Anda di halaman 1dari 3

Diare pada dasarnya adalah seringnya frekuensi buang air besar lebih dari biasanya

dengan konsistensi yang lebih encer. Berikut ini beberapa pengertian diare menurut para
ahli, sebagai berikut.
a. Adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih
tiga kali pada anak. Konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau, dapat pula
bercampur lendir dan darah atau lender saja. (FK UI,1996)
b. Adalah keadaan individu mengalami perubahan dalam kebiasaan buang air besar
yang normal, ditandai dengan seringnya kehilangan cairan, feses yang tidak
berbentuk (Susan Martin T.,1998)
c. Adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah dan/ atau
lender dalam tinja (Suharyono, 1999)
d. Adalah bertambahnya jumlah atau berkurangnya konsistensi tinja yang dikeluarkan
(Soeparto Pitono dkk, 1999)
Diare dapat diklasifikasikan berdasarkan : (Sudoyo Aru,dkk 2009)
a. Lama waktu diare :
1) Akut : berlangsung kurang dari 2 minggu
2) Kronik : berlangsung lebih dari 2 minggu
b. Mekanisme patofisiologis : osmotic atau sekretorik dll
c. Berat ringan diare : kecil atau besar.
d. Penyebab infeksi atau tidak : infeksi atau non infeksi
e. Penyebab organic atau tidak : orhanik atau fungsional.
Menurut pedoman dari Laboratorium/UPF Ilmu kesehatan Anak, Universitas Airlangga
(1996 :39) diare dikelompokkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut.
a. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5 hari.
b. Diare berkepanjangan bila diare belangsung lebih dari tujuh hari.
c. Diare kronik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari.
Sedangkan menurut pedoman MTBS (2008), diare dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
Gejala Klasifikasi
Terdapat dua atau lebih tanda-
Diare dehidrasi berat
tanda berikut.
1. Letargis, atau tidak sadar.
2. Maca cekung.
3. Tidak bisa minum atau
malas minum.
4. Cubitan kulit perut
kembali sangat lambat.
Terdapat dua atau lebih tanda-
tanda berikut.
1. Gelisah, rewel/ mudah
marah.
2. Mata cekung Diare dehidrasi ringan/ sedang
3. Haus, minum dengan
lahap.
4. Cubitan kulit perut
kembali lambat.
Tidak cukup tanda-tanda untuk
klasifikasi sebagai tanda diare Diare tanpa dehidrasi
dehidrasi berat, ringan, sedang.
Jika Diare 14 hari atau lebih
Ada dehidrasi Diare persisten berat
Tanpa dehidrasi Diare persisten
Jika ada darah dalam tinja
Ada darah dalam tinja Disentri
Penyebab terutama beberapa kuman usus penting, yaitu Rotavirus, Escherichia coli,
Shigella, Cryptosporidium, Vibrio cholera, Salmonella (Depkes RI, 1998) selain
kuman, ada beberapa perilaku yang dapat meningkatkan resiko terjadinya diare yaitu :
a. Tidak memberikan ASI secara penuh untuk 4-6 bulan pertama kehidupan.
b. Menggunakan botol susu.
c. Menyimpan makanan masak pada suhu kamar.
d. Air minum tercemar dengan bakteri tinja.
e. Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja, atau
sebelum menjamah makanan.
Diare kronik
1) Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
2) Penurunan berat badan dan nafsu makan
3) Demam indikasi terjdi infeksi
4) Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi tatikardia, denyut lemah (Yuliana Elin,
2009)

Anda mungkin juga menyukai