DISUSUN OLEH :
DENI WAHYU AGUSTINA
I. MASALAH UTAMA
Resiko bunuh diri
4. Akibat
Akibat perilaku bunuh diri adalah cedera atau kematian. Jika perilaku bunuh diri
mengakibatkan kematian maka tindakan yang dilakukan adalah perawatan jenazah.
Cedera yang disebabkan oleh perilaku bunuh diri sangat dipengauhi oleh cara
seseorang melakukan percobaan bunuh diri, Jika perilaku bunuh diri dilakukan dengan
menggantung maka cedera yang terjadi adalah berupa jejas di leher. Jika minum racun
maka akan terjadi pencederaan di lambung dan saluran pencernaan. Untuk itu intervensi
yang dilakukan juga sangat tergantung dengan cedera yang terjadi.
Klien dengan resiko bunuh diri dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya atau
mencederai dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain,
memecahkan perabot, membakar rumah, dll.
Tanda dan gejala:
a. Memperlihatkan permusuhan.
b. Keras dan menuntut.
c. Mendekati orang lain dengan ancaman.
d. Memberi kata-kata ancaman.
e. Menyentuh orang lain dengan cara menakutkan.
f. Rencana melukai diri sendiri dan orang lain
5. Pohon Masalah
A. Masalah keperawatan
1. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
2. Resiko bunuh diri
3. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
B. Data yang perlu dikaji
1. Resiko bunuh diri
DS : menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.
DO : ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuhdiri.
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
a. Data subjektif
1) Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya
2) Mengungkapkan tidak ada lagi yang peduli
3) Mengungkapkan tidak bisa apa-apa
4) Mengungkapkan dirinya tidak berguna
5) Mengkritik diri sendiri
b. Data objektif
1) Merusak diri sendiri
2) Merusak orang lain
3) Menarik diri dari hubungan sosial
4) Tampak mudah tersinggung
5) Tidak mau makan dan tidak tidur
3. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
a. Data subyektif
Klien mengatakan marah dan jengkel kepada orang lain, ingin membunuh, ingin
membakar atau mengacak-acak lingkungannya.
b. Data obyektif
Klien mengamuk, merusak dan melempar barang-barang, melakukan tindakan
kekerasan pada orang-orang disekitarnya.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko bunuh diri
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah (HDR)
A. PROSES PERAWATAN
Isyaratbunuhdiri
1. Kondisi Kien
Data subyektif
a. Klienmengatakan: “Tolong jaga anak-anak karena saya akan pergi jauh!” Klien
mengatakan “Segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya.”
b. Klien mengatakan memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya
c. Klien mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah / sedih / marah / putus asa / tidak
berdaya.
d. Klien mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga
diri rendah
Data obyektif
a. Tampak murung
b. Sering menyendiri
c. Disforik
d. Tidak bersemangat
2. Diagnosa Perawatan : Resiko Bunuh Diri
3. Tujuan:
a. Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya
b. Pasien dapat mengungkapkan perasaanya
c. Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
d. Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik
B. Tindakan keperawatan
Untuk melindungi pasien yang mengancam atau mencoba bunuh diri, maka saudara dapat
melakukan tindakan berikut:
1. Menemani pasien terus-menerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang aman
2. Menjauhkan semua benda yang berbahaya (misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang)
3. Memeriksa apakah pasien benar-benar telah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan
obat
4. Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai
tidak ada keinginan bunuh diri
1. Kondisi Klien
Ds : Pasien mengatakan bingung, marah dan ingin memukul dirinya sendiri
Do : Pasien tampak berbicara sendiri, tatapan mata tajam, tangan mengepal, gigi menggigit
2. Diagnosa keperawatan
Resiko mencederai diri : isyarat bunuh diri
3. Tujuan
a. Klien dapat meningkatkan harga dirinya
b. Klien dapat melakukan kegiatan sehari-hari
c. Klien mendapat perlindungan dari lingkungannya.
3. Tindakan keperawatan: Melindungi pasien
Tindakan yang dilakukan perawat saat melindungi pasien dengan risiko bunuh diri
ialah
a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
b. Perkenalkan diri dengan sopan
c. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
f. Perawat harus menemani pasien terus-menerus sampai pasien dapat dipindahkan ke
tempat yang lebih aman.
g. Perawat menjauhkan semua benda berbahaya (misalnya gnting, garpu, pisau, silet, tali
pinggang, dan gelas)
h. Perawat memastikan pasien telah meminum obatnya.
i. Perawat menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai tidak
ada keinginan untuk bunuh diri.