1. Struktur Akuntansi
Tujuan laporan keuangan
Standar Akuntansi
Postulat Akuntansi
Konsep Postulat Akuntansi
Postulat Akuntansi adalah pernyataan yang dapat membuktikan kebenarannya sendiri yang sudah
diterima karena kesesuaiannya dengan tujuan laporan keuangan yang menggambarkan aspek
ekonomi, politik, sosiologis, dan hukum dari suatu lingkungan di mana akuntansi itu beroperasi.
Postulat akuntansi terdiri dari :
٭Postulat entity
٭Postulat going concern (Continuity)
٭Postulat unit of measure (Monetary Unit Postulate)
٭Postulat accounting period
Pengambilan keputusan
Pengguna dan Sifat-sifat mereka, mis :
Informasi Pemahaman atau
Akuntansi pengetahuan sebelumnya
Syarat-syarat
kualitas Utama Peramalan Umpan Tepat Dapat Dipercaya sebagai
Balik Waktu diperiksa representasi
Kualitas
Dapat dibandingkan
interaktif &
sekunder Konsisten Netral
Ukuran
pengakuan
Materialitas
5. Bentuk-bentuk Necara
- Bentuk Neraca Staffel (Report From)
- Bentuk Neraca Scontro (T – Account From)
- Bentuk Neraca yang menyajikan posisi keuangan (Financial Position)
Objectives
SFAC
No. 1 and 4
Elements Qualitative
SFAC Characteristic
No. 3 SFAC No. 2
1. Direct Method
2. Inderect method
Konsep Biaya
Cost Kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa
datang bagi organisasi.
Expense Pengeluaran yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat masa
sekarang atau pengakuan pengeluaran akibat berlalunya waktu
(expired cost).
Konsep Biaya untuk Penentuan Biaya Produk dan Jasa
٭Biaya yang ditetapkan untuk produk dan jasa dikenal dengan harga pokok
- Perusahaan dagang: harga perolehan harga pokok penjualan
- Perusahaan manufaktur: harga pokok produksi harga pokok penjualan
- Perusahaan jasa: harga pokok jasa harga jual jasa
٭Persediaan: bahan baku, bahan penolong, supplies pabrik, produk dalam proses, dan
produk jadi
Metode penelusuran:
٭Penelusuran langsung
- proses identifikasi dan pembebanan biaya berkaitan secara khusus dan secara fisik ke
objek biaya
٭Penelusuran penggerak
- penggunaan penggerak sumber daya maupun penggerak aktivitas untuk dibebankan ke
objek biaya.
- Penggerak sumber daya mengukur permintaan sumber daya oleh aktivitas
- Penggerak aktivitas mengukur permintaan aktivitas
Konsep biaya untuk perencanaan dan pengambilan keputusan
٭Biaya ٭Biaya masa depan yang berubah di antara alternative
relevan
٭Biaya ٭ Biaya yang berbeda untuk setiap pilihan keputusan. Biaya
diferensial tersebut merupakan biaya yang relevan untuk pengambilan
keputusan jika belum terjadi (future cost)
٭ Opportunity ٭Manfaat yang diserahkan atau dikorbankan ketika satu
cost alternatif keputusan dipilih dan alternatif lain ditolak. Biaya
tersebut merupakan manfaat yang hilang akibat satu
alternatif dipilih atau alternatif yang dipilih mendapat
manfaat dari alternatif lainnya.
٭Sunk cost ٭Biaya yang telah terjadi atau telah dikeluarkan dan tidak dapat
dipengaruhi oleh keputusan di masa datang.
3. Klasifikasi Biaya
Elemen Biaya
- Biaya produksi (production cost) mencakup biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik, yang dikeluarkan untuk melaksanakan proses
produksi dan menghasilkan produk / jasa.
- Biaya desain dan biaya rekayasa produksi (design and engineered cost) yang dikeluarkan
sebelum proses manufaktur, diakui sebagai bagian dari biaya produksi.
- Beban pemasaran (marketing expense) mencakup biaya penjualan, distribusi barang dan
jasa, biaya transportasi, pergudangan, dan biaya distribusi lainnya serta biaya promosi dan
biaya untuk mempertahankan customer.
- Beban administrasi (administrative expense) mencakup biaya pengerahan dan
pengendalian operasi perusahaan serta kegiatan umum seperti fungsi personalia, fungsi
keuangan, dan fungsi hukum.
Pengelompokkan Biaya Lain yang perlu diketahui
- Biaya Terukur (engineered cost)
Biaya yang dapat ditandingkan (match) dengan perubahan cost driver (cenderung standar)
5. Konsep Biaya
Biaya (cost) adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi
organisasi.
Objek biaya adalah setiap setiap item seperti produk, pelanggan, departemen, proyek,
aktivitas, dan sebagainya, di mana biaya diukur dan dibebankan. (Hansen / Mowen,
Akuntansi Manajemen, hal 36–37)
6. Aliran biaya dalam proses produksi
Aliran biaya (flow of cost) yaitu biaya yang melewati berbagai klasifikasi dalam suatu
organisasi. Ringkasan aliran biaya ini dapat dilihat dalam diagram berikut ini :
Bahan Baku Barang dalam
(1) xxx (2) xxx Proses
(2) xxx (6)xxx
(3) xxx
(4) xxx
Harga Pokok
Penjualan
Pengendali Overhead (7) xxx
(5) xxx (4) xx
(9) xxx
(9) xxx
(Kamus Akuntansi)
8. Pendekatan ABC
Pendekatan ABC dengan keterkaitannya yang sangat kuat terhadap biaya tingkat unit,
batch, produk, dan fasilitas memberikan manajemen penilaian yang lebih akurat terhadap
laba yang di hasilkan lini produk yang berbeda dan terhadap keberadaan biaya yang tidak
bernilai tambah.
(L. Gayle Rayburn, Akuntansi Biaya, hal 31 – 33)
Suatu metode pengalokasian pengeluaran atau biaya pabrik bagi produk yang memakai
tarif aplikasi beragam dan sumber biaya yang bermacam-macam atau pengidentifikasian
aktivitas sebagai dasar pembebanan biaya overhead terhadap unit-unit biaya (produk).
ABC disebut juga kalkulasi biaya berdasarkan transaksi bertujuan untuk memperbaiki
keakuratan biaya produk dan jasa dengan mengakui bahwa beberapa biaya lebih tepat
dibebankan atas dasar non volume. ABC mencerminkan konsumsi biaya dengan
mengidentifikasikan penggerak tang dapat dibagi di berbagai tingkat dalam suatu
organisasi.
pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) sama dengan nol atau dirumuskan :
1. Pengertian pajak
Pengertian pajak menurut UU no. 28 tahun 2007 tentang perubahan ketiga atas undang-
undang nomor 6 tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tat cara perpajakan adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan
untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
3. Tarif pajak
Tarif Wajib Pajak Orang Pribadi
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
< Rp. 50.000.000,- 5%
Rp. 50.000.000,- s/d Rp. 250.000.000,- 15%
Rp. 250.000.000,- s/d Rp. 500.000.000,- 25%
> Rp. 500.000.000,- 30%