegatif yang menerimanya, dan maka dari itulah
ikatan logam adalah suatu ikatan yang tidak biasa. Aturan ikatan kovalen biasa akan menjadi
terlanggar pada kasus ini. Karena setiap ikatan kovalen akan memerlukan 1 elektron dari
masing-masing atom, dan tidak ada logam yang memiliki electron valensi yaitu 12.

Suatu petunjuk yang bernilai untuk ikatan yang lumrah pada logam-logam adalah
dengan adanya kemampuan logam-logam tersebut untuk menghantarkan listrik. Electron
dapat pindah dari salah satu ujung suatu pita konduktor kemudian pindah ke ujung pita yang
lain tanpa menyebabkan perubahan yang berarti pada sifat fisika dan sifat kimia dari logam
tersebut. Untuk menghitung kebebasan dari perpindahan teori modern dari ikatan logam
asumsikan bahwa electron valensi telah terdelokalisasi sempuran, yaitu, mereka memenuhi
prinsip orbital molekul yang mana membentuk Kristal logam sebagai suatu keseluruhan.
Electron-elektron yang terdelokalisasi tersebut sering dimaknai sebagai gas electron atau
lautan electron. Ion logam yang bermuatan positif yang dihasilkan oleh electron-electron
valensi ini dapat kemudian disebut sebagai “floating” dalam lautan 3 dimensi ini. Masing-
masing ion yang berada disana ditarik oleh muatan negative lautan electron-electron dan
dorongan dari muatan ion-ion positif itu sendiri.
BAB III
BAB IV
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai